Pendidikan dalam perspektif Islam docx

MAKALAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
Dosen :ShidiqPremono, M.Pd.

“ PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM “

KELOMPOK 5
1.

Lisa AyuWulandari (12690003)

2.

WidyastitinHidayah

(12690004)

3.

NurvitaEka A.

(12690019)


4.

Toni Rahmanto

(12690028)

5.

Mega Puspitaningsih

(12690035)

6.

FahmiAyatullah

(12690036)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013

KATA PENGANTAR
Pujisyukur kitapanjatkankehadirat Allah SWT yang manaberkattaufiqdanhidayah-Nya,
makalah

yang

berjudulPendidikanDalamPerspektif

IslamsebagaitugasmatakuliahPengantarIlmuPendididikandapatterselesaikandenganlancardantepat
waktu.
ShalawatsertasalamsemogatercurahkepadajunjungankitaNabiAgung

Muhammad

besertakeluargadansahabatnya,


SAW
yang

telahmembimbingumatmelaluidakwahdanpendidikansehinggadapatmelaksanakanpengabdiankep
ada Allah SWT.
Bersamaini

kami

jugamenyampaikanterimakasihkepadasemuapihak

telahmembantuhinggaterselesaikannyatugasini,

terutamakepadatemansatukelompok

yang
yang

telahbekerjakerasdalampembuatanmakalahini.Semogamakalahinibergunabagiparapembaca.

Isi makalahinitentujauhdarisempurna, olehkarenaitusegalakritikdan saran sangat kami
harapkan

demi

perbaikandanpenyempurnaantugasmakalahselanjuttnyadanuntukpelajaranbagikitadalampembuat
antugas-tugas

yang

lain

di

masamendatang.

Semogadenganadanyatugasinikitadapatbelajarbersama

demi


kemajuankitadankemajuanilmupengetahuan.
Yogyakarta, April 2013
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dewasa ini zaman semakin berkembang.Perkembangan ini disebabkan oleh gejolak
budaya barat yang semakin menggerus eksistensi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada
umumnya serta nilai-nilai kearifan Islam bangsa Indonesia pada khususnya.Adanya
modernisme dan paham materialisme mendorong manusia untuk menciptakan inovasiinovasi baru guna mempermudah kehidupannya.Hal ini merupakan pelopor utama adanya
Era Globalisasi.
Era Globalisasi yang kini tengah dihadapi oleh seluruh umat manusia merupakan obat
sekaligus racun bagi perabadan manusia.Sebagai obat jika manusia dapat memanfaatkan
teknologi yang telah ditemukan oleh para pendahulu secara arif dan bijak.Sebagai racun
jika

manusia

terseret


dalam

arus

negatif

modernitas

seperti

budaya

hedonisme,konsumerisme serta sekularisme.
Oleh karena itu,Islam hadir sebagai oase di tengah kehausan rohani seluruh umat manusia
di alam semesta ini.Dengan menghadirkan kembali nilai-nilai arif yang tak pernah lekang
oleh waktu.
Hal inilah yang membakar semangat kami untuk membuat suatu karya ilmiah yang
berjudul “Pendidikan dalam Perspektif Islam”.Penulis berharap makalah ini dapat
memberikan suatu kesadaran tanpa bersifat menggurui bagi pembaca tentang esensi

manusia menurut ajaran Islam.Sehingga dapat melakukan perenungan tentang tugas yang
diberikan Alloh SWT kepada kita sebagai kholifah serta melakukan kewajiban kita secara
tuntas dan ikhlas.
Tujuan
1. Mengetahuipengertianmanusiadalamperspektif Islam.
2. Mengetahuihakekatmanusiamenurut Islam.

3. Mengetahuiartimanusiasempurnamenurut Islam.
4. Mengetahuitujuanpendidikan Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianPendidikanDalamPerspektifIslam
Istilah pendidikan dalam pendidikan Islam pada umumnya mengacupada AlTarbiyah,

Al-Ta'dib,

Al-Ta'lim.Dari

ketigaistilahtersebut


yang

populer

di

gunakandalampraktekpendidikan Islam ialah Al-Tarbiyah, sedangkan Al-Ta'limdan AlTa'dibjarangsekalidigunakan.Padahalkeduaistilahtersebuttelahdigunakansejakawalpertum
buhanpendidikan Islam. (Ahmad Syalabi, 1954;21-23)
Istilah

Al-Tarbiyahberasaldari

kata

Rab.Walaupun

kata

inimemilikibanyakarti,akantetapipengertiandasarnyamenunjukkanmaknatumbuh,

berkembang, memelihara,merawat, mengaturdanmenjagakelestarianatauekstiensinnya.
Proses

pendidikan

Islam

adalahbersumberpadapendidikan

yang

di

berikan

Allahsebagai "pendidik" seluruhciptaanNya, termasukmanusia. Pengertianpendidikan
Islamyang dikandungkandalam Al-Tarbiyah, terdiridariempatunsurpendekatan, yaitu:
1. Memeliharadanmenjagafitrahanakdidikmenjelangdewasa (baligh)
2. Mengembangkanseluruhpotensimenuju kesempurnaan.
3. Mengarahkanseluruhfitrahmenujukesempurnaan.

4. Melaksanakanpendidikansecarabertahap. (Abdurrahman An-Nahlawi, 1992:31)
Istilah

Al-Ta'lim

telahdigunakansejakperiodeawalpelaksanaanpendidikan

Islam.Menurutparaahli, kata inilebihbersifat universal di banding Al-Tarbiyahmupun AlTa'dib.Misalnyamengartikan

Al-Ta`limsebagai

proses

transmisiberbagaiilmupengetahuanpadajiwaindividutanpaadanyabatasandan

ketentuan

tertentu.
melainkanmembawakaummusliminkepadanilaipendidikantazkiyahdanannafs(pensuciandi
ri)


darisegalakotoran,

sehinggamemungkinkannyamenerimaalhikmahsertamempelajarisegala

yang

bermanfaatuntukdiketahui. (Abdul Fattah, Jalal,1998:29-30)
Istilah

Al-Ta'dibadalahpengenalandanpengakuan

tanamkanpadadirimanusia
tepatdarisegalasesuatu

(pesertadidik)
di

yang

secaraberangsurangsurdi

tentangtempat-tempat

yang

dalamtatananpenciptaan.Denganpendekatanini,

pendidikanakanberfungsisebagaipembimbingkearahpengenalandanpengakuankepadaTuh
anyang

tepatdalamtatananwujuddankepribadiannya.

(Muhammad

Naquib

Al-

Attas1994:63-64)
Dalam

kata

Al-Tarbiyah

yang

memilikiartipengasuh,

pemeliharaan,

dankasihsayangtidakhanyadigunakanuntukmanusia,
akantetapijugadigunakanuntukmelatihdanmemeliharabinatangataumakhluk Allah lainnya.
Di antarabatasan yang sangatvariatiftersebut adalah;
1.

Mengemukakanbahwapendidikan

Islam

adalah

proses

mengubahtingkahlakuindividupesertadidikpadakehidupanpribadi,

masyarakat,

danalamsekitarnya.(Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany, 1979:32-99)
2.

Mendefinisikanpendidikan

Islam

sebagaiupayamengembangkan,

mendorongsertamengajakpesertadidikhiduplebihdinamisdenganberdasarkannilai-nilai
yangtinggidankehidupan yang mulia.
3.

Mengemukakanbahwapendidikan

Islam

adalahbimbinganataupimpinansecarasadarolehpendidikanterhadapperkembanganjasmani
danrohanipesertadidikmenujuterbentuknyakepribadiannya
(Ahmad D.Mariamba, 1989:19)

B. HakekatManusia

yang

utama

(insankamil).

Dalam Islam, hakekatmanusiaadalahperpaduanantarabadandanruh. Keduanyamasingmasingmerupakansubstansi yang berdirisendiridantidaksalingbergantungsatusama lain.
Islam

secarategasmengatakanbahwakeduasubstansitersebutadalahsubstansialam,

sedangkanalamadalahmakhluk, makakeduanyajugamakhluk yangdiciptakanoleh Allah
SWT. Hal inidapatdilihatdariayat al-Qur’an surat Al-Mukminun : 12 – 14 yang
menggambarkansebuah proses kejadianmanusia, yang artinya : “Dansesungguhnya kami
ciptakanmanusiadarisaripatitanah.Kemudian

Kami

jadikandaritanahitu

air

mani

(terletak)dalamtempatsimpanan yang teguh (rahim). Kemudiandari airmaniitu Kami
ciptakansegumpaldarahlalusegumpaldarahitu

Kami

jadikansegumpaldagingdandarisegumpaldagingitu
Kemudiantulangbelulangitukamututup
Kamijadikandiamakhluk

yang

Kami

ciptakantulangbelulang.

(balut)

dengandaging.Sesudahitu

baruyaknimanusiasempurna.MakaMahaBerkat

(suci

Allah) pencipta yang laingbaik”. (Al-Mukminun : 12 – 14).
KemudianNabi Muhammad SAW., mengulasayatsucitersebutdengansabdanya :
“Bahwasanyaseseorangkamudihimpunkejadiannya

di

dalamperutibuselama

40

hari,kemudianmerupakanalaqah (segumpaldarah) seumpamademikian (selama 40 hari),
kemudianmudgatan (segumpaldaging) seumpamademikian (selama 40 hari). Kemudian
AllahmengutusseorangMalaikatmakadiperintahkankepadanya(Malaikat)
empatperkataandandikatakankepadaMalaikatengkautulislahamalannya,
danrezekinyadanajalnya,
dancelakaataubahagianya.Kemudianditiupkankepadamakhlukituruh...” (H.R. Bukhari).
Dari

al-Qur’an

dan

al-Haditstersebut

di

atas,

jelaslahbahwa

perkembangandanpertumbuhanfisikmanusia,tidakadabedanyadengan
perkembangandanpertumbuhan
ukumalam

yang

pada

hewan.

proses

Semuanyaberprosesmenuruthukum-

material.Hanyasajapadakejadianmanusia,

dinamakanmanusiaitulahirdarirahimibunya,

proses

sebelummakhluk

yang

Tuhantelahmeniupkanruhciptaan-

Nyakedalamtubuhmanusia.
Ruh yang berasaldariTuhanitulah yang dinamakanhakekatmanusia.Inilah yang
membedakanmanusiadenganhewan,

karaenaTuhantidakmeniupkanruhpadahewan.Hakekatmanusiasecaraumumdijelaskanoleh
ayat al-Qur’anyang pertamasekaliturun, yang artinya : “BacalahdengannamaTuhanmu
yang

menjadikan,

menciptakanmanusiadarisegumpaldarah.

BacalahdanTuhanmuMahaPemurah.Mengajarmanusia yang tidaktahu (jangansekalikalidemikian.Bahkansesungguhnyamanusiaitubersikapdholim.Apabilaiamerasaterkaya
(dariTuhandalamajaran-Nya).SesungguhnyakepadaTuhanlahkamuakankembali”.

(Q.S.

Al-Alaq : 1 – 8).

C. Manusia Sempurna
Konsep manusia manusia sempurna menurut Islam telah disebutkan oleh Alloh SWT dalam
firmannya pada Surat At-tin ayat 4 yang menyebutkan bahwa Alloh telah menciptakan manusia
dengan sebaik-baiknya penciptaan seperti ada yang ada di bawah ini
Dari ayat di atas dapat dimaknai bahwa Alloh SWT memberikan keistimewaan pada
manusia.Manusia dianugerahi oleh Alloh SWT berupa akal,pikiran, hati sanubari serta budi yang
membedakan makhluk vertebrata atau mamalia lainnya.Oleh karena itu Alloh SWT
mempercayakan posisi istimewa yaitu sebagai khalifah.Seperti yang termaktub dalam surat AlBaqarah [2]:30.
Kemudian Alloh SWT melanjutkan pembahasannya tentang derajat manusia ,bahwa Alloh SWT
akan merendahkan atau meninggikan derajat manusia sesuai dengan amal perbuatan yang ia
lakukan.Seperti yang termaktub pada SuratAt-tin ayat 6.
Dalam hal ini sebagai kholifah yang telah dipilih oleh Alloh SWT,perlu adanya ungkapan rasa
syukur . Rasa syukur itu dapat dilakukan dengan menggunakan akal pikiran kita untuk
memahami dan merenungi ayat-ayat qauliyah maupun qauniya .Hati sanubari digunakan sebagai
penentu sikap atau parameter baik buruk segala seseatunya yang bersandarkan pada Al-Qur’an
dan As sunnah.Fisik atau raga digunakan untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat.Semua
aktifitas ini disandarkan kepada niat tulus beribadah kepada Alloh SWT.Apabila manusia dapat
menggunakan fitrah yang telah diberikan oleh Alloh SWT secara arif dan bijaksana,maka akan
terwujudlah kehidupan yang damai di alam semesta ini.

D. TujuanPendidikan Islam
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT PARA ULAMA

1.

Menurut Muhammad ‘AthijahAl-Abrasy
Menurut beliau jiwa pendidikan adalah budi pekerti, pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari
pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa Akhlak dan budi pekerti adalah jiwa
dari pendidikan Islam.
Mencapai suatu Akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Para ahli
pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah hanya
memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi
maksudnya ialah mendidik Akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa Fadhilah (keutamaan),
membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu
kehidupan yang suci seluruhnya Ikhlas dan Jujur.
Maka tujuan pokok dan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti dan
pendidikan jiwa. Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran Akhlak keagamaan,
karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan Akhlak yang mulia itu adalah
tiang dari pendidikan Islam.

2.

Menurut Al-Ghazali
Menurut beliau tujuan dari pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan pangkat
dan bermegah-megah, dan hendaklah seorang pelajar itu belajar bukan untuk menipu orangorang bodoh atau bermegah-megahan. Jadi pendidikan itu tidak keluar dari pendidikan Akhlak.

3.

Menurut Hadji Khalifah.
Menurut beliau tujuan dari belajar bukanlah mencari Rizki di dunia ini, tetapi maksudnya
adalah untuk sampai kepada hakikat, memperkuat Akhlak, dangan arti mencapai ilmu yang
sebenarnya dan Akhlak yang sempurna. Beliau berkata ilmu adalah suatu yang paling lezat dan
paling mulia.
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang paling ideal, di mana ilmu di ajarkan karena ia
mengandung kelezatan-kelezatan rohaniah, untuk sampai kepada hakikat ilmiah dan akhlak yang
terpuji.
(Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, 15-18, Prof. Dr. Mohd.’AthijahAl-Abrasy,
1970, Bulan Bintang, Jakarta )

4.

Menurut Abdullah FatahJalal
Menurut beliau, tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.
Ia mengatakan tujuan ini akan menghasilkan tujuan yang khusus, beliau mengatakan bahwa
tujuan itu adalah semua manusia harus menghambakan diri kepada Allah, yang di maksud denga
menghambakan diri adalah beribadah kepada Allah.

5. Menurut Muhammad Quthb.
Menurut beliau tujuan pendidikan lebih penting dari pada pendidikannya. Sarana pendidikan
pasti berubah dari masa ke masa, dari generasi ke generasi bahkan dari satu tempat ke tempat
yang lain. Akan tetapi tujuan pendidikan tidak berubah, yang dimaksud adalah tujuan yang
umum, sedangkan tujuan yang khusus masih dapat berubah. Menurut Quthb tujuan umum
pendidikan adalah manusia yang Taqwa, itulah manusia yang baik menurutnya.
6.
Menurut Al-Aynayni
Beliau membagi tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum ialah beribadah kepada Allah, maksudnya membentuk manusia yang beribadah kepada
Allah. Selanjutnya ia mengatakan bahwa tujuan ini sifatnya tetap, berlaku di segala tempat,
waktu, dan keadaan. Tujuan khusus pendidikan Islam di tetapkan berdasarkan keadaan tempat
dengan mempertimbangkan keadaan Geografi, ekonomi, dan lain-lain yang ada di tempat
itu.tujuan khusus ini dapat di rumuskan berdasarkan ijtihad para ahli di tempat itu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Nasoetion,Andi Hakim.1986.Manusia Khalifah di Bumi.Jakarta : Litera Antarnusa

Dengan demikian dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan dalam Islam adalah menyiapkan manusia untuk lebih arif dan bijak dalam
menghadapi tantangan berbagai problematika yang ada.Pendidikan islam juga bertujuan untuk
menyiapkan manusia lebih beradab guna untuk menyiapkan kehidupan dunia dan akhirat secara
lebih seimbang.

Dari berdasarkan tujuan makalah yang ada maka dapat disimpulkan atau ditarik
kesimpulan sebagai berikut yaiytu pendidikan adalam islam adalah suatu wadah atau suatu
sarana untuk membangun insan yang yang lebih mulia dan beradab.hakikat manusia dalam Islam
sebagai……………………………………..