Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA
BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA
Yulli Hariyani
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Teks ulasan film/drama merupakan teks yang berisi respon
atau tanggapan pembaca terhadap karya film/drama. Pentingnya
penguasaan terhadap teks ulasan film/drama berbasis web ini adalah
untuk mendukung aktivitas sehari-hari sebagai pelajar dan dalam
menyerap informasi yang berkembang pesat di era digital dan
perfilman. Untuk itulah dipandang perlu mengembangkan bahan ajar
teks ulasan film berbasis web. Tujuan umum penelitian dan
pengembangan ini memperoleh deskripsi dari pengembangan bahan
ajar teks ulasan film/drama berbasis web untuk siswa kelas XI
SMA/MA. Tujuan khusus adalah memperoleh deskripsi kebutuhan
dan deskripsi objektif bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web
untuk siswa kelas XI SMA/MA, serta memperoleh deskripsi
pengembangan bahan ajar sehingga dapat memenuhi kelayakan
struktur isi, bahasa yang digunakan, dan penyajian/tampilan (grafika)
produk bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web untuk siswa
kelas XI SMA/MA.
Pelitian

ini
menggunakan
model
penelitian
dan
pengembangan pembelajaran model R & D (research &
development). Prosedur pengembangan mengadaptasi model
pengembangan Borg & Gall (2005). Adaptasi tersebut meliputi (1)
melakukan penelitian dan pengumpulan informasi yang didahului
dengan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang akan
dikembangkan (research and information collection), (2) perencanaan
(planning), (3) mengembangkan bentuk awal produk (develop
preliminary form of product), (4) uji coba awal (preliminary field
testing), (5) revisi produk (main product revision), (6) uji lapangan
terhadap produk (main field tesing), (7) revisi (operational product
revision), (8) uji operasional lapangan terhadap produk (operational
field testing), (9) melakukan revisi produk (final product revision),
(10)
diseminasi
dan

implementasi
(dissemination
and
implementation). Hasil validasi oleh tim ahli, praktisi dan diuji
lapanganterhadap aspek isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan
dinyatakan bahan ajar ini memiliki kelayakan yang sangat baik dan
dapat digunakan untuk pembelajaran ulasan film/drama.
Kata-kata kunci : pengembangan, bahan ajar, teks ulasan
film/drama, web
PENDAHULUAN
Perkembangan
pengetahuan dan teknologi

ilmu
yang

semakin
pesat
menumbuhkan
banyaknya ilmu yang masuk dan

mempengaruhi
segala
aktivitas

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 384

pembelajaran. Pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi
dalam mencapai tujuan pembelajaran
(Hamalik, 2009: 57). Salah satu unsur
yang mempengaruhi yaitu prosedur
dalam pembelajaran.
Tujuan pendidikan nasional
sebagaimana telah dirumuskan dalam
UU No.20 tahun 2003 dan dipertegas
dengan Peraturan Pemerintah No.17
tahun 2010 tentang pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan
bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, berkepribadian yang
luhur, berilmu, cakap, kritis, kreatif,
inovatif, sehat, mandiri, percaya diri,
toleran, peka sosial, demokratis serta
bertanggung jawab (Kemendikbud,
2013: 113).
Penyelenggaraan
pengembangan pendidikan salah
satunya dilaksanakan dengan cara
member inovasi pada perangkat
pembelajaran yang digunakan di
sekolah. Perangkat pembelajaran
merupakan
perangkat
yang

dipergunakan dalam proses kegiatan
pembelajaran.
Perangkat
pembelajaran yang diperlukan dalam
mengelola proses belajar mengajar di
antaranya terdiri dari silabus, RPP,
buku guru, buku siswa, LKS, media
pembelajaran, lembar penilaian, dan
instrument evaluasi atau tes hasil
belajar (THB) (Ibrahim dalam
Riyanto, 2010: 96).
Penilaian
hasil
belajar
merupakan syarat yang harus ada
untuk memberikan penilaian kepada
peserta didik. Menurut Sudjana

(2010: 5), dari segi alatnya, penilaian
hasil belajar dapat dibedakan menjadi

tes dan bukan tes (nontes). Tes yang
diberikan secara lisan (menuntut
jawaban secara lisan) ada tes tulisan
(menuntut jawaban dalam bentuk
perbuatan). Soal-soal tes ada yang
disusun dalam bentuk objektif, ada
pula yang disusun dalam bentuk esai
atau uraian. Sedangkan bukan tes
(nontes) sebagai alat penilaian
mencakup
observasi,
kuisioner,
wawancara, skala, sosiometri, studi
kasus dll.
Teks ulasan drama berarti teks
yang mengulas dari drama yang
ditampilkan di panggung. Berasal dari
bahasa Yunani ‘draomai’ yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak dan
sebagainya. Drama adalah hidup yang

dilukiskan dengan gerak. Konflik dari
sifat manusia merupakan sumber
pokok drama. Dalam bahasa Belanda,
drama adalah toneel, yang kemudian
oleh Mangkunegara VII dibuat istilah
sandiwara.
Salah satu konten yang sangat
menarik di dalam sebuah internet
yaitu website. Website merupakan
sebuah media penyebaran informasi
melalui internet (Masruri, 2013: 2).
Salah satu kosakata yang muncul dan
populer bersamaan dengan hadirnya
teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam dunia pembelajaran
adalah
e-learning.
E-learning
merupakan
kependekan

dari
elektronik learning. Secara generik elearning berarti belajar dengan
menggunakan
elektronik.
Kata
elektronik
sendiri
mengandung
pengertian yang spesifik yakni
komputer atau internet, sehinga elearning sering diartikan sebagai
proses belajar yang menggunakan
komputer atau internet.

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 385

Di dunia pendidikan dan
pelatihan sekarang ini, banyak sekali
praktik yang disebut e-learning.
Sampai saat ini, pemakaian kata elearning sering digunakan untuk
semua kegiatan pendidikan yang

menggunakan media komputer atau
internet (Effendi, 2005: 4). E-learning
atau kepanjangan dari electronic
learning sering digunakan dalam
semua kegiatan pendidikan yang
menggunakan media komputer atau
internet.
Kuswana (2009: 30) dalam
penelitiannya menunjukkan hasil
bahwa pengembangan bahan ajar
berbasis web ditinjau dari pandangan
siswa dapat diapresiasi positif ,
dengan tingkat keterbacaan yang
tinggi.
Sedangkan
dari
segi
keefektifan
proses
belajar,

menunjukkan adanya kecenderungan
termotivasi untuk membelajarkan diri
secara otonomi. Mereka merasa
senang dalam belajar sehingga selalu
ingin terus menggunakan e-learning
berbasis web. Semangat belajar siswa
akan meningkat.
MANFAAT PENELITIAN
Pengembangan bahan ajar teks
ulasan film/drama masih sedikit
ditemukan. Melalui pengembangan,
guru dapat mempertimbangkan lagi
akan
pentingnya
bahan
ajar.
Membantu guru dalam melakukan
pembelajaran teks ulasan film/drama
oleh siswa yang menyangkut proses
dan hasil kinerja siswa dalam

pembelajaran teks ulasan film/drama.
Bahan ajar membantu guru dalam
mengetahui perkembangan belajar
siswa serta memberi kemudahan
dalam mengukur tingkat kemampuan
yang
dimiliki
siswa
dalam
pembelajaran.

Produk pengembangan ini
dapat diterapkan atau diaplikasikan
dalam kegiatan pembelajaran teks
ulasan film/drama sehingga kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana dengan
baik. Selain itu, menjadi landasan
dalam pengembangan bahan ajar teks
ulasan film/drama sehingga dapat
menjadi masukan dalam upaya
mengkaji bahan ajar tentang ulasan
film/drama yang lainnya.
Bagi
pengajar,
hasil
pengembangan
ini
diharapkan
menjadi sumbangan pembelajaran
tentang pengembangan bahan ajar
teks
ulasan
film/drama
yang
dirancang untuk siswa SMA/MA.
Bagi peneliti, penelitian ini
diharapkan
dapat
memperluas
wawasan,
pengetahuan,
dan
pengalaman,
terutama
berkaitan
dengan pengembangan bahan ajar
teks ulasan film/drama berbasis web
yang dirancang secara sistematis
sebagai bandingan dalam mengkaji
dan memahami lebih luas dan
mendalam.
METODE PENGEMBANGAN
Penelitian ini menggunakan
model penelitian pengembangan
Research and Development (R&D)
oleh Borg dan Gall. Research and
Development (R&D) adalah model
pengembangan
dimana
temuan
penelitian yang telah dihasilkan
digunakan untuk merancang produk
dan prosedur baru, yang kemudian
secara sistematis diuji di lapangan,
dievaluasi,
dan
disempurnakan
sehingga produk tersebut memenuhi
kriteria tertentu baik dari keefektifan,
kualitas, atau standarnya (Borg and
Gall, 2003: 569).
Model
penelitian
pengembangan
Research
and

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 386

Development
(R&D)
memiliki
beberapa prosedur. Chaeruman (2011:
21) memaparkan langkah-langkah
dalam prosedur penelitian R&D
meliputi (1) melakukan penelitian dan
pengumpulan
informasi
yang
didahului dengan penelitian awal
terkait dengan produk pendidikan
yang akan dikembangkan (research
and information collection), (2)
perencanaan
(planning),
(3)
mengembangkan bentuk awal produk
(develop
preliminary
form
of
product), (4) uji coba awal
(preliminary field testing), (5) revisi
produk (main product revision), (6)
uji lapangan terhadap produk (main
field tesing), (7) revisi (operational
product revision), (8) uji operasional
lapangan
terhadap
produk
(operational field testing), (9)
melakukan revisi produk (final
product revision), (10) diseminasi dan
implementasi (dissemination and
implementation).
Berdasarkan model desain
penelitian pengembangan Borg dan
Gall, prosedur atau langkah-langkah
pengembangan bahan ajar bermain
drama
yang
ditempuh
dalam
penelitian ini melalui tiga tahap,
yakni (a) tahap pra pengembangan,
(b) tahap perancangan bahan ajar, (c)
tahap uji coba bahan ajar hingga
sesuai.
Uji coba produk pada
penelitian pengembangan
ini,
dilakukan untuk mengetahui validasi
pengembangan, sehingga hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan dan mendapatkan data yang
digunakan
untuk
melakukan
perbaikan agar tercapai tingkat
kelayakan. Uji coba dimaksudkan
untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk

menetapkan tingkat
keefektifan,
efisiensi, atau daya tarik produk
(bahan ajar pembelajaran bermain
drama) yang dihasilkan. Dalam
bagian ini secara berurutan perlu
dikemukakan (a) desain uji coba, (b)
lokasi uji coba, (c) subjek uji coba,
(d) jenis data, (e) instrumen
pengumpulan data, dan (f) teknis
analisis data
Desain uji coba dilakukan
melalui dua cara, yakni uji ahli dan
uji lapangan. Kedua uji coba melalui
dua kemungkinan sebelum menuai
hasil akhir, yakni revisi dan baik. Jika
pada proses uji coba bahan ajar sudah
dinyatakan baik, maka tidak perlu
adanya revisi. Sebaliknya, jika pada
proses menuju hasil akhir ada
beberapa kesalahan, maka perlu
adanya revisi.
Lokasi uji coba produk
pengembangan ini dilakukan di SMA
Islam Sabilillah Malang. Pada kelas
XI MIPA 2 uji coba dilakukan pada
ruang multimedia. Waktu uji coba
yaitu pada minggu ketiga bulan Mei
2016.
Subjek uji coba dalam
penelitian pengembangan bahan ajar
berbasis web ini terdiri dari tiga
kelompok, yakni kelompok ahli,
kelompok praktisi (guru), dan
kelompok siswa. Uji coba ahli
melibatkan dua orang ahli, yakni ahli
materi pembelajaran bahasa dan
sastra dan ahli bahan ajar. Sementara
itu, uji kelompok praktisi atau guru
dilakukan kepada seorang guru
Bahasa Indonesia. Adapun uji
kelompok siswa melibatkan satu kelas
(21 orang) siswa kelas XI. Uji siswa
dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesesuaian bahan ajar yang sedang
dikembangkan.

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 387

Jenis
data
dalam
pengembangan ini berupa data tertulis
dan data verbal. Data tertulis kegiatan
pengembangan ini antara lain catatan
uji coba, saran, kritik, komentar, dan
koreksi pada subjek uji coba yang
ditulis pada lembar khusus yang telah
disediakan
oleh
pengembang.
Sedangkan data verbal berupa
rekaman informasi lisan yang
diperoleh peneliti ketika peneliti
melakukan
wawancara
terhadap
ketiga subjek uji coba. Data tersebut
berkaitan dengan kelebihan dan
kelemahan
produk
awal
dari
pengembangan
ini.
Selanjutnya,
disempurnakan
dengan
evaluasi
pembelajaran dengan memanfaatkan
bahan ajar.
Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data pada
penelitian pengembangan ini adalah
pedoman observasi, lembar penilaian
(validasi) dan tanggapan/komentar,
pedoman wawancara, angket, dan
pedoman penilaian.
Teknis
analisis
data
pengembangan dilakukan melalui
tahapan yaitu menyeleksi atau
memilah-milah data yang sudah ada
berdasarkan
ketepatan
data.
Menyederhanakan
data
yang
dilakukan
melalui
seleksi,
pengelompokan,
dan
pengorganisasian
data
mentah
menjadi suatu informasi bermakna.
Data yang diperoleh dari uji
coba produk pengembangan bahan
ajar berbasis web adalah data
kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif berupa tanggapan dan saran
perbaikan dan data kuantitatif
diperoleh dari angket yang diberikan
pada subjek uji lapangan terbatas
serta data hasil tes dari uji lapangan.

Pengecekan keabsahan hasil
dilakukan dengan membandingkan
saran
ahli
dari
wawancara,
pengecekan ulang dan ketepatan soalsoal tes berdasarkan Kompetensi
Dasar (KD) serta uji coba ahli.
Pengecekan keabsahan hasil pada
penelitian
pengembangan
ini
bertujuan untuk menjaring dan
memilah masukan-masukan sejumlah
pihak untuk melihat validitas isi pada
produk.
Revisi tahap akhir berasal dari
catatan-catatan para ahli dan guru saat
uji coba produk. Revisi tahap akhir ini
juga melalui uji coba pada siswa.
HASIL PENGEMBANGAN
Pengembangan
ini
menghasilkan produk yang berupa
bahan ajar dalam bentuk flipbook dan
pengunggahan bahan ajar ke internet
atau biasa disebut web pada program
wix. Pengunggahan bahan ajar ke
web menggunakan program wix dan
penyajian soal tes subjektif dirancang
digunakan
untuk
membuat
sistematika soal latihan dalam
mengerjakan latihan materi teks
ulasan film/drama. Pengembangan ini
dilakukan secara sistematis dengan
memperhatikan
kebutuhan
yang
diperlukan guru dan siswa.
Pada uji analisis kebutuhan
akan bahan ajar dapat diketahui
bahwa dapat dilihat jumlah persentase
yang ada pada jawaban siswa bahwa
bahan ajar tentang teks ulasan
film/drama
sangat
perlu
dikembangkan. Hal tersebut dapat
dilihat
dari
mayoritas
jumlah
terbanyak yang dipilih oleh siswa
bahwa bahan ajar sangat perlu untuk
dikembangkan. Persentase kurang
dari 54% tidak ditemukan pada
jumlah persentase yang dipilih siswa.

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 388

Persentase 55% - 74% hanya
dijumpai satu siswa sehingga
kemungkinan
untuk
tidak
membutuhkan bahan ajar teks ulasan
film/drama sangat sedikit. Persentase
75% - 84% menjadi persentase cukup
banyak yang menyatakan bahwa
bahan ajar teks ulasan film/drama
berbasis web sangat perlu untuk
dikembangkan
guna
menambah
wawasan belajar siswa. Persentase
85% - 100% menjadi pilihan
terbanyak yang dapat disimpulkan
bahwa pengembangan bahan ajar teks
ulasan fil/drama berbasis web sangat
perlu untuk dikembangkan. Dengan
demikian berdasarkan angket analisis
kebutuhan siswa akan bahan ajar teks
ulasan film/drama sangat diperlukan
proses pengembangan.
Bahan
ajar
teks
ulasan
film/drama berbasis web sangat perlu
untuk dikembangkan di sekolah
mengingat pentingnya bahan ajar
untuk siswa. Hal tersebut dapat
dibuktikan dari adanya angket yang
telah diisi siswa yang menyatakan
bahwa bahan ajar teks ulasan
film/drama berbasis web sangat perlu
untuk dikembangkan sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh siswa.
Kebutuhan guru yang berkaitan
dengan fisik dari bahan ajar teks
ulasan film/drama bisa dikatakan
mempengaruhi. Dari adanya tampilan
bahan ajar menjadi awal untuk
mengenal seberapa menarik bahan
ajar yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Tampilan luar (cover)
mengambil peranan penting untuk
menarik
minat
pembaca
atau
pengguna bahan ajar. Tampilan cover
yang menarik ternyata menjadi poin
penting dalam penggunaan bahan
ajar.

Kebutuhan terhadap isi bahan
ajar
teks
ulasan
film/drama
mengambil peranan penting. Dari isi
bahan ajar, siswa belajar. Ketertarikan
belajar siswa mempengaruhi minat
dan keinginan untuk belajar. Isi yang
lengkap serta materi yang tepat
menjadi tolok ukur keberhasilan
pemahaman siswa. Petunjuk awal
pada bahan ajar seperti daftar isi juga
mempengaruhi keinginan mencari
dengan proses scanning yang
termasuk
dalam
keterampilan
membaca cepat. Petunjuk penggunaan
bahan ajar yang runtut dan tepat akan
lebih memudahkan pengguna bahan
ajar dalam menggunakan bahan ajar
tersebut. Selain tampilan dan isi perlu
juga dilengkapi dengan latihan soal
daftar pustaka untuk mengetahui
bahan sumber yang digunakan penulis
dalam mengambil teori yang ada.
Pemahaman dan kebutuhan
siswa
terhadap
bahan
ajar
berdasarkan survei ternyata sangat
membutuhkan adanya bahan ajar
dalam pembelajaran khususnya materi
teks ulasan film/drama. Siswa merasa
bahwa buku penunjang di sekolah
masih kurang membantu untuk
memperluas pemahaman siswa dalam
belajar teks ulasan film/drama.
Pemahaman dan kebutuhan
siswa tentang teks film/drama masih
kurang sehingga banyak yang masih
memerlukan adanya bahan ajar dalam
pembelajaran.
Terutama
dalam
contoh ulasan teks ulasan film/drama
perlu terus dilatih dan terus
dikenalkan pada siswa.
Jika dilihat dari karakter yang
ada
pada
siswa,
terutama
dihubungkan dengan perkembangan
teknologi di era sekarang ini. Reaksi
siswa terhadap internet sangat tinggi.
Mereka seolah-olah menyambut

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 389

dengan
tangan
terbuka
untuk
perkembangan
teknologi
yang
semakin pesat ini. Sekarang ini
hampir semua siswa SMA/MA
mengenal internet. Setiap hari mereka
menggunakan. Penggunaan fasilitas
internet di sekolah sudah semakin
besar. Hampir setiap tugas atau
pekerjaan sekolah perlu bantuan
internet. Seperti pembuatan power
point presentasi, pembuatan materi,
serta
pencarian
materi
untuk
pendalaman materi. Berhubungan
dengan pemanfaatan fasilitas internet
di sekolah dirasa masih kurang karena
belum dimanfaatkan dengan baik.
Perihal penguasaan internet dapat
dilihat remaja saat ini bisa dikatakan
menguasai internet.
Berkaitan dengan pengawasan
pihak
sekolah,
tidak
secara
keseluruhan sekolah dapat dengan
teliti mengontrol kegiatan yang
dilakukan siswa dalam penggunaan
fasilitas
internet
di
sekolah.
Penggunaan
internet
hampir
dilakukan setiap hari dengan reaksi
siswa yang berbeda-beda dalam
menggunakan internet. Reaksi siswa
dalam menggunakan internet terlihat
dari mimik wajah atau ekspresi
setelah menggunakan internet.
Bentuk bahan ajar yang
disukai siswa salah satunya adalah
dengan basis web. Selain mereka bisa
belajar melalui weblog, siswa juga
melakukan pengambilan peran dalam
dunia teknologi. Siswa menggunakan
internet secara cepat dan tepat untuk
mengembangkan
pemahaman
terhadap materi. Jika dibandingkan
reaksi
siswa
yang
hanya
menggunakan buku paket dengan
siswa
yang
mengembangkan
wawasannya
dengan
belajar
menggunakan bahan ajar berbasis

web maka akan terlihat perbedaannya.
Penggunaan internet dapat membuat
siswa lebih cekatan dan lebih cepat
dalam memahami materi sehingga
tidak ada ketertinggalan dalam
pembelajaran.
Pada analisis karakter siswa
pada tingkat capaian kurang dari 54%
dapat ditemukan pada sebagian kecil
siswa yaitu sejumlah tiga (3) siswa.
Pada persentase 55% - 74% memang
agak banyak yang berada pada
persentase ini yaitu sejumlah delapan
(8) siswa. Namun pada persentase
75% - 84% mencapai persentase yang
paling banyak yaitu sejumlah sepuluh
(10) siswa sehingga bahan ajar teks
ulasan film/drama berbasis web ini
sesuai
untuk
digunakan
atau
diterapkan kepada siswa di sekolah
karena siswa sudah terbiasa untuk
menggunakan internet yang ada di
sekolah sehingga bisa diterapkan di
sekolah.
Pada segi kedalaman materi,
kedalaman materi yang dijabarkan
pada bahan ajar teks ulasan
film/drama sudah sesuai dengan
kebutuhan materi yang siswa dalam
teks ulasan film/drama pemberian
skor 3 (75%). Materi yang dijabarkan
dalam bahan ajar ini sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam pembelajaran
teks ulasan film/drama, pemberian
skor 3 (75%). Materi yang
dikembangkan dalam bahan ajar ini
sesuai dengan kebutuhan materi siswa
dalam pembelajaran teks ulasan
film/drama, pemberian skor 3 (75%).
Jadi rata-rata yang dari uji ahli materi
adalah 3 (75%) bahan ajar tergolong
layak dan siap diimplementasikan.
Pada segi kelengkapan materi,
materi yang dijabarkan dalam bahan
ajar ini meliputi identifikasi tentang
pembuatan teks ulasan film/drama

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 390

dan latihan soal pemberian skor 3
(75%). Contoh-contoh yang disajikan
dalam latihan penulisan teks ulasan
film/drama meliputi isi, bahasa dalam
latihan siswa dengan skor 3 (75%).
Rata-rata hasil uji coba dari segi
kelengkapan materi 3 (75%) berarti
bahan ajar tergolong layak dan siap
diimplementasikan.
Dilihat dari penilaian dan tes
yang diberikan, Penilaian dan tes
dapat mengukur kemampuan siswa
dalam
mengidentifikasi
dan
mempraktikkan dengan skor 3 (75%).
Penilaian
dapat
mengukur
kemampuan unjuk kerja siswa dengan
skor 3 (75%), dan penilaian yang
digunakan sesuai dengan jenjang
SMA/MA memiliki skor 3 (75%).
Dapat disimpulkan bahwa rata-rata
yang diperoleh adalah 3 (75%)
sehingga bahan ajar tergolong layak
dan siap diimplementasikan.
Pada uji ahli berdasarkan dari
bahasa yang digunakan, Bahasa yang
digunakan menggunakan bahasa baku
dan resmi dalam bahan ajar teks
ulasan film/drama memiliki skor 4
(100%). Bahasa yang digunakan
menggunakan
ejaan
yang
disempurnakan dengan skor 4
(100%). Bahasa yang digunakan jelas
dan tidak berbelit-belit memiliki skor
4 (100%). Rata-rata skor adalah 4
(100%) sehingga bahan ajar tergolong
sangat
layak
dan
siap
diimplementasikan.
Uji coba ahli media/teknologi
dilihat dari segi penggunaan teknologi
produk bahan ajar diperoleh skor
teknologi yang digunakan sudah
sesuai diterapkan pada siswa dengan
skor 3 (75%). Teknologi yang
digunakan berbasis internet dengan
skor 4 (100%). Rata-rata skor secara
keseluruhan adalah 3,5 (87,5%). Jadi

bahan ajar tergolong sangat layak dan
siap diimplementasikan.
Uji coba ahli media/teknologi
dilihat dari segi program yang
digunakan pada produk bahan ajar
diperoleh
skor
program
yang
digunakan
mudah
digunakan/
dijalankan oleh siswa dengan skor 4
(100%). Program yang digunakan
menarik sesuai dengan pembelajaran
ulasan teks ulasan film/drama dengan
skor 3 (75%). Program yang
digunakan mampu mengajarkan teks
ulasan film/drama dengan skor 3
(75%).
Rata-rata
skor
secara
keseluruhan adalah 3,3 (83,3%). Jadi
bahan ajar tergolong layak dan siap
diimplementasikan.
Uji coba ahli media/teknologi
dilihat dari segi kejelasan petunjuk
yang digunakan pada produk bahan
ajar
diperoleh
skor
petunjuk
penggunaan bahan ajar jelas dengan
skor 4 (100%). Petunjuk penggunaan
bahan ajar sudah menunjukkan
langkah-langkah dalam memandu
siswa belajar dengan skor 3 (75%).
Rata-rata skor secara keseluruhan
adalah 3,5 (87,5%). Jadi bahan ajar
tergolong sangat layak dan siap
diimplementasikan.
Uji coba ahli media/teknologi
dilihat dari segi keterbacaan bahasa
pada produk bahan ajar diperoleh skor
bahasa yang digunakan menggunakan
bahasa baku dan resmi dalam bahan
ajar ulasan teks film/drama dengan
skor 4 (100%). Bahasa yang
digunakan menggunakan ejaan yang
disempurnakan dengan skor 3 (75%).
Bahasa yang digunakan jelas dan
tidak berbelit-belit dengan skor 4
(100%). Rata-rata skor secara
keseluruhan adalah 3,7 (91,7%). Jadi
bahan ajar tergolong sangat layak dan
siap diimplementasikan.

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 391

Uji coba ahli media/teknologi
dilihat dari segi penilaian dan tes
produk bahan ajar diperoleh skor
penilaian dan tes dapat mengukur
kemampuan
siswa
dalam
mengidentifikasi dan mempraktikkan
dengan skor 3 (75%). Penilaian dapat
mengukur kemampuan unjuk kerja
siswa dengan skor 3 (75%). Penilaian
digunakan sesuai dengan jenjang
SMA/MA dengan skor 4 (100%).
Rata-rata skor secara keseluruhan
adalah 3,3 (83,3%). Jadi bahan ajar
tergolong
layak
dan
siap
diimplementasikan.
Uji coba ahli media/teknologi
dilihat dari segi penyajian atau
tampilan (grafika) produk bahan ajar
diperoleh skor tampilan cover/sampul
bahan ajar menarik dan sesuai
pembelajaran teks ulasan film/drama
dengan skor 4 (100%). Tampilan isi
bahan ajar yang digunakan valid dan
sesuai dengan pembelajaran teks
ulasan film/drama dengan skor 3
(75%). Bahan ajar dilengkapi gambar
yang menarik untuk dipelajari dengan
skor 4 (100%). Rata-rata skor secara
keseluruhan adalah 3,7 (91,7%). Jadi
bahan ajar tergolong sangat layak dan
siap diimplementasikan.
Uji kelayakan dari segi
kemudahan penggunaan bahan ajar
disertai dengan petunjuk penggunaan
4 (100%). Bahan ajar yang
dikembangkan disusun secara runtut
dan mudah dipahami dengan skor 4
(100%).
Bahan
ajar
yang
dikembangkan lengkap dan mudah
dipahami memiliki skor 4 (100%).
Rata-rata skor adalah 4 (100%)
sehingga bahan ajar tergolong sangat
layak dan siap diimplementasikan.
Pada rekapitulasi yang angket
uji coba lapangan yaitu pada siswa
didapat kesimpulan sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan. Uji
lapangan yang mencapai tingkat
persentase kurang dari 54% tidak
muncul
sama
sekali.
Dapat
disimpulkan tidak ada siswa yang
tidak tertarik atau tidak menyukai
bahan ajar yang dikembangkan. Pada
persentase 55% - 74% ditemukan dua
(2) siswa berada pada persentase ini
sehingga ada sebagian kecil siswa
yang belum terbiasa menggunakan
bahan ajar yang dikembangkan. Pada
persentase 75% - 84% ditemukan
delapan (8) siswa berada dalam
persentase ini. Jadi dapat disimpulkan
banyak siswa yang tertarik dan suka
dalam penggunaan bahan ajar yang
dikembangkan. Pada persentase 85%
- 100% ditemukan sebelas (11) siswa
ada dalam persentase ini sehingga
sebagian besar siswa sangat tertarik
dalam menggunakan bahan ajar yang
dikembangkan. Jadi penyimpulan dari
berbagai persentase yaitu sebagian
besar siswa sangat tertarik dalam
menggunakan bahan ajar yang
dikembangkan sehingga bahan ajar
teks ulasan film atau drama berbasis
web
sangat
layak
untuk
dikembangkan.
Berdasarkan hasil revisi yang
dilakukan pada tampilan produk.
Awal mula menggunakan blog,
namun karena pengaksesan lewat
blog agak lama dan kurang bervariasi
maka
pengembangan
dilakukan
dengan menggunakan aplikasi wix.
Penggunaan aplikasi wix masih
jarang dilakukan oleh sebagian besar
orang. Jika dilihat di web maka paling
banyak penggunaan aplikasi web
adalah pada blog. Alamat wix yang
dibuat
adalah
yullihariyani00.wix.com/yullihariyani. Hasil pengembangan dari

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 392

segi
penyajian/tampilan
dilakukan perbaikan.

setelah

SIMPULAN
Bahan ajar teks ulasan
film/drama
berbasis
web
ini
berbentuk produk I dan produk II.
Produk I adalah bahan ajar teks
ulasan film/drama bentuk flipbook
yang diunggah pada wix dengan KD
mengambil dari KI 3 dan KI 4. KI 3
berupa pengetahuan dan KI 4 berupa
keterampilan. Produk II adalah bentuk
bahan ajar teks ulasan film/drama
yang dikemas dalam web bentuk wix
dengan
memadukan
program
flipbook.
Bahan
ajar
teks
ulasan
film/drama berbasis web untuk siswa
kelas XI SMA/MA terdiri dari dua
langkah pengembangan. Pertama
berupa bentuk bahan ajar yang
disusun berdasarkan tema pelajaran.
Ada enam tema pelajaran yang
disusun dalam bahan ajar teks ulasan
film/drama. Bahan ajar tersebut
diubah dalam bentuk flipbook yang
kemudian diunggah dalam web.
Kedua, bahan ajar didesain dengan
memasukkan
apersepsi,
materi,
contoh ulasan, dan latihan soal dalam
bentuk subjektif. Berikut ini akan
diuraiakan tentang isi bahan ajar
setelah dilakukan uji kelayakan dan
revisi.
Berikut ini akan diuraikan
tentang kelayakan struktur isi, bahasa,
penggunaan teknologi, program,
kejelasan petunjuk penggunaan, tes
yang
disediakan
dan
penyajian/tampilan produk (grafika)
yang telah direvisi sesuai hasil uji
kelayakan bahan ajar dengan ahli
materi, ahli media, praktisi, dan hasil
uji coba dengan kelompok kecil siswa
kelas XI SMA.

Kelayakan struktur isi yang
dikembangkan telah memiliki syarat
validitas isi yang baik. Hal ini dapat
dibuktikan pada bab 4 tabel 4.3
diketahui bahwa rata-rata skor uji
validitas isi adalah 4 (100%). Ratarata skor hasil uji validitas isi adalah
75%
menunjukkan bahwa tugas
unjuk kerja telah layak atau
memenuhi syarat validitas isi yang
baik untuk diimplementasikan di
lapangan.
Selain
itu,
untuk
menyempurnakan bahan ajar, juga
dilakukan perbaikan berdasarkan
saran dari ahli atau praktisi terkait
dengan validitas isi. Perbaikan bahan
ajar bentuk flipbook terkait validitas
isi dapat dilihat pada bab 4 pada. Jadi
bahan ajar yang dikembangkan telah
memenuhi syarat validitas isi yang
baik.
Kelayakan
bahasa
yang
digunakan dalam produk bahan ajar
berbasis web telah memiliki syarat
penggunaan bahasa yang baik sesuai
dengan
kamus
besar
bahasa
Indonesia.
Kelayakan
penggunaan
teknologi dapat dikatakan memiliki
kelayakan dengan dibuktikan pada
pengisian angket uji coba ahli media
yang dapat dilihat pada bab 4.
Penggunaan teknologi sangat sesuai
untuk diterapkan pada jenjang
SMA/MA.
Kelayakan penggunaan program
sudah dapat dikatakan layak sesuai
dengan program yang digunakan
yaitu dengan menggunakan wix.
Program wix dengan kekhususan
mudah dibuat dan sederhana sangat
sesuai untuk digunakan pada tingkat
SMA/MA.
Kelayakan kejelasan petunjuk
penggunaan dikatakan layak sesuai
dengan uji coba ahli materi, ahli

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 393

media, praktisi, dan uji lapangan.
Petunjuk penggunaan buku maupun
petunjuk pengerjaan soal subjektif
sudah memiliki keterkaitan dengan
bacaan yang mendahului dalam bahan
ajar berbasis web.
Kelayakan tes yang disediakan
sudah dapat dikatakan layak untuk
diimplementasikan di lapangan. Tes
terdiri dari tes subjektif dan terdiri
dari serangkaian yang ada dalam
bahan ajar berbasis web.
Penyajian/tampilan
produk
dapat dikatakan layak karena sudah
memiliki grafika yang baik dan
memiliki kesesuaian yang sesuai
dengan tingkat SMA/MA.
SARAN
Bahan
ajar
merupakan
seperangkat materi pembelajaran
yang disusun secara sistematis,
menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran.
Evaluasi tentang pembelajaran teks
ulasan film/drama masih sangat
minim diterapkan dalam sekolahsekolah khususnya SMA/MA. Materi
yang diberikan masih pada ranah
pemberian materi secara sekilas saja
sehingga dalam hal praktik dan
pemberian tugas, masih belum
tampak
dilakukan.
Produk
pengembangan bahan ajar teks ulasan
film/drama
berbasis
web
dikembangkan agar guru kolaborasi
melihat hal yang baru dari bahan ajar
teks ulasan film/drama berbasis web.
Meski sudah ada penilaian, namun
masih pada penilaian standar saja.
Dari produk ini, guru disarankan
untuk
menerapkan
produk
di
lapangan
sehingga
evaluasi
pembelajaran teks ulasan film/drama
menjadi lebih maksimal.

Pada penulis bahan ajar
disarankan
agar
mampu
mengembangkan tugas unjuk kerja
dengan berbagai variasi teks ulasan.
Jadi, siswa menjadi termotivasi dalam
belajar dan tidak menimbulkan
kebosanan. Selain itu, kriteria
penilaian juga harus dikembangkan
lagi agar bahan ajar menarik dan
mudah digunakan di lapangan.
Pengembangan bahan ajar
menghasilkan dua produk, bahan ajar
teks ulasan film/drama bentuk
flipbook dan bahan ajar teks ulasan
film/drama berbasis web. Guru-guru
bahasa Indonesia baik di kabupaten
maupun kota pasti akan mengikuti
MGMP. MGMP merupakan tempat
yang tepat untuk menyosialisasikan
produk pengembangan yang telah
dibuat. Melalui MGMP tentunya juga
akan dimusyawarahkan lagi untuk
didiskusikan sehingga menjadi bahan
ajar yang teruji di lapangan.
DAFTAR RUJUKAN
Borg, Walter R. 2003. Educational
Research (An Introduction).
USA: Von Hoffman Press inc.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi
Belajar dan Mengajar. Bandung:
Sinar Baru: Algesindo.
Kemendikbud. 2013. Materi
Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Surabaya:
Penerbit SIC.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian dan
Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Widyartono,
Didin.
2007.
Pengembangan Media Interaktif
Berbasis Kompetensi

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 394

untuk Pembelajaran Membaca
Puisi. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang:
Fakultas Sastra Jurusan Sastra
Indonesia.
Yudhi. 2010. Media Pembelajaran:
Sebuah Pendekatan Baru .
Jakarta: Gaung
Persada Press.
Yusuf, Frida M. 2006. Bahan Ajar
Evolusi. FMIPA: Universitas
Gorontalo.

NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016__________________________________Halaman | 395