Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro | Tamasoleng | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 7522 14787 1 SM

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)

97

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro
Adelstin Tamasoleng
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(adelstin82@gmail.com)
Abstract
The result of this research indicates that although the leader and staff in regency understand
the meaning of using performance based budgeting, but start from planning that is formula of
strategic plan, the planning of program and activity , implementation, the report and
accountability until the work evaluation, is not fully conducted yet according to the law and
theory of performance based budgeting. The face hindrance are : human resources factor,
the lack of information and data (financial as well as non financial), the scale of priority
which are not formulated clearly, the measurement of unsame performance, the unclear work
indicator, the limit of fund and the lack of commitment, there is still political influence,
accounting system and information system based on technology (IT).
Keywords : Descriptive, performance based budgeting, hindrance


Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pimpinan dan staf di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro memahami makna penganggaran berbasis kinerja, namun mulai
dari perencanaan yaitu perumusan rencana strategis, rencana kerja program dan kegiatan,
pelaksanaan, pelaporan/pertanggungjawaban sampai dengan evaluasi kinerja, belum
sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan teori anggaran berbasis kinerja.
Kendala-kendala yang dihadapi yaitu : faktor sumber daya manusia, kurangnya data dan
informasi (finansial maupun non finansial), skala prioritas yang tidak terumus dengan jelas,
pengukuran kinerja yang tidak seragam, indikator kinerja yang tidak jelas, keterbatasan
dana dan kurangnya komitmen masih ada pengaruh politis, sistem akuntansi dan sistem
informasi berbasis IT.
Kata kunci : deskriptif, anggaran berbasis kinerja, kendala-kendala

adanya

Latar Belakang

tuntutan

masyarakat


untuk

Dalam suatu organisasi, anggaran

dilakukannya

memegang peran penting dimana anggaran

akuntabilitas

merupakan suatu rencana keuangan yang

organisasi pemerintah untuk memperbaiki

disusun

dalam

dan meningkatkan kinerjanya agar lebih


program

berorientasi pada terciptanya good public

menunjang

secara

sistematis

terlaksananya

kegiatan suatu organisasi. Seiring dengan

transparansi
publik,

dan good governance.


menuntut

dan
setiap

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110

Sebagaimana tertera dalam Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 2 ayat

98

pengalokasian anggaran lebih berorientasi
pada kepentingan publik.

(2) bahwa pemerintahan daerah mengatur

Pentingnya efektivitas pengelolaan

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan


anggaran mulai dari penyusunan anggaran,

menurut

pelaksanaan

asas

otonomi

dan

tugas

anggaran

sampai

dengan


pembantuan. Juga Undang-undang Nomor

pelaporan/pertanggungjawaban

33 Tahun 2004 pasal 1 ayat (5) bahwa

karena dampaknya terhadap akuntabilitas

daerah otonom mengatur dan mengurus

pemerintah, sehubungan dengan fungsi

urusan pemerintahan masyarakat setempat

pemerintah dalam memberikan pelayanan

berdasarkan aspirasi masyarakat. Sejak

kepada masyarakat.


diberlakukannya

anggaran dalam upaya memperbaiki proses

tersebut,

kedua

membawa

undang-undang

konsekuensi

bagi

anggaran

Bentuk reformasi


penganggaran adalah penerapan anggaran

daerah dalam bentuk pertanggungjawaban

berbasis

atas pengalokasian dana yang dimiliki

penganggaran berbasis kinerja, Pemerintah

dengan cara efektif dan efisien.

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Penyelenggaraan

otonomi

kinerja.


Melalui

pendekatan

daerah

Biaro dituntut untuk membuat standar

dalam prakteknya bagi sebagian daerah

kinerja bagi masing-masing SKPD pada

malah menjadi beban tersendiri. Oleh

setiap anggaran kegiatan, sehingga jelas

karena itu, pemerintah daerah diharapkan

kegiatan apa yang akan dilakukan, berapa


dapat mengembangkan potensi daerahnya

biaya yang dibutuhkan dan apa hasil yang

sendiri dan menggali potensi penerimaan

akan diperoleh.

asli daerah melalui pajak daerah, retribusi

Namun

di

dalam

pengelolaan

daerah maupun laba dari Badan Usaha


anggaran

Milik Daerah (BUMD) dan penerimaan

Tagulandang Biaro, belum dilaksanakan

lain yang dianggap sah serta potensi

secara optimal. Diduga permasalahan yang

penerimaan

dihadapi antara lain:

lain

yang

masih

belum

terjangkau oleh Pendapatan Asli Daerah
(David Effendi, 2011).

Di sisi lain,

Kabupaten

Kepulauan

Siau

a) Minimnya sumber daya personil (baik
kuantitas

maupun

kualitas)

pada

dengan menggali potensi pendapatan asli

masing-masing SKPD yang profesional

daerah

atau sesuai bidang pekerjaannya.

menimbulkan

biaya

ekonomis

tinggi dan seringkali memberatkan bagi

b) Perencanaan/penyusunan

masyarakat yang bersangkutan. Kondisi

SKPD belum efektif.

anggaran

inilah yang kemudian mendorong perlu

c) Pemerintah Daerah (Eksekutif) selaku

dilakukannya reformasi anggaran agar

agency atau pengusul anggaran dan

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng) 99

fungsi

Terdapat kekurangan volume atas delapan

pengawasan

paket pekerjaan (Rekomendasi: Melalui

anggaran belum sepenuhnya komitmen

Kepala Dinas terkait untuk memberikan

terhadap KU dan PPAS. .

sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia

DPR

(Legislatif)

budgeting

d) Alokasi

dan

dalam

fungsi

anggaran

Kabupaten

dalam

APBD

Kepulauan

Penerima

Hasil

Pekerjaan,

Pejabat

Siau

Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana

Tagulandang Biaro belum menunjukkan

Teknis Kegiatan SKPD yang tidak cermat

eksistensinya sebagai anggaran kinerja,

dalam

yang berorientasi kepada hasil.

pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan

Belum

dan

memeriksa

pengelolaan

yang berlaku). Ketiga, Temuan diatas

anggaran di Kabupaten Kepulauan Siau

tersebut mengindikasikan bahwa pengelola

Tagulandang

anggaran

adanya

efektifnya

mengawasi

Biaro

temuan

dilakukan

tercermin

dengan

pemeriksaan

oleh

Badan

Keuangan

yang

Pemeriksa
Nomor

dalam

pengelolaan

melaksanakan

anggaran

belum

tugas
optimal

dalam menentukan klasifikasi anggaran
sesuai

ketentuan

yang

berlaku.

11.C/LHP/XIX.MND/06/2014 tanggal 24

Berdasarkan hasil temuan BPK tersebut

Juni 2014, yaitu : temuan : Pelaksanaan

mencerminkan

Belanja Daerah tidak sesuai Peraturan

pengawasan

Bupati

penyusunan

Nomor

7

Tahun

2013

dan

masih

lemahnya

penerapan
anggaran

pedoman
hal

tersebut

Keputusan Bupati Nomor 165 Tahun 2012

mencerminkan lemahnya pengawasan dari

(Rekomendasi : Memberikan sanksi sesuai

pimpinan dan kurangnya pemahaman dari

ketentuan

pengelola anggaran terhadap klasifikasi

kepada

Tim

Anggaran

Pemerintah Daerah (TAPD) yang lalai

belanja maupun mata anggaran kegiatan.

mempedomani peraturan yang berlaku
terkait

evaluasi

Daftar

Pelaksanaan

Anggaran (DPA) SKPD yang melebihi

Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Penelitian

tentang

Efektivitas

Standar Harga Satuan dan Analisis Standar

Pengelolaan Anggaran

Belanja).

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

khususnya di

Kedua, Temuan : Belanja Bantuan

Biaro merupakan penelitian yang belum

Diklat tidak sesuai Standar Biaya Umum

banyak dilakukan. Penelitian ini bersifat

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

deskriptif sehingga originalitas penelitian

Sipil

cukup tinggi.

(Rekomendasi

:

Memerintahkan

TAPD untuk lebih teliti dalam melakukan
evaluasi RKA SKPD). Dan temuan :

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 100

Kajian Teoritik dan Empiris
Efektivitas

Pengelolaan Anggaran

Effectiveness—Efektivitas

adalah

Anggaran merupakan alat utama

suatu keadaan mengenai terjadinya sesuatu

pemerintah untuk melaksanakan semua

efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau

kewajiban, janji dan kebijakannya ke

seseorang melakukan suatu perbuatan

dalam

dengan maksud tertentu yang memang

terintegrasi dalam hal tindakan apa yang

dikehendakinya, maka orang itu dikatakan

akan diambil, hasil apa yang akan dicapai,

efektif kalau menimbulkan akibat atau

pada biaya berapa dan siapa yang akan

mempunyai

membayar biaya-biaya tersebut (Dobell &

maksud

dikehendakinya

sebagaimana

(The

Liang

rencana-rencana

konkrit

dan

Gie,

Ulrich, 2002). Penganggaran terbagi ke

2001:108). Dengan kata lain bahwa suatu

dalam empat tahapan, yaitu executive

hasil dikatakan mencapai efektivitas jika

planning, legislative approval, executive

hasil tersebut benar-benar sesuai dengan

implementation,

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya,

accountability.Pada

termasuk ketentuan yang berlaku.

pertama terjadi interaksi antara eksekutif

dan

ex

kedua

post
tahapan

Manajemen sektor publik sekarang

dan legislatif dan politik anggaran paling

ini telah mengalami perubahan yang cukup

mendominasi, sementara pada (dua) tahap

drastis dari sistem manajemen tradisional

terakhir

yang

sebagai agent (Von Hagen, 2000).

terkesan

kaku,

birokratis,

dan

hierarkis menjadi model manajemen sektor
publik

yang

fleksibel

dan

hanya

melibatkan

birokrasi

Anggaran Berbasis Kinerja adalah

lebih

sistem penganggaran yang berorientasi

mengakomodasi pasar. Perubahan yang

pada output organisasi dan berkaitan

telah mengubah peran pemerintah terutama

sangat erat terhadap Visi, Misi dan

dalam hal hubungan antara pemerintah dan

Rencana Strategis organisasi. Anggaran

masyarakat

tersebut

dengan

Berbasis Kinerja yaitu mengalokasikan

pendekatan

New

Management

sumberdaya pada program bukan pada unit

(NPM). Menurut Osborne dan Gaebler

organisasi semata dan memakai output

(1995) dalam Mardiasmo (2002) antara

measurement sebagai indikator kinerja

lain : a) Pemerintah milik masyarakat

organisasi (Bastian, 2006).

dikenal

Public

(lebih memberdayakan masyarakat dari

Tahapan anggaran yang dikenal

pada melayani); b) pemerintah yang

dengan

berorientasi hasil (membiayai hasil bukan

Mardiasmo (2009:70) terdiri dari empat

masukan).

tahap yang meliputi:

siklus

anggaran

menurut

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)

a. Tahap

Persiapan

Anggaran

101

Menurut Nilsen. Thor, Allred. Steve,

(preparation).

etc.1999,

Dalam tahan ini dilakukan taksiran

Anggaran Berbasis Kinerja bergantung

pengeluaran atas dasar pendapatan yang

pada

tersedia.

mengukur hasil. Kerangka kerja tersebut

b. Tahap Ratifikasi (approval/ratification)

dalam

kerangka

Hermawan

kerja

(2011),

umum

untuk

mencakup :

anggaran.

1) Pernyataan Visi atau Misi – pilihan

Tahap ini melibatkan proses politik.

masa depan tentang tujuan keberadaan

Pada tahap ini pimpinan eksekutif harus

suatu organisasi; 2). Tujuan - Hasil dari

memiliki managerial skill serta political

suatu upaya yang ditetapkan; 3) Sasaran -

skill juga salesmanship dan mempunyai

langkah spesifik untuk mencapai tujuan,

kemampuan

dan

dan 4) Ukuran - Indikator kuantitatif atau

membeberkan argumen yang rasional

kualitatif digunakan untuk menilai kinerja

atas

atau pencapaian tujuan, meliputi :

segala

untuk

menjawab

bantahan

dari

pihak

legislatif.
c. Tahap

Pelaksanaan

Anggaran

(approval/ratification).
Tahap ini memiliki sistem informasi
dan sistem pengendalian manejemen.
Manajer

Keuangan

dalam

hal

ini

Kepala Bagian Keuangan bertanggung
jawab

dalam hal pelaksanaan anggaran yang
memadai dan handal.

‐ Output (jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh instansi).

‐ Efisiensi (mengukur satuan biaya suatu
outcome).

‐ Input (sumberdaya yang digunakan

Pelaporan

ini

terkait

‐ Kualitas

(ukuran

memenuhi

harapan

efektivitas

dalam

konstituen

dan

klien).
dan

Evaluasi

Anggaran (reporting & evaluation).
Tahap

manfaat umum kinerja suatuinstansi

untuk menghasilkan layanan)

untuk menciptakan sistem akuntansi

d. Tahap

‐ Outcome (mengukur dampak, hasil atau

dengan

aspek

akuntabilitas. Bila tahap pelaksanaan
telah didukung dengan sistem yang

‐ Penjelasan (mendefinisikan lingkungan
organisasi dan menjelaskan faktorfaktor yang relevan dalam menafsirkan
langkah-langkah dari lembaga lain.
Struktur

penganggaran

berbasis

pengendalian manajemen yang baik,

kinerja dirumuskan melalui tiga komponen

maka diharapkan pada tahap ini akan

yaitu : (Paterson dan Harahap, 2010)

banyak menemui masalah.

Indikator Kinerja (Perfomance Indicator),

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 102

adalahukuran kuantitatif dan kualitatif

Sedangkan yang menjadi objek dalam

yang menggambarkan tingkat pencapaian

penelitian ini adalah Analisis Efektivitas

suatu sasaran atau tujuan yang telah

Pengelolaan

ditetapkan yang meliputi : masukan,

Kepulauan

keluaran, hasil, manfaatdandampak.

Penelitian ini menggunakan dua jenis data

1. AnalisisStandarBiaya,

yaitu data primer dan data sekunder. Data

yaituadanya

pembandingan (benchmarking) biaya

primer

per unit setiap output.

observasi

Anggaran
Siau

yaitu

di

Kabupaten

Tagulandang

:

a)

Biaro.

Pengamatan

lapangan;

b)

atau

Wawancara

2. EvaluasiKinerja, yaitukegiatan untuk

mendalam. Data sekunder yaitu : a) RKA-

menilai atau melihat keberhasilan dan

SKPD; b) Renstra; c) KUA dan PPAS; d)

kegagalan suatu organisasi atau unit

Juknis Penyusunan APBD; e) APBD; f)

kerja dalam melaksanakan tugas dan

Lakip Pemerintah Daerah. Data diolah

fungsi yang dibebankan kepadanya.

sesuai dengan karakteristik penelitiannya

Pendekatan yang digunakan dalam

dan diolah dengan metode pengolahan

menganalisis implementasi Performance

analisis

Based Budgeting ini adalah teori yang

analysis)yaitu a) pengumpulan data; b)

dikemukakan oleh George C. Edward III

reduksi data dengan pembuatan koding

dalam

dan kategori; c) menyajikan data, serta d)

Widyantoro,

2009.

Menurut

Edwards (1980), ada empat variabel dalam
implementasi

kebijakan

komunikasi
sumberdaya

publik

(contents

isi

menarik kesimpulan dan verifikasi

yaitu

(communications),
(resources),

deskripsi

sikap

Pembahasan
PerencanaanAnggaran

(dispositions atau attitudes) dan struktur

Proses penyusunan anggaran di

birokrasi (bureucratic structure). Keempat

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

faktor tersebut harus dilaksanakan secara

Biaro dimulai dari perencanaan strategis,

simultan karena antara satu dengan yang

yaitu disusunnya rencana strategis SKPD

lainnya memiliki hubungan yang erat

(Renstra SKPD) kemudian dikompilasi
menjadi

penelitian

Kabupaten.

Untuk

penyusunan RKA tahun 2013 mengacu

Metode Penelitian
Jenis

Renstra

yang

dilakukan

Surat Edaran Bupati nomor 900/26/SE/XI-

adalah jenis penelitian deskriptif. Yang

2012

menjadi subjek penelitian ini adalah Tim

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)

Perangkat

sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang.

Lingkungan

tentang

Pedoman

Daerah

Penyusunan

(RKA-SKPD)

Pemerintah

di

Kabupaten

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)

103

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro TA.

karena

2013 yang mengatur tentang ketentuan-

perencana/bagian program SKPD dalam

ketentuan

penyusunan anggaran maupun yang terjadi

teknis

dalam

penyusunan

anggaran di SKPD.
Mengacu

ketidakpahaman

bagian

karena menyusulnya aturan/PMK terbaru,

pada

visi

dan

misi

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

misalnya

adanya

PMK

DAK

dan

sebagainya.

Biaro yaitu mewujudkan daerah penghasil
pala nomor satu dunia yang ditunjang oleh
sektor

perikanan

PelaksanaanAnggaran

dan sumber daya

Pelaksanaan

anggaran

adalah

kelautan, perdagangan dan jasa, serta

proses

pariwisata, juga pelayanan pendidikan dan

merealisasikan

kesehatan yang berkualitas. Maka perlu

direncanakan dalam dokumen perencanaan

adanya

anggaran.

pengalokasian

anggaran

yang

bagaimana

melaksanakan

apa

Pada

yang

dasarnya

atau
sudah

pelaksanaan

memadai terhadap bidang/sektor tersebut.

anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten

Namun

alokasi

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah

anggaran, belum sepenuhnya mendukung

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam

ketercapaian sektor pertanian dan kelautan

Negeri

yang disebut sebagai prime mover.

sebagaimana

berdasarkan

tabel

Nomor

13

telah

Tahun

diubah

2006

Peraturan

Dari hasil wawancara dengan salah

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

satu pejabat bahwa Renstra SKPD terkesan

2007 dan terakhir diubah dengan Peraturan

itu-itu saja setiap tahunnya dan belum

Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun

sepenuhnya mendukung ketercapaian visi

2011

dan misi kabupaten, meskipun capaian

Keuangan

kinerja

anggaran yang berbasis kinerja atau yang

dari

LAKIP

menunjukan

peningkatan. Hal ini disebabkan karena

tentang

Pedoman

Daerah.

Namun

Pengelolaan
penerapan

berorientasi pada hasil, masih kurang.

program kegiatan dan indikator kinerja

Dimana

dalam

pelaksanaannya,

yang disusun cenderung berulang, dan

belanja harus dilaksanakan sesuai dengan

mengacu pada tahun sebelumnya.Menurut

rincian objek belanja yang ditetapkan.

pejabat yang lain bahwa Sering terjadi

Apabila yang akan dibelanjakan berbeda

kesalahan

dengan rincian objek dapat dilakukan

penganggaran

baik

program/kegiatannya maupun pada objek

mekanisme

belanja

Demikian

dan

rincian

objek

belanja.

pergeseran
halnya

dengan

anggaran.
pergeseran

Sehingga sering dilakukan pergeseran

anggaran dari objek belanja ke objek

anggaran. Hal ini, ada yang disebabkan

belanja

lainnya.

Untuk

pergeseran

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 104

anggaran dari satu kegiatan ke kegiatan

masih

lainnya atau antar program harus dengan

acuan.

belum

sepenuhnya

menjadi

persetujuan DPRD. Bila dikaitkan dengan

b) Analisis Standar Belanja (ASB) dan

persyaratan penerapan performance based

Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ).

budgeting yaitu klasifikasi pengeluaran

Dari hasil pengamatan bahwa meskipun

ditetapkan berdasarkan program (program

sudah ada Peraturan Bupati tentang

based), artinya rincian belanja dalam suatu

Standard

program atau kegiatan hanya bersifat

pelaksanaannya masih ada belanja yang

informasi

mengikat

tidak sesuai dengan ASB.Selanjutnya

sehingga pelaksanaan belanja menjadi

menurut salah seorang pejabat bahwa

lebih fleksibel dan pengguna anggaran

masih terdapat pengelola keuangan

(exevutive agencies) tidak terikat dengan

yang tidak tata anggaran, umumnya

rincian

dilakukan

saja

dan

belanja.

tidak

Dengan

demikian,

Belanja,

oleh

namum

bendahara.

dalam

Karena

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

seringkali bendahara SKPD merangkap

Biaro,

tugas

sebagian

masih

menggunakan

melaksanakan

tugas

PPK

pendekatan line item budgeting dimana

sehingga fungsi verifikasi SKPD tidak

anggaran

jalan.

menyajikan

pengeluaran

pengeluaran-

berdasarkan

input

atau

c) Masih lemahnya produk hukum

sumber daya yang digunakan.Terdapat

Berdasarkan

beberapa hal yang mempengaruhi yaitu

wawancara bahwa memang produk

menyangkut :

hukum di daerah kita masih tergolong

a) Standar Pelayanan Minimal dan Standar

lemah. Sebagai contoh : Peraturan

pengamatan

dan

Operasional Prosedur.

Bupati tentang Perjalanan Dinas. Dalam

SPM yang seharusnya menjadi acuan

pemeriksaan BPK TA. 2013, salah satu

awal dalam menentukan kinerja yang

yang

harus dihasilkan dan SOP Kabupaten

Bupati

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Dimana didalamnya belum sepenuhnya

belum ditetapkan dengan Peraturan

mengatur

Bupati. Yang ada sekarang sebatas SOP

tentang pelaksanaan perjalanan dinas

yang

masing-masing SKPD

maupun kurang mengakomodir keadaan

sesuai tupoksi dan ketentuan yang

di lapangan yang sebenarnya. Sehingga

berlaku secara umum.

dari perjalanan dinas yang dilaksanakan

dibuat

Meskipun
kadangkala

SOP

sudah

dalam

ada,

tapi

pelaksanaannya

disoroti

mengenai

tentang

secara

Peraturan

Perjalanan

terperinci

Dinas.

perihal

selama tahun 2013 lalu, ada temuan
kelebihan yang harus disetor.

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)

Eselon

III,

105

yang mengatakan bahwa

Pelaporan/PertanggungjawabanAnggar

:―Realisasi

anggaran

kurang,

karena

an

APBD terlambat ditetapkan. Seperti yang
Pelaporan ini mencakup besarnya

terjadi di Tahun Anggaran 2013 lalu,

realisasi anggaran dan pencapaian hasil

APBD Perubahan nanti ditetapkan pada

kegiatan

telah

tanggal 23 Desember 2014 sehingga

realisasi

belanja modal (pekerjaan fisik) batal

atau

program

dilaksanakan.

yang

Berdasarkan

belanja dari tahun 2009 sampai dengan

dilaksanakan

tahun 2013 menunjukkan adanya fluktuasi,

kembali pada APBD 2014. Paling banyak

secara berturut-turut tahun 2009 mencapai

yang terealisasi adalah belanja barang dan

84,08%, tahun 2010 mencapai 87,27 %

jasa.

tahun 2011 mencapai 86,42 %,

tahun

sebagian

dianggarkan

Dari segi non keuangan berupa

2012 mencapai 91,76 % dan tahun 2013

laporan

mencapai

secara

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

kumulatif target belanja daerah pada tahun

(LAKIP). LAKIP merupakan salah satu

2009-2013

Rp.

bentuk pertanggngjawaban sebagaimana

realisasi

instruksi presiden melalui Inpres nomor 7

mencapai Rp.1.877.933.164.081,00 atau

tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

87,20 %.

Instansi

85,78%.

Sementara

sebesar

2.153.540.996.390,32

dengan

Selanjutnya dari hasil pengamatan
penulis

dan

kinerja

yaitu

Pemerintah

yang

Laporan

kemudian

dipertegas kembali melalui keputusan

wawancara

LAN nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25

salahseorangPejabat Eselon IV, bahwa

Maret 2003 tentang pedoman penyusunan

:―Memang

Laporan

dari

Laporan

Realisasi

Anggaran untuk selang 5 tahun terakhir

Pemerintah.

rata-rata

Kepulauan

mencapai

87,06%,

namun

Akuntabilitas
LAKIP
Siau

Instansi
Kabupaten

Tagulandang

Biaro

realisasi anggaran tersebut paling banyak

menunjukan di tahun 2009 jumlah sasaran

terjadi di triwulan IV atau akhir tahun.

strategis 10 sasaran dengan capaian kinerja

Penyerapan

berdasarkan

93,91 %. Tahun 2010 12 sasaran strategis,

kurang merata.

capaian kinerja 96,82%. Tahun 2011 12

Ketidakseimbangan penyerapan anggaran

sasaran strategis, capaian kinerja 97,56%.

per triwulan ini mengakibatkan kinerja

Tahun 2012 jumlah sasaran strategis 16

SKPD

karena

sasaran, capaian kinerja 98% dan Tahun

menumpuk di akhir tahun‖. Hal tersebut

2013 jumlah sasaran strategis 18, capaian

juga dibenarkan oleh salahseorangPejabat

kinerja 96%.

anggaran

anggaran
kas

SKPD

kurang

maksimal

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110 106

Berdasarkan

pengukuran,

pertanggungjawaban anggaran, menurut IS

evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja

Pejabat IV bahwa :―kurangnya tenaga

yang

bahwa

yang akuntabel dan kredibel di SKPD,

pencapaian indikator sasaran terhadap

sehingga Dinas PPKAD butuh kerja ekstra

sasaran strategis, Pemerintah Kabupaten

untuk menghasilkan laporan yang menjadi

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat

kewajiban Pemerintah Daerah. Sebagai

dikatagorikan berhasil. Namun demikian

contoh : Dalam penyusunan Laporan

masih terdapat permasalahan dan kendala

Keuangan Pemerintah Daerah‖.

dilakukan

hasil

menunjukkan

yang kami hadapi dalam pelaksanaan
kegiatan di dari tahun 2009 s/d 2013,

EvaluasiKinerja

seperti perlu lebih meningkatkan mutu

Evaluasi

kinerja

Pemerintah

Hasil Pertanian Khusus Tanaman Pala

Daerah

sebagai Primer Mover dan meningkatkan

Tagulandang

pengelolaan sarana pariwisata. Langkah

mengetahui

antisipatif yang dapat ditempuh untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

menanggulangi kendala yang akan terjadi

Sehingga manakala terjadi penyimpangan

pada tahun mendatang yaitu dengan

atau

melakukan sosialisasi dan penyuluhan

anggaran, maka pimpinan daerah bias

tentang

mengambil langkah atau kebijakan untuk

Peningkatan

Produksi

hasil

pertanian dan perikanan serta pariwisata.
Selain itu juga, meskipun capaian
kinerja

mengalami

tahunnya

tahun

setiap

Siau

dilakukan

untuk

menganalisis

upaya

Biaro
dan

hambatan

dalam

implementasi

mengatasi penyimpangan atau hambatan
tersebut. Evaluasi kinerja baik keuangan
maupun

non

keuangan

dilakukan

Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan

dikategorikan berhasil namun dari hasil

Siau Tagulandang Biaro setiap bulan

evaluasi menunjukan program kegiatan

maupun triwulan. Adapun cara yang

yang disusun SKPD mulai dari renstra,

digunakan dalam evaluasi ini adalah :

renja sampai dengan alokasi anggarannya

1.

menggambarkan

2013)

Kepulauan

dan

tidak

(kecuali

kenaikan

Kabupaten

atau

kurang

realisasi pendapatan baik per bulan

mendukung ketercapaian visi dan misi
kabupaten. Program kegiatan yang disusun

Membandingkan antara target dan

maupun triwulan.
2.

Membandingkan baik antara target

terkesan itu-itu saja setiap tahunnya. Dari

anggaran belanja secara keseluruhan

hasil pengamatan dan wawancara penulis

maupun target anggaran per anggaran

terungkap bahwa hal mendasar yang juga

kas dengan yang terealisasi dalam

mempengaruhi

bulan berjalan maupun triwulan.

pelaporan

dan

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)

3.

4.

5.

107

Mengevaluasi kendala-kendala dalam

bahwa

pencapaian program kegiatan maupun

penerapan anggaran berbasis kinerja di

mengevaluasi output dan outcomes

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

dari suatu program kegiatan.

Biaro belum dilaksanakan.

pengelolaan

anggaran

dengan

Mengevaluasi personi lteknis yang
terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Kendala dalam Pengelolaan Anggaran

Mencari solusi maupun pemecahan

dengan Penerapan Anggaran Berbasis

dari persoalan dalam pelaksanaan

Kinerja

kegiatan.

Adapun yang menjadi kendala dalam

Hasil pengamatan dan wawancara
langsung

seorang

Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten

PejabatEselon II, mengatakan bahwa :

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro antara

―Ada anggaran yang direalisasikan sekedar

lain adalah factor sumberdaya manusia,

terlaksananya suatu program kegiatan

indikator

tanpa

dengan

salah

pengelolaan anggaran dengan penerapan

mempertimbangkan

output

dan

outcomesnya. Sebagai contoh : Pelatihan

kinerja

keterbatasan

yang

dana

tidak

dan

jelas,

kurangnya

komitmen serta masih ada pengaruh politis

pembuatan dodol pala, sirup pala dan
aneka olahan pala lainnya serta souvenir

Kesimpulan dan Rekomendasi

khas Sitaro oleh Disperindagkop. Kegiatan

Kesimpulan

ini terlaksana dengan baik. Namun tindak

Dari

hasil

pengamatan

dan

lanjut/kontinuitas dari kegiatan ini tidak

wawancara, dapat disimpulkan bahwa (1)

jalan. Souvenir center maupun tempat

pengelolaan anggaran dengan penerapan

untuk menampung hasil olahan pala dan

Penganggaran Berbasis Kinerja belum

olahan lainnya belum ada. Pengunjung

dilaksanakan. (2) Terdapat beberapa hal

yang datang di Sitaro tidak mudah

yang mempengaruhi yaitu menyangkut

mendapatkan souvenir maupun produk

Perencanaan Anggaran

khas yang menjadi ikon Kabupaten Sitaro.

belum

Industri rumah tangga pun tidak produktif

ketercapaian visi dan misi kabupaten,

menghasilkan produknya. Sehingga hasil

meskipun capaian kinerja dari LAKIP

yang diharapkan yaitu berkembangnya

menunjukan

IKM

maksimal‖.

disebabkan karena program kegiatan dan

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan

indikator kinerja yang disusun cenderung

wawancara dengan beberapa informan dan

berulang,

dikaitkan dengan teori, dapat dikatakan

sebelumnya, terdapat beberapa Rencana

di

Sitaro

belum

(Renstra SKPD

sepenuhnya

dan

peningkatan.

mengacu

mendukung

Hal

pada

ini

tahun

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110

108

Kerja di SKPD yang tidak sesuai dengan

keadaan di lapangan yang sebenarnya. (4)

Renstra, yang seharusnya dalam menyusun

Format RKA Kabupaten Kepulauan Siau

Rencana

memperhatikan

Tagulandang Biaro selang tahun 2008 s/d

Rencana Strategis SKPD yang disusun

2013, belum menggambarkan sepenuhnya

sebelumnya dan sering terjadi kesalahan

kinerja apa yang akan dihasilkan dari

penganggaran baik program/kegiatannya

penggunaan anggaran untuk program dan

maupun pada objek belanja dan rincian

kegiatan yang diusulkan. indikator kinerja

objek belanja. Sehingga sering dilakukan

yang tercantum kurang memenuhi kriteria

pergeseran anggaran. Hal ini, ada yang

SMART

disebabkan karena ketidakpahaman bagian

Achievable, Relevan & Time-bound) dalam

perencana/bagian program SKPD dalam

anggaran.

Kerja

harus

penyusunan anggaran maupun yang terjadi
karena menyusulnya aturan/PMK terbaru)
Untuk

temuan

dalam

hal

Measurable,

(Spesific,

Untuk

temuan

dalam

hal

Pelaporan/Pertanggungjawaban Anggaran,
mencakup

:

(1)

Laporan

Realisasi

Pelaksanaan Anggaran, mencakup : (1)

Anggaran untuk selang 5 tahun terakhir

Standar Pelayanan Minimal (SPM) belum

rata-rata

ditetapkan, dan SOP belum sepenuhnya

realisasi anggaran tersebut paling banyak

menjadi

terjadi di triwulan IV atau akhir tahun.

acuan

dalam

pelaksanaan

mencapai

87,06%,

namun

anggaran. (2) Analisis Standar Belanja

Penyerapan

belum tersusun secarasistematis/memadai

anggaran

dan

secara

Ketidakseimbangan penyerapan anggaran

keseluruhan item belanja yang dibutuhkan

per triwulan ini mengakibatkan kinerja

dalam

SKPD

belum

mengakomodir

penyusunan

Rencana

Kerja

anggaran
kas

SKPD

kurang

berdasarkan
kurang merata.

maksimal

karena

Anggaran (RKA) SKPD serta belum

menumpuk di akhir tahun. (2) Berdasarkan

sepenuhnya

hasil pengukuran, evaluasi dan analisis

memperhitungkan

tingkat

kemahalan yang ada daerah kepulauan. (3)

akuntabilitas

Produk hukum di Kabupaten Kepulauan

menunjukkan bahwa pencapaian indikator

Siau

sasaran

Tagulandang

Biaro,

khususnya

kinerja

terhadap

yang

sasaran

dilakukan

strategis,

Peraturan Bupati tentang Perjalanan Dinas

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau

masih

tergolong

lemah/masih

perlu

Tagulandang Biaro dapat dikatagorikan

didalamnya

belum

berhasil. Namun demikian masih terdapat

sepenuhnya mengatur secara terperinci

permasalahan dan kendala yang kami

perihal tentang pelaksanaan perjalanan

hadapi dalam pelaksanaan kegiatan di dari

dinas

tahun 2009 s/d 2013, seperti perlu lebih

ditinjau.

Dimana

maupun

kurang

mengakomodir

Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran….. (Tamasoleng)

meningkatkan

mutu

Hasil

Pertanian

109

maupun outcome yang dihasilkan. (5)

Khusus Tanaman Pala sebagai Primer

Perlunya

Mover dan meningkatkan pengelolaan

program/kegiatan yang diusulkan SKPD

sarana pariwisata.

mulai dari renstra sampai dengan rencana

kajian

kedepan

terhadap

Untuk temuan dalam hal evaluasi,

kerja anggaran setiap tahunnya. Karena

mencakup : komitmen dari pimpinan

yang terjadi adalah ketercapaian kinerja

SKPD dalam mencapai target kinerja itu

terhadap program yang ada, sedangkan

sendiri.

program yang diusulkan dalam lima tahun
terakhir cenderung berulang

sehingga

program/kegiatan bahkan alokasi anggaran

Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi bagi
pemerintah daerah terkait penelitian ini

yang diarahkan ke pencapaian visi dan
misi belum maksimal.

yaitu : (1) Meningkatkan sumber daya
aparatur

melalui

pelatihan

maupun

rekruitmen dan menempatkannya sesuai

Daftar Pustaka
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi

dengan bidang keahlian. (2) Memperkuat

Sektor

regulasi/aturan di segala aspek, secara

Jakarta:Salemba Empat.

khusus dalam pengelolaan keuangan. (3) Dalam

perencanaan

anggaran,

SKPD hendaknya dapat menghubungkan
dengan visi dan misi kabupaten yaitu

Publik,

Edisi

2.

David Fred (2002). Strategic Management,
10thed.Penerbit

Salemba

Empat.

Jakarta.
Dobell, Peter & Martin Ulrich. 2002.

bagaimana memacu revitalisasi pertanian

Parliament’s

sebagai prime mover pembangunan dengan

Budget Process: A Case Study.Policy

komoditas pertanian/perkebunan Pala yang

Matters

ditunjang

http://www.irpp.org

oleh sektor perikanan dan

sumber daya kelautan, Perdagangan dan
jasa, serta Pariwisata. (4) -

Hendaknya

pemberian penghargaan

(reward) dan

Perfomance

In

The

3(2):1-24.

Freeman, Robert J. & Craig D. Shoulders.
2003. Governmental and Nonprofit
Accounting

Theory

and

Practice.

sanksi (punishment) dapat diterapkan bagi

Seventh edition.Upper Saddle River.

semua pegawai secara objektif. (5) Perlu

NJ: Prentice Hall.

dilakukan

penyempurnaan

terhadap

Hermawan,

Erry.

2011.

Analisis

renstra, renja maupun indikator sasaran

Penerapan Sistem Anggaran Berbasis

SKPD sehingga dalam penyusunan RKA

Kinerja di Lingkungan Rumah Tangga

maupun dalam pelaksanaanya jelas output

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015: 97-110

Kepresidenan-Sekretariat Negara RI.

Mardiasmo.

2009.

Akuntansi

Sektor

Publik. Penerbit ANDI. Yogyakarta
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman

Pengelolaan

Keuangan

Daerah.
Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri No.13
Tahun

2006

Pedoman

Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.
Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Permendagri
No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sofyan,

Aulia.

2013.

Penganggaran

Berbasis Kinerja. Serambi Indonesia.
Research
:http://www.aceh.tribunnews.com/201
3/11/19
The

Liang

Gie.

2001.

Ensiklopedi

Admnistrasi. PT. Gunung Agung.
Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. 2004.
Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi
Daerah.
Unndang-Undang
Nomor

33

Perimbangan

Republik
Tahun

Indonesia

2004

Keuangan

tentang
Antara

Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan
Daerah.2004. Jakarta:

Departemen

Keuangan Republik Indonesia

Widyantoro, Ari Eko. 2009. Implementasi
Performance

Universitas Indonesia. Jakarta.

110

Based

Budgeting:

Sebuah Kajian Fenomologis. Tesis.
Semarang : Program Pascasarjana
Fakultas
Diponegoro.

Ekonomi

Universitas