sma berwawasan keunggulan lokal kelautan
SEKOLAH MENENGAH ATAS
BERWAWASAN KEUNGGULAN
LOKAL KELAUTAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
(2)
1. Undang-Undang No 20, Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Nota Kesepahaman antara Departemen Pendidikan
Nasional No.06/XII/KB/2004 dengan Departemen
Kelautan,
No.09/KB/Dep.KP/2004, tanggal 14 Desember 2004.
(3)
SMA BKLK mampu melakukan deversifikasi
kultur agraris ke kultur bahari sehingga
potensi sumber daya kelautan dapat
dilestarikan dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan hidup keluarganya dan
meningkatkan devisa negara
(4)
1. Mengubah pendekatan mengajar guru menuju
ke pendekatan kontekstual ke-laut-an
2. Menyelenggarakan program keahlian
vokasional yang relevan dengan potensi
kelautan
3. Memperbaiki fasilitas pendidikan yang
relevan dengan program SMA BKLK
(5)
Sekolah Menengah Atas yang berstatus Negeri maupun
Swasta yang menyelenggarakan pembelajaran vokasional
keahlian kelautan tanpa menambah merubah kurikulum
2004 dalam pembelajarannya dengan mempertimbangkan
potensi kelautan yang ada di sekitar sekolah untuk dapat
dikembangkan potensinya sebagai keterampilan yang
dimiliki siswa bilamana tidak melanjutkan pendidikannya ke
jenjang perguruan tinggi, agar mampu menciptakan
lapangan kerja baru sesuai dengan potensi wilayahnya
dengan keterampilan tambahan yang diselenggarakan di
sekolahnya
(6)
1.
Menyiapkan silabus dan bahan ajar berdasarkan
kurikulum nasional yang bermuatan lokal kelautan.
2.
Menyelenggarakan program keakhlian vokasional
yang relevan dengan potensi kelautan wilayah,
sehingga dalam jangka pendek dapat memberikan
kontribusi nyata pada pasar tenaga kerja bidang
kelautan ataupun berwira-usaha bidang kelautan.
3.
Memperbaiki dan atau melakukan pengadaan
fasilitas pendidikan yang menunjang proses
pembelajaran untuk pengembangan program
vokasional.
(7)
Selain kompetensi yang tercantum di dalam Kurikulum yang
berlaku, lulusan siswa SMA BKLK diharapkan memiliki
kompetensi tambahan baik yang terkait dengan pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap, sebagai berikut.
1.
Lulusan SMA BKLK memiliki pengetahuan tambahan tentang:
a) kehidupan yang berada di pesisir,b) bahan mineral yang terkandung di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
c) cara melindungi kelestarian alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
d) cara memberdayakan kekayaan alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut dan di dalam laut untuk kesejahteraan manusia, e) hukum negara, hukum internasional yang mengatur kelautan, termasuk
peraturan lalu lintas laut,
f) karakteristik geologis di pantai dan di dasar laut,
g) karakteristik cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan di pantai, di permukaan laut dan di dalam laut,
(8)
2. Lulusan SMA BK terampil:
a) menganalisis potensi ekonomi yang terkandung di lingkungan alam di sekitar tempat tinggalnya, di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut, b) melindungi kelestarian alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di
permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
c) memberdayakan kekayaan alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut dan di dalam laut untuk kesejahteraan manusia,
d) bertindak secara cepat, benar, dan bijak manakala terjadi bencana yang disebabkan oleh alam,
e) berkarya di bidang seni yang terkait dengan kelautan, f) berolah raga yang memerlukan media kelautan.
(9)
3. Tamatan SMA BK bersikap:
a) tanggap terhadap upaya perusakan alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
b) partisipatif aktif dalam pelestarian potensi alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut untuk
kesejahteraan manusia,
c) responsif terhadap perkembangan teknologi informasi untuk digunakan dalam pemberdayaan potensi alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
d) religius yang terwujud pada patuh terhadap hukum negara, hukum internasional yang mengatur kelautan, serta peraturan lalu lintas laut.
(10)
Kriteria umum penerima block grant
1. SMA negeri atau swasta yang mempunyai potensi untuk dikembangkan 2. Mengajukan proposal yang berisi program kerja
3. Memiliki kepala sekolah definitif yang dibuktikan dengan surat keputusan (SK) pengangkatan kepala sekolah atau pejabat pelaksana kepala sekolah yang ditunjuk melalui surat keputusan pejabat yang berwenang
4. Memiliki komite sekolah yang dibuktikan dengan SK pembentukan komite sekolah
5. Memiliki SK pendirian/kelembagaan sekolah (bagi SMA negeri)
6. Memiliki akte pendirian yayasan dan ijin operasional sekolah (bagi SMA swasta) 7. Sanggup melaksanakan program block grant secara transparan, partisipatif,
jujur, demokratis, dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), dibuktikan dengan surat pernyataan dari sekolah
(11)
Kriteria khusus penerima block grant
1. Lokasi sekolah terletak di wilayah pesisir/pantai/sungai besar 2. Mayoritas orang tua siswa tinggal di pesisir/pantai/sungai besar
3. Mata pencaharian utama masyarakat sekitar sekolah adalah memanfaatkan potensi kelautan
4. Tidak berdekatan dengan SMK dengan program pengembangan yang sama 5. Terdapat lahan terbuka untuk pengembangan sekolah
6. Tamatan sekolah umumnya tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi
7. Memiliki komitmen yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat untuk mengembangkan program sekolah berwawasan keunggulan lokal kelautan
(12)
1. Pengajuan proposal
2. Seleksi proposal
3. Verifikasi
4. Workshop penjelasan program
5. Penetapan sekolah penerima block grant
6. Penyaluran dana
(13)
Tahap pelaksanaan Program SMA Berwawasan Keunggulan Lokal
Kelautan baik selama massa rintisan maupun masa
Main
Streaming,
masing-masing mengikuti suatu siklus kegiatan yang
terdiri dari enam tahap. Keenam tahap tersebut disusun dengan
memperhatikan substansi enam komponen program. Keenam
tahap tersebut adalah sebagai berikut.
Tahap 1
: Perencanaan dan Sosialisasi Program.
Tahap 2
: Penyusunan
Teaching Material
.
Tahap 3
: Penyiapan Fasilitas Sekolah.
Tahap 4
: Penyiapan SDM.
Tahap 5
: Implementasi Program di Sekolah.
(14)
Tahap Satu: Perencanaan
dan
Sosialisasi Program
Tahap Dua:
Penyusunan Teaching & Learning
Materials
Tahap Enam:
Monitoring, Evaluasi, dan Revisi Program
Tahap Lima:
Implementasi Program di Sekolah Tahap Empat: Penyiapan Tahap Tiga: Penyiapan Fasilitas Sekolah
(1)
3. Tamatan SMA BK bersikap:
a) tanggap terhadap upaya perusakan alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
b) partisipatif aktif dalam pelestarian potensi alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut untuk
kesejahteraan manusia,
c) responsif terhadap perkembangan teknologi informasi untuk digunakan dalam pemberdayaan potensi alam di lingkungan tempat tinggal, yaitu di pantai, di permukaan laut, di dalam laut, dan di dasar laut,
d) religius yang terwujud pada patuh terhadap hukum negara, hukum internasional yang mengatur kelautan, serta peraturan lalu lintas laut.
(2)
Kriteria umum penerima block grant
1. SMA negeri atau swasta yang mempunyai potensi untuk dikembangkan 2. Mengajukan proposal yang berisi program kerja
3. Memiliki kepala sekolah definitif yang dibuktikan dengan surat keputusan (SK) pengangkatan kepala sekolah atau pejabat pelaksana kepala sekolah yang ditunjuk melalui surat keputusan pejabat yang berwenang
4. Memiliki komite sekolah yang dibuktikan dengan SK pembentukan komite sekolah
5. Memiliki SK pendirian/kelembagaan sekolah (bagi SMA negeri)
6. Memiliki akte pendirian yayasan dan ijin operasional sekolah (bagi SMA swasta) 7. Sanggup melaksanakan program block grant secara transparan, partisipatif,
jujur, demokratis, dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), dibuktikan dengan surat pernyataan dari sekolah 8. Mendapat persetujuan Dinas Pendidikan kabupaten/Kota setempat
(3)
Kriteria khusus penerima block grant
1. Lokasi sekolah terletak di wilayah pesisir/pantai/sungai besar 2. Mayoritas orang tua siswa tinggal di pesisir/pantai/sungai besar
3. Mata pencaharian utama masyarakat sekitar sekolah adalah memanfaatkan potensi kelautan
4. Tidak berdekatan dengan SMK dengan program pengembangan yang sama 5. Terdapat lahan terbuka untuk pengembangan sekolah
6. Tamatan sekolah umumnya tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi
7. Memiliki komitmen yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat untuk mengembangkan program sekolah berwawasan keunggulan lokal kelautan
(4)
1. Pengajuan proposal
2. Seleksi proposal
3. Verifikasi
4. Workshop penjelasan program
5. Penetapan sekolah penerima block grant
6. Penyaluran dana
(5)
Tahap pelaksanaan Program SMA Berwawasan Keunggulan Lokal
Kelautan baik selama massa rintisan maupun masa
Main
Streaming,
masing-masing mengikuti suatu siklus kegiatan yang
terdiri dari enam tahap. Keenam tahap tersebut disusun dengan
memperhatikan substansi enam komponen program. Keenam
tahap tersebut adalah sebagai berikut.
Tahap 1
: Perencanaan dan Sosialisasi Program.
Tahap 2
: Penyusunan Teaching Material.
Tahap 3
: Penyiapan Fasilitas Sekolah.
Tahap 4
: Penyiapan SDM.
(6)
Tahap Satu: Perencanaan
dan
Sosialisasi Program
Tahap Dua:
Penyusunan Teaching & Learning
Materials
Tahap Enam:
Monitoring, Evaluasi, dan Revisi Program
Tahap Lima:
Implementasi Program di Sekolah
Tahap Empat: Penyiapan
Sumber Daya Manusia Tahap Tiga:
Penyiapan Fasilitas