keputusan gubernur nomor 2333 tahun 2002 tentang jenis usaha kegiatan yang wajib dilengkapi dengan surat pernyataan pengelolaan lingkungan sppl di propinsi dki jakarta
LEMBARAN DAERAH
,-- PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN: 2002
NOMOR: 150
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2333/2002
TENTANG
JENIS USAHA/KEGIATAN YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN SURAT
PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang
:
a. bahwa berdasarkan Pasal16 ayat (I) Undang - undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup setiap penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha
dan/atau kegiatan;
b. bahwa penerapan Surat Pemyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) yang
selama ini dilaksanakan oleh Departemen/Sektor telah menjadi tugas
Pemerintah Daerah.
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, perlu menetapkan jenis
usaha/kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Surat Pemyataan PengeIolaan
Lingkungan (SPPL) di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
keputusan Gubemur.
Mengingat
1. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Alam Hayati
dan Ekosistemnya;
2. Undang - undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
D Tabuo 2002 No. ISO
-2-
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta;
セN
8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3
Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah dan Sekretariat Dewan Petwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA
Jenis Usaha/Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan
Pengelolaan Lingkungan (SPPL) di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran I keputusan ini.
KEDUA
Proses Pelaksanaan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA dilaksanakan oleh Instansi
Pembina Teknis di tingkat Walikotamadyal Kabupaten Administrasi di bawah
koordinasi Walikotamadya/Bupati Administrasi.
KETIGA
Surat Pemyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dibuat oleh pernrakarsa
kegiatan dengan dibubuhi materai dan diketahui oleh Instansi Pembina Teknis
di tingkat WalikotamadyaIKabupaten Administtrasi sesuai dengan contoh
sebagaimana tercantum dalam lampiran II keputusan ini.
KEEMPAT
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
セ
LD Tahun 2002 No. 150
-3-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Oktober 2002
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
SUTIYOSO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 14 Nopember 2002
Plh. SEKRETARIS DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
Dr. Ing. H. FAUZI BOWO
NIP. 470044314
Lampiran I: Keputusan Gubemur Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Nomor 2333/2002
Tanggal 31 Oktober 2002
JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB DlLENGKAPI SURAT PERNYATAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
DI PROPINSI DKI JAKARTA
I. BIDANG PERHUBUNGAN
No.
A.
1
Jenis Kegiatan
Satuan
Skala / Besaran
Keterangan
Ha
2: 0,10 s.d. < 0.25
Besaran di bawah
kriteria UKL/UPL
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
PERHUBUNGAN DARAT
Pembangunan Terminal
a. DepolPool Angkutan Jalan/Depo
Angkutan Kereta Api, dengan
1uas 1ahan
b. Bengkel Umum/Service Mobil,
dengan luas lahan
c. Pengujian kendaraan Bermotor
dan Uji Emisi, dengan 1uas laban
2.
Pembangunan Jaringan Jalan Kereta
Api, dengan Panjang
Km
2: 0,1 s.d. < 0,5
3.
Pembangunan Stasiun Kereta Api,
dengan luas
Ha
2: 0, 10 s.d. < 0,25
4.
Pembangunan Depo Peti Kemas,
dengan 1uas
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
5.
Pembangunan Terminal Terpadu,
dengan 1uas
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
6.
Pembangunan Terminal Angkutan
Barang dengan 1uas
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
m3
2: 10.000 s.d.
2: 50.000
B.
1.
PERHUBUNGAN LAUT
Pengerukan alur pelayaran dengan
volume
No.
Jenis Kegiatan
Satuan
2.
Pembangunan pelabuhan
umum/khusus, dermaga untuk
kepentingan sendiri (DUKS) dengan
salah satu fasilitas berikut :
a. Demlaga dengan konstruksi masif.
- Panjang
- Luas
b. Penahan Gelombang
(Break Water/Talud) dengan
panjang
c. Prasarana pendukung pelabuhan
(terminal, gudang, container yard,
dll)
d. Depo Petikemas
e. Mooring Buoy untuk kapal dengan
bobot
m
m2
m
3.
Pengerukan Kolam Pelabuhan :
a. Capital dregging, dengan volume
b. Maintenance Dregging, dengan volume
4.
Pengerukan Alur Pelayaran
a. Capital dregging, dengan volume
b. Maintenance Dregging, dengan
volume
5.
6.
c.
1.
Reklamasi (pengurugan)
Skala / Besaran
セ
0,10 s.d. < 50
150 s.d. < 750
10 s.d. < 50
セ
セ
Ha
セ
0,10 s.d. < 0,25
Ha
GT
セ
0,10 s.d. < 0,25
100 s.d. < 500
m3
m3
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ
m3
m3
- Luas
- Volume
Ha
m3
セ
Kegiatan Penempatan Hasil Keruk
(Dumping Area) di darat
- Volume
- Atau luas areal dumping
m3
セ 10.000 s.d.
< 25.000
セ 0,10 s.d. < 0,25
セ
Ha
0,10 s.d < 0,25
25.000 s.d.
< 50.000
PERHUBUNGANUDARA
Perluasan bandar udara barn
beserta/atau fasilitasnya
a. Pemindahan Penduduk
Atau pembebasan lahan
b. Reklamasi Pantai
- Luas
- Volume Urugan
c. Pemotongan bukit dan pengurugan
lahan, dengan volume
KK
Ha
セ
Ha
m3
> 0,10 s.d. 5.000 s.d.< 100.000
セ 10.000 s.d
,-- PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN: 2002
NOMOR: 150
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2333/2002
TENTANG
JENIS USAHA/KEGIATAN YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN SURAT
PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang
:
a. bahwa berdasarkan Pasal16 ayat (I) Undang - undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup setiap penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha
dan/atau kegiatan;
b. bahwa penerapan Surat Pemyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) yang
selama ini dilaksanakan oleh Departemen/Sektor telah menjadi tugas
Pemerintah Daerah.
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, perlu menetapkan jenis
usaha/kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Surat Pemyataan PengeIolaan
Lingkungan (SPPL) di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
keputusan Gubemur.
Mengingat
1. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Alam Hayati
dan Ekosistemnya;
2. Undang - undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
D Tabuo 2002 No. ISO
-2-
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta;
セN
8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3
Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah dan Sekretariat Dewan Petwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA
Jenis Usaha/Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan
Pengelolaan Lingkungan (SPPL) di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran I keputusan ini.
KEDUA
Proses Pelaksanaan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA dilaksanakan oleh Instansi
Pembina Teknis di tingkat Walikotamadyal Kabupaten Administrasi di bawah
koordinasi Walikotamadya/Bupati Administrasi.
KETIGA
Surat Pemyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dibuat oleh pernrakarsa
kegiatan dengan dibubuhi materai dan diketahui oleh Instansi Pembina Teknis
di tingkat WalikotamadyaIKabupaten Administtrasi sesuai dengan contoh
sebagaimana tercantum dalam lampiran II keputusan ini.
KEEMPAT
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
セ
LD Tahun 2002 No. 150
-3-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Oktober 2002
GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
SUTIYOSO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 14 Nopember 2002
Plh. SEKRETARIS DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
Dr. Ing. H. FAUZI BOWO
NIP. 470044314
Lampiran I: Keputusan Gubemur Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Nomor 2333/2002
Tanggal 31 Oktober 2002
JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB DlLENGKAPI SURAT PERNYATAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
DI PROPINSI DKI JAKARTA
I. BIDANG PERHUBUNGAN
No.
A.
1
Jenis Kegiatan
Satuan
Skala / Besaran
Keterangan
Ha
2: 0,10 s.d. < 0.25
Besaran di bawah
kriteria UKL/UPL
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
PERHUBUNGAN DARAT
Pembangunan Terminal
a. DepolPool Angkutan Jalan/Depo
Angkutan Kereta Api, dengan
1uas 1ahan
b. Bengkel Umum/Service Mobil,
dengan luas lahan
c. Pengujian kendaraan Bermotor
dan Uji Emisi, dengan 1uas laban
2.
Pembangunan Jaringan Jalan Kereta
Api, dengan Panjang
Km
2: 0,1 s.d. < 0,5
3.
Pembangunan Stasiun Kereta Api,
dengan luas
Ha
2: 0, 10 s.d. < 0,25
4.
Pembangunan Depo Peti Kemas,
dengan 1uas
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
5.
Pembangunan Terminal Terpadu,
dengan 1uas
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
6.
Pembangunan Terminal Angkutan
Barang dengan 1uas
Ha
2: 0,10 s.d. < 0,25
m3
2: 10.000 s.d.
2: 50.000
B.
1.
PERHUBUNGAN LAUT
Pengerukan alur pelayaran dengan
volume
No.
Jenis Kegiatan
Satuan
2.
Pembangunan pelabuhan
umum/khusus, dermaga untuk
kepentingan sendiri (DUKS) dengan
salah satu fasilitas berikut :
a. Demlaga dengan konstruksi masif.
- Panjang
- Luas
b. Penahan Gelombang
(Break Water/Talud) dengan
panjang
c. Prasarana pendukung pelabuhan
(terminal, gudang, container yard,
dll)
d. Depo Petikemas
e. Mooring Buoy untuk kapal dengan
bobot
m
m2
m
3.
Pengerukan Kolam Pelabuhan :
a. Capital dregging, dengan volume
b. Maintenance Dregging, dengan volume
4.
Pengerukan Alur Pelayaran
a. Capital dregging, dengan volume
b. Maintenance Dregging, dengan
volume
5.
6.
c.
1.
Reklamasi (pengurugan)
Skala / Besaran
セ
0,10 s.d. < 50
150 s.d. < 750
10 s.d. < 50
セ
セ
Ha
セ
0,10 s.d. < 0,25
Ha
GT
セ
0,10 s.d. < 0,25
100 s.d. < 500
m3
m3
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ 10.000 s.d.
< 50.000
セ
m3
m3
- Luas
- Volume
Ha
m3
セ
Kegiatan Penempatan Hasil Keruk
(Dumping Area) di darat
- Volume
- Atau luas areal dumping
m3
セ 10.000 s.d.
< 25.000
セ 0,10 s.d. < 0,25
セ
Ha
0,10 s.d < 0,25
25.000 s.d.
< 50.000
PERHUBUNGANUDARA
Perluasan bandar udara barn
beserta/atau fasilitasnya
a. Pemindahan Penduduk
Atau pembebasan lahan
b. Reklamasi Pantai
- Luas
- Volume Urugan
c. Pemotongan bukit dan pengurugan
lahan, dengan volume
KK
Ha
セ
Ha
m3
> 0,10 s.d. 5.000 s.d.< 100.000
セ 10.000 s.d