Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro | Tamasoleng | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 7522 14787 1 SM
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
97
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro
Adelstin Tamasoleng
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(adelstin82@gmail.com)
Abstract
The result of this research indicates that although the leader and staff in regency understand
the meaning of using performance based budgeting, but start from planning that is formula of
strategic plan, the planning of program and activity , implementation, the report and
accountability until the work evaluation, is not fully conducted yet according to the law and
theory of performance based budgeting. The face hindrance are : human resources factor,
the lack of information and data (financial as well as non financial), the scale of priority
which are not formulated clearly, the measurement of unsame performance, the unclear work
indicator, the limit of fund and the lack of commitment, there is still political influence,
accounting system and information system based on technology (IT).
Keywords : Descriptive, performance based budgeting, hindrance
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pimpinan dan staf di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro memahami makna penganggaran berbasis kinerja, namun mulai
dari perencanaan yaitu perumusan rencana strategis, rencana kerja program dan kegiatan,
pelaksanaan, pelaporan/pertanggungjawaban sampai dengan evaluasi kinerja, belum
sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan teori anggaran berbasis kinerja.
Kendala-kendala yang dihadapi yaitu : faktor sumber daya manusia, kurangnya data dan
informasi (finansial maupun non finansial), skala prioritas yang tidak terumus dengan jelas,
pengukuran kinerja yang tidak seragam, indikator kinerja yang tidak jelas, keterbatasan
dana dan kurangnya komitmen masih ada pengaruh politis, sistem akuntansi dan sistem
informasi berbasis IT.
Kata kunci : deskriptif, anggaran berbasis kinerja, kendala-kendala
adanya
Latar Belakang
tuntutan
masyarakat
untuk
Dalam suatu organisasi, anggaran
dilakukannya
memegang peran penting dimana anggaran
akuntabilitas
merupakan suatu rencana keuangan yang
organisasi pemerintah untuk memperbaiki
disusun
dalam
dan meningkatkan kinerjanya agar lebih
program
berorientasi pada terciptanya good public
menunjang
secara
sistematis
terlaksananya
kegiatan suatu organisasi. Seiring dengan
transparansi
publik,
dan good governance.
menuntut
dan
setiap
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110
Sebagaimana tertera dalam Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 2 ayat
98
pengalokasian anggaran lebih berorientasi
pada kepentingan publik.
(2) bahwa pemerintahan daerah mengatur
Pentingnya efektivitas pengelolaan
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
anggaran mulai dari penyusunan anggaran,
menurut
pelaksanaan
asas
otonomi
dan
tugas
anggaran
sampai
dengan
pembantuan. Juga Undang-undang Nomor
pelaporan/pertanggungjawaban
33 Tahun 2004 pasal 1 ayat (5) bahwa
karena dampaknya terhadap akuntabilitas
daerah otonom mengatur dan mengurus
pemerintah, sehubungan dengan fungsi
urusan pemerintahan masyarakat setempat
pemerintah dalam memberikan pelayanan
berdasarkan aspirasi masyarakat. Sejak
kepada masyarakat.
diberlakukannya
anggaran dalam upaya memperbaiki proses
tersebut,
kedua
membawa
undang-undang
konsekuensi
bagi
anggaran
Bentuk reformasi
penganggaran adalah penerapan anggaran
daerah dalam bentuk pertanggungjawaban
berbasis
atas pengalokasian dana yang dimiliki
penganggaran berbasis kinerja, Pemerintah
dengan cara efektif dan efisien.
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Penyelenggaraan
otonomi
kinerja.
Melalui
pendekatan
daerah
Biaro dituntut untuk membuat standar
dalam prakteknya bagi sebagian daerah
kinerja bagi masing-masing SKPD pada
malah menjadi beban tersendiri. Oleh
setiap anggaran kegiatan, sehingga jelas
karena itu, pemerintah daerah diharapkan
kegiatan apa yang akan dilakukan, berapa
dapat mengembangkan potensi daerahnya
biaya yang dibutuhkan dan apa hasil yang
sendiri dan menggali potensi penerimaan
akan diperoleh.
asli daerah melalui pajak daerah, retribusi
Namun
di
dalam
pengelolaan
daerah maupun laba dari Badan Usaha
anggaran
Milik Daerah (BUMD) dan penerimaan
Tagulandang Biaro, belum dilaksanakan
lain yang dianggap sah serta potensi
secara optimal. Diduga permasalahan yang
penerimaan
dihadapi antara lain:
lain
yang
masih
belum
terjangkau oleh Pendapatan Asli Daerah
(David Effendi, 2011).
Di sisi lain,
Kabupaten
Kepulauan
Siau
a) Minimnya sumber daya personil (baik
kuantitas
maupun
kualitas)
pada
dengan menggali potensi pendapatan asli
masing-masing SKPD yang profesional
daerah
atau sesuai bidang pekerjaannya.
menimbulkan
biaya
ekonomis
tinggi dan seringkali memberatkan bagi
b) Perencanaan/penyusunan
masyarakat yang bersangkutan. Kondisi
SKPD belum efektif.
anggaran
inilah yang kemudian mendorong perlu
c) Pemerintah Daerah (Eksekutif) selaku
dilakukannya reformasi anggaran agar
agency atau pengusul anggaran dan
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng) 99
fungsi
Terdapat kekurangan volume atas delapan
pengawasan
paket pekerjaan (Rekomendasi: Melalui
anggaran belum sepenuhnya komitmen
Kepala Dinas terkait untuk memberikan
terhadap KU dan PPAS. .
sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia
DPR
(Legislatif)
budgeting
d) Alokasi
dan
dalam
fungsi
anggaran
Kabupaten
dalam
APBD
Kepulauan
Penerima
Hasil
Pekerjaan,
Pejabat
Siau
Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana
Tagulandang Biaro belum menunjukkan
Teknis Kegiatan SKPD yang tidak cermat
eksistensinya sebagai anggaran kinerja,
dalam
yang berorientasi kepada hasil.
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Belum
dan
memeriksa
pengelolaan
yang berlaku). Ketiga, Temuan diatas
anggaran di Kabupaten Kepulauan Siau
tersebut mengindikasikan bahwa pengelola
Tagulandang
anggaran
adanya
efektifnya
mengawasi
Biaro
temuan
dilakukan
tercermin
dengan
pemeriksaan
oleh
Badan
Keuangan
yang
Pemeriksa
Nomor
dalam
pengelolaan
melaksanakan
anggaran
belum
tugas
optimal
dalam menentukan klasifikasi anggaran
sesuai
ketentuan
yang
berlaku.
11.C/LHP/XIX.MND/06/2014 tanggal 24
Berdasarkan hasil temuan BPK tersebut
Juni 2014, yaitu : temuan : Pelaksanaan
mencerminkan
Belanja Daerah tidak sesuai Peraturan
pengawasan
Bupati
penyusunan
Nomor
7
Tahun
2013
dan
masih
lemahnya
penerapan
anggaran
pedoman
hal
tersebut
Keputusan Bupati Nomor 165 Tahun 2012
mencerminkan lemahnya pengawasan dari
(Rekomendasi : Memberikan sanksi sesuai
pimpinan dan kurangnya pemahaman dari
ketentuan
pengelola anggaran terhadap klasifikasi
kepada
Tim
Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) yang lalai
belanja maupun mata anggaran kegiatan.
mempedomani peraturan yang berlaku
terkait
evaluasi
Daftar
Pelaksanaan
Anggaran (DPA) SKPD yang melebihi
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Penelitian
tentang
Efektivitas
Standar Harga Satuan dan Analisis Standar
Pengelolaan Anggaran
Belanja).
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
khususnya di
Kedua, Temuan : Belanja Bantuan
Biaro merupakan penelitian yang belum
Diklat tidak sesuai Standar Biaya Umum
banyak dilakukan. Penelitian ini bersifat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri
deskriptif sehingga originalitas penelitian
Sipil
cukup tinggi.
(Rekomendasi
:
Memerintahkan
TAPD untuk lebih teliti dalam melakukan
evaluasi RKA SKPD). Dan temuan :
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 100
Kajian Teoritik dan Empiris
Efektivitas
Pengelolaan Anggaran
Effectiveness—Efektivitas
adalah
Anggaran merupakan alat utama
suatu keadaan mengenai terjadinya sesuatu
pemerintah untuk melaksanakan semua
efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau
kewajiban, janji dan kebijakannya ke
seseorang melakukan suatu perbuatan
dalam
dengan maksud tertentu yang memang
terintegrasi dalam hal tindakan apa yang
dikehendakinya, maka orang itu dikatakan
akan diambil, hasil apa yang akan dicapai,
efektif kalau menimbulkan akibat atau
pada biaya berapa dan siapa yang akan
mempunyai
membayar biaya-biaya tersebut (Dobell &
maksud
dikehendakinya
sebagaimana
(The
Liang
rencana-rencana
konkrit
dan
Gie,
Ulrich, 2002). Penganggaran terbagi ke
2001:108). Dengan kata lain bahwa suatu
dalam empat tahapan, yaitu executive
hasil dikatakan mencapai efektivitas jika
planning, legislative approval, executive
hasil tersebut benar-benar sesuai dengan
implementation,
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya,
accountability.Pada
termasuk ketentuan yang berlaku.
pertama terjadi interaksi antara eksekutif
dan
ex
kedua
post
tahapan
Manajemen sektor publik sekarang
dan legislatif dan politik anggaran paling
ini telah mengalami perubahan yang cukup
mendominasi, sementara pada (dua) tahap
drastis dari sistem manajemen tradisional
terakhir
yang
sebagai agent (Von Hagen, 2000).
terkesan
kaku,
birokratis,
dan
hierarkis menjadi model manajemen sektor
publik
yang
fleksibel
dan
hanya
melibatkan
birokrasi
Anggaran Berbasis Kinerja adalah
lebih
sistem penganggaran yang berorientasi
mengakomodasi pasar. Perubahan yang
pada output organisasi dan berkaitan
telah mengubah peran pemerintah terutama
sangat erat terhadap Visi, Misi dan
dalam hal hubungan antara pemerintah dan
Rencana Strategis organisasi. Anggaran
masyarakat
tersebut
dengan
Berbasis Kinerja yaitu mengalokasikan
pendekatan
New
Management
sumberdaya pada program bukan pada unit
(NPM). Menurut Osborne dan Gaebler
organisasi semata dan memakai output
(1995) dalam Mardiasmo (2002) antara
measurement sebagai indikator kinerja
lain : a) Pemerintah milik masyarakat
organisasi (Bastian, 2006).
dikenal
Public
(lebih memberdayakan masyarakat dari
Tahapan anggaran yang dikenal
pada melayani); b) pemerintah yang
dengan
berorientasi hasil (membiayai hasil bukan
Mardiasmo (2009:70) terdiri dari empat
masukan).
tahap yang meliputi:
siklus
anggaran
menurut
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
a. Tahap
Persiapan
Anggaran
101
Menurut Nilsen. Thor, Allred. Steve,
(preparation).
etc.1999,
Dalam tahan ini dilakukan taksiran
Anggaran Berbasis Kinerja bergantung
pengeluaran atas dasar pendapatan yang
pada
tersedia.
mengukur hasil. Kerangka kerja tersebut
b. Tahap Ratifikasi (approval/ratification)
dalam
kerangka
Hermawan
kerja
(2011),
umum
untuk
mencakup :
anggaran.
1) Pernyataan Visi atau Misi – pilihan
Tahap ini melibatkan proses politik.
masa depan tentang tujuan keberadaan
Pada tahap ini pimpinan eksekutif harus
suatu organisasi; 2). Tujuan - Hasil dari
memiliki managerial skill serta political
suatu upaya yang ditetapkan; 3) Sasaran -
skill juga salesmanship dan mempunyai
langkah spesifik untuk mencapai tujuan,
kemampuan
dan
dan 4) Ukuran - Indikator kuantitatif atau
membeberkan argumen yang rasional
kualitatif digunakan untuk menilai kinerja
atas
atau pencapaian tujuan, meliputi :
segala
untuk
menjawab
bantahan
dari
pihak
legislatif.
c. Tahap
Pelaksanaan
Anggaran
(approval/ratification).
Tahap ini memiliki sistem informasi
dan sistem pengendalian manejemen.
Manajer
Keuangan
dalam
hal
ini
Kepala Bagian Keuangan bertanggung
jawab
dalam hal pelaksanaan anggaran yang
memadai dan handal.
‐ Output (jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh instansi).
‐ Efisiensi (mengukur satuan biaya suatu
outcome).
‐ Input (sumberdaya yang digunakan
Pelaporan
ini
terkait
‐ Kualitas
(ukuran
memenuhi
harapan
efektivitas
dalam
konstituen
dan
klien).
dan
Evaluasi
Anggaran (reporting & evaluation).
Tahap
manfaat umum kinerja suatuinstansi
untuk menghasilkan layanan)
untuk menciptakan sistem akuntansi
d. Tahap
‐ Outcome (mengukur dampak, hasil atau
dengan
aspek
akuntabilitas. Bila tahap pelaksanaan
telah didukung dengan sistem yang
‐ Penjelasan (mendefinisikan lingkungan
organisasi dan menjelaskan faktorfaktor yang relevan dalam menafsirkan
langkah-langkah dari lembaga lain.
Struktur
penganggaran
berbasis
pengendalian manajemen yang baik,
kinerja dirumuskan melalui tiga komponen
maka diharapkan pada tahap ini akan
yaitu : (Paterson dan Harahap, 2010)
banyak menemui masalah.
Indikator Kinerja (Perfomance Indicator),
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 102
adalahukuran kuantitatif dan kualitatif
Sedangkan yang menjadi objek dalam
yang menggambarkan tingkat pencapaian
penelitian ini adalah Analisis Efektivitas
suatu sasaran atau tujuan yang telah
Pengelolaan
ditetapkan yang meliputi : masukan,
Kepulauan
keluaran, hasil, manfaatdandampak.
Penelitian ini menggunakan dua jenis data
1. AnalisisStandarBiaya,
yaitu data primer dan data sekunder. Data
yaituadanya
pembandingan (benchmarking) biaya
primer
per unit setiap output.
observasi
Anggaran
Siau
yaitu
di
Kabupaten
Tagulandang
:
a)
Biaro.
Pengamatan
lapangan;
b)
atau
Wawancara
2. EvaluasiKinerja, yaitukegiatan untuk
mendalam. Data sekunder yaitu : a) RKA-
menilai atau melihat keberhasilan dan
SKPD; b) Renstra; c) KUA dan PPAS; d)
kegagalan suatu organisasi atau unit
Juknis Penyusunan APBD; e) APBD; f)
kerja dalam melaksanakan tugas dan
Lakip Pemerintah Daerah. Data diolah
fungsi yang dibebankan kepadanya.
sesuai dengan karakteristik penelitiannya
Pendekatan yang digunakan dalam
dan diolah dengan metode pengolahan
menganalisis implementasi Performance
analisis
Based Budgeting ini adalah teori yang
analysis)yaitu a) pengumpulan data; b)
dikemukakan oleh George C. Edward III
reduksi data dengan pembuatan koding
dalam
dan kategori; c) menyajikan data, serta d)
Widyantoro,
2009.
Menurut
Edwards (1980), ada empat variabel dalam
implementasi
kebijakan
komunikasi
sumberdaya
publik
(contents
isi
menarik kesimpulan dan verifikasi
yaitu
(communications),
(resources),
deskripsi
sikap
Pembahasan
PerencanaanAnggaran
(dispositions atau attitudes) dan struktur
Proses penyusunan anggaran di
birokrasi (bureucratic structure). Keempat
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
faktor tersebut harus dilaksanakan secara
Biaro dimulai dari perencanaan strategis,
simultan karena antara satu dengan yang
yaitu disusunnya rencana strategis SKPD
lainnya memiliki hubungan yang erat
(Renstra SKPD) kemudian dikompilasi
menjadi
penelitian
Kabupaten.
Untuk
penyusunan RKA tahun 2013 mengacu
Metode Penelitian
Jenis
Renstra
yang
dilakukan
Surat Edaran Bupati nomor 900/26/SE/XI-
adalah jenis penelitian deskriptif. Yang
2012
menjadi subjek penelitian ini adalah Tim
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Perangkat
sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang.
Lingkungan
tentang
Pedoman
Daerah
Penyusunan
(RKA-SKPD)
Pemerintah
di
Kabupaten
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
103
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro TA.
karena
2013 yang mengatur tentang ketentuan-
perencana/bagian program SKPD dalam
ketentuan
penyusunan anggaran maupun yang terjadi
teknis
dalam
penyusunan
anggaran di SKPD.
Mengacu
ketidakpahaman
bagian
karena menyusulnya aturan/PMK terbaru,
pada
visi
dan
misi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
misalnya
adanya
PMK
DAK
dan
sebagainya.
Biaro yaitu mewujudkan daerah penghasil
pala nomor satu dunia yang ditunjang oleh
sektor
perikanan
PelaksanaanAnggaran
dan sumber daya
Pelaksanaan
anggaran
adalah
kelautan, perdagangan dan jasa, serta
proses
pariwisata, juga pelayanan pendidikan dan
merealisasikan
kesehatan yang berkualitas. Maka perlu
direncanakan dalam dokumen perencanaan
adanya
anggaran.
pengalokasian
anggaran
yang
bagaimana
melaksanakan
apa
Pada
yang
dasarnya
atau
sudah
pelaksanaan
memadai terhadap bidang/sektor tersebut.
anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten
Namun
alokasi
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah
anggaran, belum sepenuhnya mendukung
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
ketercapaian sektor pertanian dan kelautan
Negeri
yang disebut sebagai prime mover.
sebagaimana
berdasarkan
tabel
Nomor
13
telah
Tahun
diubah
2006
Peraturan
Dari hasil wawancara dengan salah
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
satu pejabat bahwa Renstra SKPD terkesan
2007 dan terakhir diubah dengan Peraturan
itu-itu saja setiap tahunnya dan belum
Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
sepenuhnya mendukung ketercapaian visi
2011
dan misi kabupaten, meskipun capaian
Keuangan
kinerja
anggaran yang berbasis kinerja atau yang
dari
LAKIP
menunjukan
peningkatan. Hal ini disebabkan karena
tentang
Pedoman
Daerah.
Namun
Pengelolaan
penerapan
berorientasi pada hasil, masih kurang.
program kegiatan dan indikator kinerja
Dimana
dalam
pelaksanaannya,
yang disusun cenderung berulang, dan
belanja harus dilaksanakan sesuai dengan
mengacu pada tahun sebelumnya.Menurut
rincian objek belanja yang ditetapkan.
pejabat yang lain bahwa Sering terjadi
Apabila yang akan dibelanjakan berbeda
kesalahan
dengan rincian objek dapat dilakukan
penganggaran
baik
program/kegiatannya maupun pada objek
mekanisme
belanja
Demikian
dan
rincian
objek
belanja.
pergeseran
halnya
dengan
anggaran.
pergeseran
Sehingga sering dilakukan pergeseran
anggaran dari objek belanja ke objek
anggaran. Hal ini, ada yang disebabkan
belanja
lainnya.
Untuk
pergeseran
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 104
anggaran dari satu kegiatan ke kegiatan
masih
lainnya atau antar program harus dengan
acuan.
belum
sepenuhnya
menjadi
persetujuan DPRD. Bila dikaitkan dengan
b) Analisis Standar Belanja (ASB) dan
persyaratan penerapan performance based
Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ).
budgeting yaitu klasifikasi pengeluaran
Dari hasil pengamatan bahwa meskipun
ditetapkan berdasarkan program (program
sudah ada Peraturan Bupati tentang
based), artinya rincian belanja dalam suatu
Standard
program atau kegiatan hanya bersifat
pelaksanaannya masih ada belanja yang
informasi
mengikat
tidak sesuai dengan ASB.Selanjutnya
sehingga pelaksanaan belanja menjadi
menurut salah seorang pejabat bahwa
lebih fleksibel dan pengguna anggaran
masih terdapat pengelola keuangan
(exevutive agencies) tidak terikat dengan
yang tidak tata anggaran, umumnya
rincian
dilakukan
saja
dan
belanja.
tidak
Dengan
demikian,
Belanja,
oleh
namum
bendahara.
dalam
Karena
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
seringkali bendahara SKPD merangkap
Biaro,
tugas
sebagian
masih
menggunakan
melaksanakan
tugas
PPK
pendekatan line item budgeting dimana
sehingga fungsi verifikasi SKPD tidak
anggaran
jalan.
menyajikan
pengeluaran
pengeluaran-
berdasarkan
input
atau
c) Masih lemahnya produk hukum
sumber daya yang digunakan.Terdapat
Berdasarkan
beberapa hal yang mempengaruhi yaitu
wawancara bahwa memang produk
menyangkut :
hukum di daerah kita masih tergolong
a) Standar Pelayanan Minimal dan Standar
lemah. Sebagai contoh : Peraturan
pengamatan
dan
Operasional Prosedur.
Bupati tentang Perjalanan Dinas. Dalam
SPM yang seharusnya menjadi acuan
pemeriksaan BPK TA. 2013, salah satu
awal dalam menentukan kinerja yang
yang
harus dihasilkan dan SOP Kabupaten
Bupati
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Dimana didalamnya belum sepenuhnya
belum ditetapkan dengan Peraturan
mengatur
Bupati. Yang ada sekarang sebatas SOP
tentang pelaksanaan perjalanan dinas
yang
masing-masing SKPD
maupun kurang mengakomodir keadaan
sesuai tupoksi dan ketentuan yang
di lapangan yang sebenarnya. Sehingga
berlaku secara umum.
dari perjalanan dinas yang dilaksanakan
dibuat
Meskipun
kadangkala
SOP
sudah
dalam
ada,
tapi
pelaksanaannya
disoroti
mengenai
tentang
secara
Peraturan
Perjalanan
terperinci
Dinas.
perihal
selama tahun 2013 lalu, ada temuan
kelebihan yang harus disetor.
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
Eselon
III,
105
yang mengatakan bahwa
Pelaporan/PertanggungjawabanAnggar
:―Realisasi
anggaran
kurang,
karena
an
APBD terlambat ditetapkan. Seperti yang
Pelaporan ini mencakup besarnya
terjadi di Tahun Anggaran 2013 lalu,
realisasi anggaran dan pencapaian hasil
APBD Perubahan nanti ditetapkan pada
kegiatan
telah
tanggal 23 Desember 2014 sehingga
realisasi
belanja modal (pekerjaan fisik) batal
atau
program
dilaksanakan.
yang
Berdasarkan
belanja dari tahun 2009 sampai dengan
dilaksanakan
tahun 2013 menunjukkan adanya fluktuasi,
kembali pada APBD 2014. Paling banyak
secara berturut-turut tahun 2009 mencapai
yang terealisasi adalah belanja barang dan
84,08%, tahun 2010 mencapai 87,27 %
jasa.
tahun 2011 mencapai 86,42 %,
tahun
sebagian
dianggarkan
Dari segi non keuangan berupa
2012 mencapai 91,76 % dan tahun 2013
laporan
mencapai
secara
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
kumulatif target belanja daerah pada tahun
(LAKIP). LAKIP merupakan salah satu
2009-2013
Rp.
bentuk pertanggngjawaban sebagaimana
realisasi
instruksi presiden melalui Inpres nomor 7
mencapai Rp.1.877.933.164.081,00 atau
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
87,20 %.
Instansi
85,78%.
Sementara
sebesar
2.153.540.996.390,32
dengan
Selanjutnya dari hasil pengamatan
penulis
dan
kinerja
yaitu
Pemerintah
yang
Laporan
kemudian
dipertegas kembali melalui keputusan
wawancara
LAN nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25
salahseorangPejabat Eselon IV, bahwa
Maret 2003 tentang pedoman penyusunan
:―Memang
Laporan
dari
Laporan
Realisasi
Anggaran untuk selang 5 tahun terakhir
Pemerintah.
rata-rata
Kepulauan
mencapai
87,06%,
namun
Akuntabilitas
LAKIP
Siau
Instansi
Kabupaten
Tagulandang
Biaro
realisasi anggaran tersebut paling banyak
menunjukan di tahun 2009 jumlah sasaran
terjadi di triwulan IV atau akhir tahun.
strategis 10 sasaran dengan capaian kinerja
Penyerapan
berdasarkan
93,91 %. Tahun 2010 12 sasaran strategis,
kurang merata.
capaian kinerja 96,82%. Tahun 2011 12
Ketidakseimbangan penyerapan anggaran
sasaran strategis, capaian kinerja 97,56%.
per triwulan ini mengakibatkan kinerja
Tahun 2012 jumlah sasaran strategis 16
SKPD
karena
sasaran, capaian kinerja 98% dan Tahun
menumpuk di akhir tahun‖. Hal tersebut
2013 jumlah sasaran strategis 18, capaian
juga dibenarkan oleh salahseorangPejabat
kinerja 96%.
anggaran
anggaran
kas
SKPD
kurang
maksimal
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 106
Berdasarkan
pengukuran,
pertanggungjawaban anggaran, menurut IS
evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja
Pejabat IV bahwa :―kurangnya tenaga
yang
bahwa
yang akuntabel dan kredibel di SKPD,
pencapaian indikator sasaran terhadap
sehingga Dinas PPKAD butuh kerja ekstra
sasaran strategis, Pemerintah Kabupaten
untuk menghasilkan laporan yang menjadi
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat
kewajiban Pemerintah Daerah. Sebagai
dikatagorikan berhasil. Namun demikian
contoh : Dalam penyusunan Laporan
masih terdapat permasalahan dan kendala
Keuangan Pemerintah Daerah‖.
dilakukan
hasil
menunjukkan
yang kami hadapi dalam pelaksanaan
kegiatan di dari tahun 2009 s/d 2013,
EvaluasiKinerja
seperti perlu lebih meningkatkan mutu
Evaluasi
kinerja
Pemerintah
Hasil Pertanian Khusus Tanaman Pala
Daerah
sebagai Primer Mover dan meningkatkan
Tagulandang
pengelolaan sarana pariwisata. Langkah
mengetahui
antisipatif yang dapat ditempuh untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
menanggulangi kendala yang akan terjadi
Sehingga manakala terjadi penyimpangan
pada tahun mendatang yaitu dengan
atau
melakukan sosialisasi dan penyuluhan
anggaran, maka pimpinan daerah bias
tentang
mengambil langkah atau kebijakan untuk
Peningkatan
Produksi
hasil
pertanian dan perikanan serta pariwisata.
Selain itu juga, meskipun capaian
kinerja
mengalami
tahunnya
tahun
setiap
Siau
dilakukan
untuk
menganalisis
upaya
Biaro
dan
hambatan
dalam
implementasi
mengatasi penyimpangan atau hambatan
tersebut. Evaluasi kinerja baik keuangan
maupun
non
keuangan
dilakukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan
dikategorikan berhasil namun dari hasil
Siau Tagulandang Biaro setiap bulan
evaluasi menunjukan program kegiatan
maupun triwulan. Adapun cara yang
yang disusun SKPD mulai dari renstra,
digunakan dalam evaluasi ini adalah :
renja sampai dengan alokasi anggarannya
1.
menggambarkan
2013)
Kepulauan
dan
tidak
(kecuali
kenaikan
Kabupaten
atau
kurang
realisasi pendapatan baik per bulan
mendukung ketercapaian visi dan misi
kabupaten. Program kegiatan yang disusun
Membandingkan antara target dan
maupun triwulan.
2.
Membandingkan baik antara target
terkesan itu-itu saja setiap tahunnya. Dari
anggaran belanja secara keseluruhan
hasil pengamatan dan wawancara penulis
maupun target anggaran per anggaran
terungkap bahwa hal mendasar yang juga
kas dengan yang terealisasi dalam
mempengaruhi
bulan berjalan maupun triwulan.
pelaporan
dan
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
3.
4.
5.
107
Mengevaluasi kendala-kendala dalam
bahwa
pencapaian program kegiatan maupun
penerapan anggaran berbasis kinerja di
mengevaluasi output dan outcomes
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
dari suatu program kegiatan.
Biaro belum dilaksanakan.
pengelolaan
anggaran
dengan
Mengevaluasi personi lteknis yang
terkait dengan pelaksanaan kegiatan.
Kendala dalam Pengelolaan Anggaran
Mencari solusi maupun pemecahan
dengan Penerapan Anggaran Berbasis
dari persoalan dalam pelaksanaan
Kinerja
kegiatan.
Adapun yang menjadi kendala dalam
Hasil pengamatan dan wawancara
langsung
seorang
Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten
PejabatEselon II, mengatakan bahwa :
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro antara
―Ada anggaran yang direalisasikan sekedar
lain adalah factor sumberdaya manusia,
terlaksananya suatu program kegiatan
indikator
tanpa
dengan
salah
pengelolaan anggaran dengan penerapan
mempertimbangkan
output
dan
outcomesnya. Sebagai contoh : Pelatihan
kinerja
keterbatasan
yang
dana
tidak
dan
jelas,
kurangnya
komitmen serta masih ada pengaruh politis
pembuatan dodol pala, sirup pala dan
aneka olahan pala lainnya serta souvenir
Kesimpulan dan Rekomendasi
khas Sitaro oleh Disperindagkop. Kegiatan
Kesimpulan
ini terlaksana dengan baik. Namun tindak
Dari
hasil
pengamatan
dan
lanjut/kontinuitas dari kegiatan ini tidak
wawancara, dapat disimpulkan bahwa (1)
jalan. Souvenir center maupun tempat
pengelolaan anggaran dengan penerapan
untuk menampung hasil olahan pala dan
Penganggaran Berbasis Kinerja belum
olahan lainnya belum ada. Pengunjung
dilaksanakan. (2) Terdapat beberapa hal
yang datang di Sitaro tidak mudah
yang mempengaruhi yaitu menyangkut
mendapatkan souvenir maupun produk
Perencanaan Anggaran
khas yang menjadi ikon Kabupaten Sitaro.
belum
Industri rumah tangga pun tidak produktif
ketercapaian visi dan misi kabupaten,
menghasilkan produknya. Sehingga hasil
meskipun capaian kinerja dari LAKIP
yang diharapkan yaitu berkembangnya
menunjukan
IKM
maksimal‖.
disebabkan karena program kegiatan dan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan
indikator kinerja yang disusun cenderung
wawancara dengan beberapa informan dan
berulang,
dikaitkan dengan teori, dapat dikatakan
sebelumnya, terdapat beberapa Rencana
di
Sitaro
belum
(Renstra SKPD
sepenuhnya
dan
peningkatan.
mengacu
mendukung
Hal
pada
ini
tahun
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110
108
Kerja di SKPD yang tidak sesuai dengan
keadaan di lapangan yang sebenarnya. (4)
Renstra, yang seharusnya dalam menyusun
Format RKA Kabupaten Kepulauan Siau
Rencana
memperhatikan
Tagulandang Biaro selang tahun 2008 s/d
Rencana Strategis SKPD yang disusun
2013, belum menggambarkan sepenuhnya
sebelumnya dan sering terjadi kesalahan
kinerja apa yang akan dihasilkan dari
penganggaran baik program/kegiatannya
penggunaan anggaran untuk program dan
maupun pada objek belanja dan rincian
kegiatan yang diusulkan. indikator kinerja
objek belanja. Sehingga sering dilakukan
yang tercantum kurang memenuhi kriteria
pergeseran anggaran. Hal ini, ada yang
SMART
disebabkan karena ketidakpahaman bagian
Achievable, Relevan & Time-bound) dalam
perencana/bagian program SKPD dalam
anggaran.
Kerja
harus
penyusunan anggaran maupun yang terjadi
karena menyusulnya aturan/PMK terbaru)
Untuk
temuan
dalam
hal
Measurable,
(Spesific,
Untuk
temuan
dalam
hal
Pelaporan/Pertanggungjawaban Anggaran,
mencakup
:
(1)
Laporan
Realisasi
Pelaksanaan Anggaran, mencakup : (1)
Anggaran untuk selang 5 tahun terakhir
Standar Pelayanan Minimal (SPM) belum
rata-rata
ditetapkan, dan SOP belum sepenuhnya
realisasi anggaran tersebut paling banyak
menjadi
terjadi di triwulan IV atau akhir tahun.
acuan
dalam
pelaksanaan
mencapai
87,06%,
namun
anggaran. (2) Analisis Standar Belanja
Penyerapan
belum tersusun secarasistematis/memadai
anggaran
dan
secara
Ketidakseimbangan penyerapan anggaran
keseluruhan item belanja yang dibutuhkan
per triwulan ini mengakibatkan kinerja
dalam
SKPD
belum
mengakomodir
penyusunan
Rencana
Kerja
anggaran
kas
SKPD
kurang
berdasarkan
kurang merata.
maksimal
karena
Anggaran (RKA) SKPD serta belum
menumpuk di akhir tahun. (2) Berdasarkan
sepenuhnya
hasil pengukuran, evaluasi dan analisis
memperhitungkan
tingkat
kemahalan yang ada daerah kepulauan. (3)
akuntabilitas
Produk hukum di Kabupaten Kepulauan
menunjukkan bahwa pencapaian indikator
Siau
sasaran
Tagulandang
Biaro,
khususnya
kinerja
terhadap
yang
sasaran
dilakukan
strategis,
Peraturan Bupati tentang Perjalanan Dinas
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau
masih
tergolong
lemah/masih
perlu
Tagulandang Biaro dapat dikatagorikan
didalamnya
belum
berhasil. Namun demikian masih terdapat
sepenuhnya mengatur secara terperinci
permasalahan dan kendala yang kami
perihal tentang pelaksanaan perjalanan
hadapi dalam pelaksanaan kegiatan di dari
dinas
tahun 2009 s/d 2013, seperti perlu lebih
ditinjau.
Dimana
maupun
kurang
mengakomodir
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
meningkatkan
mutu
Hasil
Pertanian
109
maupun outcome yang dihasilkan. (5)
Khusus Tanaman Pala sebagai Primer
Perlunya
Mover dan meningkatkan pengelolaan
program/kegiatan yang diusulkan SKPD
sarana pariwisata.
mulai dari renstra sampai dengan rencana
kajian
kedepan
terhadap
Untuk temuan dalam hal evaluasi,
kerja anggaran setiap tahunnya. Karena
mencakup : komitmen dari pimpinan
yang terjadi adalah ketercapaian kinerja
SKPD dalam mencapai target kinerja itu
terhadap program yang ada, sedangkan
sendiri.
program yang diusulkan dalam lima tahun
terakhir cenderung berulang
sehingga
program/kegiatan bahkan alokasi anggaran
Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi bagi
pemerintah daerah terkait penelitian ini
yang diarahkan ke pencapaian visi dan
misi belum maksimal.
yaitu : (1) Meningkatkan sumber daya
aparatur
melalui
pelatihan
maupun
rekruitmen dan menempatkannya sesuai
Daftar Pustaka
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi
dengan bidang keahlian. (2) Memperkuat
Sektor
regulasi/aturan di segala aspek, secara
Jakarta:Salemba Empat.
khusus dalam pengelolaan keuangan. (3) Dalam
perencanaan
anggaran,
SKPD hendaknya dapat menghubungkan
dengan visi dan misi kabupaten yaitu
Publik,
Edisi
2.
David Fred (2002). Strategic Management,
10thed.Penerbit
Salemba
Empat.
Jakarta.
Dobell, Peter & Martin Ulrich. 2002.
bagaimana memacu revitalisasi pertanian
Parliament’s
sebagai prime mover pembangunan dengan
Budget Process: A Case Study.Policy
komoditas pertanian/perkebunan Pala yang
Matters
ditunjang
http://www.irpp.org
oleh sektor perikanan dan
sumber daya kelautan, Perdagangan dan
jasa, serta Pariwisata. (4) -
Hendaknya
pemberian penghargaan
(reward) dan
Perfomance
In
The
3(2):1-24.
Freeman, Robert J. & Craig D. Shoulders.
2003. Governmental and Nonprofit
Accounting
Theory
and
Practice.
sanksi (punishment) dapat diterapkan bagi
Seventh edition.Upper Saddle River.
semua pegawai secara objektif. (5) Perlu
NJ: Prentice Hall.
dilakukan
penyempurnaan
terhadap
Hermawan,
Erry.
2011.
Analisis
renstra, renja maupun indikator sasaran
Penerapan Sistem Anggaran Berbasis
SKPD sehingga dalam penyusunan RKA
Kinerja di Lingkungan Rumah Tangga
maupun dalam pelaksanaanya jelas output
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110
Kepresidenan-Sekretariat Negara RI.
Mardiasmo.
2009.
Akuntansi
Sektor
Publik. Penerbit ANDI. Yogyakarta
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah.
Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri No.13
Tahun
2006
Pedoman
Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Permendagri
No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sofyan,
Aulia.
2013.
Penganggaran
Berbasis Kinerja. Serambi Indonesia.
Research
:http://www.aceh.tribunnews.com/201
3/11/19
The
Liang
Gie.
2001.
Ensiklopedi
Admnistrasi. PT. Gunung Agung.
Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. 2004.
Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi
Daerah.
Unndang-Undang
Nomor
33
Perimbangan
Republik
Tahun
Indonesia
2004
Keuangan
tentang
Antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan
Daerah.2004. Jakarta:
Departemen
Keuangan Republik Indonesia
Widyantoro, Ari Eko. 2009. Implementasi
Performance
Universitas Indonesia. Jakarta.
110
Based
Budgeting:
Sebuah Kajian Fenomologis. Tesis.
Semarang : Program Pascasarjana
Fakultas
Diponegoro.
Ekonomi
Universitas
97
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro
Adelstin Tamasoleng
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(adelstin82@gmail.com)
Abstract
The result of this research indicates that although the leader and staff in regency understand
the meaning of using performance based budgeting, but start from planning that is formula of
strategic plan, the planning of program and activity , implementation, the report and
accountability until the work evaluation, is not fully conducted yet according to the law and
theory of performance based budgeting. The face hindrance are : human resources factor,
the lack of information and data (financial as well as non financial), the scale of priority
which are not formulated clearly, the measurement of unsame performance, the unclear work
indicator, the limit of fund and the lack of commitment, there is still political influence,
accounting system and information system based on technology (IT).
Keywords : Descriptive, performance based budgeting, hindrance
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pimpinan dan staf di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro memahami makna penganggaran berbasis kinerja, namun mulai
dari perencanaan yaitu perumusan rencana strategis, rencana kerja program dan kegiatan,
pelaksanaan, pelaporan/pertanggungjawaban sampai dengan evaluasi kinerja, belum
sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan teori anggaran berbasis kinerja.
Kendala-kendala yang dihadapi yaitu : faktor sumber daya manusia, kurangnya data dan
informasi (finansial maupun non finansial), skala prioritas yang tidak terumus dengan jelas,
pengukuran kinerja yang tidak seragam, indikator kinerja yang tidak jelas, keterbatasan
dana dan kurangnya komitmen masih ada pengaruh politis, sistem akuntansi dan sistem
informasi berbasis IT.
Kata kunci : deskriptif, anggaran berbasis kinerja, kendala-kendala
adanya
Latar Belakang
tuntutan
masyarakat
untuk
Dalam suatu organisasi, anggaran
dilakukannya
memegang peran penting dimana anggaran
akuntabilitas
merupakan suatu rencana keuangan yang
organisasi pemerintah untuk memperbaiki
disusun
dalam
dan meningkatkan kinerjanya agar lebih
program
berorientasi pada terciptanya good public
menunjang
secara
sistematis
terlaksananya
kegiatan suatu organisasi. Seiring dengan
transparansi
publik,
dan good governance.
menuntut
dan
setiap
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110
Sebagaimana tertera dalam Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 2 ayat
98
pengalokasian anggaran lebih berorientasi
pada kepentingan publik.
(2) bahwa pemerintahan daerah mengatur
Pentingnya efektivitas pengelolaan
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
anggaran mulai dari penyusunan anggaran,
menurut
pelaksanaan
asas
otonomi
dan
tugas
anggaran
sampai
dengan
pembantuan. Juga Undang-undang Nomor
pelaporan/pertanggungjawaban
33 Tahun 2004 pasal 1 ayat (5) bahwa
karena dampaknya terhadap akuntabilitas
daerah otonom mengatur dan mengurus
pemerintah, sehubungan dengan fungsi
urusan pemerintahan masyarakat setempat
pemerintah dalam memberikan pelayanan
berdasarkan aspirasi masyarakat. Sejak
kepada masyarakat.
diberlakukannya
anggaran dalam upaya memperbaiki proses
tersebut,
kedua
membawa
undang-undang
konsekuensi
bagi
anggaran
Bentuk reformasi
penganggaran adalah penerapan anggaran
daerah dalam bentuk pertanggungjawaban
berbasis
atas pengalokasian dana yang dimiliki
penganggaran berbasis kinerja, Pemerintah
dengan cara efektif dan efisien.
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Penyelenggaraan
otonomi
kinerja.
Melalui
pendekatan
daerah
Biaro dituntut untuk membuat standar
dalam prakteknya bagi sebagian daerah
kinerja bagi masing-masing SKPD pada
malah menjadi beban tersendiri. Oleh
setiap anggaran kegiatan, sehingga jelas
karena itu, pemerintah daerah diharapkan
kegiatan apa yang akan dilakukan, berapa
dapat mengembangkan potensi daerahnya
biaya yang dibutuhkan dan apa hasil yang
sendiri dan menggali potensi penerimaan
akan diperoleh.
asli daerah melalui pajak daerah, retribusi
Namun
di
dalam
pengelolaan
daerah maupun laba dari Badan Usaha
anggaran
Milik Daerah (BUMD) dan penerimaan
Tagulandang Biaro, belum dilaksanakan
lain yang dianggap sah serta potensi
secara optimal. Diduga permasalahan yang
penerimaan
dihadapi antara lain:
lain
yang
masih
belum
terjangkau oleh Pendapatan Asli Daerah
(David Effendi, 2011).
Di sisi lain,
Kabupaten
Kepulauan
Siau
a) Minimnya sumber daya personil (baik
kuantitas
maupun
kualitas)
pada
dengan menggali potensi pendapatan asli
masing-masing SKPD yang profesional
daerah
atau sesuai bidang pekerjaannya.
menimbulkan
biaya
ekonomis
tinggi dan seringkali memberatkan bagi
b) Perencanaan/penyusunan
masyarakat yang bersangkutan. Kondisi
SKPD belum efektif.
anggaran
inilah yang kemudian mendorong perlu
c) Pemerintah Daerah (Eksekutif) selaku
dilakukannya reformasi anggaran agar
agency atau pengusul anggaran dan
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng) 99
fungsi
Terdapat kekurangan volume atas delapan
pengawasan
paket pekerjaan (Rekomendasi: Melalui
anggaran belum sepenuhnya komitmen
Kepala Dinas terkait untuk memberikan
terhadap KU dan PPAS. .
sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia
DPR
(Legislatif)
budgeting
d) Alokasi
dan
dalam
fungsi
anggaran
Kabupaten
dalam
APBD
Kepulauan
Penerima
Hasil
Pekerjaan,
Pejabat
Siau
Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana
Tagulandang Biaro belum menunjukkan
Teknis Kegiatan SKPD yang tidak cermat
eksistensinya sebagai anggaran kinerja,
dalam
yang berorientasi kepada hasil.
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Belum
dan
memeriksa
pengelolaan
yang berlaku). Ketiga, Temuan diatas
anggaran di Kabupaten Kepulauan Siau
tersebut mengindikasikan bahwa pengelola
Tagulandang
anggaran
adanya
efektifnya
mengawasi
Biaro
temuan
dilakukan
tercermin
dengan
pemeriksaan
oleh
Badan
Keuangan
yang
Pemeriksa
Nomor
dalam
pengelolaan
melaksanakan
anggaran
belum
tugas
optimal
dalam menentukan klasifikasi anggaran
sesuai
ketentuan
yang
berlaku.
11.C/LHP/XIX.MND/06/2014 tanggal 24
Berdasarkan hasil temuan BPK tersebut
Juni 2014, yaitu : temuan : Pelaksanaan
mencerminkan
Belanja Daerah tidak sesuai Peraturan
pengawasan
Bupati
penyusunan
Nomor
7
Tahun
2013
dan
masih
lemahnya
penerapan
anggaran
pedoman
hal
tersebut
Keputusan Bupati Nomor 165 Tahun 2012
mencerminkan lemahnya pengawasan dari
(Rekomendasi : Memberikan sanksi sesuai
pimpinan dan kurangnya pemahaman dari
ketentuan
pengelola anggaran terhadap klasifikasi
kepada
Tim
Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) yang lalai
belanja maupun mata anggaran kegiatan.
mempedomani peraturan yang berlaku
terkait
evaluasi
Daftar
Pelaksanaan
Anggaran (DPA) SKPD yang melebihi
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Penelitian
tentang
Efektivitas
Standar Harga Satuan dan Analisis Standar
Pengelolaan Anggaran
Belanja).
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
khususnya di
Kedua, Temuan : Belanja Bantuan
Biaro merupakan penelitian yang belum
Diklat tidak sesuai Standar Biaya Umum
banyak dilakukan. Penelitian ini bersifat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri
deskriptif sehingga originalitas penelitian
Sipil
cukup tinggi.
(Rekomendasi
:
Memerintahkan
TAPD untuk lebih teliti dalam melakukan
evaluasi RKA SKPD). Dan temuan :
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 100
Kajian Teoritik dan Empiris
Efektivitas
Pengelolaan Anggaran
Effectiveness—Efektivitas
adalah
Anggaran merupakan alat utama
suatu keadaan mengenai terjadinya sesuatu
pemerintah untuk melaksanakan semua
efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau
kewajiban, janji dan kebijakannya ke
seseorang melakukan suatu perbuatan
dalam
dengan maksud tertentu yang memang
terintegrasi dalam hal tindakan apa yang
dikehendakinya, maka orang itu dikatakan
akan diambil, hasil apa yang akan dicapai,
efektif kalau menimbulkan akibat atau
pada biaya berapa dan siapa yang akan
mempunyai
membayar biaya-biaya tersebut (Dobell &
maksud
dikehendakinya
sebagaimana
(The
Liang
rencana-rencana
konkrit
dan
Gie,
Ulrich, 2002). Penganggaran terbagi ke
2001:108). Dengan kata lain bahwa suatu
dalam empat tahapan, yaitu executive
hasil dikatakan mencapai efektivitas jika
planning, legislative approval, executive
hasil tersebut benar-benar sesuai dengan
implementation,
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya,
accountability.Pada
termasuk ketentuan yang berlaku.
pertama terjadi interaksi antara eksekutif
dan
ex
kedua
post
tahapan
Manajemen sektor publik sekarang
dan legislatif dan politik anggaran paling
ini telah mengalami perubahan yang cukup
mendominasi, sementara pada (dua) tahap
drastis dari sistem manajemen tradisional
terakhir
yang
sebagai agent (Von Hagen, 2000).
terkesan
kaku,
birokratis,
dan
hierarkis menjadi model manajemen sektor
publik
yang
fleksibel
dan
hanya
melibatkan
birokrasi
Anggaran Berbasis Kinerja adalah
lebih
sistem penganggaran yang berorientasi
mengakomodasi pasar. Perubahan yang
pada output organisasi dan berkaitan
telah mengubah peran pemerintah terutama
sangat erat terhadap Visi, Misi dan
dalam hal hubungan antara pemerintah dan
Rencana Strategis organisasi. Anggaran
masyarakat
tersebut
dengan
Berbasis Kinerja yaitu mengalokasikan
pendekatan
New
Management
sumberdaya pada program bukan pada unit
(NPM). Menurut Osborne dan Gaebler
organisasi semata dan memakai output
(1995) dalam Mardiasmo (2002) antara
measurement sebagai indikator kinerja
lain : a) Pemerintah milik masyarakat
organisasi (Bastian, 2006).
dikenal
Public
(lebih memberdayakan masyarakat dari
Tahapan anggaran yang dikenal
pada melayani); b) pemerintah yang
dengan
berorientasi hasil (membiayai hasil bukan
Mardiasmo (2009:70) terdiri dari empat
masukan).
tahap yang meliputi:
siklus
anggaran
menurut
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
a. Tahap
Persiapan
Anggaran
101
Menurut Nilsen. Thor, Allred. Steve,
(preparation).
etc.1999,
Dalam tahan ini dilakukan taksiran
Anggaran Berbasis Kinerja bergantung
pengeluaran atas dasar pendapatan yang
pada
tersedia.
mengukur hasil. Kerangka kerja tersebut
b. Tahap Ratifikasi (approval/ratification)
dalam
kerangka
Hermawan
kerja
(2011),
umum
untuk
mencakup :
anggaran.
1) Pernyataan Visi atau Misi – pilihan
Tahap ini melibatkan proses politik.
masa depan tentang tujuan keberadaan
Pada tahap ini pimpinan eksekutif harus
suatu organisasi; 2). Tujuan - Hasil dari
memiliki managerial skill serta political
suatu upaya yang ditetapkan; 3) Sasaran -
skill juga salesmanship dan mempunyai
langkah spesifik untuk mencapai tujuan,
kemampuan
dan
dan 4) Ukuran - Indikator kuantitatif atau
membeberkan argumen yang rasional
kualitatif digunakan untuk menilai kinerja
atas
atau pencapaian tujuan, meliputi :
segala
untuk
menjawab
bantahan
dari
pihak
legislatif.
c. Tahap
Pelaksanaan
Anggaran
(approval/ratification).
Tahap ini memiliki sistem informasi
dan sistem pengendalian manejemen.
Manajer
Keuangan
dalam
hal
ini
Kepala Bagian Keuangan bertanggung
jawab
dalam hal pelaksanaan anggaran yang
memadai dan handal.
‐ Output (jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh instansi).
‐ Efisiensi (mengukur satuan biaya suatu
outcome).
‐ Input (sumberdaya yang digunakan
Pelaporan
ini
terkait
‐ Kualitas
(ukuran
memenuhi
harapan
efektivitas
dalam
konstituen
dan
klien).
dan
Evaluasi
Anggaran (reporting & evaluation).
Tahap
manfaat umum kinerja suatuinstansi
untuk menghasilkan layanan)
untuk menciptakan sistem akuntansi
d. Tahap
‐ Outcome (mengukur dampak, hasil atau
dengan
aspek
akuntabilitas. Bila tahap pelaksanaan
telah didukung dengan sistem yang
‐ Penjelasan (mendefinisikan lingkungan
organisasi dan menjelaskan faktorfaktor yang relevan dalam menafsirkan
langkah-langkah dari lembaga lain.
Struktur
penganggaran
berbasis
pengendalian manajemen yang baik,
kinerja dirumuskan melalui tiga komponen
maka diharapkan pada tahap ini akan
yaitu : (Paterson dan Harahap, 2010)
banyak menemui masalah.
Indikator Kinerja (Perfomance Indicator),
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 102
adalahukuran kuantitatif dan kualitatif
Sedangkan yang menjadi objek dalam
yang menggambarkan tingkat pencapaian
penelitian ini adalah Analisis Efektivitas
suatu sasaran atau tujuan yang telah
Pengelolaan
ditetapkan yang meliputi : masukan,
Kepulauan
keluaran, hasil, manfaatdandampak.
Penelitian ini menggunakan dua jenis data
1. AnalisisStandarBiaya,
yaitu data primer dan data sekunder. Data
yaituadanya
pembandingan (benchmarking) biaya
primer
per unit setiap output.
observasi
Anggaran
Siau
yaitu
di
Kabupaten
Tagulandang
:
a)
Biaro.
Pengamatan
lapangan;
b)
atau
Wawancara
2. EvaluasiKinerja, yaitukegiatan untuk
mendalam. Data sekunder yaitu : a) RKA-
menilai atau melihat keberhasilan dan
SKPD; b) Renstra; c) KUA dan PPAS; d)
kegagalan suatu organisasi atau unit
Juknis Penyusunan APBD; e) APBD; f)
kerja dalam melaksanakan tugas dan
Lakip Pemerintah Daerah. Data diolah
fungsi yang dibebankan kepadanya.
sesuai dengan karakteristik penelitiannya
Pendekatan yang digunakan dalam
dan diolah dengan metode pengolahan
menganalisis implementasi Performance
analisis
Based Budgeting ini adalah teori yang
analysis)yaitu a) pengumpulan data; b)
dikemukakan oleh George C. Edward III
reduksi data dengan pembuatan koding
dalam
dan kategori; c) menyajikan data, serta d)
Widyantoro,
2009.
Menurut
Edwards (1980), ada empat variabel dalam
implementasi
kebijakan
komunikasi
sumberdaya
publik
(contents
isi
menarik kesimpulan dan verifikasi
yaitu
(communications),
(resources),
deskripsi
sikap
Pembahasan
PerencanaanAnggaran
(dispositions atau attitudes) dan struktur
Proses penyusunan anggaran di
birokrasi (bureucratic structure). Keempat
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
faktor tersebut harus dilaksanakan secara
Biaro dimulai dari perencanaan strategis,
simultan karena antara satu dengan yang
yaitu disusunnya rencana strategis SKPD
lainnya memiliki hubungan yang erat
(Renstra SKPD) kemudian dikompilasi
menjadi
penelitian
Kabupaten.
Untuk
penyusunan RKA tahun 2013 mengacu
Metode Penelitian
Jenis
Renstra
yang
dilakukan
Surat Edaran Bupati nomor 900/26/SE/XI-
adalah jenis penelitian deskriptif. Yang
2012
menjadi subjek penelitian ini adalah Tim
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Perangkat
sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang.
Lingkungan
tentang
Pedoman
Daerah
Penyusunan
(RKA-SKPD)
Pemerintah
di
Kabupaten
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
103
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro TA.
karena
2013 yang mengatur tentang ketentuan-
perencana/bagian program SKPD dalam
ketentuan
penyusunan anggaran maupun yang terjadi
teknis
dalam
penyusunan
anggaran di SKPD.
Mengacu
ketidakpahaman
bagian
karena menyusulnya aturan/PMK terbaru,
pada
visi
dan
misi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
misalnya
adanya
PMK
DAK
dan
sebagainya.
Biaro yaitu mewujudkan daerah penghasil
pala nomor satu dunia yang ditunjang oleh
sektor
perikanan
PelaksanaanAnggaran
dan sumber daya
Pelaksanaan
anggaran
adalah
kelautan, perdagangan dan jasa, serta
proses
pariwisata, juga pelayanan pendidikan dan
merealisasikan
kesehatan yang berkualitas. Maka perlu
direncanakan dalam dokumen perencanaan
adanya
anggaran.
pengalokasian
anggaran
yang
bagaimana
melaksanakan
apa
Pada
yang
dasarnya
atau
sudah
pelaksanaan
memadai terhadap bidang/sektor tersebut.
anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten
Namun
alokasi
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah
anggaran, belum sepenuhnya mendukung
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
ketercapaian sektor pertanian dan kelautan
Negeri
yang disebut sebagai prime mover.
sebagaimana
berdasarkan
tabel
Nomor
13
telah
Tahun
diubah
2006
Peraturan
Dari hasil wawancara dengan salah
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
satu pejabat bahwa Renstra SKPD terkesan
2007 dan terakhir diubah dengan Peraturan
itu-itu saja setiap tahunnya dan belum
Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun
sepenuhnya mendukung ketercapaian visi
2011
dan misi kabupaten, meskipun capaian
Keuangan
kinerja
anggaran yang berbasis kinerja atau yang
dari
LAKIP
menunjukan
peningkatan. Hal ini disebabkan karena
tentang
Pedoman
Daerah.
Namun
Pengelolaan
penerapan
berorientasi pada hasil, masih kurang.
program kegiatan dan indikator kinerja
Dimana
dalam
pelaksanaannya,
yang disusun cenderung berulang, dan
belanja harus dilaksanakan sesuai dengan
mengacu pada tahun sebelumnya.Menurut
rincian objek belanja yang ditetapkan.
pejabat yang lain bahwa Sering terjadi
Apabila yang akan dibelanjakan berbeda
kesalahan
dengan rincian objek dapat dilakukan
penganggaran
baik
program/kegiatannya maupun pada objek
mekanisme
belanja
Demikian
dan
rincian
objek
belanja.
pergeseran
halnya
dengan
anggaran.
pergeseran
Sehingga sering dilakukan pergeseran
anggaran dari objek belanja ke objek
anggaran. Hal ini, ada yang disebabkan
belanja
lainnya.
Untuk
pergeseran
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 104
anggaran dari satu kegiatan ke kegiatan
masih
lainnya atau antar program harus dengan
acuan.
belum
sepenuhnya
menjadi
persetujuan DPRD. Bila dikaitkan dengan
b) Analisis Standar Belanja (ASB) dan
persyaratan penerapan performance based
Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ).
budgeting yaitu klasifikasi pengeluaran
Dari hasil pengamatan bahwa meskipun
ditetapkan berdasarkan program (program
sudah ada Peraturan Bupati tentang
based), artinya rincian belanja dalam suatu
Standard
program atau kegiatan hanya bersifat
pelaksanaannya masih ada belanja yang
informasi
mengikat
tidak sesuai dengan ASB.Selanjutnya
sehingga pelaksanaan belanja menjadi
menurut salah seorang pejabat bahwa
lebih fleksibel dan pengguna anggaran
masih terdapat pengelola keuangan
(exevutive agencies) tidak terikat dengan
yang tidak tata anggaran, umumnya
rincian
dilakukan
saja
dan
belanja.
tidak
Dengan
demikian,
Belanja,
oleh
namum
bendahara.
dalam
Karena
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
seringkali bendahara SKPD merangkap
Biaro,
tugas
sebagian
masih
menggunakan
melaksanakan
tugas
PPK
pendekatan line item budgeting dimana
sehingga fungsi verifikasi SKPD tidak
anggaran
jalan.
menyajikan
pengeluaran
pengeluaran-
berdasarkan
input
atau
c) Masih lemahnya produk hukum
sumber daya yang digunakan.Terdapat
Berdasarkan
beberapa hal yang mempengaruhi yaitu
wawancara bahwa memang produk
menyangkut :
hukum di daerah kita masih tergolong
a) Standar Pelayanan Minimal dan Standar
lemah. Sebagai contoh : Peraturan
pengamatan
dan
Operasional Prosedur.
Bupati tentang Perjalanan Dinas. Dalam
SPM yang seharusnya menjadi acuan
pemeriksaan BPK TA. 2013, salah satu
awal dalam menentukan kinerja yang
yang
harus dihasilkan dan SOP Kabupaten
Bupati
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Dimana didalamnya belum sepenuhnya
belum ditetapkan dengan Peraturan
mengatur
Bupati. Yang ada sekarang sebatas SOP
tentang pelaksanaan perjalanan dinas
yang
masing-masing SKPD
maupun kurang mengakomodir keadaan
sesuai tupoksi dan ketentuan yang
di lapangan yang sebenarnya. Sehingga
berlaku secara umum.
dari perjalanan dinas yang dilaksanakan
dibuat
Meskipun
kadangkala
SOP
sudah
dalam
ada,
tapi
pelaksanaannya
disoroti
mengenai
tentang
secara
Peraturan
Perjalanan
terperinci
Dinas.
perihal
selama tahun 2013 lalu, ada temuan
kelebihan yang harus disetor.
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
Eselon
III,
105
yang mengatakan bahwa
Pelaporan/PertanggungjawabanAnggar
:―Realisasi
anggaran
kurang,
karena
an
APBD terlambat ditetapkan. Seperti yang
Pelaporan ini mencakup besarnya
terjadi di Tahun Anggaran 2013 lalu,
realisasi anggaran dan pencapaian hasil
APBD Perubahan nanti ditetapkan pada
kegiatan
telah
tanggal 23 Desember 2014 sehingga
realisasi
belanja modal (pekerjaan fisik) batal
atau
program
dilaksanakan.
yang
Berdasarkan
belanja dari tahun 2009 sampai dengan
dilaksanakan
tahun 2013 menunjukkan adanya fluktuasi,
kembali pada APBD 2014. Paling banyak
secara berturut-turut tahun 2009 mencapai
yang terealisasi adalah belanja barang dan
84,08%, tahun 2010 mencapai 87,27 %
jasa.
tahun 2011 mencapai 86,42 %,
tahun
sebagian
dianggarkan
Dari segi non keuangan berupa
2012 mencapai 91,76 % dan tahun 2013
laporan
mencapai
secara
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
kumulatif target belanja daerah pada tahun
(LAKIP). LAKIP merupakan salah satu
2009-2013
Rp.
bentuk pertanggngjawaban sebagaimana
realisasi
instruksi presiden melalui Inpres nomor 7
mencapai Rp.1.877.933.164.081,00 atau
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
87,20 %.
Instansi
85,78%.
Sementara
sebesar
2.153.540.996.390,32
dengan
Selanjutnya dari hasil pengamatan
penulis
dan
kinerja
yaitu
Pemerintah
yang
Laporan
kemudian
dipertegas kembali melalui keputusan
wawancara
LAN nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25
salahseorangPejabat Eselon IV, bahwa
Maret 2003 tentang pedoman penyusunan
:―Memang
Laporan
dari
Laporan
Realisasi
Anggaran untuk selang 5 tahun terakhir
Pemerintah.
rata-rata
Kepulauan
mencapai
87,06%,
namun
Akuntabilitas
LAKIP
Siau
Instansi
Kabupaten
Tagulandang
Biaro
realisasi anggaran tersebut paling banyak
menunjukan di tahun 2009 jumlah sasaran
terjadi di triwulan IV atau akhir tahun.
strategis 10 sasaran dengan capaian kinerja
Penyerapan
berdasarkan
93,91 %. Tahun 2010 12 sasaran strategis,
kurang merata.
capaian kinerja 96,82%. Tahun 2011 12
Ketidakseimbangan penyerapan anggaran
sasaran strategis, capaian kinerja 97,56%.
per triwulan ini mengakibatkan kinerja
Tahun 2012 jumlah sasaran strategis 16
SKPD
karena
sasaran, capaian kinerja 98% dan Tahun
menumpuk di akhir tahun‖. Hal tersebut
2013 jumlah sasaran strategis 18, capaian
juga dibenarkan oleh salahseorangPejabat
kinerja 96%.
anggaran
anggaran
kas
SKPD
kurang
maksimal
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 106
Berdasarkan
pengukuran,
pertanggungjawaban anggaran, menurut IS
evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja
Pejabat IV bahwa :―kurangnya tenaga
yang
bahwa
yang akuntabel dan kredibel di SKPD,
pencapaian indikator sasaran terhadap
sehingga Dinas PPKAD butuh kerja ekstra
sasaran strategis, Pemerintah Kabupaten
untuk menghasilkan laporan yang menjadi
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat
kewajiban Pemerintah Daerah. Sebagai
dikatagorikan berhasil. Namun demikian
contoh : Dalam penyusunan Laporan
masih terdapat permasalahan dan kendala
Keuangan Pemerintah Daerah‖.
dilakukan
hasil
menunjukkan
yang kami hadapi dalam pelaksanaan
kegiatan di dari tahun 2009 s/d 2013,
EvaluasiKinerja
seperti perlu lebih meningkatkan mutu
Evaluasi
kinerja
Pemerintah
Hasil Pertanian Khusus Tanaman Pala
Daerah
sebagai Primer Mover dan meningkatkan
Tagulandang
pengelolaan sarana pariwisata. Langkah
mengetahui
antisipatif yang dapat ditempuh untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
menanggulangi kendala yang akan terjadi
Sehingga manakala terjadi penyimpangan
pada tahun mendatang yaitu dengan
atau
melakukan sosialisasi dan penyuluhan
anggaran, maka pimpinan daerah bias
tentang
mengambil langkah atau kebijakan untuk
Peningkatan
Produksi
hasil
pertanian dan perikanan serta pariwisata.
Selain itu juga, meskipun capaian
kinerja
mengalami
tahunnya
tahun
setiap
Siau
dilakukan
untuk
menganalisis
upaya
Biaro
dan
hambatan
dalam
implementasi
mengatasi penyimpangan atau hambatan
tersebut. Evaluasi kinerja baik keuangan
maupun
non
keuangan
dilakukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan
dikategorikan berhasil namun dari hasil
Siau Tagulandang Biaro setiap bulan
evaluasi menunjukan program kegiatan
maupun triwulan. Adapun cara yang
yang disusun SKPD mulai dari renstra,
digunakan dalam evaluasi ini adalah :
renja sampai dengan alokasi anggarannya
1.
menggambarkan
2013)
Kepulauan
dan
tidak
(kecuali
kenaikan
Kabupaten
atau
kurang
realisasi pendapatan baik per bulan
mendukung ketercapaian visi dan misi
kabupaten. Program kegiatan yang disusun
Membandingkan antara target dan
maupun triwulan.
2.
Membandingkan baik antara target
terkesan itu-itu saja setiap tahunnya. Dari
anggaran belanja secara keseluruhan
hasil pengamatan dan wawancara penulis
maupun target anggaran per anggaran
terungkap bahwa hal mendasar yang juga
kas dengan yang terealisasi dalam
mempengaruhi
bulan berjalan maupun triwulan.
pelaporan
dan
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
3.
4.
5.
107
Mengevaluasi kendala-kendala dalam
bahwa
pencapaian program kegiatan maupun
penerapan anggaran berbasis kinerja di
mengevaluasi output dan outcomes
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
dari suatu program kegiatan.
Biaro belum dilaksanakan.
pengelolaan
anggaran
dengan
Mengevaluasi personi lteknis yang
terkait dengan pelaksanaan kegiatan.
Kendala dalam Pengelolaan Anggaran
Mencari solusi maupun pemecahan
dengan Penerapan Anggaran Berbasis
dari persoalan dalam pelaksanaan
Kinerja
kegiatan.
Adapun yang menjadi kendala dalam
Hasil pengamatan dan wawancara
langsung
seorang
Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten
PejabatEselon II, mengatakan bahwa :
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro antara
―Ada anggaran yang direalisasikan sekedar
lain adalah factor sumberdaya manusia,
terlaksananya suatu program kegiatan
indikator
tanpa
dengan
salah
pengelolaan anggaran dengan penerapan
mempertimbangkan
output
dan
outcomesnya. Sebagai contoh : Pelatihan
kinerja
keterbatasan
yang
dana
tidak
dan
jelas,
kurangnya
komitmen serta masih ada pengaruh politis
pembuatan dodol pala, sirup pala dan
aneka olahan pala lainnya serta souvenir
Kesimpulan dan Rekomendasi
khas Sitaro oleh Disperindagkop. Kegiatan
Kesimpulan
ini terlaksana dengan baik. Namun tindak
Dari
hasil
pengamatan
dan
lanjut/kontinuitas dari kegiatan ini tidak
wawancara, dapat disimpulkan bahwa (1)
jalan. Souvenir center maupun tempat
pengelolaan anggaran dengan penerapan
untuk menampung hasil olahan pala dan
Penganggaran Berbasis Kinerja belum
olahan lainnya belum ada. Pengunjung
dilaksanakan. (2) Terdapat beberapa hal
yang datang di Sitaro tidak mudah
yang mempengaruhi yaitu menyangkut
mendapatkan souvenir maupun produk
Perencanaan Anggaran
khas yang menjadi ikon Kabupaten Sitaro.
belum
Industri rumah tangga pun tidak produktif
ketercapaian visi dan misi kabupaten,
menghasilkan produknya. Sehingga hasil
meskipun capaian kinerja dari LAKIP
yang diharapkan yaitu berkembangnya
menunjukan
IKM
maksimal‖.
disebabkan karena program kegiatan dan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan
indikator kinerja yang disusun cenderung
wawancara dengan beberapa informan dan
berulang,
dikaitkan dengan teori, dapat dikatakan
sebelumnya, terdapat beberapa Rencana
di
Sitaro
belum
(Renstra SKPD
sepenuhnya
dan
peningkatan.
mengacu
mendukung
Hal
pada
ini
tahun
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110
108
Kerja di SKPD yang tidak sesuai dengan
keadaan di lapangan yang sebenarnya. (4)
Renstra, yang seharusnya dalam menyusun
Format RKA Kabupaten Kepulauan Siau
Rencana
memperhatikan
Tagulandang Biaro selang tahun 2008 s/d
Rencana Strategis SKPD yang disusun
2013, belum menggambarkan sepenuhnya
sebelumnya dan sering terjadi kesalahan
kinerja apa yang akan dihasilkan dari
penganggaran baik program/kegiatannya
penggunaan anggaran untuk program dan
maupun pada objek belanja dan rincian
kegiatan yang diusulkan. indikator kinerja
objek belanja. Sehingga sering dilakukan
yang tercantum kurang memenuhi kriteria
pergeseran anggaran. Hal ini, ada yang
SMART
disebabkan karena ketidakpahaman bagian
Achievable, Relevan & Time-bound) dalam
perencana/bagian program SKPD dalam
anggaran.
Kerja
harus
penyusunan anggaran maupun yang terjadi
karena menyusulnya aturan/PMK terbaru)
Untuk
temuan
dalam
hal
Measurable,
(Spesific,
Untuk
temuan
dalam
hal
Pelaporan/Pertanggungjawaban Anggaran,
mencakup
:
(1)
Laporan
Realisasi
Pelaksanaan Anggaran, mencakup : (1)
Anggaran untuk selang 5 tahun terakhir
Standar Pelayanan Minimal (SPM) belum
rata-rata
ditetapkan, dan SOP belum sepenuhnya
realisasi anggaran tersebut paling banyak
menjadi
terjadi di triwulan IV atau akhir tahun.
acuan
dalam
pelaksanaan
mencapai
87,06%,
namun
anggaran. (2) Analisis Standar Belanja
Penyerapan
belum tersusun secarasistematis/memadai
anggaran
dan
secara
Ketidakseimbangan penyerapan anggaran
keseluruhan item belanja yang dibutuhkan
per triwulan ini mengakibatkan kinerja
dalam
SKPD
belum
mengakomodir
penyusunan
Rencana
Kerja
anggaran
kas
SKPD
kurang
berdasarkan
kurang merata.
maksimal
karena
Anggaran (RKA) SKPD serta belum
menumpuk di akhir tahun. (2) Berdasarkan
sepenuhnya
hasil pengukuran, evaluasi dan analisis
memperhitungkan
tingkat
kemahalan yang ada daerah kepulauan. (3)
akuntabilitas
Produk hukum di Kabupaten Kepulauan
menunjukkan bahwa pencapaian indikator
Siau
sasaran
Tagulandang
Biaro,
khususnya
kinerja
terhadap
yang
sasaran
dilakukan
strategis,
Peraturan Bupati tentang Perjalanan Dinas
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau
masih
tergolong
lemah/masih
perlu
Tagulandang Biaro dapat dikatagorikan
didalamnya
belum
berhasil. Namun demikian masih terdapat
sepenuhnya mengatur secara terperinci
permasalahan dan kendala yang kami
perihal tentang pelaksanaan perjalanan
hadapi dalam pelaksanaan kegiatan di dari
dinas
tahun 2009 s/d 2013, seperti perlu lebih
ditinjau.
Dimana
maupun
kurang
mengakomodir
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)
meningkatkan
mutu
Hasil
Pertanian
109
maupun outcome yang dihasilkan. (5)
Khusus Tanaman Pala sebagai Primer
Perlunya
Mover dan meningkatkan pengelolaan
program/kegiatan yang diusulkan SKPD
sarana pariwisata.
mulai dari renstra sampai dengan rencana
kajian
kedepan
terhadap
Untuk temuan dalam hal evaluasi,
kerja anggaran setiap tahunnya. Karena
mencakup : komitmen dari pimpinan
yang terjadi adalah ketercapaian kinerja
SKPD dalam mencapai target kinerja itu
terhadap program yang ada, sedangkan
sendiri.
program yang diusulkan dalam lima tahun
terakhir cenderung berulang
sehingga
program/kegiatan bahkan alokasi anggaran
Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi bagi
pemerintah daerah terkait penelitian ini
yang diarahkan ke pencapaian visi dan
misi belum maksimal.
yaitu : (1) Meningkatkan sumber daya
aparatur
melalui
pelatihan
maupun
rekruitmen dan menempatkannya sesuai
Daftar Pustaka
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi
dengan bidang keahlian. (2) Memperkuat
Sektor
regulasi/aturan di segala aspek, secara
Jakarta:Salemba Empat.
khusus dalam pengelolaan keuangan. (3) Dalam
perencanaan
anggaran,
SKPD hendaknya dapat menghubungkan
dengan visi dan misi kabupaten yaitu
Publik,
Edisi
2.
David Fred (2002). Strategic Management,
10thed.Penerbit
Salemba
Empat.
Jakarta.
Dobell, Peter & Martin Ulrich. 2002.
bagaimana memacu revitalisasi pertanian
Parliament’s
sebagai prime mover pembangunan dengan
Budget Process: A Case Study.Policy
komoditas pertanian/perkebunan Pala yang
Matters
ditunjang
http://www.irpp.org
oleh sektor perikanan dan
sumber daya kelautan, Perdagangan dan
jasa, serta Pariwisata. (4) -
Hendaknya
pemberian penghargaan
(reward) dan
Perfomance
In
The
3(2):1-24.
Freeman, Robert J. & Craig D. Shoulders.
2003. Governmental and Nonprofit
Accounting
Theory
and
Practice.
sanksi (punishment) dapat diterapkan bagi
Seventh edition.Upper Saddle River.
semua pegawai secara objektif. (5) Perlu
NJ: Prentice Hall.
dilakukan
penyempurnaan
terhadap
Hermawan,
Erry.
2011.
Analisis
renstra, renja maupun indikator sasaran
Penerapan Sistem Anggaran Berbasis
SKPD sehingga dalam penyusunan RKA
Kinerja di Lingkungan Rumah Tangga
maupun dalam pelaksanaanya jelas output
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110
Kepresidenan-Sekretariat Negara RI.
Mardiasmo.
2009.
Akuntansi
Sektor
Publik. Penerbit ANDI. Yogyakarta
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah.
Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri No.13
Tahun
2006
Pedoman
Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Permendagri
No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sofyan,
Aulia.
2013.
Penganggaran
Berbasis Kinerja. Serambi Indonesia.
Research
:http://www.aceh.tribunnews.com/201
3/11/19
The
Liang
Gie.
2001.
Ensiklopedi
Admnistrasi. PT. Gunung Agung.
Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. 2004.
Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi
Daerah.
Unndang-Undang
Nomor
33
Perimbangan
Republik
Tahun
Indonesia
2004
Keuangan
tentang
Antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan
Daerah.2004. Jakarta:
Departemen
Keuangan Republik Indonesia
Widyantoro, Ari Eko. 2009. Implementasi
Performance
Universitas Indonesia. Jakarta.
110
Based
Budgeting:
Sebuah Kajian Fenomologis. Tesis.
Semarang : Program Pascasarjana
Fakultas
Diponegoro.
Ekonomi
Universitas