pai 7 pendidikan perspektif islam

PENCERAHAN PENDIDIKAN
PERSPEKTIF ISLAM

FITROH MANUSIA
- Jismun
- Nafsun
- Aqlun
- Qolbun
- Ruhun

T
A
W
A
Z
Z
U
n

Insan kamil


SIFAT DASAR MANUSIA
1.Jasadun wa Ruhun
Manusia tersusun dari dua unsur materi dan non
materi yang satu sama lain saling menyatu
untuk menyempurnakan, dan ini yang akan
menyem purnakan manusia di dalam
kehidupannya .
Jasad merupakan aspek biologis manusia yang
meliputi kecintaan, perbuatan dan keinginankeinginan dan sejenisnya.
Aspek batiniah manusia meliputi ruh,hati, aqal
dan jiwa. Aspek batin yang berperan menentu
kan dan mendorong manusia mengarah pada
kesempurnaan hidup.( Baca Q.S al-A,rof 10
&31; al-Isro : 75 , al-Mulk : 10,Al:Fajr: 30)

2.Khairun wa Syarir
Manusia pada dasarnya adalah khair/baik, karena
dicipta dengan fitroh tauhidulloh ( Ar-Rum: 30 ),
hanya saja manusia dapat tergelincir kedalam
keburukan /syarir ( karena pengaruh nafsu sahwat,

syetan dan orang jahat).
Manusia diberi kemampuan memilih antara baik dan
buruk dengan potensi fitroh yang dimilikinya,
sehingga manusia bukan makhluk yang mutlak baik
dan mutlak buruk, melainkan ia memiliki
kemungkinan bisa jadi baik atau buruk ( Q.S : AsSyamsy : 6-10, Al-Ankabut:69)

3.Fardun Fil Mujtami’
Manusia individual akan terarah pada
menusia sosial. Sebagai Individu manusia
akan dimintai pertanggungjawaban (alIsra:15),Tetapi dalam menunaikan kewajiban
manusia tidak dapat hidup dengan
sendirian.Demikian pula masyarakat
bertyanggungjawab terhadap manusia
secara individu guna mengarahkan manusia
dalam membedakan baik dan buruk, dan
individu bertanggungjawab
bertanggungjawab pada dirinya atas dasar
ikatan cinta dan taqwa (al-Hujurat:13)


II. PENGETAHUAN DALAM ISLAM
-Islam menolak dikotomi ilmu agama dan ilmu
umum
-Dalam Islam ada ilmu yang diperoleh dengan
tauqifiyah ( QS.2:31-32) dan ilmu muktasabah
( an-Nahl:78).
-Baik ilmu tauqifiyah maupun muktasabah
menyatu pada asal ilmu itu, yakni dari ilmu Alloh
swt. ( ayat qauliyah dan kauniyah ), oleh karena
itu ilmu diintegrasikan dan diarahkan dalam
bingkai keimanan dan kekhusuakan padaNya
dalam kajian dan penggunaannya.
-Perlu dikembangkan ilmu tauhidulloh/sains
profetik

PERBEDAAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DENGAN FILSAFAT LAIN
1.
2.


3.

4.

Robbaniyah : sumber dan tujuan akhirnya mengacu
pada Allah swt.( al-An’am :161;an-Najm :42)
Syumuliah takamuliah : Pendidikan harus mencakup
seluruh aspek manusia dan kehidupa ,dan harus
disempurnakan agar saling mendukung terbentuknya
insan kamil yang bertanggungjawab pada tugas
kekhalifahan secara individu dan sosial.
Tawazun : menyeimbangkan antara pendidikan ruhiyah
dan madiyah, individu dan sosial, kebahagiaan dunia
dan akhirat, idialis dan pragmatis; berdasar pada ajaran
al-Qur’an.
Mukhafidzoh wa mujadidah : Pendidikan harus menjaga
ajaran yang tetap/ prinsip yang sudah ditegaskan
al=quraan, dan demikian juga memperhatikan situasi
dan perubahan yang terjadi, untuk terus dikaji dengan
ijtihad agar pendidikan dapat menjawab perubahan

esuai dengan nilai pokok dalam ajaran yang tetap.

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
• Ada empat yang menjadi dasar tujuan
pendidikan Islam :
1. Tegaknya aqidah, hal ini karena Allah swt
adalah sebagai tujuan tertinggi(Ar-Rum:27).
2. Tegaknya ibadah, karena ibadah adalah tugas
kedua dari eksistensi manusia yang
berhubungan langsung dengan masalah
kehidupan individu dan sosial( Ad-Dzariah:56)
3.Tegaknya potensi individu manusia secara
menyeluruh baik : Ruh,hati, akal,jiwa, fisik,dan
keindahan.
4. Tegaknya kehidupan msyarakat.

RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
• 1.Al-Ghozali : Memberi petunjuk akhlak dan pembersihan
jiwa dengan maksud membentuk individu-individu yang di
tandai dengan sifat utama, yang dengan ini akan merata

keutamaan dalam masyarakat.
• 2. Dr.Munir Mursi : Tercapainya kesempurnaan
kemanusiaan, dan mewujudkan kebahagiaan hidup dunia
akhirat, serta mengantarkan kesuksesan hidup dunia.
• 3. Konferensi Pendidikan Islam : Pendidikan harus
bertujuan pada pertumbuhan seimbang dari kepribadian
total manusia melalui pelatihan semangat, intelek,rasional
dirinya, perasaan, dan inderanya. Pendidikan itu harus
diperuntukkan bagi pertumbuhan manusia dalam semua
aspek:spiritual, intelektual, imajinatif, fisik, ilmiah,
linguistik, baik perorangan maupun kolektif untuk
pencapean kesempurnaan. Tujuan ahirnya adalah dapat
mewujudkan ketundukan pada Allah swt pada tingkat
individu, dan masyarakat secara keseluruhan

CAKUPAN PENDIDIKAN ISLAM









1. Tarbiyah Jasadiyah
2. Tarbiyah aqliyah
3. Tarbiyah aqoidiyah
4. Tarbiyah akhlakiyah
5. Tarbiyah wujdaniyah
6. Tarbiyah jamaliyah
7. Tarbiyah ijtima’iyah

Sifat Guru dalam Islam
• 1. Athiyah Al Abrosi : Zuhuh ( tidak
mengutamakan materi), Bersih psikophisiknya,
Suka pemaaf dan sanggup menahan diri,
Bersikap seperti bapak, memahami tabiaat anak
didiknya, menguasai mata pelajaran.
• 2. Abdurrahman an Nahlawi : Tujuan dan
tingkahlakunya robbani, Bersifat ikhlas, sabar,

jujur, senantiasa membekali dengan ilmu,
menggunakan berbagai metode, mampu
mengelola peserta didik, memahami peserta
didik, peka perkembangan anak, dan bersifat
adil

Pendekatan Pembelajaran
• Islam menawarkan pendekatan
pembelajaran terpadu :
1. Materi terpadu
2. Proses pembelajaran terpadu
( menyentuh; hati,akal,jiwa dan amal )
3. Hasil terpadu ( kesalehan individu
sosial, kebahagiaan dunia dan akhirat,
berilmu dan berakhlakkul karimah)

PRINSIP DASAR PENDIDIKAN
ISLAM

1. Pendidikan hendaknya menumbuh

kembangkan semua aspek kemanusiaan
( fisik, jiwa, akal,hati, ruh).
2. Pendidikan hendaknya menganggap
dan memperhatikan pentingnya aspek
pencapaian kebaikan hidup di dunia dan
ahirat.
3.
Pendidikan
hendaknya
mengembangkan
seluruh
potensi
manusiawi manusia , dengan menjaga
kesinambungan dan keterkaitan antar
potensi,
guna
merealisasikan
kesempurnaan
dan
keseimbangan

kepribadian

4. Pendidikan hendaknya berlangsung terus
menenus dari sejak dalam kandungan sampai
meninggal, dan berlangsung seirama baik di
sekolah,masjid, keluarga dan masyarakat
5. Sistem Pendidikannya di buat sedemikiian
rupa agar dapat mendidik manusia dalam meraih
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN
1. Pendekatan Sistemik
2. Pendekatan Suplementer
3. Pendekatan Komplimenter