model dan perancangan kantin jujur berbasis entrepreneurship - Repository UNIKAMA

Yulianti

MODEL DAN PERANCANGAN KANTIN JUJUR BERBASIS
ENTREPRENEURSHIP (STUDI KASUS DI SDN PANGGUNGREJO 04
KEPANJEN)

Yulianti
ABSTRAK
Pendidikan adalah wadah utama untuk membentuk karakter pemuda sebagai
generasi penerus bangsa. Pendidikan pula sebagai sarana utama untuk membangun
bangsa yang kokoh dan bermartabat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas
Pendidikan Nasional, berbagai inovasi pendidikan sangat dibutuhkan. Pemerintah
telah melakukan berbagai inovasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas dibidang
akademik semata, tetapi juga pembinaan akhlak pun telah mendapat perhatian. Salah
satunya yaitu dengan membuat Kantin Kejujuran. Kantin kejujuran lahir atas dasar
Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dimana dalam pasal 16
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
kejujuran kepada siswa dan pembelajaran antikorupsi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif di SDN
Panggungrejo 04 Kepanjen. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:
wawancara mendalam, observasi, berperan serta study dokumentasi. Data yang

terkumpul melalui tiga teknik tersebut diorganisasikan, ditafsirkan dan dianalisa guna
menemukan tema dan hipotesis, keabsahan data di cek dengan menggunakan teknik
triangulasi, serta teknik pengumpulan data.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan teknik
pelaksanaan kantin jujur, untuk mendeskripsikan model dan perancangan kantin jujur
serta mendeskripsikan kontribusi pelaksanaan kantin jujur berbasis entrepreneurship
bagi siswa-siswi SDN Panggungrejo 04 Kepanjen. Untuk menjawab permasalahan di
atas peneliti menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan hasil penelitian ini
akan diunggah ke jurnal ber ISSN sebagai luaran. Sebagai target jangka panjang akan
dihasilkan luaran sebuah buku model dan perancangan Kantin Jujur berbasis
entrepreneurship.
Capaian hasil kemajuan penelitian, telah diketahui bahwa teknik pelaksanaan
kantin jujur diawali tahap persiapan pemesanan menu makanan dan minuman yang
aman dari bahan pengawet, tahap penjualan dibantu beberapa siswa kelas V yang
tugas piket menata jajanan di kotak makanan tiap kelas yang telah disiapkan
koordinator kantin dan sebelum waktu istirahat petugas piket mencatat jenis dan harga
jajanan yang akan dijual di buku laporan tiap kelas, tahap akhir para siswa yang
bertugas piket membersihkan jajanan yang tercecer dan mencatat di buku laporan sisa

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014


470

Yulianti

jajanan tiap kelas dan melaporkan kondisi laporan keuangan pada koordinator kantin.
Sedangkan model dan perancangan kantin jujur berbasis entrepreneurship
dikelompokkan dalam 5 model meliputi; 1). Model penataan meja penjualan di
kantin, 2). Model variasi menu makanan dan minuman yang akan di jual di kantin, 3).
Model penjualan, 4). Model evaluasi pelaksanaan, dan 5). Model tindakan atau sanksi
kantin jujur.
Kata Kunci: Kantin Jujur, Entrepreneurship, dan Siswa Sekolah Dasar.
pendidikan nasional dan mewujudkan

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah wadah utama

kejujuran di sekolah dibuat untuk


untuk membentuk karakter pemuda

memberikan

sebagai

kepada

generasi

penerus

bangsa.

pendidikan

siswa

dan


kejujuran

pembelajaran

Pendidikan pula sebagai sarana utama

antikorupsi (Himpunan PP, 2008: 48).

untuk membangun bangsa yang kokoh

Enterpreneurship merupakan hal yang

dan bermartabat. Oleh karena itu,

lebih merujuk kepada kepribadian dan

untuk

semangat tertentu, yaitu pribadi yang


meningkatkan

kualitas

Pendidikan Nasional, berbagai inovasi

mulia,

Pendidikan

dibutuhkan.

pengambilan keputusan dan penerapan

Pemerintah telah melakukan berbagai

tujuan yang telah dipertimbangkan.

inovasi


Entrepreneur merupakan seorang yang

sangat

yang

meningkatkan
akademik

tidak
kualitas

semata,

hanya
dibidang

tetapi


juga

mempunyai

kemandirian,

mental

entrepreneurship,

inovasi,

dan

semangat

bermental

kuat,


pembinaan akhlak pun telah mendapat

mempunyai rasa percaya diri yang

perhatian. Salah satunya yaitu dengan

tinggi, efisiensi waktu, kreativitas,

membuat Kantin Kejujuran. Kantin

ketabahan, ulet, kesungguhan, dan

kejujuran lahir atas dasar Undang-

bertujuan untuk selalu mempersiapkan

Undang No.14 tahun 2005 tentang

pribadi maupun masyarakat agar data


Guru dan Dosen, dimana dalam pasal

hidup layak sebagai manusia, sehingga
kehadirannya berdampak positif bagi

dan dosen sebagai tenaga profesional

pengembangan

dirinya

bertujuan untuk melaksanakan sistem

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

471

sendiri,

Yulianti


masyarakat,

alam

dan

kehidupan

(Nasution, 2001).
Dari penjelasan di atas, dapat

komunikatif,

cinta

membaca,

peduli


damai,
sosial

gemar
dan

lingkungan, serta tanggung jawab.

pelaksanaan

Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuh

pendidikan karakter harus mengarah

kembangkan siswa yang pada akhirnya

pada tujuan pendidikan nasional, yaitu

akan

mendidik,

melatih

bangsa Indonesia. Oleh karena itu,

melalui proses pembelajaran di sekolah

sekolah memiliki peranan yang besar

dasar,

membentuk

sebagai pusat pembudayaan melalui

kepribadian siswa yang baik, lahir

pengembangan budaya sekolah (school

maupun batinnya. Kegiatan kantin

culture).

disimpulkan

bahwa

membimbing,

harapannya

menjadi

pencerminan

hidup

untuk

Penelitian yang relevan tahun

membentuk karakter siswa juga akan

Kajian Kantin Jujur

jujur

di

sekolah

selain

melatih jiwa entreprener. Program ini

Dalam

perlu diterapkan di tingkatan sekolah

Pendidikan

di Indonesia.

Sekolah Dasar Untuk

Pendidikan karakter merupakan
satu

kesatuan

program

kurikulum

Rangka

Peningkatan

Karakter

Di

Tingkat

Mewujudkan

Siswa Yang Kreatif (Studi Kasus Di
SDN Panggungrejo 04 Kepanjen ,

sekolah. Sejalan dengan itu, maka pada

diperoleh

tahun pelajaran 2012/2013 Kurikulum

pelaksanaan program kantin kejujuran

Tingkat

telah

di SDN Panggungrejo 04 Kepanjen

mengembangkan nilai-nilai budaya dan

dapat berkontribusi pada siswa yaitu

karakter bangsa sebagai satu kesatuan

perbaikan peningkatan perilaku siswa.

Satuan

Pendidikan

kegiatan pendidikan yang terjadi di
sekolah

(sulistyowati,

pembahasan

bahwa

Hasil observasi bulan Maret

2012:162).

2014 di SDN Panggungrejo 04 Jl.

Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya:

Panji-Kepanjen diperoleh data: (1)

religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja

SDN Panggungrejo 04 adalah sekolah

keras, kreatif, mandiri, demokratis,

berprestasi

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,

Adiwiyata dari Gubernur Jawa Timur,

cinta tanah air, menghargai prestasi,

(2) terkenal dengan sekolah sehat yang

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

yang

mendapat

472

piala

Yulianti

keberadaannya tertulis dijurnal Dentara

Panggungrejo 04 Kepanjen. Untuk

News Edisi 2: April-September 2014

menjawab

Bupati Malang. Selain itu, juga ada

peneliti menggunakan analisis data

beberapa tamu dari luar lembaga ke

deskriptif kualitatif dan hasil penelitian

SDN Panggungrejo 04 untuk belajar

ini akan diunggah ke jurnal ber ISSN

bagaimana

dan

membangun

mempertahankan

program-program

pendidikan karakter salah
melalui

program

dan

kantin

satunya
jujur

di

sekolah dasar tersebut.

permasalahan

terakreditasi

di

sebagai

atas

luaran.

Sebagai target jangka panjang akan
dihasilkan luaran sebuah buku tentang
model dan perancangan kantin jujur
berbasis entrepreneurship.

Dari paparan di atas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian

B. KAJIAN PUSTAKA

tahap dua dengan judul penelitian

- Pengertian dan Tujuan Kantin

Model dan Perancangan Kantin Jujur

Jujur

Berbasis Entrepreneurship Di Tingkat

Kantin Jujur adalah kantin yang

Sekolah Dasar (Studi Kasus Di SDN

menjual makanan kecil dan minuman.

Panggungrejo 04 Kepanjen .

Kantin Jujur tidak memiliki penjual

2. Rumusan Masalah

dan

tidak

minuman

Dalam penelitian ini masalah

dijaga.
dipajang

Makanan
dalam

atau

kantin.

umum yang diangkat adalah

Dalam kantin tersedia kotak uang,

bagaimana model dan perancangan

yang berguna menampung pembayaran

Kantin Jujur berbasis entrepreneurship

dari yang membeli makanan atau

di SDN Panggungrejo 4 Kepanjen?.

minuman.

Adapun tujuan umum penelitian
untuk

mengetahui

dan

mendeskripsikan

model

dan

perancangan

jujur

kantin

entrepreneurship

ada

kembalian,

pengunjung atau pegawai mengambil

3. Tujuan Penelitian

adalah

Bila

di

berbasis
SDN

dan

menghitung

sendiri

uang

kembalian dari dalam kotak tersebut.
Di kantin ini, kesadaran pengunjung
atau pegawai sangat dituntut untuk
berbelanja

dengan

membayar

dan

mengambil

uang

kembalian

jika

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

473

Yulianti

memang berlebih, tanpa harus diawasi

Sekolah (MBS) yang terimplementasi

oleh pegawai kantin. Salah satu motto

dalam

yang ditanamkan di kantin ini adalah

dan evaluasi kurikulum oleh setiap

Allah melihat malaikat mencatat.

satuan pendidikan, strategi tersebut

Kantin jujur merupakan salah satu

diwujudkan

bentuk kegiatan dalam pendidikan

kesempatan pada siswa untuk ikut

Antikorupsi.

dalam pelaksanaan kantin jujur dan

(www.kejari-

pengembangan,

pelaksanaan

melalui

jaksel.go.id/staticpage.php?page=kanti

kegiatan

n-kejujuran Diakses; Sabtu, 2 Januari

sekolah

2013). Kantin Jujur juga merupakan

Harapannya

pendidikan Antikorupsi yang perlu

peserta didik di kantin jujur dapat

diterapkan sebagai upaya prefentif.

mengaplikasikan pendidikan karakter

Sebab, prevention is better than cure,

sesuai

pencegahan lebih baik dari pada

yaitu; pendidikan adalah usaha sadar

mengobati.

untuk

Filosofi

keberadaan

keseharian

pemberian

dan

anak-anak

di

masyarakat.

dengan

tujuan

kesempatan

pendidikan

menciptakan

pembelajaran

di

guna

nasional

suasana
membentuk

dalam kehidupan dan tindakan yang

kepribadian yang baik salah satunya

lainnya juga dapat diterapkan. Jujur

pribadi yang jujur, tanggung jawab dan

terhadap diri sendiri, jujur terhadap

disiplin yang tinggi. Abu Suud (2011:

keluarga, jujur terhadap masyarakat

52-53)

dan jujur kepada Sang Maha Pencipta.

Pendidikan Nasional, nilai-nilai yang

- Teknik Pelaksanaan Kantin Jujur

dikembangkan

Teknik merupakan suatu strategi
atau

cara

mencapai

yang
suatu

dilakukan
tujuan.

untuk
Strategi

budaya

menurut

dalam

dan

diidentifikasi

Kementrian

pendidikan

karakter
dari

bangsa

sumber-sumber

berikut. 1). Agama, 2). Pancasila, 3).

pelaksanaan kantin jujur di satuan

Budaya,

pendidikan merupakan suatu kesatuan

nasional

dari program manajemen peningkatan

- Kontribusi Kantin jujur Pada

mutu berbasis sekolah yang dijabarkan

Pendidikan Karakter

dalam program Manajemen Berbasis

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

4).

Secara

Tujuan

akademik,

pendidikan

pendidikan

474

Yulianti

karakter dimaknai sebagai pendidikan

efektif tidak

nilai,

program atau set dari program.

pendidikan

budi

pekerti,

Tujuan

pendidikan moral, pendidikan watak,
yang

tujuannya

mengembangkan

kemampuan

peserta

memberikan

keputusan

secara

dimasukkan kedalam

pendidikan

umum

adalah

karakter
mendorong

untuk

lahirnya anak-anak yang baik. Begitu

baik-buruk,

tumbuh dalam karakter yang baik,

didik

memelihara apa yang baik itu, dan

anak-anak

mewujudkan

dalam

kapasitas dan komitmennya untuk

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh

melakukan berbagai hal yang terbaik

hati. Karena itu muatan pendidikan

dan

karakter secara psikologis mencakup

benar, dan cenderung memiliki tujuan

dimensi

hidup.

kebaikan

moral

itu

reasoning,

moral

akan

melakukan

tumbuh

segalanya

Pendidikan

karakter

dengan

dengan

yang

feeling dan moral behaviour atau

efektif, ditemukan dalam lingkungan

dalam arti utuh sebagai morality yang

sekolah yang memungkinkan semua

mencakup moral judgment dan moral

peserta didik menunjukkan potensi

behaviour

mereka untuk mencapai tujuan yang

baik

yang

bersifat

prohibition-oriented morality maupun

sangat

pro-social morality. Secara pedagogis,

penerapan pembelajaran konstektual

pendidikan

seyogyanya

dalam upaya membentuk nilai-nilai

menerapkan

karakter disajikan pada tabel 2.2

dikembangkan

karakter
dengan

holistic approach, dengan pengertian
bahwa
No
1

2

pendidikan
Pembelajaran
Konstektual
Konstruktivisme
(constructivism)

Bertanya
(questioning)

karakter

penting.

Hubungan

antara

berikut.

yang

Karakteristik
Pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses
etahuan.
Siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui
keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa
menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Pembelajaran
dirancang dalam bentuk siswa bekerja, praktik
mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis
karangan, mendemonstrasikan, menciptakan gagasan.
Siswa belajar mengajukan pertanyaan tentang
fenomena, belajar bagaimana menyusun pertanyaan
yang dapat di uji, dan belajar untuk saling bertanya
tentang bukti, interpretasi, dan penjelasan.

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

Nilai Karakter yang
Dikembangkan
10. Berfikir kritis dan
logis
11. Rasa ingin tahu
12. Toleransi
13. Bertanggung jawab.

14. Berpikir kritis dan
logis
15. Rasa ingin tahu
16. Mandiri
17. Kreatif

475

Yulianti
3

Menemukan
(inquiry)

4

Masyarakat
belajar (learning
community)

5

Pemodelan
(modeling)

6

Refleksi
(reflection)

7

Penilaian
sebenarnya
(authematic
assesment)

18. Berpikir kritis dan
logis
19. Rasa ingin tahu
20. Toleransi
21. Kreatif

Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir
kritis saat mereka berdiskusi dan menganalisis bukti,
mengevaluasi ide dan proposisi, merefleksi faliditas
data, memproses, membuat kesimpulan. Kemudian
menentukan bagaimana mempresentasikan dan
menjelaskan penemuannya, dan menghubungkan ideide atau teori untuk mendapatkan konsep.
Semua siswa harus mempunyai kesempatan untuk
bicara dan berbagi ide, mendengarkan ide siswa lain
dengan cermat, dan bekerja sama untuk membangun
pengetahuan dengan teman di dalam kelompoknya.
Proses penampilan suatu contoh agar siswa berpikir,
bekerja, dan belajar.
Siswa menelaah suatu kejadian, kegiatan, dan
pengalaman serta berpikir tentang apa yang siswa
pelajari, bagimana merasakan, dan bagimana siswa
menggunakan pengetahuan baru tersebut.
Siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya untuk
menyelesaikan tugas-tugas, memecahkan masalah, atau
mengekspresikan pengetahuannya dengan cara
mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam
dunia nyata di luar lingkungan sekolah.

Tabel 2.2. Hubungan Pendekatan

yang

Karakter

setiap
kontekstual

ditampilkan
hari

32. Jujur
33. Tanggung jawab
34. Menghargai karya
dan prestasi orang lain
35. Disiplin.

tindakan
merupakan

kepribadian khusus yang membedakan
dengan individu lain.

pembelajaran berbasis masalah, (b)

-

pembelajaran

Jujur

(c)

dalam

yang

mencakup beberapa strategi, yaitu: (a)

kooperatif,

Demokarsi
Peduli sosial
Tanggung jawab
Toleransi
Rasa ingin tahu
Tanggung jawab
Mandiri
Rasa ingin tahu
Tanggung jawab
Mandiri

moral, akhlak atau budi pekerti siswa

Kontekstual dan Pembentukan Nilai

Pembelajaran

22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Model Dan Perancangan Kantin

Model

pembelajaran berbasis proyek, (d)

diartikan

sebagai

(e)

kerangka konseptual yang digunakan

pembelajaran berbasis kerja. Kelima

sebagai pedoman dalam melakukan

strategi tersebut dapat memberikan

kegiatan.

nurturant effect pengetahuan karakter

sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2)

siswa,

suatu deskripsi atau analogi yang

pembelajaran

pelayanan,

seperti:

tanggung

jawab,

dan

cerdas,
rasa

terbuka,

ingin

tahu

Model

dapat

dipahami

dipergunakan untuk membantu proses
visualisasi sesuatu yang tidak dapat

(Endang, 2012: 130).
bahwa

dengan langsung diamati; (3) suatu

dalam

sistem asumsi-asumsi, data-data, dan

pendidikan karakter adalah membenahi

inferensi-inferensi yang dipakai untuk

Dapat
kontribusi

disimpulkan
kantin

jujur

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

476

Yulianti

menggambarkan

secara

sistematis

suatu objek atau peristiwa; (4) suatu

anggota masyarakat yang baik.
- Pengertian Entrepreneurship
Kata Entrepreneurship sebagai

desain yang disederhanakan dari suatu
sistem kerja, suatu terjemahan realitas
yang

disederhanakan;

(5)

suatu

k

sistem

yang

Dalam

deskripsi

dari

suatu

mungkin

atau

imajiner;

dan

(6)

bahasa

Prancis,

arti

Entrepreneur berarti between taker

penyajian yang diperkecil agar dapat

atau

menjelaskan dan menunjukkan sifat

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

bentuk aslinya (Komaruddin, 2000:

Entrepreneurship

go-between

152).

yang

bila

menjadi

Istilah Entrepreneurship
Arti kata perancangan berasal

dilansir pertama kali pada tahun 1755
oleh Richard Cantillon yang waktu itu

yang

menunjukkan

bermakna

proses,

merancang.

kata
cara,

Sedangkan

benda

sedang melakukan penelitian tentang

perbuatan

IQ wirausahawan. Untuk selanjudnya,

yang

istilah

entrepreneur

lebih

dipakai

dimaksudkan perancangan kantin jujur

daripada wiraswasta atau wirausaha

adalah suatu cara untuk membuat

karena

desain kantin jujur di sekolah menjadi

internasional (Astamoen, 2008).

salah satu sarana pembelajaran bagi

sudah

menjadi

istilah

Enterpreneurship merupakan hal

peserta didik untuk mengaktualisasikan

yang

pendidikan karakter, seperti; kejujuran,

kepribadian dan semangat tertentu,

kesabaran, kerjasama, disiplin, belajar

yaitu pribadi yang mulia, kemandirian,

menghormati dan menghargai orang

inovasi, pengambilan keputusan dan

lain,

penerapan

cinta

menjaga

damai,

kebersamaan,

kerukunan,

belajar

lebih

merujuk

tujuan

dipertimbangkan.

kepada

yang

telah

Entrepreneur

bertransaksi, tanggung jawab, dsb.

merupakan seorang yang mempunyai

Harapannya ketika peserta didik sudah

mental

terjun di tengah-tengah masyarakat

entrepreneurship,

disekitarnya

mempunyai rasa percaya diri yang

maka

bisa

menjadi

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

dan

semangat
bermental

477

kuat,

Yulianti

tinggi, efisiensi waktu, kreativitas,

mampu memberikan terobosam atas

ketabahan, ulet, kesungguhan, dan

masalah yang akan dihadapi nanti.

bertujuan untuk selalu mempersiapkan

Selain itu, jiwa wirausaha yang sudah

pribadi maupun masyarakat agar data

terlatih sejak kecil akan memajukan

hidup layak sebagai manusia, sehingga

perekonomian Indonesia di kemudian

kehadirannya berdampak positif bagi

hari.

pengembangan
masyarakat,
(Nasution,

sendiri,

Di lingkungan sekolah, kegiatan

kehidupan

wirausaha pada anak dilakukan dalam

dirinya

alam
2001).

dan

Kesimpulannya

wujud

koperasi

sekolah. Koperasi

orang yang berjiwa entrepreneur dapat

sekolah

disimpulkan bahwa jika peserta didik

pendidikan

sejak usia dini sudah dididik dengan

kemampuan entrepreneurship siswa.

kemampuan-kemampuan yang sudah

Sama halnya dengan tujuan koperasi

dijelaskan di atas maka secara proses

pada umumnya, koperasi sekolah juga

akan menanamkan jiwa entrepreneur

bertujuan

pada siswa. Dan jika jiwa itu dapat

anggota.

diterapkan pada diri secara baik dan

sekolah

benar, suatu saat kita pasti bisa

pendidikan serta program pemerintah

menjadi entrepreneur yang sukses.

dalam upaya meningkatkan kesadaran

- Tujuan Dan Manfaat Pendidikan

berkoperasi sejak dini.

dalam

wirausaha

harus

dibilang

sebagai

sarana

upaya

melatih

mensejahterakan
Pembentukan
juga

tak

Peningkatan

Entrepreneurship
Jiwa

berfungsi

suatu

para
koperasi

terlepas

koperasi
upaya

dari

boleh

mengurangi

ditanamkan sejak dini pada anak agar

jumlah pengangguran di Indonesia.

terbangun

dan

Pengangguran dapat dihindari karena

dewasa kelak.

siswa sudah dibekali dengan ilmu

produktifitas

kemandirian ketika

Mengajarkan anak berwirausaha sejak

berkoperasi

kecil bukan bertujuan untuk mencari

entreptreneurship

uang

Sebagaimana yang telah disebutkan

tapi

wirausaha

mengenalkan
sejak

dini,

dunia

mengasah

kreatifitas anak, kemudian ia akan

sebelumnya

yang

bahwa

mencakup
di

sisi

dalamnya.

dengan

lebih

banyaknya wirausahawan di Indonesia

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

478

Yulianti

maka perekonomian Indonesia juga

pembelajaran kewirausahaan dari teori

akan semakin maju. Begitu besar

menjadi

manfaat koperasi bagi peningkatan

praktik

diarahkan

pada

pencapaian

tiga

kompetensi

yang

kualitas siswa, sayangnya terkadang

meliputi

penanaman

koperasi sekolah tidak dimanfaatkan

wirausaha, pemahaman konsep dan

secara

para

skills, dengan bobot yang lebih besar

pengurusnya. Bahkan koperasi hanya

pada pencapaian kompetensi jiwa dan

dianggap pelengkap kegiatan sekolah

skills

semata dan sistem yang dijalankan

pemahaman konsep (Akhmad Sudrajat,

belum profesional. Jadikan koperasi

2011).

bukan hanya sebagai sarana jual beli,

- Kemampuan

tetapi

dalam Entrepreneurship

maksimal

juga

wirausaha

oleh

menanamkan

pada

siswa-siswi.

jiwa

dibandingkan

Seorang

Oleh

karakter

dengan

yang

diperlukan

entrepreneur

selain

karena itu, peningkatan fungsi koperasi

harus memiliki sikap mental yang

sekolah

menunjang kegiatan usahanya dituntut

harus

menjadi

kesadaran

pula

semua pihak sekolah.
Kesimpulannya adanya program

untuk

memiliki

beberapa

kemampuan. Namun demikian, jangan

dalam

diartikan bahwa seorang entrepreneur

koperasi sekolah dapat sebagai sarana

sebelumnya harus sudah memiliki

pembangun

seluruh

dan

keikutsertaan

jiwa

siswa

enterpreneurship

kemampuan

ini

dan

siswa. Pembelajaran kewirausahaan

mempunyai nilai yang tinggi seperti

bertujuan untuk membentuk manusia

nilai di sekolah sebelum menjalankan

secara utuh (

), sebagai insan

kegiatan usahanya. Hal yang penting

yang memiliki karakter, pemahaman

adalah seorang entrepreneur sadar

dan keterampilan sebagai wirausaha.

bahwa

Model pembelajaran kewirausahaan

tersebut perlu dimiliki. Tidak menjadi

berbasis praktik bisnis ini dilakukan

masalah jika kemampuan itu masih

sesuai

sedikit, tetapi terus mau belajar dan

dengan

pernyataan

yang

kemampuan-kemampuan

mengatakan bahwa teori tanpa praktik

selalu

kurang

dalam praktik usaha agar semakin hari

bermanfaat.

Perubahan

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

mengasah

kemampuannya

479

Yulianti

semakin

piawai,

sejalan

entrepreneur;

dengan

seorang

entrepreneur seyogyanya mampu

perkembangan usaha.
belajar

mengendalikan berdisiplin, tidak

dapat dilakukan sendiri sambil praktik

gentar mengambil risiko yang

(learning

diperhitungkan,

Sebagai

entrepreneur,

by

doing),

membaca,

inovasi

bertanya, berdiskusi, mencoba, dan

kreatif,

sebagainya, terutama untuk hal-hal

perubahan, ulet, serta memiliki

aktual yang berkaitan dengan usahanya

visi dalam menjalankan usaha dan

(Astamoen,

kehidupannya.

2008).

Kemampuan-

pada

Dari penjelasan di atas dapat

kemampuan yang perlu diasah antara

disimpulkan bahwa dalam diri peserta

lain adalah:
1).

berorientasi

dan

Kemampuan
entrepreneur

teknis;

seorang

perlu

memiliki

didik telah ada potensi berwirausaha
atau

pengusaha,

maka

tugasnya

memimpin,

pendidik dan pihak pengelola lembaga

kemampuan manajemen bisnis dan

sekolah untuk mengembangkan potensi

organisasi, yang didukung oleh

tersebut dengan berbagai kesempatan

kemampuan-kemampuan

yang dapat diikuti oleh peserta didik

kemampuan

mendengarkan,

serta

gaya

dalam membangun masa depannya.

manajemen yang tepat, baik untuk
melatih anak buah, bekerja sebagai

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

anggota

k. Kantin

tim,

maupun

untuk

bergaul dan membangun jaringan

Kantin
entrepreneurship

jujur

berbasis

berupa

gambaran

entrepreneur

pola sebuah model dari perancangan

hendaknya memiliki kemampuan

kantin jujur yang tujuan pelaksanannya

perencanaan

penentuan

untuk melatih peserta didik berjiwa

sasaran yang baik, salah satunya

entreprener atau wirausaha. Dasar

untuk menyusun rencana usaha.

hukum pelaksanaannya diatur dalam

bisnis;

3).

Berbasis

Entrepreneurship

interpersonal.
2). Kemampuan dalam manajemen

Jujur

seorang

Kemampuan

dan

pribadi

dalam

Undang-undang

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

sistem

pendidikan

480

Yulianti

nasional

No.

disebutkan

20

Tahun

bahwa

berfungsi

2003

pendidikan

mengembangkan

Mengembalikan barang yang bukan
haknya.
Membangun sikap kewirausahaan.
Kantin kejujuran harus ditopang

kemampuan dan membentuk watak
yang

oleh manajemen yang efektif dan

bermartabat, dan Keputusan Gubernur

efisien. Artinya, mulai dari tahap

Jawa Timur 188/ 517/ KPTS/013/2009

perencanaan,

tahun 2009 tentang Sekolah Model

pelaksanaan, hingga evaluasi harus

Pendidikan Anti KKN tingkat Provinsi

dilakukan

Jawa Timur.

kemajuan dan hasil yang optimal.

serta

peradaban

bangsa

Dari dasar tersebut yang menjadi
tujuan umum

adanya model dan

perancangan kantin jujur di Sekolah
Dasar
pergaulan

(SD) adalah agar dalam
hidup

sehari-hari

di

kalangan warga sekolah terbangun
perilaku

jujur

melalui

kegiatan

kewirausahaan. Tujuan khususnya agar
terbiasa berperilaku sebagai berikut;
Membayarkan barang yang menjadi

Proses

dan

pengorganisasian,

diarahkan

pembukuannya

pun

kepada

harus

cermat dan teliti, sebagaimana akan
diterapkan oleh Kantin Kejujuran SDN
Panggungrejo 04 Kepanjen Kabupaten
Malang dengan menyediakan empat
buku dan kaleng tempatnya uang.
Sedangkan Gambaran model kantin
jujur yang dilaksanakan di sekolah
tersebut meliputi;
e. Model Penataan Ruangan;

kewajibannya.
Mengambil barang yang menjadi
atau menata. Sedangkan pelayanan

haknya
Mengambil

kembalian

sesuai

atau

dengan haknya
Tidak

mengambil

barang

yang

bukan haknya
Menghormati orang lain yang akan
mengambil haknya

makanan artinya memberikan layanan
melayani

pelanggan

untuk

memenuhi kebutuhan akan makanan.
Jadi, penataan dan pelayanan makanan
adalah cara menata atau menyusun,
menghias dan menyajikan makanan

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

481

Yulianti

dengan menggunakan alat yang tepat

yang sangat penting diperhatikan oleh

serta

pelanggan

sebuah

pelanggan menikmati makanan di meja

kebersihan,

baik

makan.

lingkungan,

memberikan

Pemikiran

layanan

bahwa

ketika

perlunya

restoran
tempat,

adalah
ruangan,

peralatan

maupun

makanan dan petugas pelayanan. (2.)

pemahaman penataan ruang sejak dini

Keserasian; suasana

dimaksudkan

peralatan dan dekorasinya harus serasi

untuk

meningkatkan

tempat

makan,

akan

yang akan membuat selera makan

pentingnya penataan ruang. Tentu saja

pelanggan menjadi meningkat dan

peningkatan kepedulian dan kesadaran

loyal. (3.)

akan pentingnya penataan ruang ini

ruangan dan kecermatan pemilihan

dimulai dengan pendidikan, yakni

perabot

dengan membentuk karakter manusia

menciptakan

yang disiplin dan tertib tata ruang.

mempengaruhi suasana yang nyaman

Disadari bahwa untuk membentuk

sehingga

karakter tersebut, maka pendidikan

pelanggan. (4.)

menjadi faktor terpenting. Tujuan dari

display makanan yang tertata rapi dan

penataan

makanan

bersih merupakan salah satu daya tarik

selera

pelanggan. Di samping itu tatanan

makan, (2.)

Memberikan

rangkaian bunga di atas meja makan

kepuasan, (3.)

Memberikan

juga menjadi pusat perhatian yang

kenyamanan, (4.) Mencerminkan tata

membuat semarak dan gairah nafsu

cara makan yang baik, (5.) Mempererat

makan. (5.) Ketepatan;

hubungan

perabot yang tepat akan memberikan

kepedulian

adalah (1.)

dan

dan

kesadaran

pelayanan

Membangkitkan

kekeluargaan, (6.)

Keseimbangan; luasnya

yang

digunakan

akan

keseimbangan

dan

menambah

loyalitas

Pusat

perhatian;

penempatan

kenyamanan

bekerja

bagi

petugas

(mencegah pemborosan tenaga dan

pelayanan.

Tepat

juga

dalam

hidangan).

menciptakan suasana yang diinginkan

Mempertinggi

efisiensi

kerja

Prinsip-prinsip dasar penataan

pelanggan, termasuk dalam penyajian

dan pelayanan makanan adalah sebagai

makanan

berikut: (1.) Kebersihan; faktor utama

digunakan. (6.)

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

dan

peralatan

yang

Keindahan; penataan

482

Yulianti

yang

rapi

tidak

saja

Dalam

menjadikan

buku

pencatatan

itu,

kenyamanan tetapi juga menciptakan

beberapa kolom yang wajib diisi

keindahan,

ditambah

memuat daftar nama pembeli, kelas,

dengan sebuah rangkaian bunga di

jenis makanan dan minuman yang

tengah meja, sehingga memberikan

dibeli,

kesegaran alami dan membuat kesan

makanan, minuman berserta cocok

romantisme.

dengan

f. Model Pengelolaan;

sekolah. Sementara kaleng-kaleng itu

apalagi

bila

beserta

uang

bermacam-macam

sakunya

anak-anak

merupakan

difungsikan sebagai tempat meletakkan

sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, para

uang, baik uang pembelian maupun

pengelolanya dituntut untuk kreatif

uang kembalian.

dalam

h. Model Pengembangan

Kantin

kejujuran

menyiasati

pangsa

pasar.

Misalnya, dari segi penataan ruangan

Ada beberapa keuntungan yang

harus diatur sedemikian menarik, menu

bisa dipetik dari keberadaan kantin

yang disediakan bervariasi, harga yang

kejujuran di sekolah-sekolah.

sesuai dengan kondisi ekonomi peserta

Pertama, menjadi media yang

didik, dan jenis makanan dan minuman

tepat untuk menanamkan sifat-sifat

yang

untuk

luhur bagi anak didik semenjak dini.

perkembangan tubuhnya. Selain itu,

Secara bertahap, kata Jaksa Agung

harus dijalin kerja sama yang baik

Hendarman Supanji (2008), model

dengan semua elemen sekolah seperti

kantin ini akan membangun karakter

guru, karyawan, Organisasi Siswa Intra

dan budaya malu bagi generasi muda.

Sekolah (OSIS), Komite Sekolah, juga

Itu karena ciri khas kantin kejujuran

dengan

kantin

yang unik, yakni semuanya serba self-

konvensional. Tujuannya, jika terjadi

service, atau melayani diri sendiri. Tak

hal-hal yang tidak diinginkan, pihak-

ada penjaga yang mengawasi, serta

pihak yang dilibatkan itu bisa bekerja

tidak ada yang akan menerima dan

sama dan cepat mengatasinya.

menghitung uang kembalian. Pendek

g. Model

kata, semua dilakukan sendiri.

sehat,

para

bergizi

pengelola

Laporan/Administrasi

Keuangan;

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

483

Yulianti

Kedua, kantin kejujuran sejalan
dengan Pasal 30 UU Nomor 16/Tahun

nilai baru, serta tumbuhnya idialisme
untuk pemantapan identitas diri.
Jika pada fase itu dilakukan

2004, serta strategi Kejaksaan Agung
yaitu

proses penanaman nilai-nilai moralitas

edukatif.

secara sempurna, maka akan menjadi

Langkah edukatif, misalnya, dengan

fondasi dasar sekaligus menjadi warna

menumbuhkembangkan

kantin

kepribadian anak didik ketika dewasa

sebagai

kelak. Program kantin kejujuran akan

Kejaksaan

lebih sempurna, jika sekolah yang

dalam

memberantas

preventif,

korupsi

represif,

kejujuran

di

manifestasi

dan

sekolah,

kewajiban

meningkatkan kesadaran hukum bagi

bersangkutan

juga

menerapkan

kawula muda dan masyarakat pada

kurikulum

antikorupsi

umumnya.

pembelajaran.

Artinya,

dalam

internalisasi

Ketiga, sangat relevan dengan

dan pembiasaan itu akan menyentuh

proses perkembangan psikologis anak

tiga kawasan kecerdasan seseorang,

didik, khususnya dalam pembiasaan

mulai dari aspek afektif, kognitif,

dan pembentukan perilaku. Menurut

hingga aspek psikomotorik. Hanya

Irwanto

karakteristik

saja, format kurikulum tidak harus

psikologis siswa usia SD-SMA adalah

diwujudkan dalam satu mata pelajaran.

masa-masa

dalam

Sebab, mata pelajaran yang sudah ada

dan

sudah cukup membebani psikologis

mulai

dari

anak didik. Kurikulum antikorupsi

akhir

(late

cukup menjadi hidden curriculum, di

childhood), hingga periode dewasa

mana esensi dan keburukan yang

awal (early adulthood). Pada fase itu,

ditimbulkan budaya Korupsi, Kolusi

anak didik memiliki kecenderungan

dan Nepotisme (KKN) bisa diselipkan

untuk mengikuti atau meniru tata-nilai

dalam berbagai mata pelajaran.

(2002),

dominan

pembentukan
kepribadian.
periode

karakter
Fase

ini

kanak-kanak

dan perilaku orang-orang di sekitarnya,

Penerapan kurikulum ini tentu

mulai masaknya organ-organ seksual,

saja menuntut kreativitas yang lebih

pengambilan pola perilaku dan nilai-

dari para guru. Mereka harus mampu
mengaitkan persoalan Korupsi, Kolusi

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

484

Yulianti

dan Nepotisme (KKN) dengan tema-

kota-kota besar sampai pada sekolah

tema atau materi pelajaran Pendidikan

pedesaan; (1.) Secara umum yang

Kewarganegaraan

fisika,

terjadi di lapangan di mana kantin

dan

tersebut didesain sebagus mungkin

ekonomi,
sebagainya.

(PKn),

sejarah,
Selain

agama,
itu,

strategi

yang

di

dalamnya

peserta

didik

pembelajaran harus melibatkan anak

bertransaksi tidak ada yang menjaga,

didik, dengan didukung media terkait

dengan kata lain itu hanyalah ruang

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

yang berisi aneka makan-makanan dan

yang berupa gambar-gambar, foto,

minuman, jadi peserta didik langsung

kliping, dan bentuk animasi yang

mengambil makan dengan meletakkan

mendukung pembahasan tersebut, ada

uang di tempat yang telah disediakan.

praktik di lapangan melalui kantin

(2.) Untuk pelaksanaan yang berbeda

kejujuran dan ada keteladanan dari

akan

para guru.

membentuk kejujuran di mana dalam

i. Model Evaluasi

pengelolaannya

Dalam melakukan evaluasi, perlu

tetapi

mengambil

masih

sendiri

dalam

peserta
seperti

ranah

didik
yang

dipertimbangkan model evaluasi yang

dijelaskan di atas, akan tetapi masih

akan

evaluasi

ada orang atau penjaga, yang orang

merupakan suatu desain yang dibuat

tersebut bukan untuk menjaga uang

oleh para ahli atau pakar evaluasi.

ataupun aneka barang jajanan di kantin

Biasanya model evaluasi ini dibuat

akan tetapi hanyalah memperbaiki

berdasarkan kepentingan seseorang,

makanan

lembaga atau instansi yang ingin

menambahnya jika ada yang sudah

mengetahui apakah program yang telah

habis. (3.) Untuk yang ketiga adalah

dilaksanakan dapat mencapai hasil

setiap kelas diberi aneka makanan dan

yang diharapkan.

minuman yang akan dijual tiap kelas,

dibuat.

Model

yang

jatuh

atau

Banyak sekali model-model yang

di mana untuk peserta didik yang mau

dapat digunakan dalam pelaksanaan

membeli harus pada kelasnya masing-

kantin kejujuran akan tetapi yang

masing. Untuk penjualan seperti ini

marak saat ini baik itu di sekolah di

dilakukan ketika istirahat atau sebelum

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

485

Yulianti

jam pelajaran dimulai. Dalam hal itu

1. memberikan

kesempatan

kepada

peserta didik mengambil barangnya di

peserta didik untuk belajar memilih

ruang khusus dan dibawa ke kelasnya

makanan yang baik atau sehat;

masing-masing seperti yang saat ini
dilakukan di SDN Panggungrejo 04
Kepanjen Malang.
Layanan

kantin

2. memberikan

bantuan

mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
3. menganjurkan

atau

kafetaria

merupakan salah satu bentuk layanan

dalam

kebersihan

dan

kesehatan;
4. menekankan

kesopanan

dalam

khusus di sekolah yang berusaha

masyarakat, dalam bekerja, dan

menyediakan

kehidupan bersama;

aneka

makanan

dan

minuman yang dibutuhkan siswa atau

5. menekankan penggunaan tata krama

personil sekolah. Good (1959) dalam

yang benar dan sesuai dengan yang

bukunya

berlaku di masyarakat;

Dictionary

of

Education

cafetaria a room
or building in which public school
pupuils or college student select
prepared

food

and

serve

. Kantin sekolah adalah
suatu ruang atau bangunan yang berada

6. memberikan

gambaran

manajemen yang praktis dan baik;
7. menunjukan

adanya

koordinasi

antara bidang pertanian dengan
bidang industri;
8. menghindari terbelinya makanan

di sekolah maupun perguruan tinggi, di

yang

mana

dipertanggungjawabkan

menyediakan

makanan

pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani

tentang

tidak

dapat

kebersihannya dan kesehatannya.

oleh petugas kantin.
William H. Roe dalam bukunya

E. KESIMPULAN

Management

Model dan Perancangan Kantin

menyebutkan beberapa tujuan yang

Jujur Berbasis Entrepreneurship di

dapat

SDN Panggungrejo 04 Kec. Kepanjen,

School

Business

dicapai

melalui

layanan kantin di sekolah:

penyediaan

Kab. Malang sebagai berikut.
12.

Model penataan meja penjualan

di kantin; setiap meja ditulis kelas,

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

486

Yulianti

menu jajanan yang sama dengan

berikut.

kelas yang lain. Ad satu pintu

Keuangan; Kedua, evaluasi model

masuk dan satu pintu keluar kantin,

perancangan kreativitas siswa di

sehingga perlunya pembiasaan antri

kantin jujur untuk membina potensi

ketika masuk kantin..

peserta didik dalam berwirausaha

13.

Model

perancangan

variasi

menu makanan dan minuman yang

Pertama:

Laporan

(entreprener).
16.

Model Tindakan atau sanksi

akan dijual di kantin jujur; mulai

pelanggaran aturan kantin sekolah

dari pemesanan pada walisiswa

Model

(pemasok), diseleksi jenis jajanan

mendidik bagi peserta didik yang

yang dijual dari pemasok sesuai

kurang jujur di kantin oleh guru

syarat 5P, kerjasama bahan mentah,

atau kepala sekolah.

ini

menjabarkan

sanksi

Waktu penyetoran makanan dan
minuman ke kantin dan terakhir

DAFTAR RUJUKAN

pembiayaan yang akan diberikan

Hartatik & Yulianti, 2013. Kajian
Kantin Jujur dalam Mewujudkan
Pendidikan
Karakter
untuk
membina siswa Kreatif di
Tingkat SD (Studi kasus di SDN
Panggungrejo
04
Kec.
Kepanjen).
Andayati,
Dina.
2012.
Kantin
Kejujuran Berbasis Teknologi
Informasi. Jurnal Teknologi
Technoscientia ISSN: 1979-8415
Vol. 4 No. 2 Februari 2012, hlm.
128.
Astamoen,
Moko.P.
2008.
Entrepreneurship
Dalam
Perspektif
Kondisi
Bangsa
Indonesia, Bandung: Alfabeta.
Anggota IKAPI Kampus
UNESA, 2011, Bunga Rampai
Pendidikan Karakter Stategi
Mendidik Generasi Masa Depan,
UNESA UNIVERSITY PRESS,
Cet.I

pada pemasok sehari setelah barang
jajanan terjual.
14.

Model penjualan

Model penjualan menu makanan
dan minuman di kantin jujur ini
menjabarkan pembeli dari awal
masuk kantin sampai keluar kantin
sebagai

berikut.

Serta

jenis

makanan dan minuman yang dijual
di kantin.
15.

Model Evaluasi

Model

ini

menjabarkan

bentuk

penilaian dari tujuan pelaksanaan
kantin jujur d SDN Panggungrejo
04 Kepanjen Malang yaitu sebagai

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

487

Yulianti

Boulden,
George
P.
2006.
Mengembangkan
Kreativitas
Anda,
Jogjakarta:
Dolphin
Books.
Dentara Ena Susantara News, SD
Tersehat dan Terbersih Se-Jawa
Timur ada di Kepanjen
Kab.Malang, Madep Manteb

Rosidi, Imron. Sukses Menulis
Karya Ilmiah (Sidogiri: Pustaka
Sidogiri, 1429 H).
Riwayati, Hadiyah. 2009.
Pengembangan Kantin
Kejujuran Dalam Rangka
Pendidikan Antikorupsi di
Sekolah Dasar Negeri Bertaraf
Internasional (SDN BI)
Tlogowaru Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang.
Skripsi, Jurusan Hukum dan
Kewarganegaraan, Program
Studi PPkn, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang.

Kedua: April September 2014.
Endah Sulistyowati, 2012,
Implementasi Kurikulum
Pendidikan Karakter,
Yogyakarta: PT. Citra Aji
Parama.
Himpunan
Peraturan
Perundangundangan Guru dan Dosen,
2008, Bandung: Fokusmedia.
Komunitas Sekolah Alam. 2005.
Menemukan
Sekolah
Yang
Membebaskan.
Tangerang:
Kawan Pustaka.
Komaruddin, 2000. Kamus Istilah
Karya Tulis Ilmiah. Jakarta:
Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Mansur. 2007. KTSP,
Pembelajaran
Berbasis
Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muchlas Samani dan Hariyanto,
2012, Konsep dan Model
Pendidikan Karakter, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 2009, Buku
Penuntun Membuat Tesis,
Skripsi, Disertasi, Makalah,
Jakarta: Bumi Aksara.

Supriyadi, Dedi. 2004.
Membangun Bangsa Melalui
Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Suparyanto, 2003. Mendirikan Usaha
Kantin
Sekolah,
Bandung:
Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan
Makna Pembelajaran, Bandung:
PT. ALFABETA.
Undang-undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003.
Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara.
Yulianti, 2013, Kajian Kantin
Jujur Dalam Rangka
Mewujudkan Pendidikan
Karakter di Tingkat Sekolah
Dasar, Jurnal Pemikiran dan
Pengembangan Sekolah Dasar
(JP2SD), Jilid 1, Nomor 2,
September 2013.
Zuhairini & Ghofir, Abdul. 2004.
Metodologi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Surabaya: UM Press.

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014

488