Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Menonton Film Kekerasan dengan Agresivitas Siswa SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 T1 132010062 BAB IV

BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian
Pada tanggal 04 Oktober 2013 penulis meminta surat permohonan izin
penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan
kepada Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Salatiga. Sebelumnya penulis telah
meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Salatiga secara
informal untuk mengadakan penelitian serta menyampaikan maksud dan tujuan
penulis mengadakan penelitian di SMK Muhammadiyah Salatiga. Berdasarkan
surat izin penelitian tersebut, Kepala Sekolah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.

4.2 Analisis Data
4.2.1

Deskripsi Subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Salatiga
yang mayoritas adalah laki-laki pada jurusan Teknik Listrik, Teknik
Mekanik Otomotif dan Teknik Mesin Perkakas sedangkan untuk jurusan
Garmen semua siswa perempuan.


Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Jumlah

Tabel 4.1.
Subjek Penelitian
F
225
30
255

%
88,3
11,7
100

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari siswa laki-laki sebanyak
225 orang dan siswa perempuan sebanyak 30 orang sehingga jumlah

keseluruhan subjek penelitian sebanyak 255 orang.

4.2.2

Deskripsi Variabel
1. Analisis Perilaku Menonton Film Kekerasan
Untuk mengetahui perilaku menonton film kekerasan Siswa SMK
Muhammadiyah Salatiga dengan melakukan analisis deskriptif, kemudian
dibuat tabel distribusi untuk menentukan atau menggolongkan apakah
perilaku menonton film kekerasan termasuk tinggi, sedang atau rendah.
Adapun distribusi kebiasaaan menonton film kekerasan siswa SMK
Muhammadiyah Salatiga adalah seperti tabel 4.2. berikut ini:
Tabel 4.2.
Distribusi perilaku Menonton Film Kekerasan
Siswa SMK Muhammadiyah Salatiga
Kategori
Interval
Frekuensi
%
Rendah

42-75
19
7,5
Agak Rendah
76-109
36
14,1
Sedang
110-143
68
26,7
Agak Tinggi
144-177
104
40,8
Tinggi
178-210
28
10,9
Jumlah

255
100
Mean
139,1569
Standard Deviasi
37,76793
Minimum
48,00
Maksimum
208,00

Dari tabel distribusi perilaku menonton film kekerasan siswa SMK
Muhammadiyah Salatiga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menonton
film kekerasan siswa SMK Muhammadiyah Salatiga adalah rendah

sebanyak 19 siswa (7,5%) mempunyai skor 42-75, agak rendah dengan
sebanyak 36 siswa (14,1%) mempunyai skor 76-109, 68 siswa (26,7%)
mempunyai skor 110-143 yang berarti perilaku menonton film kekerasan
sedang dan 104 siswa (40,8%) yang mempunyai skor 144-177 yang berarti
perilaku menonton film kekerasannya agak tinggi dan 28 siswa (10,9%)

mempunyai skor 178-210 yang berarti perilaku menonton film kekerasan
tinggi. Didapatkan nilai rata-rata 139,1569 sedangkan standar deviasinya
37,76793, juga skor maksimum sebesar 208,00 dan skor minimum sebesar
48,00.
2. Analisis Agresivitas
Untuk mengetahui tingkat agresivitas Siswa SMK Muhammadiyah
Salatiga dengan melakukan analisis deskriptif, kemudian dibuat tabel
distribusi untuk menentukan atau menggolongkan apakah tingkat
agresivitas termasuk tinggi, sedang atau rendah. Adapun distribusi
agresivitas siswa SMK Muhammadiyah Salatiga adalah seperti tabel 4.3.
berikut ini:
Tabel 4.3.
Distribusi Agresivitas
Siswa SMK Muhammadiyah Salatiga
Kategori
Interval
Frekuensi
Rendah
23-40
34

Agak Rendah
41-58
42
Sedang
59-77
62
Agak Tinggi
78-96
98
Tinggi
97-115
19
Jumlah
255
Mean
71,7490
Standard Deviasi
22,53990
Minimum
27,00

Maksimum
112,00

%
13,3
16,5
24,3
38,4
7,5
100

Dari tabel distribusi agresivitas siswa SMK Muhammadiyah Salatiga
dapat disimpulkan bahwa tingkat agresivitas siswa SMK Muhammadiyah
Salatiga adalah rendah sebanyak 34 siswa (13,3%) mempunyai skor 23-40,
agak rendah dengan sebanyak 42 siswa (16,5%) mempunyai skor 41-58,
62 siswa (24,3%) mempunyai skor 59-77 yang berarti tingkat agresivitas
sedang, 98 siswa (38,4%) yang mempunyai skor 78-96 yang berarti tingkat
agresivitasnya agak tinggi dan 19 siswa (7,5%) yang mempunyai skor 97115 yang berarti tingkat agresivitasnya tinggi. Didapatkan nilai rata-rata
71,7490 sedangkan standar deviasinya 22,53990, juga skor maksimum
sebesar 112,00 dan skor minimum sebesar 27,00.


4.2.3

Analisis Korelasional
Proses pengolahan data dimulai pada saat seluruh proses
pengumpulan data berakhir. Jumlah angket yang digunakan dalam
pengumpulan data sebanyak angket yang telah terkumpul yaitu 255
angket, sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian
ini. Setelah seluruh data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rho dalam program SPSS
for window versi 19.0. Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara

statistik diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4.
Korelasi perilaku Menonton Film Kekerasan dengan Agresivitas
Correlations
FILM_KKRSN
Spearman Rho


FILM_KEKERASAN Correlation Coefficient

1.000

Sig. (2-tailed)

.854

**

.

.000

255

255

**


1.000

Sig. (2-tailed)

.000

.

N

255

255

N
AGRESIVITAS

AGRESIVITS

Correlation Coefficient


.854

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi antara perilaku
menonton film kekerasan dengan agresivitas siswa SMK Muhammadiyah
Salatiga yaitu r = 0,854** dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Berarti ada
hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku menonton film
kekerasan dengan agresivitas siswa SMK Muhammadiyah Salatiga.
Karena arah hubungannya positif dan signifikan maka kenaikan skor pada
menonton film kekerasan akan diikuti dengan kenaikan skor pada
agresivitas atau sebaliknya.

4.3 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ada hubungan antara perilaku menonton film kekerasan dengan agresivitas
Siswa SMK Muhammadiyah Salatiga.

Hasil Analisis:
Diperoleh koefisien korelasi antara perilaku menonton film kekerasan
dengan agresivitas r = 0,854** dan p = 0,000 (p < 0,05).

Dengan

demikian

hipotesis alternatif (H1) dalam penelitian ini diterima.

4.4 Pembahasan
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perilaku menonton film
kekerasan siswa SMK Muhammadiyah Salatiga adalah agak tinggi dengan skor
144-177 (40,8%), dan tingkat agresivitas yang agak tinggi dengan skor 78-96
(38,4%). Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan korelasi antara perilaku
menonton film kekerasan dengan agresivitas siswa SMK Muhammadiya Salatiga
tahun pelajaran 2013/2014, dimana r = 0,854** dengan p = 0,000. Dengan
demikian ada hubungan yang sangat signifikan antara perilaku menonton film
kekerasan dengan agresivitas dengan arah hubungan yang positif, yang artinya
semakin tinggi perilaku menonton film kekerasan siswa SMK Muhammadiyah
Salatiga maka semakin tinggi pula agresivitas. Sebaliknya, semakin rendah
perilaku menonton film kekerasan siswa SMK Muhammadiyah Salatiga maka
semakin rendah pula agresivitasnya.
Siswa SMK Muhammadiyah Salatiga seluruhnya berjenis kelamin pria
sehingga lebih cepat terkena pengaruh negatif daripada remaja perempuan. Upaya
penanggulangan untuk agresivitas siswa SMK Muhammadiyah Salatiga bisa
dilakukan dengan pemutaran film yang lebih menitikberatkan pada segi
pendidikan ataupun ceramah keagamaan. Namun hampir semua siswa tidak

tertarik dengan film yang bernuansa pendidikan dan religi, mereka lebih tertarik
dengan film yang bernuansa kekerasan karena lebih menarik untuk dijadikan
hiburan sehingga siswa harus diberi bimbingan agar bisa terentas dari agresivitas
dan kebiasaan menonton film kekerasan dan mencegah timbulnya persoalan yang
sama yang akan terjadi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan ada hubungan
yang sangat signifikan antara kebiasaan menonton film kekerasan dengan
agresivitas siswa SMK Muhammadiyah Salatiga maka penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Coyne & Archer (2005) dengan
menggunakan studi korelasi dan eksperimental untuk menguji dampak dari
melihat film kekerasan, memperoleh hasil bahwa semakin berisi kekerasan acara
televisi yang ditonton anak maka semakin agresif anak tersebut.