Provinsi Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung BAB V LPPD

(1)

P

P

E

E

N

N

Y

Y

E

E

L

L

E

E

N

N

G

G

G

G

A

A

R

R

A

A

A

A

N

N

T

T

U

U

G

G

A

A

S

S

U

U

M

M

U

U

M

M

P

P

E

E

M

M

E

E

R

R

I

I

N

N

T

T

A

A

H

H

A

A

N

N

A.

KERJASAMA ANTAR DAERAH

a.

Pertanian

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung

1.

Daerah Yang Diajak Kerjasama

a) Provinsi Jawa Barat b) Provinsi DKI Jakarta

c) Provinsi Jawa Tengah

d) Provinsi D.I. Yogyakarta

e) Provinsi Jawa Timur

f) Provinsi Bali

g) Provinsi Nusa Tenggara Barat

h) Provinsi Banten

i) Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.

Dasar Hukum

Hasil rapat gabungan Gubernur FKD-MPU tahun 2015 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

3.

Bidang Kerjasama

Program dan kegiatan kerjasama pembangunan FKD-MPU tahun 2016 – 2020 adalah :

a) FGD pembentukan lembaga logistik pangan daerah MPU;

b) Pembentukan lembaga logistik pangan daerah 10 provinsi MPU;

c) Harmonisasi regulasi bidang kedaulatan pangan antar provinsi anggota MPU;

d) Pembentukan kelembagaan regional fund MPU;

e) Optimalisasi dan fasilitasi BUMD dalam pembentukan lembaga regional fund;

B


(2)

f) Rapat koordinasi Sekbergab MPU;

g) Soropadan Agro Expo; dan

h) DIY Expo.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

Program Kerjasama Mitra Praja Utama (MPU) Tahun 2015.

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Realisasi kegiatan MPU tahun 2015 sebagai berikut :

a) Pekan Flora-Flori Nasional, di Provinsi Nusa Tenggara Barat, tanggal 10 s.d 14 November 2015;

b) Rakor gabungan Gubernur anggota MPU, di Nusa Tenggara Timur, bulan Mei 2015.

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.

7.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

JUMLAH PEGAWAI

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

PANGKAT/ GOL

JUMLAH PEJABAT

STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 PNS : 246 S3 : - IV/d : - Ess IV = 29 Pengawas benih 39 PTHL : 30 S2 : 17 IV/c : 3 Ess III = 10 Pengamat OPT 76 S1 : 212 IV/b : 14 Ess II = 1 PPL 1

D4 : - IV/a : 32 PMHP 1 D3 : 16 III/d 81 D2 : - III/c : 58 D1 : - III/b : 84 SLTA : 160 III/a : 32 SLTP : 12 II/d : 19 SD : 9 II/c : 37 II/b : 43 II/a : 11 I/d : 6 I/c : 5 I/b : 1 I/a : -


(3)

8.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran dibebankan pada DPA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung TA. 2015, sebesar Rp. 112.809.000,- dengan realisasi Rp. 110.904.080,- (98,31%) dan realisasi fisik 100,00%.

Kode

Kegiatan dan Indikator

Pagu Anggaran

(Rp.000)

Realisasi (Rp.000)

2.01.2.01.17 Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

2.01.2.01.17.31 Dukungan kerjasama penyediaan kebutuhan pangan dengan Provinsi DKI Jakarta dan FKD-MPU

112.809 110.904,0 8

98,31 100,0 0

9.

Jangka Waktu Kerjasama

Tahun 2010 sampai dengan 2015

b.

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

1.

Daerah Yang Diajak Kerjasama

a) Provinsi Banten;

b) Provinsi DKI Jakarta; c) Provinsi Jawa Barat; d) Provinsi DI Yogyakarta;

e) Provinsi Jawa Tengah;

f) Provinsi Jawa Timur;

g) Provinsi Bali;

h) Provinsi Nusa Tenggara Barat;

i) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

2.

Dasar Hukum

PRA RAKERGUB MPU XIII Tahun 2013. Program Kerjasama Pembangunan MPU Bidang Lingkungan dan Infrastruktur (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Tahun 2015.


(4)

3.

Bidang Kerjasama

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

Peraturan Pemerintah RI Nomor : 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah.

b) Nama Kegiatan Tahun 2015

Rapat Teknis tindak lanjut Rakor Gubernur, Pra Rakor Gubernur MPU bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rapat Gabungan FKD-MPU XV Tahun 2015, Rapat Koordinasi Teknis bidang Kebudayaan dan Pariwisata FKD – MPU Tahun 2014.

5.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dibentuk berdasarakan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Lampung.

6.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Golongan,

Jumlah Pejabat Struktural & Fungsional

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 PNS : 86 S3 : - IV/d : - Ess IV = 15

L : 40 S2 : 15 IV/c : 1 Ess III = 5 P : 46 S1 : 26 IV/b : 6 Ess II = 1 D4 : - IV/a : 3

PTHL : 43 D3 : 7 III/d 17 D2 : - III/c : 5 D1 : 2 III/b : 29 SLTA : 36 III/a : 3 SLTP : - II/d : 5 SD : - II/c : 2

II/b : 14 II/a : 12 I/c : - I/a : - I/b : - I/a : -


(5)

7.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana kerjasama antar daerah di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Lampung (APBD) Tahun 2015.

8.

Jangka Waktu Kerjasama

Tahun 2015

Untuk Tahun 2015 jangka waktu pelaksanaan 1 tahun.

9.

Hasil (output) Dari Kerjasama

Tahun 2015

a) Terlaksananya kegiatan rapat teknis tindak lanjut Rakor Gubernur;

b) Terlaksananya kegiatan Pra Rakor Gubernur MPU bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

c) Rapat Gabungan FKD-MPU XV Tahun 2015;

d) Rapat Koordinasi Teknis bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif FKD – MPU Tahun 2015.

10.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a) Masih ada anggota MPU yang tidak mengikuti pada beberapa kegiatan MPU yang sudah diagendakan;

b) Untuk pembangunan obyek wisata berdasarkan kebijakan masing – masing anggota MPU dan belum didukung oleh anggaran;

c) Masih belum terinformasikannya potensi pariwisata anggota MPU.

Solusi

a) Agar di tahun yang akan datang semua anggota MPU dapat hadir di semua kegiatan yang sudah diagendakan;

b) Perlu dianggarkan ditahun mendatang guna menunjang kegiatan MPU; c) Peningkatan kualitas promosi potensi pariwisata anggota MPU.

Rekomendasi

Rekomendasi untuk pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang program/kegiatan ini untuk terus dilanjutkan kerjasama antar anggota MPU guna meningkatkan pembangunan khusunya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.


(6)

c.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1.

Daerah yang Diajak Kerjasama

a) Provinsi Kepulauan Riau; b) Provinsi se-Sumatera;

c) Provinsi se-Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur; d) Provinsi Bangka Belitung.

2.

Dasar Hukum

a) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan Provinsi Lampung Nomor 40/MOU/IX/2010 tentang Penanganan dan Pemulangan Trafficking;

b) Kesepakatan Bersama se-Sumatera (10 Provinsi) tentang pencegahan dan penanganan trafficking yang ditandatangani pada bulan September 2012 di Medan, Sumatera Utara;

c) Kesepakatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi

Lampung dengan Badan Pemberdayaan Perempuan se-Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur;

d) Perjanjian kerjasama antara Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dengan Badan Pemberdayaan Perempuan, KB, dan

Perlindungan Anak Kepulauan Bangka Belitung Nomor

119/01/BPPKBPA/2013 tanggal 20 November 2013 tentang Penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Khususnya Kekerasan Dalam Bentuk Tindak Pidana Perdagangan Orang.

3.

Bidang Kerjasama

Bidang Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan Provinsi Lampung Nomor 40/MOU/IX/2010 tentang Penanganan dan Pemulangan Trafficking;

- Kesepakatan Bersama se-Sumatera (10 Provinsi) tentang Pencegahan dan Penanganan Trafficking Nomor 463/278/I/07/2012 tanggal 20 Desember 2012 yang ditandatangani di Medan, Sumatera Utara;


(7)

- Kesepakatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dengan Badan Pemberdayaan Perempuan se-Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur;

- Perjanjian Kerjasama antara Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Provinsi Lampung dengan Badan Pemberdayaan Perempuan, KB, dan Perlindungan Anak Kepulauan Bangka Belitung Nomor 119/01/BPPKBPA/2013 tanggal 20 November 2013 tentang Penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Khususnya Kekerasan Dalam Bentuk Tindak Pidana Perdagangan Orang.

b) Nama Kegiatan

Koordinasi, Monitoring, Investigasi, Pendampingan Kasus Kekerasan dan

Trafficking serta Implementasi Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Anak.

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan model penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap anak di 10 Provinsi Mitra Praja Utama (MPU).

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung.

7.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5

PNS : 53 S3 : 0 IV/d : - Ess IV = 11 Laki-laki : 17 S2 : 7 IV/c : 1 Ess III = 5 Perempuan : 36 S1 : 33 IV/b : 2 Ess II = 1

PTHL : 5 D4 : - IV/a : 5

Laki-laki : 4 D3 : 3 III/d 13 Perempuan : 1 D2 : - III/c : 7 D1 : - III/b : 10 SLTA : 9 III/a : 6 SLTP : 1 II/d : - SD : - II/c : 7 II/b : 1 II/a : 1 I/d : - I/c : - I/b : - I/a : - Jumlah PNS PNS : 53 PNS : 53


(8)

8.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber Dana Kerjasama Antar Daerah di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung bidang Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berasal dari APBD Tahun 2015 sejumlah Rp 329.400.000,-.

9.

Jangka Waktu Kerjasama

Provinsi se-Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur s.d. 2014 Provinsi Bangka Belitung s.d. 2018.

10.

Hasil (Output) Dari Kerjasama

Pengembangan model penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap anak di 10 Provinsi Mitra Praja Utama (MPU).

11. Rekomendasi

Rekomendasi untuk pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang adalah peningkatan kapasitas Badan Pemberdayaan Perempuan melalui pengembangan kerjasama ekonomi perempuan (pemetaan usaha kelompok perempuan dan identifikasi kebutuhan perluasan jejaring usaha perempuan).

d.

Perhubungan

Dinas Perhubungan Provinsi Lampung

1.

Daerah Yang Diajak Kerjasama

a) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat; b) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta;

c) Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Jawa Tengah;

d) Dinas Perhubungan Kominfo Daerah D.I. Yogyakarta; e) Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur; f) Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Bali;

g) Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Lampung;

h) Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Nusa Tenggara Barat;

i) Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Banten;


(9)

2.

Dasar Hukum

a) Peraturan Pemerintah Nomor: 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah;

b) Keputusan Bersama Gubernur Anggota MPU Nomor: 59/SK/MPU/2013

tentang Jadwal Rapat Kerja Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama Tahun 2014-2018.

3.

Bidang Kerjasama

Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Kerjasama Mitra Praja Utama Tahun 2015.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

1) Peraturan Pemerintah Nomor: 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah

2) Keputusan Bersama Gubernur Anggota MPU Nomor: 59/SK/MPU/2013

tentang Jadwal Rapat Kerja Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama Tahun 2014-2018

b) Nama Kegiatan

Di tahun 2015 kegiatan MPU diprioritaskan pada kegiatan yang berorientasi pada kegiatan menjalin sinergitas kompetensi dan kapasitas daerah dalam rangka membangun kedaulatan pangan.

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Di tahun 2015 ini kegiatan MPU tidak menitik beratkan pada kegiatan tansportasi akan tetapi lebih kepada pengembangan pangan.

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

7.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 PNS : 170 S3 : - IV/d : 1 Ess IV = 15 - PTHL : 61 S2 : 13 IV/c : 0 Ess III = 6

S1 : 71 IV/b : 2 Ess II = 1 D4 : 10 IV/a : 9

D3 : 11 III/d : 31 D2 : 0 III/c : 33 D1 : 0 III/b : 58 SLTA : 60 III/a : 9 SLTP : 5 II/d : 6 SD : 0 II/c : 7 II/b : 11 II/a : 1 I/d : 1 I/c : 1 I/b : 0 I/a : 0


(10)

8.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber biaya diperoleh dari APBD Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

9.

Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerjasama 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan dari masing-masing provinsi.

10.

Hasil (Output) dari Kerjasama

Hasil kerjasama MPU pada tahun 2015 hanya menitik beratkan pada pembangunan kedaulatan pangan.

11.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Ditahun ini kegiatan MPU hanya membahas lingkup pengembangan kedaulatan pangan dan tidak mengarah kepada bidang transportasi.

Solusi

Diharapkan adanya perluasan kerjasama antar daerah yang tidak hanya mencakup masalah pangan saja akan tetapi perlu adanya kerjasama dibidang transportasi.

12.

Hal lain yang Dianggap perlu untuk Dilaporkan

Tidak ada Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan

e.

Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

1.

Daerah yang diajak kerjasama

a) Provinsi Jawa Barat, b) DKI Jakarta,

c) Provinsi Jawa Tengah, d) Provinsi Jawa Timur,

e) DI Yogyakarta,

f) Provinsi Bali,

g) Provinsi Lampung,

h) Provinsi Banten,

i) Provinsi Nusa Tenggaran Barat


(11)

2.

Dasar Hukum

Peraturan Bersama Gubernur Anggota Mitra Praja Utama nomor 31/SK/MPU/2006 tentang perubahan kedua atas keputusan bersama Gubernur Jawa Barat, Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali dan Gubernur Lampung nomor 01/SK/MPU/2001 tentang organisasi dan Tata Kerja Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama.

3.

Bidang Kerjasama

Kerjasama bidang kesehatan pada 10 (sepuluh) Provinsi anggota MPU dalam hal:

a) Penangulangan penyakit menular;

b) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK);

c) MDGs.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

Peraturan Bersama Gubernur Anggota Mitra Praja Utama nomor 31/SK/MPU/2006 tentang perubahan kedua atas keputusan bersama Gubernur Jawa Barat, Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali dan Gubernur Lampung nomor 01/SK/MPU/2001 tentang organisasi dan Tata Kerja Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama

b) Nama Kegiatan

Mitra Praja Utama (MPU)

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan kegiatan Mitra Praja Utama (MPU) tahun 2015 dalam bidang kesehatan secara fisik terealisasi sebesar 100%.

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

7.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

Sumber daya manusia yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan UPTD dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berjumlah 345 orang dengan perincian 29 pejabat struktural dan 316pejabat fungsional, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(12)

JUMLAH PEGAWAI KUALIFIKASI PENDIDIKAN PANGKAT GOLONGAN JUMLAH PEJABAT

STRUKTURAL FUNGSIONAL

DINAS KESEHATAN

PNS : 345 S3 : 0 IV d : 1 Eselon II : 1 Administrator Kesehatan

: 1

L : 148 S2 : 47 IV IVc

: 0 Eselon III

: 7 Sanitarian Penyelia

: 1

P : 197 S1 : 126 IV b : 10 Eselon IV : 21 Penyuluh Kesehatan

: 1

D4 : 9 IV a : 18 Sanitarian Muda

: 1

PTHL : 58 D3 : 57 III d : 63 Epidemiologi Pratama

: 1

L : 43 D2 : 0 III c : 64 WI : 9 P : 15 D1 : 0 III b : 86 Pranata

Labkes Madya

: 2

SLTA : 89 III a : 34 Dokter muda : 1 SLTP : 10 II d : 24 Pranata

Dokter Muda

: 2

SD : 7 II c : 7 Pranata Labkes muda

: 9

II b : 19 Pranata Labkes Pelaksana

: 4

II a : 12 Pranata Labkes Pelayanan Lanjutan

: 1

I d : 4 Pranata Labkes Pratama

: 3

Ic : 1 Jumlah : 36 Ib : 1 JFU : 279 Ia : 1

JUMLAH

DINKES 345

34

5 29 316

Sumber : Sub Bagian Umum & Kepegawaian

8.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana kerjasama antar daerah di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung bidang kesehatan berasal dari APBD tahun 2015 sebagai berikut :

Tahun Anggaran Realisasi

2015 111.364.000 89.440.800 Sumber : Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

9.

Jangka Waktu Kerjasama

Tahun 2010 – 2015

10.

Hasil (output) dari Kerjasama

Realisasi dari pelaksanaan kegiatan Mitra Praja Utama (MPU) dalam bidang kesehatan adalah beberapa kesepakatan yang diambil oleh 10 (sepuluh) Provinsi adalah percepatan dalam pencapaian tujuan dari pembangunan atau Millenium Development Goals (MDGs) khususnya dalam penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi/balita, penurunan atau pengendalian beberapa penyakit menular seperti


(13)

HIV/AIDS, TB Paru, malaria, DBD dan penyehatan lingkungan serta pengembangan Sistem Informasi (SIK) berupa aplikasi SIKDA Generik untuk Puskesmas yang dapat dikembangkan dan disempurnakan sehingga lebih aplikatif untuk diimplementasikan pada puskesmas.

11.

Permasalahan dan Solusi

a) Permasalahan

1) Rendahnya anggaran untuk kegiatan MPU;

2) Kerjasama antar daerah ini hanya terbatas pada 10 provinsi saja.

b) Solusi

1) Anggaran untuk kegiatan MPU agar ditingkatkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya;

2) Kerjasama antar daerah seperti Mitra Praja Utama (MPU) sebaiknya tidak hanya pada 10 (sepuluh) provinsi saja;

3) Agenda Kegiatan Mitra Praja Utama (MPU) tahun mendatang agar mengadopsi kesepakatan global yaitu pasca MDGs atau SDGs tujuan pembangunan pasca MDGs, nasional dan daerah tampa melupakan kegiatan yang sifatnya spesifik local.

12.

Hal-hal lain yang perlu dilaporkan

Tidak ada hal-hal yang perlu dilaporkan

f)

Transmigrasi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1.

Daerah Yang Diajak Kerjasama

a) Provinsi Kalimantan Tengah; b) Provindi Sulawesi Tenggara.

2.

Dasar Hukum

a) SK Gubernur Lampung Nomor dengan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor

C/456.d/II.13/HK/2015 dan Nomor 26/KB-KSD/KTG/2015 tentang

Penyelenggaraan Transmigrasi;

b) SK Gubernur Lampung Nomor dengan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor :


(14)

3.

Bidang Kerjasama

Bidang Ketransmigrasian.dalam pengerahan dan Penempatan Transmigrasi daerah Lampung ke Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

Kebijakan

a) SK Menakertrans RI Nomor : Kep.08/MEN/X/2004 tentang Syarat dan Tata Cara Penempatan Sebagai Transmigrasi;

b) Keputusan Dirjen Mobilitas Penduduk Nomor : Kep.42/MP/X/2004 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menakertrans RI Nomor:

Kep.208/MEN/X/2004 tentang Syarat dan Tata Cara Penempatan Sebagai Transmigrasi;

c) Peraturan Pemerintah RI Nomor : 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah.

Nama Kegiatan

Pengembangan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Transmigrasi.

Kesepakatan bersama antar provinsi dan perjanjian KSAD antar kab/ kota (MOU Bidang Ketransmigrasian).

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Realisasi pengirimantransmigran sebanyak 55KK (78.57%), dengan rincian sebagai berikut :

a) Daerah asal Kabupaten Pringsewu sebanyak 15 KK ke Kabupaten Kolaka Provinsi Selawesi Tenggara;

b) Daerah asal Kabupaten Kabupaten Lampung Utara sebanyak 10 KK ke Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara;

c) Daerah asal Kabupaten Kabupaten Tengah sebanyak 15 KK ke Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat;

d) Daerah asal Kabupaten Kabupaten Pesawaran sebanyak 15 KK ke Kabupaten

Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat;

Target pengiriman transmigrasi yang keluar Provinsi Lampung pada tahun 2015 sebanyak55KK. Realisasi 78.57 persen , sehingga terdapat 15 KK yang belum terkirim dikarenakan daerah penerima belum selesai dalam pembangunan pemukiman transmigrasi.

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah


(15)

7.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

JUMLH

PEGAWAI

KUALIFIKASI

PENDIDIKAN PANGKAT/GOL

JUMLAH PEJABAT

STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5

PNS : 317 S3 : - IV/d : - Ess IV : 35 77 L : 220 S2 : 27 IV/c : 2 Ess III : 12

P : 97 S1 : 125 IV/b : 18 Ess II : 1 D4 : - IV/a : 26

PTHL : 19 D3 : 14 III/d : 87 L : 17 D2 : - III/c : 36 P : 2 D1 : - III/b : 78 SLTA : 129 III/a : 16 SLTP : 11 II/d : 6 SD : 11 II/c : 15 II/b : 16 II/a : 14 I/d : - I/c : 2 I/b : 1 I/a : -

8.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana Kerjasama Antar Daerah di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung bidang Ketransmigrasian bersal dari APBN (Tugas Pembantuan) Tahun 2015 dengan jumlah anggaran Rp.452.450.000,-.

9.

Jangka Waktu Kerjasama

a) Provinsi Kalimantan Barat ( 2015-2016); b) Provinsi Sulawesi Tenggara (2015-2016)

Setelah MOU antar provinsi ditindaklanjuti dengan Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) antara kabupaten daerah asal transmigrasi dengan daerah penempatan/tujuan transmigrasi dengan rincian sebagai berikut :

a) Kabupaten Lampung Tengah dengan Kabupaten Kayong Utara Provinsi

Kalimantan Barat;

b) Kabupaten Pesawaran dengan Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat;

c) Kabupaten Pringsewu dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.

d) Kabupaten Pringsewu dengan Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara; e) Kabupaten Utara dengan Kabupaten Komawe Provinsi Sulawesi Tenggara.

10.

Hasil (Output) Dari Kerjasama

Ditempatkannya calon transmigrasi asal Provinsi Lampung sebanyak 55KK ke Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Barat dengan rincian sebagai berikut :

a) Daerah asal Kabupaten Pringsewu sebanyak 15 KK ke Kabupaten Kolaka Provinsi Selawesi Tenggara;

b) Daerah asal Kabupaten Kabupaten Lampung Utara sebanyak 10 KK ke Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara;


(16)

c) Daerah asal Kabupaten Kabupaten Tengah sebanyak 15 KK ke Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat;

d) Daerah asal Kabupaten Kabupaten Pesawaran sebanyak 15 KK ke Kabupaten

Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

11.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a) Tingginya animo masyarakat yang ingin bertransmigrasi keluar Provinsi Lampung belum dapat difasilitasi seluruhnya, mengingat target perpindahan transmigran keluar Provinsi Lampung yang telah dialokasikan oleh Pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI sangat terbatas;

b) Tidak terfasilitasinya animo dari Kota Bandar Lampung, yang ingin ikut bertransmigrasi dikarenakan di kota Bandar lampung tidak memilih Dinas Transmigrasi sebagai program pilihan;

c) Dukungan alokasi dana APBD dari kabupaten (khususnya Kabupaten Lampung

Utara, Pesawaran dan Lampung Tengah serta Pringsewu) untuk menunjang di bidang ketransmigrasian khususnya fasilitasi perpindahan transmigrasi ke luar Provinsi Lampung belum maksimal, sehingga program transmigrasi keluar Provinsi Lampung masih mengalami hambatan terutama dalam bentuk bantuan uang saku, bantuan pembinaan untuk transmigran yang telah ditempatkan serta dana pengawalan transmigran.

Solusi

a) Agar program perpindahan transmigran ke luar Provinsi Lampung dapat terus dilaksanakan dengan baik diperlukan koordinasi yang intensif antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten daerah asal guna mengantisipasi tingginya animo masyarakat;

b) Meminta penambahan kuota kepada Menteri Pembinaan Desa Tertinggal dan transmigrasi RI;

c) Disarankan pada tahun anggaran mendatang agar disediakan anggaran pembinaan transmigran yang telah ditempatkan dan dana pengawalan petugas kabupaten untuk kegiatan perpindahan transmigran ke Kalimantan dan Sulawesi.

12.

Hal lain yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan


(17)

B.

KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

a.

Perhubungan

Dinas Perhubungan Provinsi Lampung

1.

Mitra yang diajak kerjasama

a) PT. Sumber Indah Perkasa;

b) TUKS PT. TEL (Tanjung Enim Lestari);

c) TUKS PT. Bukit Asam;

d) PT. Hanjung (TUKS);

e) PT. Semen Padang;

f) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI; g) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

2.

Dasar Hukum

a) Kerjasama dengan PT. Sumber Indah Perkasa berdasarkan Surat

Perjanjian Nomor: 552/595.A/III.06/2012 dan Nomor : 192/SIP/HR-GA/V/2012 tentang Sewa Penggunaan Perairan Terminal Khusus PT. Sumber Indah Perkasa Di Desa Rangai Tritunggal Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

b) Kerjasama dengan PT. Tanjung Enim Lestari berdasarkan Surat

Perjanjian Nomor:552/1599.A/III.06/2012 dan Nomor

043/GAD/EXT/XI/2012 tentang Sewa Penggunaan Perairan dari PT. Tanjung Enim Lestari (TUKS) yang berada di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung.

c) Kerjasama dengan TUKS PT. Bukit Asam berdasarkan Surat Perjanjian

Nomor:552/573/III.06/2012 dan Nomor

485/PJJ/Eks-23200/HK.03/IV/2012 tentang sewa penggunaan perairan dari PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan (TUKS) yang berada di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang kepada pemerintah Provinsi Lampung.


(18)

d) Kerjasama dengan PT. Hanjung (TUKS) berdasarkan Surat Perjanjian Nomor: 552/983.a/III.06/2013 tentang Sewa Penggunaan Perairan dari PT. Hanjung (TUKS) yang Berada di Dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Panjang kepada Pemerintah Provinsi Lampung.

e) Kerjasama dengan PT. Semen Padang berdasarkan perjanjian surat nomor 552/04/III.06/2015 dan nomor 026/PJJ/DEPJKI/01.2015 tentang Sewa penggunaan perairan terminal khusus PT. Semen Padang di Desa Rangai Tritunggal Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Pemerintai Provinsi Lampung.

f) Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI berdasarkan Surat Perjanjian Nomor: G/454/III.06/HK/2012

dan Nomor: HK 201/1/14/DRJU-2012 tentang Pengembangan dan

pembangunan Bandar Udara Radin Inten II Lampung di Provinsi Lampung. g) Kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia, berdasarkan Nota Kesepakatan

No:NK/02/V/2011 dan No:G/872/III.06/HK/2010 tentang Pemanfaatan Lapangan Terbang Pangkalan Udara Angkatan Darat Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan untuk Penerbangan Perintis (Sipil/Komersil);

3.

Bidang Kerjasama

a) Bidang Perhubungan Udara;

b) Bidang Perhubungan Laut.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

1) Kerjasama dengan PT. Sumber Indah Perkasa berdasarkan Surat

Perjanjian Nomor: 552/595.A/III.06/2012 dan Nomor : 192/SIP/HR-GA/V/2012 tentang Sewa Penggunaan Perairan Terminal Khusus PT. Sumber Indah Perkasa Di Desa Rangai Tritunggal Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

2) Kerjasama dengan PT. Tanjung Enim Lestari berdasarkan Surat

Perjanjian Nomor:552/1599.A/III.06/2012 dan Nomor

043/GAD/EXT/XI/2012 tentang Sewa Penggunaan Perairan dari PT. Tanjung Enim Lestari (TUKS) yang berada di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang kepada pemerintah daerah Provinsi Lampung.


(19)

3) Kerjasama dengan TUKS PT. Bukit Asam berdasarkan Surat Perjanjian

Nomor:552/573/III.06/2012 dan Nomor

485/PJJ/Eks-23200/HK.03/IV/2012 tentang Sewa penggunaan perairan dari PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan (TUKS) yang berada di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang kepada pemerintah Provinsi Lampung.

4) Kerjasama dengan PT. Hanjung (TUKS) berdasarkan Surat Perjanjian Nomor: 552/983.a/III.06/2013 tentang Sewa Penggunaan Perairan dari PT. Hanjung (TUKS) yang Berada di Dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Panjang kepada Pemerintah Provinsi Lampung.

5) Kerjasama dengan PT. Semen Padang berdasarkan perjanjian surat nomor 552/04/III.06/2015 dan nomor 026/PJJ/DEPJKI/01.2015 tentang Sewa penggunaan perairan terminal khusus PT. Semen Padang di Desa Rangai Tritunggal Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Pemerintah Provinsi Lampung.

6) Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian

Perhubungan RI berdasarkan Surat Perjanjian Nomor:

G/454/III.06/HK/2012 dan Nomor: HK 201/1/14/DRJU-2012 tentang Pengembangan dan pembangunan Bandar Udara Radin Inten II Lampung di Provinsi Lampung.

7) Kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia, berdasarkan Nota Kesepakatan No:NK/02/V/2011 dan No:G/872/III.06/HK/2010 tentang Pemanfaatan Lapangan Terbang Pangkalan Udara Angkatan Darat Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan untuk Penerbangan Perintis (Sipil/Komersil).

b) Nama Kegiatan

Kegiatan dalam bentuk ikatan kerja sama dengan institusi dan pihak swasta dalam rangka pengembangan bandar udara dan pemanfaatan perairan pelabuhan.

1) Kerjasama dengan PT. Sumber Indah Perkasa :

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan kepelabuhan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. Hanjung dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang.


(20)

2) Kerjasama dengan PT. Tanjung Enim Lestari :

Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan ke pelabuhan di lingkungan pelabuhan panjang khususnya di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. TANJUNG ENIM LESTARI dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang.

3) Kerjasama dengan PT. Bukit Asam (Persero)Tbk :

Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan ke pelabuhan dilingkungan Pelabuhan Panjang khususnya di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit Pelabuhan Tarahan dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan Pelabuhan Panjang.

4) Kerjasama dengan PT. Hanjung :

Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan kepelabuhan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. Hanjung dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan panjang.

5) Kerjasama dengan PT. Semen Padang

Menunjang kelancaran kegiatan jasa ke pelabuhan di Terminal Khusus PT. Semen Padang

6) Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI :

Pengembangan, pembangunan, penyelenggaraan dan pengusahaan Bandar Udara Radin Inten II Lampung di Provinsi Lampung secara optimal dan pembiayaan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

7) Kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat: Kerjasama berupa pengembangan fisik dan kontruksi.

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Realisasi Kegiatan sumber dana dari APBD pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung secara keseluruhan kegiatan telah tercapai 96,06% (persentase realisasi keuangan tahun 2015) dan realisasi fisik kegiatan di tahun 2015 sebesar 97,28%.

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama dengan Pihak Ketiga


(21)

7.

Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber Biaya kerjasama bidang perhubungan udara dan bidang perhubungan laut didasari pada SP3D yang mengacu kepada Perda No.14 Tahun 2014.

8.

Jangka Waktu Kerjasama

a) Kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat selama 20 (dua puluh) tahun, terhitung mulai tanggal 17 Desember 2010 s.d 17 Desember 2030 dan akan dievaluasi setiap 5 (lima) tahun;

b) Kerja sama dengan PT. Sumber Indah Perkasa selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak 18 April 2012 sampai dengan 18 April 2015 dan dapat di perpanjang berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Pihak Kedua;

c) Kerjasama dengan PT. Bukit Asam (Persero)Tbk. berdasarkan surat perjanjian terhitung tanggal 01 Januari 2012 sampai dengan sekarang;

d) Kerjasama dengan PT. Tanjung Enim Lestari (TUKS) selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 01 November 2012 sampai dengan 31 Oktober 2017 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan pihak pertama dan pihak kedua; e) Kerjasama dengan PT. Hanjung selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak 01 Januari

2013 sampai dengan 31 Desember 2016 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan pihak pertama dan pihak kedua;

f) Kerjasama dengan PT. Semen Padang selama 5 (lima) tahun terhitung sejak 05 Januari 2015 sampai dengan 04 Januari 2020 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan pihak pertama dan pihak kedua;

g) Kerjasama dengan PT. Gunung Patsean Sumber Rezeki selama 5 (lima) tahun terhitung sejak 3 April 2010 sampai dengan 3 April 2015 dan diperpanjang berdasarkan kesepakatan pihak pertama dan pihak kedua;

h) Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak.

9.

Hasil (Output) dari Kerjasama

Output dari kerjasama tersebut adalah untuk meningkatkan income daerah dan perekonomian serta pengembangan wilayah secara umum.


(22)

10.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Bidang Perhubungan Laut:

Pembayaran penggunaan perairan masih pada daerah, pembayaran dilakukan sampai awal tahun pada saat yang bersamaan turun Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2015 tentang Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kementerian Perhubungan dimana dalam peraturan tersebut ada kewajiban kepada pengelola terminal khusus dan TUKS untuk membayar sehingga dari 5 perusahaan yang menjalin kerjasama di bidang perhubungan laut hanya 3 perusahaan (PT. Bukit Asam (persero), PT. Tanjung Enim Lestari dan PT. Semen Padang) sedangkan 2 perusahaan lainnya langsung melakukan pembayaran ke kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan (KSOP) Panjang.

Solusi

Tetap berusaha dan memperjuangkan agar penggunaan perairan tetap disektorkan kepada pemerintah daerah hal ini berdasarkan UU nomor 23 tahun 2014 tentang kewenangan daerah dimana 0 s/d 12 mil laut merupakan kewenangan pemerintah provinsi.

b.

Pertanian

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Lampung

1.

Mitra yang diajak kerjasama

a) Pasar Induk Kramatjati – Jakarta; b) Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung

2.

Dasar Hukum

a) Surat kontrak/sewa Nomor : 602/1216/III.12.5/2008

b) Surat Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Lampung dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Nomor : 602/462/III.14/2015.

3.

Bidang Kerjasama

a) Pemasaran produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura; b) Publikasi data statistik tanaman pangan.


(23)

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

1) Kerjasama pemasaran produk pertanian melalui sewa agro outlet di Pasar Induk Kramatjati-Jakarta, berdasarkan surat kontrak/sewa Nomor : 602/1216/III.12.5/2008 dan Nomor : 602.1/310/III.12/2009.

2) Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik Nomor 02/MoU/RC.110/M/3/201104/KS/03-III/2011

b) Nama Kegiatan

1) Pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Lampung di Pasar Induk Kramatjati – Jakarta;

2) Publikasi buku statistik tanaman pangan tahun 2015.

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a) Dipasarkannya produk unggulan pertanian Provinsi Lampung di Pasar Induk Kramatjati – Jakarta sesuai kontrak/sewa agro outlet selama 25 tahun (mulai tahun 2008);

b) Penyusunan publikasi produksi tanaman pangan Provinsi Lampung tahun 2015 antara Dinas Pertanian dengan BPS Provinsi Lampung (Juli s.d November 2015).

6.

SKDP Penyelenggara Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.

7.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

JUMLAH PEGAWAI

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

PANGKAT/ GOL

JUMLAH PEJABAT

STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 PNS : 246 S3 : - IV/d : - Ess IV = 29 Pengawas benih 39 PTHL : 30 S2 : 17 IV/c : 3 Ess III = 10 Pengamat OPT 76 S1 : 212 IV/b : 14 Ess II = 1 PPL 1

D4 : - IV/a : 32 PMHP 1 D3 : 16 III/d 81 D2 : - III/c : 58 D1 : - III/b : 84 SLTA : 160 III/a : 32 SLTP : 12 II/d : 19 SD : 9 II/c : 37 II/b : 43 II/a : 11 I/d : 6 I/c : 5 I/b : 1 I/a : -


(24)

8.

Sumber dan Jumlah Anggaran

DPA SKPD (APBD) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015, dan dana APBN (Dekonsentrasi) Satker Dinas Pertanian TPH Tahun Anggaran 2015.

9.

Jangka Waktu Kerjasama

a) Pemasaran produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Pasar Induk Kramatjati-Jakarta, selama 25 tahun (2008 – 2033);

b) Publikasi produksi tanaman pangan, selama 1 tahun (Januari – Desember 2015).

10.

Hasil (output) dari Kerjasama

a) Dipasarkannya produk unggulan pertanian Provinsi Lampung di pasar induk Kramatjati – Jakarta.

b) Buku publikasi produksi tanaman pangan Provinsi Lampung tahun 2015, sebanyak 50 buku.

c.

Komunikasi dan Informatika

Sekretariat KPID Provinsi Lampung

1.

Mitra Yang Diajak Kerjasama

a) Lembaga Penyiaran Televisi Berjaringan; b) Lembaga Penyiaran Televisi Lokal;

c) Lembaga Penyiaran Televisi Berlangganan; d) Lembaga Penyiaran Televisi Publik;

e) Lembaga Penyiaran Televisi Komunitas;

f) Lembaga Penyiaran Radio Swasta;

g) Lembaga Penyiaran Radio Komunitas;

h) Lembaga Penyiaran Radio Publik.

2.

Dasar Hukum

a) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran;

b) PP RI Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik;

c) PP RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Radio Publik Republik Indonesia;


(25)

d) PP RI Nomor 13 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Televisi Publik Republik Indonesia;

e) PP RI Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta;

f) PP RI Nomor 51 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Komunitas;

g) PP RI Nomor 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Berlangganan;

h) Peraturan Menkominfo No. 17/P/M.KOMINFO/6/2006 Tentang Tata Cara

Penyesuaian Izin Penyelenggaraan Penyiaran Swasta yang Telah Memiliki Izin Stasiun Radio dari Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi dan/atau Izin Siaran Nasional Untuk Televisi dari Departemen Penerangan dan bagi Lembaga Penyiaran Berlangganan yang Telah Memiliki Izin Penyelenggaraan Jasa Televisi Berbayar dari Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi atau Izin Penyelenggaraan Siaran Televisi Berlangganan dari Kementrian Kominfo RI;

i) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung;

j) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi Lampung;

k) Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/223/IV.05/HK/2015 Tanggal 4 Mei 2015 tentang Penetapan Anggota KPID Provinsi Lampung Masa Jabatan Tahun 2015-2018.

3.

Bidang Kerjasama

Perizinan Lembaga Penyiaran.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

1) Melaksanakan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) Lembaga Penyiaran

sebanyak dua (2) kali yang didanai oleh APBD dan lima (5) kali kegiatan EDP Lembaga Penyiaran yang dilaksankan secara mandiri, kegiatan radio yang mengajukan permohonan izin penyiaran sebanyak 8 lembaga penyiaran,3 radio komunitas, dan 5 radio swasta berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekretariat KPID Provinsi Lampung tentang Pelaksanaan Kegiatan EDP lembaga penyiaran Radio di Provinsi Lampung.


(26)

2) Melaksanakan pemberian dan evaluasi izin siaran kepada lembaga penyiaran yang telah memenuhi syarat.

b) Nama Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan KPID Provinsi Lampung bersama lembaga penyiaran di Provinsi Lampung dalam rangka pemberian izin penyelenggaraan penyiaran yaitu :

- Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) lembaga penyiaran radio; - Pemberian dan evaluasi izin siaran lembaga penyiaran.

5.

Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan EDP yang didanai oleh APBD Tahun Anggaran 2015 yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 16 Juni 2015 dan 18 Oktober 2015 bertempat di Bandar Lampung yang dihadiri oleh seluruh jajaran Komisioner KPID Provinsi Lampung, Loka Monitor Frekwensi Spektrum Lampung, dan Lembaga Penyiaran Radio, perwakilan Dinas Kominfo Provinsi Lampung, Akademisi Unila, dan Sekretariat KPID Provinsi Lampung. Sedangkan Kegiatan EDP yang dilakukan secara mandiri oleh lembaga penyiaran sebanyak lima kali yaitu pada tanggal 6 Februari 2015, 18 September 2015, 14 November 2015, 11 Desember 2015 dan 21 Desember 2015 dimana pembiayaan oleh masing-masing lembaga penyiaran yang bersangkutan. Dengan pokok bahasan mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap permohonan IPP dilihat dari aspek administrasi, legalitas dan aspek teknis bila telah memenuhi syarat makadiberikan Rekomendasi Kelayakan (RK) untuk meneruskan proses perizinan selanjutnya.

a) Lembaga Penyiaran Radio yang telah memenuhi syarat dan diberikan Rekomendasi Kelayakan (RK) untuk meneruskan proses perizinan selanjutnya , yaitu :

 PT. Radio Komunitas Buana (Lampung Timur)

 Radio Tara;

 PT. Radio Tri Rama Selaras Jaya

 Radio komunitas ASN

 Radio Ramanda Persada (Metro)

 PT. Radio Fajar

 PT. Radio Lampung Sentosa

 PT. Radio Komunitas Hikmah


(27)

b) Kegiatan Pemberian izin penyelenggaraan penyiaran bertempat di Bandar Lampung. Pemberian IPP diberikan kepada lembaga penyiaran Televisi Swasta dan Komunitas yaitu IPP untuk:

 PT. Saburai TV

 PT. Media Tama Amrita digital (TV kabel)

 Banten Media Global TV (PTP)

 PT. Raja TV

 PT. Warna Nusantara Budaya Televisi

 PT. LM Media (TV Kabel)

 PT. Karendra Mitra Medial

 Radio Komunitas Fisip Unila

6.

Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerjasama dalam hal perizinan, lembaga penyiaran diberikan kesempatan sebagai berikut :

a) Rekomendasi Kelayakan (RK) berlaku sejak ditandatangani sampai dengan dilaksanakannya proses lanjutan perizinan yaitu Forum Rapat Bersama (FRB); b) IPP sementara (prinsip/sekunder) lembaga penyiaran radio berlaku selama 6

bulan sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang selama 1x6 Bulan sampai dengan dilaksanakannya uji coba siaran;

c) IPP sementara (prinsip/sekunder) lembaga penyiaran televisi berlaku selama 1 tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang selama 1x1 tahun sampai dengan dilaksanakannya uji coba siaran

d) IPP tetap lembaga penyiaran radio berlaku selama 5 tahun sejak ditandatangani;

e) IPP tetap lembaga penyiaran televisi berlaku selama 10 tahun sejak ditandatangani.

7.

Hasil (Output) Dari Kerjasama

Tercapainya proses perizinan yang tertib dari lembaga penyiaran televisi dan radio di Provinsi Lampung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

a) Penyeragaman proses perizinan lembaga penyiaran baik televisi maupun radio; b) Belum tertibnya penggunaan kanal/frekwensi lembaga penyiaran;


(28)

c) Terbatasnya SDM lembaga penyiaran lokal dalam hal kemampuan teknis di bidang penyiaran.

Solusi

a) Melakukan koordinasi dengan balai loka monitor spektrum radio Bandar Lampung;

b) Dilakukannya sosialisasi proses perizinan lembaga penyiaran oleh komisioner; c) KPID Provinsi Lampung bersama lembaga terkait kepada lembaga penyiaran di

Provinsi Lampung;

d) Meningkatkan binwas ke lembaga penyiaran;

e) Dilakukannya pengukuran kanal/frekwensi lembaga penyiaran;

f) Penertiban pemberian dan penggunaan kanal/frekwensi oleh lembaga

penyiaran;

g) Dilaksanakannya kegiatan peningkatan SDM lembaga penyiaran oleh

komisioner KPID Provinsi Lampung bersama lembaga terkait kepada lembaga penyiaran di Provinsi Lampung.

d.

Kesehatan

RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

1.

Mitra Yang Diajak Kerjasama

a) Universitas Sriwijaya Palembang Fakultas Kedokteran; b) Universitas Lampung Program Studi Pendidikan Dokter; c) Universitas Malahayati Prodi Keperawatan;

d) Stikes Umitra Lampung;

e) Universitas Malahayati Prodi D III Kebidanan;

f) Akper Panca Bhakti;

g) Akper Bunda Delima;

h) Akper Baitul Hikmah;

i) Akper Darma Wacana Metro;

j) Stikes Muhammadiyah Pringsewu;

k) Akbid Panca Bhakti;

l) Akbid Wira Buana Metro;

m) Poltekes Kemenkes Tanjung Karang;

n) Atro Patriot Bangsa Lampung;


(29)

p) Poltekkes Depkes Jakarta II;

q) Universitas Lampung;

r) Institut Sains dan Teknologi Nasional ISTN Jakarta Jurusan Farmasi FMIPA; s) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Fakultas Farmasi;

t) Stikes Aisyah Pringsewu;

2.

Dasar Hukum

a) Nomor : 420/1.170.A/5.2/V/2008 : 4858/H91.4/PPDS/6.3/2008

b) Nomor : 457/UN.26/8/DT/2013

: 180/2487.A/7.2/VI/2012 c) Nomor : 420/7442/II.13/6.2/X/2013

: 1060.44.02.414.X.13 d) Nomor : 420/5777/5.2/VIII/2012

: K.10/AU/150/YYS/2011

e) Nomor : 420/4551.B/5.3/V/2007

: 0389.01.03.2007

f) Nomor : 180/7472.A/7.2/XII/2011 : 209/APB/P/PK/XII/2011

g) Nomor : 420/4556.A/5.3/V/2007

: 0389.01.03.2007

h) Nomor : 420/4566.A/5.3/V/2007

: 121/II.1/V/2007

i) Nomor : 180/2139/7.2/V/2012

: 434/Akper-DW/KS/V/2012 j) Nomor : 180/6007.A/7.2/XII/2012

: 1047/III.3.AU.F/12/2012 k) Nomor : 180/7309.A/7.2/XI/2012

: 01/487/PK/AKBP/IX/2011

l) Nomor : 420/6419.C/5.2/X/2011

: 015/MoU/AWB/X/2011

m) Nomor : 420/2373/5.2/V/2011

: HK.06.01/I.2/1509/2011

n) Nomor : 420/4553.A/5.3/V/2007

: 211/1/A.10/MOU/2007 o) Nomor : 420/3112/5.1/VI/2011


(30)

p) Nomor : 420/3340/5.1/III/2010 : DL.02.02/I/606/2010

q) Nomor : 420/4007.A/5.2/V/2007

: 3449/H26/KL/2007 r) Nomor : 420/0671/5.1/II/2010

: 288/01.3-6/XII/2010 s) Nomor : 180/1060.C/7.2/III/2012

: F6/64.a/H.1/III/2012 t) Nomor : 180/5996.A/7.2/XII/2012

: 577/SAP/XII/2012

3.

Bidang Kerjasama

Pendidikan

4.

Nama Kegiatan

a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat bidang kedokteran di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung;

b) Pelaksanaan pendidikan kedokteran;

c) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar program studi keperawatan Universitas Malahayati Bandar Lampung;

d) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar STIKES Mitra Lampung;

e) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek klinik keperawatan;

f) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar akademi keperawatan Panca Bhakti Bandar Lampung;

g) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek klinik keperawatan;

h) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek klinik keperawatan;

i) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana


(31)

j) Pemanfaatan RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar STIKes Muhammadiyah Pringsewu;

k) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung;

l) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar Akademi Kebidanan Wira Buana Metro;

m) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjung Karang;

n) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek klinik radiologi

o) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

PKL Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu Jurusan Gizi;

p) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

praktek kerja lapangan mahasiswa Politeknik Kesehatan Depkes Jakarta II; q) Pendidikan, praktek belajar lapangan dan penelitian serta pengabdian kepada

masyarakat Universitas Lampung di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

r) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai wahana

PKL Mahasiswa Program Profesi Apoteker dan Jurusan Farmasi FMIPA Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta Nasional Jakarta;

s) Penyelenggaraan kegiatan pendidikan bidang kefarmasian di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

t) Pemanfaatan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar STIKes Aisyah Pringsewu Lampung.

5.

SKPD Penyelenggara Kerjasama


(32)

6.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan,Pangkat dan Golongan

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 PNS : 1.059 S3 : 0 IV/e : 1 Ess IV : 17 689 orang PTHL : 183 S2 : 22 IV/d : 10 Ess III :7

S1 : 169 IV/c : 14 Ess II : 4 D4 : 32 IV/b : 22

D3 : 458 IV/a : 27 SLTA : 162 III/d : 131 SLTP : 48 III/c : 175 SD : 46 III/b : 168 Dr. Umum : 58 III/a : 101 Dr. Spesialis:54 II/d : 99 Dr. Gigi : 5 II/c : 165 Dr. Spesialis

gigi : 2 II/b : 141 II/a : 14 I/d : 31 I/c : 1 I/b : 37 I/a : 2

7.

Jangka Waktu Kerjasama

a) 5 tahun, 2 Mei 2018

b) 11 Juni 2012 s/d 10 Juni 2016

c) 3 tahun, 21 Oktober 2013 s/d 20 Oktober 2018 d) 3 tahun, 23 Februari 2015 s/d 22 Februari 2017

e) 10 tahun, 26 Mei 2007

f) 3 tahun, 8 Desember 2015 s/d 7 Desember 2017

g) 10 tahun, 26 Mei 2007

h) 10 tahun, 26 Mei 2007

i) 3 tahun, 7 Mei 2012 s/d 6 Mei 2015

j) 5 tahun, 12 Desember 2012 s/d 12 Desember 2017

k) 3 tahun, 30 November 2011 s/d 29 November 2014

l) 3 tahun, 31 Oktober 2011 s/d 30 Oktober 2014 m) 4 tahun, 4 Mei 2011 s/d 9 Mei 2015

n) 10 tahun, 26 Mei 2007

o) 3 tahun, 1 Juni 2011 p) 5 tahun, 2 Maret 2010 q) 25 tahun, 2 Agustus 2007 r) 5 tahun, 9 Februari 2011 s) 5 tahun, 10 Maret 2012


(33)

9. Hasil (Output) dari Kerjasama

Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan dan non kesehatan di Provinsi Lampung tahun 2015.

e.

Satuan Polisi Pamong Praja

1.

Mitra yang Diajak Kerjasama

Markas Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong Kota Depok dan Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan Kostrad Sanggabuana Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.

2.

Dasar Hukum

a) Surat Perintah Tugas Gubernur Lampung No.800/880.4/II.13/2015 Tanggal 20 November 2015 tentang Kegiatan Pelatihan Pemantapan Jiwa Korsa Satpol PP Lampung;

b) Pihak ketiga tidak melampirkan Surat MoU.

3.

Bidang Kerjasama

Pemantapan jiwa korsa.

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan Tahun 2015

Penyelenggaraan Pemantapan Jiwa Korsa Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung pada DPA Tahun 2015.

5.

Realisai Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2015

Pemantapan Jiwa Korsa kerjasama dengan Markas Kostrad Cilodong sesuai dengan Surat Perintah Tugas Gubernur Lampung No.800/880.4/II.13/2015 Tanggal 20 November 2015. Dari tanggal 23 s/d 27 November 2015 bagi 100 orang anggota Pol PP Provinsi Lampung yang diadakan di Markas Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong Kota Depok dan Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan Kostrad Sanggabuana Kab Karawang Provinsi Jawa Barat.

6.

SKPD Penyelenggara Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung dengan :

Markas Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong Kota Depok dan Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan Kostrad Sanggabuana Kab Karawang Provinsi Jawa Barat.


(34)

7.

Sumber dan Jumlah Anggaran

APBD Tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung

Tahun Anggaran Realisasi

2015 Rp. 250.000.000,- Rp. 250.000.000,-

8.

Jangka Waktu Kerjasama Tahun 2015

Pemantapan Jiwa Korsa dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 23 s/d 27 November 2015.

9.

Hasil (Output) dari Kerjasama Tahun 2015

Terlatihnya 100 Anggota pria dan wanita Satpol PP Provinsi Lampung dibidang dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan teknis tugas umum serta meningkatnya keterampilan anggota Satpol PP Provinsi Lampung dalam hal penanggulangan bencana alam dalam menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan/ kawasan kerja khususnya pengamanan fisik dan memiliki sikap mental dan fisik yang prima dalam melakukan tugas sebagai unsur pengamanan.

10.

Rekomendasi

Rekomendasi untuk pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang adalah dengan memperbanyak kerjasama dengan pihak ketiga.

f.

Perencanaan Pembangunan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung

1.

Mitra yang diajak kerjasama

a) Direktur China Shenhua Energy CO.LTD Guohoa Electric Power Branch

b) Direktur PT. Karya Inti Energi

2.

Dasar Hukum

Kerjasama dengan China Shenhua Energy CO.LTD Guohoa Electric Power Branch dan Direktur PT. Karya Inti Energi berdasarkan Surat Perjanjian Nomor: G/08/II.02/2015 perihal Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Mulut Tambang.

3.

Bidang Kerjasama


(35)

4.

Kebijakan dan Nama Kegiatan

a) Kebijakan

Kerjasama dengan China Shenhua Energy CO.LTD Guohoa Electric Power Branch dan Direktur PT. Karya Inti Energi berdasarkan Surat Perjanjian Nomor: G/08/II.02/2015 perihal Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Mulut Tambang.

b) Nama Kegiatan

Kegiatan dalam bentuk ikatan kerja sama dengan pihak swasta dalam rangka Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Muliut Tambang. 1) Kerjasama dengan China Shenhua Energy CO.LTD Guohoa Electric

Power Branch :

China Shenhua Energy CO.LTD Guohoa Electric Power Branch telah menginvestasikan pembangkit listrik tenaga uap 2 x 150 MW yang berlokasi di Muara Enim Sumateta Selatan dan telah menandatangani Power Purchase Agreemant tertanggal 22 Desember 2008 antara Guohua dan PLN, Guohua yang ditunjuk oleh China Shenhua sebagai pengelola dari pembangkit listrik di atas, memiliki pengalaman dalam penggunaan batubara berkalori rendah untuk pembangkit listrik. Guohua dengan ini bermaksud untuk menyediakan dukungan atas sumber daya untuk pengembangan ekonomi di Provinsi Lampung dan juga bermaksud untuk membangun pembangkit listrik yang bersih dan efesien dengan menggunakan batubara kalori rendah di Indonesia.

2) Kerjasama dengan PT Karya Inti Energi :

KIE adalah perusahaan Indonesia yang mempunyai berbagai afiliasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan memiliki izin usaha pertambangan batubara di Indonesia KIE bermaksud untuk berkontribusi di dalam industri listrik di Provinsi Lampung yang diharapkan akan membawa nilai tambah baik kepada pendapatan Daerah Provinsi Lampung atau terhadap kegiatan usaha dan komunitas masyarakat di Provinsi Lampung.

5.

Pelaksanaan Kegiatan

a) Dalam waktu 12 bulan sejak penandatangan MOU ini, para pihak akan bekerjasama untuk proyek ini secara eksklusif.


(36)

b) Investor atau perusahaan patungan yang akan didirikan oleh investror bertanggung jawab untuk melakukan persiapan administrasi, menyelesaikan seluruh perizinan, investasi , pembiayaan, pembangunan operation dan

maintenance dari proyek ini.

6.

Maksud dan tujuan

a) Maksud kesepakatan bersama ini adalah melakukan kerjasama

penyelenggaraan, pengembangan, pemanfaatan data dan informasi geospasial untuk pembangunan di Provinsi Lampung, sesuai dengan tugas dan fungsi para pihak.

b) Tujuan kesepakatan bersama ini adalah mengoptimalkan peran para pihak dalam penyelenggaraan, pengembangan, pemanfaatan data dan informasi geospasial untuk pembnagunan di Provinsi Lampung.


(37)

C.

KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

a.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung

1.

Forum Koordinasi

a) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Lampung

b) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Lampung

c) Forum KerukunanUmat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung

d) Forum Koordinasi Penanganan Teroris (FKPT) Provinsi Lampung

e) Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Provinsi Lampung

a) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Lampung 1) Materi Koordinasi

Program kerja Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Lampung dan sinkronisasi Program Kerja FKDM kabupaten/kota se- Provinsi Lampung tahun 2015.

2) Instansi Pemerintah dan Elemen Masyarakat yang terlibat

- Pengurus FKDM Provinsi Lampung;

- Kepala Badan/Kantor Kesbang dan Politik Kabupaten/Kota;

- Ketua dan Sekretaris FKDM Kabupaten/Kota.

3) Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran FKDM Provinsi Lampung pada Tahun Anggaran 2015 dianggarkan dalam DPA Badan Kesatuan Bangsa dan Daerah Provinsi Lampung pada Program Penanganan Konflik dengan pagu anggaran sebesar Rp. 171.395.000,- (seratus tujuh puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu rupiah).

4) SKPD Penyelenggaran Koordinasi

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung

5) Susunan Keanggotaan FKDM Provinsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, susunan kepengurusan FKDM Provinsi sebagai berikut:


(38)

Sekretaris : Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

Anggota : Instansi terkait termasuk wakil-wakil Kepolisian Negara

RI,TNI, Kejaksaan, Poswil BIN, Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam, Kanwil Imigrasi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Keanggotaan FKDM provinsi terdiri dari wakil-wakil ormas,

perguruan tinggi. Lembaga pendidikan lain, tokoh

masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan elemen masyarakat lainnya.

6) Kebijakan

- Diharapkan kepada Badan Kesbangpol Provinsi Lampung dapat memetakan potensi konflik yang terjadi menjadi 3 (tiga) kategori konflik yaitu: konflik sosiologis (etnis dan agama), konflik politik dan konflik stuktural (pertanahan). - Mengharapkan perlu sosialisasi peningkatan kapasitas elemen masyarakat dan

paratur pemerintah dalam penanganan konflik sosial di Provinsi Lampung.

7) Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Rapat koordinasi sinergitas dalam merumuskan masukan bagi penyusunan kebijakan dibidang kewaspadaan dini masyarakat tanggal 9 Juni 2015 bertempat di Ruang Sungkai Balai Keratun Pemprov Lampung dengan peserta sebanyak 60 orang terdiri dari unsur FKDM Provinsi Lampung.

8) Hasil dan Manfaat Koordinasi

- Terjadinya komunikasi informasi antara Pemerintah Daerah dengan FKDM Provinsi dan FKDM kabupaten/kota se-Provinsi Lampung tentang situasi dan kondisi Ipoleksosbud dan Kantibmas.

- Terdatanya potensi daerah rawan konflik di kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

- Terjadinya koordinasi dalam penanganan konflik di Provinsi Lampung.

9) Tindak Lanjut Koordinasi

- Tersusunnya peta daerah rawan konflik;

- Tersusunnya data potensi rawan konflik di Provinsi Lampung

b) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Lampung 1). Materi Koordinasi


(39)

- Badan/Kantor Kesbangpol kabupaten/kota se-Provinsi Lampung;

- Badan Kesbang dan Politik provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

3) Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran FPK Provinsi Lampung pada Tahun Anggaran 2015 dianggarkan dalam DPA Badan Kesatuan Bangsa dan Daerah Provinsi Lampung pada Program Pembinaan Ideologi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan Fasilitasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Lampung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 195.732.400,- (seratus sembilan puluh lima juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu empat ratus rupiah).

4) SKPD Penyelenggaran Koordinasi

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung

5) Susunan Keanggotaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Lampung

Dewan Penasehat

Ketua : Wakil Gubernur

Sekretaris : Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Anggota : Pimpinan instansi terkait

Keanggotaan FPK provinsi terdiri dari pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku, etnis, dan masyarakat setempat.

6) Kebijakan

- Mensinergikan arah dan kebijakan tentang pembauran.

- Mengoptimalkan peran FPK Provinsi Lampung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

7) Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Rapat koordinasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Lampung.

8) Hasil dan Manfaat Koordinasi

Terjadinya komunikasi informasi antara FPK provinsi dengan FPK kabupaten/kota se-Provinsi Lampung tentang situasi dan kondisi pembauran bangsa di Provinsi Lampung.

9) Tindak Lanjut Koordinasi


(40)

Persiapan pelaksanaan doa bersama lintas agama se-Provinsi Lampung

2) Instansi Pemerintah dan Elemen Masyarakat yang Terlibat

- FKUB Provinsi Lampung

- Badan Kesbangpol Provinsi Lampung

- Kanwil Kementrian Agama Provinsi Lampung

3) Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran FKUB Provinsi Lampung pada Tahun Anggaran 2015 dianggarkan dalam DPA Badan Kesatuan Bangsa dan Daerah Provinsi Lampung pada Program Pembinaan Ideologi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 289.420.000,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus dua puluh ribu rupiah)

4) SKPD Penyelenggaran Koordinasi

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung

5) Susunan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung

Dewan Penasehat

Ketua : Wakil Gubernur

Wakil Ketua : Kakanwil Kementerian Agama Sekretaris : Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Anggota : Pimpinan instansi terkait

Keanggotaan FKUB Provinsi terdiri dari pemuka-pemuka agama setempat.

6) Kebijakan

Menciptakan iklim kondusif dalam rangka suksesi pembangunan dan pemilukada kab/kota serentak di Provinsi Lampung.

7) Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Doa Bersama Lintas Agama di Provinsi Lampung Tahun 2015 tanggal 26 November 2015 bertempat di Halaman Taman Hijau Komplek Kantor Gubernur Lampung dengan perserta berjumlah 500 orang.


(41)

sangat diharapkan peran sertanya untuk menjadi perekat kerukunan serta mengantisipasi terjadinya konflik di masyarakat.

- Memberikan contoh kongkrit kepada seluruh masyarakat umat beragama di Provinsi Lampung, bahwa para pimpinan, tokoh atau pemuka agama yang berbeda-beda dapat duduk bersama, tampak bersahabat, akrab dan rukun.

9) TindakLanjutKoordinasi

- Menghimbau kepada FKUB kabupaten/kota se-Provinsi Lampung untuk

mengoptimalisasikan peran dalam antisipasi potensi konflik keagamaan di daerah.

- Pemetaan daerah rawan konflik keagamaan di Provinsi Lampung.

d) Forum Koordinasi Penanganan Teroris (FKPT) Provinsi Lampung 1) Materi Koordinasi

Pengembangan Strategi dan Dialog Pencegahan Terorisme.

2) Instansi Pemerintah dan Elemen Masyarakat yang terlibat

- Badan Kesbangpol Provinsi Lampung

- Unsur FKPT Provinsi Lampung

- Ormas Kepemudaan se-Provinsi Lampung

- Ormas Keagamaan se-Provinsi Lampung

3) Sumber dan Jumlah Anggaran.

Anggaran Fasilitasi FKPT Provinsi Lampung pada Tahun Anggaran 2015 dianggarkan dalam DPA Badan Kesatuan Bangsa dan Daerah Provinsi Lampung pada Program Penanganan Konflik Provinsi Lampung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 113.600.000,- (seratus tiga belas juta enam ratus ribu rupiah)

4) SKPD Penyelenggaran Koordinasi

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung

5) Kebijakan

Penyamaan visi dan presepsi mengenai cara penanggulangan potensi teroris dan paham radikal yang dapat terjadi di Provinsi Lampung

6) Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

- Rapat koordinasi pencegahan teroris di Provinsi Lampung tanggal 14 April 2015 bertempat di Ruang Sungkai Balai Keratun Pemprov Lampung dengan peserta sebanyak 50 orang dari unsur Badan Kesbangpol Provinsi Lampung,


(42)

- Rapat koordinasi pencegahan teroris di Provinsi Lampung tanggal 27 Oktober 2015 bertempat di Ruang Sungkai Balai Keratun Pemprov Lampung dengan peserta sebanyak 50 orang dari unsur Badan Kesbangpol Provinsi Lampung, Polda Lampung, Korem 043 Gatam, BINDA Lampung, Ormas dan Perguruan Tinggi

7) Hasil dan Manfaat Koordinasi

Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara pemda dengan unsur masyarakat di dalam mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terorisme serta berkembangnya paham radikal yang dapat terjadi di Provinsi Lampung.

e) Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Provinsi Lampung 1) Materi Koordinasi

Koordinasi pelaksanaan dialog kebangsaan bagi generasi muda se-Provinsi Lampung.

2) Instansi Pemerintah dan Elemen Masyarakat yang Terlibat

- FPK provinsi dan kabupaten/kota se Provinsi Lampung

- Badan/Kantor Kesbangpol kabupaten/kota se-Provinsi Lampung

- Badan Kesbang dan Politik provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

3) Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran FPK Provinsi Lampung pada Tahun Anggaran 2015 dianggarkan dalam DPA Badan Kesatuan Bangsa dan Daerah Provinsi Lampung pada Program Pembinaan Ideologi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan Fasilitasi Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Provinsi Lampung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 273.844.000,- (dua ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus empat puluh empat ribu rupiah).

4) SKPD Penyelenggaran Koordinasi

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung

5) Susunan Keanggotaan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Provinsi

Ketua : Sekretaris Daerah

Wakil ketua : Kepala SKPD yang membidangi kesatuan bangsa dan politik Sekretaris : Kepala bidang yang membidangi wawasan kebangsaan Anggota merupakan kepala/pimpinan:


(43)

- Badan Pusat Statistik;

- Organisasi politik yang memilikikursi di DPRD; - Organisasi kemasyarakatan/lembaga nirlaba lainnya;

- Media massa lokal;

- Universitas/perguruan tinggi;

- Tokoh agama/masyarakat/adat.

6) Kebijakan

Mensinergikan arah dan kebijakan tentang pendidikan wawasan kebangsaan.

7) Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Dialog kebangsaan bagi generasi muda di Provinsi Lampung tanggal 26 November 2015 bertempat di gedung Kwarda Pramuka Provinsi Lampung dengan peserta berjumlah 200 orang dari unsur tokoh generasi muda.

b.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi

Lampung

1.

Forum Koordinasi

Koordinasi, fasilitasi dan pemantauan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Lampung.

2.

Materi Koordinasi

Koordinasi, fasilitasi dan pemantauan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Lampung.

3.

Instansi Vertikal yang Terlibat

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Kepolisian Daerah Lampung, Kejaksaan Tinggi Lampung, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Lampung dan Pengadilan Tinggi Lampung.

4.

Sumber dan Jumlah Anggaran

APBD Tahun 2015 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dengan anggaran Rp


(44)

104.800.000,-6.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5

PNS : 53 S3 : 0 IV/d : - Ess IV = 11 Laki-laki : 17 S2 : 7 IV/c : 1 Ess III = 5 Perempuan : 36 S1 : 33 IV/b : 2 Ess II = 1

PTHL : 5 D4 : - IV/a : 5

Laki-laki : 4 D3 : 3 III/d 13 Perempuan : 1 D2 : - III/c : 7 D1 : - III/b : 10 SLTA : 9 III/a : 6 SLTP : 1 II/d : - SD : - II/c : 7 II/b : 1 II/a : 1 I/d : - I/c : - I/b : - I/a : -

Jumlah PNS PNS : 53 PNS : 53 Jumlah PTHL PTHL : 5

7.

Kegiatan

Koordinasi, fasilitasi, dan pemantauan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Lampung.

8.

Realisasi Pelaksana Kegiatan

Terlaksananya koordinasi, fasilitasi dan pemantauan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Lampung

9.

Hasil dan Manfaat Koordinasi

Peningkatan kapasitas eksekutif dan legislatif dalam koordinasi, fasilitasi, dan pemantauan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG), tertanganinya kasus-kasus KDRT oleh para stakeholder, tertanganinya kasus-kasus tindak pidana perdagangan orang.

10.

Rekomendasi

Rekomendasi untuk pelaksanaan program/kegiatan ditahun yang akan datang adalah penguatan peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.


(1)

LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015

III.E.12 d) Tanah Longsor, berlokasi :

1) Pekon Kubu Perahu Kec. Balik Bukit Kab. Lampung Barat 13 Januari 2015;

2) Kel. Way Lunik Kec. Panjang Kel Perwata Kec. Teluk Betung Timur Kota Bandar

lampung 13 Januari 2015;

3) Desa Tanjung Beringin Kel. Tanjung Raya Lampung Utara 22 Januari 2015;

4) Pekon Batu Kramat Kec. Kota Agung Timur Kilometer 85 Tanggamus 02 Februari

2015;

5) Perum Karunia Indah Sukabumi Kota Bandar Lampung 06 Februari 2015;

6) Dusun Air Putih I Desa Air Bakoman Kec. Pulau Panggung Kab. Tanggamus .08 Februari 2015;

7) Desa Kiluan Negri Kec. Kelumbayan Kab. Tanggamus 18 Februari 2015; 8) Desa Bangun Rejo Kec. Punduh Pidada Kab. Pesawaran 18 Februari 2015;

9) Jln. Perum Bukit Kemiling Kel. Bukit Kemiling Permai Kec. Kemiling Kota Bandar Lampung 08 Maret 2015;

10) Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran 16 Maret 2015;

11) Jln. Dr. Harun Kel Kota Baru Kec. Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung

27 Maret 2015;

12) Kel. Rajabasa Kec. Rajabasa Kota Bandar Lampung 17 Mei 2015;

13) Kel. Kaliawi Kec. Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung 17 Mei 2015;

14) Jln. Lintas Liwa Krui Pesisir Barat 17 November 2015;

e) Angin Puting Beling, berlokasi :

1) Desa Sumur Kucing Kec. Putih Kab. Lampung Timur .06 Februari 2015;

2) Tulang Bawang Tengah Kab. Tulang Bawang 11 Maret 2015;

3) Jln. Bandung Baru Barat Kec. Adiluih Kab. Pringsewu 03 April 2015;

4) Kel. Kalianda Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan 09 Juni 2015;

5) Pekon Tanjung Jati Pekon Tanjung Raya Kec. Cukuh Balak Kab. Tanggamus 21

Nopember 2015;

6) Pekon Tanjung Jati Pekon Tanjung Raya Pekon Dukuh Kab. Tanggamus 20

Desember 2015;

Gempa bumi, berlokasi :

 6.18 LS, 105,32 BT ( + 71 KM Barat Daya ) 5.1 SR kedalaman 10 km Lampung Selatan 03 Februari 2015

 140 km barat daya Kabupaten Lampung Barat 01 Oktober 2015


(2)

LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015

III.E.13 f) Konflik warga, berlokasi :

1) Desa Raman Aji Kec. Raman Utara Lampung Timur 12 Januari 2015;

2) Desa Negara Nabung Kec. Sukadana Serang Desa Taman Sari Ke. Probolinggo Kab. Lampung Timur.

g) Anak hanyut, berlokasi :

1) Perum BKP Blok Q Kel. Kemiling Permai Kec. Kemiling Kota Bandar Lampung

15 Maret 2015;

2) Jln. Hayam Wuruk Kel. Bumi Kedamaian Kec. Kadamaian Kota Bandar Lampung

15 April 2015.

h) Kecelakaan kerja, berlokasi :

Kec. Gisting Kab. Tanggamus 23 April 2015

i) Jembatan putus, berlokasi :


(3)

(4)

LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015

III.F.1

F.

PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS


(5)

LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015

III.G.1 G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung

1.

Gangguan yang Terjadi

a) Aksi-aksi demontrasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok BEM

(Badan Eksekutif Mahasiswa) perguruan tinggi se-Provinsi Lampung dan kelompok elemen-elemen masyarakat lainnya, dan aliansi-aliansi masyarakat lainnya yang menpunyai tuntutan, umumnya reformasi birokrasi, public policy dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat yang dianggap tidak sesuai dengan dinamika yang berkembang pada masyarakat selama ini; b) Aksi-aksi unjuk rasa dari pelaku-pelaku sosial seperti PKL (Pedagang kaki

Lima) untuk menuntut kepentingan tertentu, yaitu dengan berdagang yang layak sesuai hak hidup/berusaha yang dijamin oleh pemerintah.

c) Aksi-aksi unjuk rasa dari elemen-elemen tertentu atau masyarakat yang dirugikan atas kebijaksanaan pimpinan tertentu, seperti contoh kasus-kasus Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) ringan atau besar yang melibatkan perorangan ataupun lembaga institusi;

d) Aksi-aksi para tokoh kalangan akademis, professional yang secara

tertib,teratur,menyampaikan pendapat/tuntutan secara ilmiah dengan memberikan pendapat atau solusi unutk perbaikan/ kemajuan bangsa atau daerah.

2.

SKPD yang Menangani

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung.

3.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Golongan,

Jumlah Pejabat Struktural & Fungsional

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL

JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN

(PNS) STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5

PNS : 200 S3 : - IV/d : - Ess IV = 11

S2 : 7 IV/c : Ess III = 5

S1 : 48 IV/b : 6 Ess II = 1

D4 : - IV/a : 2

D3 : 6 III/d 16

D2 : - III/c : 12

D1 : - III/b : 11

SLTA : 135 III/a : 9

SLTP : 4 II/d : 5

SD : - II/c : 58

II/b : 55

II/a : 22

I/d : 2

I/c : 2

I/b : -

I/a :


(6)

LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015

III.G.2

4.

Penanggulangan dan Kendalanya

a) Penanggulangan :

1) Cara persuasif: Kita melakukan komunikasi kepada

kelompok-kelompok dan elemen-elemen yang akan melakukan unjuk rasa atau demontrasi tersebut, kita himbau agar melaksanakannya secara santun,tertib, dan tetap dalam koridor hukum serta tidak berlaku anarkis karena dapat merugikan kita semua;

2) Koordinasi dengan pihak Polri dan pihak-pihak lainnya, agar semua

memahami bidang tugasnya masing-masing sehingga pada

pelaksanaanya unjuk rasa dilapangan tidak terjadi kesalahan prosedur antar instansi-instansi yang melakukan pengamanan.

b) Kendala :

1) Personil: tidak semua aksi unjuk rasa/demontrasi dapat kita pantau terutama aksi-aksi besar yang melibatkan masa yang banyak, sehingga personil kita tidak dapat memantau secara penuh jalannya aksi tersebut;

2) Lambatnya Koordinasi: Tidak semua aksi unjuk rasa/demontarsi dapat

diketahui secara cepat karena informasi dari pihak kepolisian juga tidak ada, karena pihak kepolisian selalu memberi izin untuk aksi unjuk rasa/demontarsi;

3) Keterbatasan Anggaran: untuk mengatasi gangguan ketentraman dan ketertiban umum diperlukan biaya yang sangat besar terutama untuk biaya pengamanan anggota yang berjaga saat itu di lapangan yang penuh dengan resiko, sedangkan anggaran kita saat ini belum dapat mencukupi seluruh kebutuhan tersebut.

5.

Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan

a) Pihak aparat kepolisian selalu memberi izin dan fungsi penyelenggaraan kamtibmas;

b) Pihak aparat TNI sebagi back-up pihak kepolisian apabila dibutuhkan dalam kondisi-kondisi tertentu;

c) Pihak aparat intelijen, satuan pemadam kebakaran dan pihak-pihak lain yang terkait dalam tugas keamanan tersbut.

6.

Sumber dan Jumlah Anggaran

APBD Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi lampung tahun Anggaran 2015 ialah Rp 33.136.754.993,-