Penelitian Soderqvist 2008 mengenai penggunaan handphone pada remaja Swedia umur 15-19 tahun menemukan bahwa gejala yang sering dikeluhkan adalah
kelelahan, stress, nyeri kepala, cemas, susah berkonsentrasi dan gangguan tidur. Anak-anak di negara maju banyak menghabiskan waktu menonton televisi.Survei
menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan pada masa anak-anak dan remaja untuk menonton televisi melebihi waktu yang dihabiskan di sekolah.Ada kekhwatiran
bahwa peningkatan menonton televisi oleh anak-anak bisa memiliki efek buruk pada kesehatan Hancox dkk 2004.
Meningkatnya prevalensi keluhan fisik seperti nyeri leher, nyeri bahu, dan nyeri kepala telah dilaporkan pada populasi remaja. Jika dibandingkan pada penelitian
cross sectional,dari 1991-2001, yang kemungkinan nyeri punggung meningkat antara 23 - 50 pada anak laki-laki dan antara 44 - 50 pada anak perempuan dalam
jangka waktu 10 tahun. Sejalan dengan peningkatan keluhan fisik ,pada remaja terjadi peningkatan dalam menghabiskan waktu di kegiatan berbasis layar, seperti menonton
televisi, bermain games di komputer atau jenis hiburan lainnya berbasis komputer Torsheim 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala
pada mahasiswa FK USU stambuk 2011?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dampak penggunaan media elektronik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara stambuk 2011.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media elektronik dengan
nyeri kepala 2. Untuk melihat gambaran deskriptik umur, jenis kelamin, jenis media
elektronik, penggunaan media elektronik dan nyeri kepala. 3. Untuk melihat hubungan antara penggunaan handphone dengan nyeri
kepala. 4. Untuk melihat hubungan antara penggunaan komputer dengan nyeri
kepala. 5. Untuk melihat hubungan antara penggunaan televisi dengan nyeri kepala.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bidang Penelitian
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi tambahan dalam meningkatkan pengetahuan tentang terjadinya nyeri kepala akibat dari
penggunaan media elektronik.
1.4.2 Bidang Pelayanan Masyarakat
Data atau informasi hasil penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang penggunaan media elektronik yang dapat
menyebabkan nyeri kepala.
1.4.3 Bidang Pendidikan
Merupakan sarana proses pendidikan, khususnya dalam hal melakukan penelitian dan meningkatkan pengetahuan bidang neurologi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nyeri Kepala 2.1.1 Definisi
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala
daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk Sjahrir, 2008.
2.1.2 Epidemiologi
Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5 rumah sakit di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai berikut :
Migren tanpa aura 10, Migren dengan aura 1,8, Episodik Tension type Headache 31, Chronic Tension type Headache CTTH 24, Cluster Headache 0.5, Mixed
Headache 14 Sjahrir, 2004
Suatu penelitian berbasis populasi telah dilakukan dengan menggunakan kriteria International Headache Society untuk Migren,Tension Type Headache serta
Chronic Daily Headache dan didapati secara global, persentase populasi orang dewasa dengan gangguan nyeri kepala 46 , Migren 11, Tension Type Headache
42 dan ChronicDaily Headache 3 Stovner dkk 2007.
2.1.3 Klasifikasi Nyeri Kepala
Berdasarkan klasifikasi Internasional Nyeri Kepala Edisi II dari International Headache Society IHS,
Primary Headache Disorders:
Universitas Sumatera Utara
1. Migraine 2. Tension-type headache
3. Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalgias 4. Other primary headaches
Secondary headache disorders: 1. Headache attributed to head andor neck trauma
2. Headache attributed to cranial or cervical vascular disorder 3. Headache attributed to non-vascular intracranial disorder
4. Headache attributed to a substance or its withdrawal 5. Headache attributed to infection
6. Headache attributed to disorder of homeostasis 7. Headache or facial pain attributed to disorder of the cranium, neck, eyes,
ears, nose, sinuses, teeth, mouth or other facial or cranial structures. 8. Headache attributed to psychiatric disorder
9. Cranial Neuralgias and facial pains 10. Cranial neuralgias and central causes of facial pain
11. Other headache, cranial neuralgia central, or primary facial pain.
2.1.4 Klasifikasi Nyeri Kepala Primer
Klasifikasi nyeri kepala primer sesuai The International Classification of Headache Disorders, 2nd Edition digunakan secara garis besar untuk klasifikasi nyeri
kepala primer; Klasifikasi Migren:
a Migren tanpa aura b Migren dengan aura
c Sindroma periodik pada anak yang sering menjadi prekursor migren d Migren Retinal
e Komplikasi Migren
Universitas Sumatera Utara
f Probable Migren Klasifikasi Tension-Type Headache:
a Infrequent Episodic Tension-type Headache b Frequent Episodic Tension-type Headache
c Chronic Tension-type Headache d Probable Tension-type Headache
Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal-otonomik yang lainnya: a Nyeri kepala klaster
b Hemikrania paroksismal c Short-lasting unilateral neuralgia from headache with conjunctival injection
and tearing d Probable sefalgia trigeminalotonomik
Nyeri kepala primer lainnya: a Primary Stabbing Headache
b Primary Cough Headache c Primary Exertional Headache
d Hypnic Headache e Nyeri kepala primer sehubungan dengan aktifitas seksual
f Primary thunderclap headache g Hemikrania kontinua
h New daily-persistent headache
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Patofisiologi Nyeri Kepala Primer
Pada nyeri kepala, sensitisasi terdapat di nosiseptor meningeal dan neuron trigeminal sentral. Fenomena pengurangan nilai ambang dari kulit dan kutaneus
allodynia didapat pada penderita yang mendapat serangan migren dan nyeri kepala kronik lain yang disangkakan sebagai refleksi pemberatan respons dari neuron
trigeminalsentral. lnervasi sensoris pembuluh darah intrakranial sebahagian besar berasal dari
ganglion trigeminal dari di dalam serabut sensoris tersebut mengandung neuropeptid dimana jumlah dan peranannya adalah yang paling besar adalah Calcitonin Gene
Related PeptideCGRP, kemudian diikuti oleh substance PSP, Neurokinin ANKA, pituitary adenylate cyclase activating peptidePACAP,nitric oxide NO,
molekul prostaglandin E
2
PGEJ
2
bradikinin, serotonin5-HT dan adenosin triphosphat ATP, mengaktivasi atau mensensitisasi nosiseptor2. Khusus untuk nyeri
kepala klaster dan chronic parox-ysmal headache ada lagi pelepasanvasoactive intestine peptide VIP yang berperan dalam timbulnya gejala nasal congestion dan
rhinorrhea. Marker pain sensing nerves lain yang berperan dalam proses nyeri adalah
opioid dynorphin, sensory neuron-specific sodium channelNa
v
1.8, purinergic reseptorsP2X
3
,isolectin B
4
IB
4
, neuropeptide Y , galanin dan artemin reseptor GFR-
∝3 = GDNF Glial Cell Derived Neourotrophic Factor family receptor- ∝3.
Sistem ascending dan descending painpathway yang berperan dalam transmisi dan modulasi nyeri terletak dibatang otak.
Batang otak memainkan peranan yang paling penting sebagai dalam pembawa impuls nosiseptif dan juga sebagai modulator impuls tersebut. Modulasi transmisi
sensoris sebahagian besar berpusat di batang otak misalnya periaquaductal grey matter, locus coeruleus, nukleus raphe magnus dan reticular formation, ia mengatur
Universitas Sumatera Utara
integrasi nyeri, emosi dan respons otonomik yang melibatkan konvergensi kerja dari korteks somatosensorik, hipotalamus, anterior cyngulate cortex, dan struktur sistem
limbik lainnya. Dengan demikian batang otak disebut juga sebagai generator dan modulator sefalgi.
Stimuli elektrode, atau deposisi zat besiferumFe yang berlebihan pada peri aquaduct greyPAG matter pada midbrain dapat mencetuskan timbulnya nyeri
kepala seperti migren migraine like headache.Pada penelitian Magnetic Resonance ImagingMRI terhadap keterlibatan batang otak pada penderita migren, Chronic
Daily HeadacheCDH dan sampel kontrol yang non sefalgi, didapat bukti adanya peninggian deposisi Fe di PAG pada penderita migren dan CDH dibandingkan
dengan kontrol. PatofisiologiChronic Daily Headache CDH belumlah diketahui dengan jelas
.Pada CDH justeru yang paling berperan adalah proses sensitisasi sentral. Keterlibatan aktivasi reseptorN-metil-D-Aspartat NMDA, produksi nitric oxide
NO dan supersensitivitas akan menaikkan produksi neuropeptida sensoris yang bertahan lama. Kenaikan nitrit Likuor serebrospinal ternyata bersamaan dengan
kenaikan kadarcytoplasmic Guanosine Mono phosphat cGMP di likuor. Kadar CGRP, SP maupun NKA juga tampak meninggi pada likuor pasien CDH.
Reseptor opioid di down regulated oleh penggunaan konsumsi opioid analgetik yang cenderung menaik setiap harinya. Pada saat serangan akut migren,
terjadi disregulasi dari sistem opoid endogen, akan tetapi dengan adanya analgesic overusedmaka terjadi desensitisasi yang berperan dalam perubahan dari migren
menjadi CDH. Adanya inflamasi steril pada nyeri kepala ditandai dengan pelepasan kaskade
zat substansi dari perbagai sel. Makrofag melepaskan sitokin Interleukin .1lL1, Interleukin . 6 lL6 danTumor Necrotizing Factor
∝ TNF∝ danNerve Growth Factor NGF. Mast cell melepasmengasingkan metabolit histamin, serotonin,
prostaglandin dan arachidonic acid dengan kemampuan melakukan sensitisasi
Universitas Sumatera Utara
terminal sel saraf. Pada saat proses inflamasi, terjadiproses upregulasi beberapa reseptor VR1, sensory specific sodiumSNS, dan SNS-2dan peptidesCGRP, SP
Sjahrir, 2004.
2.2 Media Elektronik 2.2.1 Definisi
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir penonton untuk mengakses content.Media
elektronik utama yang dikenal masyarakat umum lebih dikenal sebagai video recordings, audio recordings, slide presentations, CD-ROM. .Setiap peralatan yang
digunakan dalam proses komunikasi elektronik misalnyatelevisi, radio, telepon, desktop komputer, game, Handphone juga dapat dianggap media elektronik
freedictionary.
2.2.2 Komputer
Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang berarti
menghitung.Syafrizal 2005 Seiring dengan berkembang dan meluasnya bidang ilmu komputer, maka definisi komputer yang dikemukakan oleh beberapa ahli komputer
pun berkembang dan bervariasi Herwinto dkk 2008
A Manfaat Jaringan Komputer
1. Untuk kebutuhan perusahaan; 2. Untuk kebutuhan perorangan;
a Akses ke informasi yang berada di tempat lain seperti akses berita hari ini semuanya up to date.
b Komunikasi orang ke orang seperti e-mail dan chatting. c Hiburan interaktif seperti nonton acara televisi TV online, download
film, atau lagu Herwinto dkk. 2008
Universitas Sumatera Utara
B Jenis-jenis Jaringan Komputer
1. Local Area Network LAN Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah bangunan. Dalam LAN
umumnya kecepatan pengiriman data sangat tinggi, misalnya 10 Mbps, 100 Mbps bahkan ada yang sampai dengan 1000 Mbps.
2. Metropolitan Area Network MAN Metropolitan Area Network biasanya meliputi area yang lebih besar dari
LAN, misalnya antar gedung dalam satu daerah wilayah seperti propinsi atau Negara bagian.
3. Wide Area Network WAN Wide Area Network adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media
wirless, sarana internet atau kabel serat optic, karena jaringannya lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota, atau antar kota dalam satu wilayah, tetapi
mulai menjangkau area wilayah otoritas Negara lain.
Universitas Sumatera Utara
Table 2.1.Merupakan interkoneksi berdasarkan jarak antara mode dikutip dari pengantar jaringan komputer Syafrizal 2005.
Jarak Antara Komputer
LokasiArea Jenis Jaringan
1-10m Ruangan
Local Area Network LAN
100m-1Km Gedung Perkantoran
Local Area Network LAN
1-10Km Kota
Metropolitan Area Network MAN
10-100Km Kabupaten, Propinsi
Metropolitan Area Network MAN
≥100Km
Negara Wide Area Network
WAN
≥1.000Km
Benua Wide Area Network
WAN
≥10.000Km
Planet Internet
Universitas Sumatera Utara
B Klasifikasi Komputer 1. Berdasarkan Sinyal Masukan, komputer dapat diklasifikasikan menjadi:
a Komputer Analog, menerima sinyal masukan berupa data analog. b Komputer Digital, menerima masukan digital, merupakan komputer yang
kebanyakkan kita kenal. c Komputer Hibrid, menerima masukkan analog dan digital.
2. Berdasarkan Generasi Teknologi penyusunnya, komputer dapat diklasifikasikan menjadi:
a Generasi I, tahun1946-1959, menggunakan tabung hampa. b Generasi II, tahun 1959-1965, menggunakan transistor.
c Generasi III, tahun 1965-1970, menggunakan IC Integrated Circuit. d Generasi IV, tahun1970-sekarang, menggunakan VLSI Very Large Scale
Integrated Circuit.
C Definisi Internet
Interconnected Network atau yang lebih popular dengan sebutan Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer
dan jaringan-jaringan komputer seluruh dunia. Terkoneksi ke internet tidak hanya terhubung dengan perangkat komputer lain tetapi juga ke perangkat lain seperti
Handphone,web camera, dan perangkat pribadi lainnya yang dapat terkoneksi ke internet.
2.2.3 Handphone
Handphone merupakan alat komunikasi wireless atau komunikasi bergerak tanpa kabel. Handphone saat ini menjadi barang yang wajib dibawa saat kita
bepergian dari rumah. Dengankemajuan teknologi saat ini Handphone bahkan dilengkapi dengan pemutar Music Player MP3, kamera video, radio, games, jam,
dan kalkulator. Sehingga menjadikan Handphone Hp adalah sesuatu yang wajib
Universitas Sumatera Utara
dibawa. Apalagi dengan kemunculan wireless broadband yang memungkinkan mobile entertainment melalui handphone. Bahkan beberapa orang lebih rela
ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone saat bepergian.Indonesia belajar.
Perkembangan Teknologi Selular Daryanto 2010
1. Advance Mobile Phone System AMPS
Advance Mobile Phone System merupakan generasi pertama pada teknologi selular. Merupakan range frekuensi antara 824 Mhz- 894 Mhz.
AMPS tidak menawarkan filtur lain yang umumnya digunakan pada layanan selular seperti e-mail dan browsing di web. Sandrom dkk 1995 telah meneliti
8.879 pengguna Global System for Mobile communications GSM dan 8.113 pengguna analog system atau Nordic Mobile Telephone NMT melaporkan
bahwa pada umumnya pengguna GSM memiliki lebih banyak gejala nyeri kepala dan lelah daripada pengguna NMT.
2. Global System for Mobile GSM
Global System for Mobile telecommunication merupakan generasi kedua setelah AMPS. GSM mempunyai frekuensi 900 Mhz dan 1800 Mhz. GSM
menyediakan layanan untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi. Di Indonesia jaringan GSM di tempati oleh PT.Telkomsel,
Exelcomindo,Satelindo,dan Indosat.
3. Code Division Multiple Access CDMA
Code Division Multiple Access merupakan generasi ketiga 3G, telepon tanpa kabel.CDMA menggunakan teknik penyebaran spectrum dan
tidak memberikan pertanda pada frekuensi khusus pada setiap user. Di Indonesia, ditempati PT Mobile-8, Telecom,Telkomflexy dan Esia. Orang
Universitas Sumatera Utara
yang menggunakan Handphone Hp cenderung menderita darah tinggi, dan gejala lain termasuk telinga jadi panas, nyeri kepala, kelelahan. Hasil
menunjukkan bahwa efek radiasi lebih tinggi pada GSM daripada CDMA Tryagi dkk 2011.
Konsep Dasar Teknologi Selular
Definisi Selular: Pada sistem selular untuk menggambarkan area secara geografis digunakan gambaran heksagonal. Areanya disebut sel Cell. Semua daerah dapat
dicakup tanpa adanya gap sel satu dengan yang lain. 1. Mobile Station: Mobile station merupakan perangkat yang dibawa oleh
pelanggan atau Handphone Hp yang akan menerima ataupun mengirim data. Pada GSM, identitas panggilan tidak dihubungkan dengan telefon
genggamnya tetapi dengan kartu Subscriber Identity Module SIM.
2. Base Station Subsystem: Merupakan peralatan yang menghubungkan antara
radio dengan mobile station.
Gam bar 2.1 :
Cellular Network dikutip dari http.bulbing.com
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar.Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh tele dan
tampak vision.Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
A Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang telah ditetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk transmisi signalnya disebut saluran channel.Masing-masing mempunyai
sebuah saluran 6 Mega Hertz Mhz dalam salah satu bidang frekuensi band yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54MHz.
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174MHz sampai
216MHz. 3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470MHz sampai 890MHz. Agung 2011
Jarak dengan media elektronik supaya aman dari gelombang elektromagnetik yang direkomendasikan adalah 50-70 cm atau dengan sudut horizontal 40° dan
vertikal 15° atau kurang. Yao dkk 2012
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 :Jarak Layar Televisi dengan Posisi Duduk
Dikutip dari Recommended Television Viewing Distance Chart │Toshiba Research
Available from http:us.toshiba.comtvresearch-centershopping-guidesrecom
.
A Electromagnetic Radiation ICNIR 2003
Electromagnetic radiation atau electromagnetic fields EMF adalah istilah yang menggambarkan luas paparan yang dihasilkan oleh bentangan yang luas dari
kabel dan teknologi nirkabel yang telah mengubah kehidupan manusia. Namun, teknologi ini dirancang untuk memaksimalkan efisiensi energi, bukan dengan efek
biologis pada manusia.Berdasarkan studi terbaru, telah berkembang fakta-fakta tentang resiko kesehatan yang terkait dengan teknologi.
Paparan Electromagnetic Field EMF terhadap lingkungan dapat berinteraksi dengan proses dasar biologis dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan discomfort
dan penyakit. Sejak Perang Dunia II, tingkat EMF dari sumber listrik telah meningkat secara eksponensial, dengan melambungnya teknologi nirkabel seperti telepon seluler
dua miliar dan dihitung pada tahun 2006, telepon nirkabel, jaringan WI-FI dan WI-
Universitas Sumatera Utara
MAX. Riset ilmiah International pada beberapa dekade mengkonfirmasi bahwa EMF secara biologis aktif pada hewan dan manusia, yang dapat memberi pengaruh besar
pada kesehatan masyarakat. Sekarang ini, semua orang terkena dua jenis Electromagnetic Fields EMF:
1. Frekuensi medan elektromagnetik sangat rendah sumber dari peralatan listrik dan elektronik dan kabel listrik dan;
2. Radiasi frekuensi radio Radio Frequency RF dari perangkat nirkabel seperti telepon seluler dan telepon nirkabel, antena selular dan menara, dan
menara siaran transmisi. Dalam laporan ini akan menggunakan Istilah EMF ketika mengacu pada semua
bidang elektromagnetik secara umum, dan istilah ELF dan RF ketika mengacu pada jenis paparan tertentu:
1. Radiasi non-ionisasi, yang berarti tidak memiliki energi yang cukup untuk memutuskan elektron dari orbitnya sekitar atom.
2. Ionisasi atom, seperti melakukan x-ray dan Computed Tomography Scan CT scan. Repacholli 2007
B Dosimetri
Pengukuran atau penentuan dengan perhitungan dari kekuatan gelombang listrik internal atau absorbsi energi spesifik pada manusia atau hewan yang terpapar
gelombamg elektromagnetik.
Universitas Sumatera Utara
Specific Absorption Rate SAR WKg
Perhitungan berapa banyak energi Radio Frekuensi RF yang diserap ke dalam tubuh, misalnya ketika ponsel atau Handphone Hp berada di kepala.SAR
dinyatakan dalam watt per kilogram jaringan W Kg. Jumlah energi yang diijinkan dalam 1 gram jaringan otak dari ponsel adalah 1,6 W kg di Amerika Serikat. Untuk
seluruh paparan tubuh, eksposur adalah 0,8 W kg rata-rata lebih dari 30 menit untuk umum publik. Standar Internasional di kebanyakan negara serupa, tetapi tidak persis
sama.
Gambar 2.3: Spektrum Frekuensi Elektromagnetik Dikutip dari
Bioeffects AndTherapeutic Applications of Electromagnetic Energy Habash RW. 2008
Universitas Sumatera Utara
2.3. Efek Paparan Radiasi Pada Kesehatan
2.3.1. Pendahuluan
Efek biologis terjadi ketika paparan Electromagnetic Field EMF terkadang terlihat atau terdeteksi dan menyebabkan perubahan fisiologis pada sistem
kehidupan.Perhatian publik atasefek dari paparan EMF pada manusia sebagian besar didasarkan pada serangkaian studi penilaian epidemiologi berbagai studi klinis dan
eksperimental, penelitian pada manusia, hewan, laboratorium, preparat jaringan dan sel.
2.3.2. Studi Epidemiologi
Penelitian epidemiologi menunjukkan hubungan antara paparan EMF dan efek kesehatan, tapi tidak selalu merupakan hubungan kausal.
A Lingkungan Masyarakat
Lingkungan publik di mana paparan EMF dapat terjadi pada tempat tinggal, sekolah dan fasilitas transportasi.
1. Kanker pada anak dan Leukemia Seperti kanker lainnya, mekanisme munculnya leukemia kemungkinan
melibatkan interaksi gen dan lingkungan.Dengan demikian, penting untuk mengidentifikasi paparan yang menyebabkan kerusakan DNA dan
menginduksi kerusakan kromosom.Hipotesis melatonin, di mana frekuensi daya gelombang magnetik menekan produksi melatonin kelenjar pineal di
malam hari, menambah peningkatan resiko dari leukemia. Penyebab tumor Sistem Saraf Pusat SSP anak belum diketahui, walaupun 5 atau lebih
diperkirakan dapat dijelaskan oleh kecenderungan genetik, investigasi etiologi lingkungan belum pasti. Beberapa penelitian menyatakan adanya hubungan
antara EMF dan kanker, meskipun risiko yang cenderung kecil menurut
Universitas Sumatera Utara
standar epidemiologi, dan tidak dapat diekslusikan pengaruh lingkungan lainnya.
2. Kanker Payudara Para peneliti berhipotesis bahwa Electromagnetic Field EMF mungkin
berhubungan dengan kanker payudara melalui hormone melatonin.
2.4 Hubungan Penggunaan Media Elektronik dengan Nyeri Kepala
Bersama dengan meningkatnya jumlah pengguna Handphone meningkatkan pengaruh Electromagnetic Field EMF yang dipancarkan pada organisme hidup.
Survei dari pengguna Handphone yang dilakukan di Swedia, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia menunjukkan bahwa nyeri kepala
adalah gejala utama, dan lebih jelas pada telepon analog dari telepon digital. Selain nyeri kepala, kelelahan dan nyeri umum, nyeri otot dan mual dilaporkan Bortkiewicz
2001.
A Efek Radiasi pada Sawar Darah Otak Blood-Brain Barrier
Blood brain barrier memisahkan otak dan cairan serebro-spinal susunan saraf pusat dari darah Bortkiewicz 2001. Blood brain barrier tampaknya terlibat dalam
nyeri kepala, dan intensitas microwave paparan energi rendah mempengaruhi barrier Frey 1998.
Leszcnski 2002 meneliti aktivasi atau phosporilasi dari Hsp27 Heat Shock Proteins oleh radiasi Hp Handphone melalui sistem molekular dan didapati
regulasi, plorimerasi dan stabilisasi stressfibers meningkat sehingga permeabilitas blood-brain barrier meningkat.
Berdasarkan peran selular dari aktivasiphosphorylation of Hsp27heat shock proteins
oleh radiasi Handphone merupakan mekanisme selular
yang mengakibatkan:
1. Regulasi meningkatnya permeabilitas Blood-Brain Barrier.
Universitas Sumatera Utara
2. Regulasi apoptosis melalui pathway cytochromecaspase 9
Gambar 2.4 Hipotesis yang berkembang tentang kejadian pada sel terhadap radiasi Hp
Handphone, dikutip dari Leszczynski 2002.
Universitas Sumatera Utara
Gambaran human endothelial cell dengan mikroskop ditutupi slide, dengan paparan 900MHz sinyal GSM Global System for Mobile dan berkisar SAR Specific
Absorption Rate 2Wkg. Suhu kultur sel selama radiasi berkisar 37±0.3
o
C dimana efek dilaporkan sebagai efek non thermal. Sel yang ditutupi slide tetap baik 1 jam
selesai diradiasi. Pewarnaan sel dengan flourescent AlmexaFlour phalladoin.
Gambar 2.5 Pola ekpresi dari F-actin Ea.hy926 sel deteksi dengan menggunakan
pengececatan phallodin-AlexaFlour green flourescence dan hsp27 dengan indirect immunofluorescence warna merah.Dikutip dari Leszczynski 2002.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan pada Blood brain barrier dengan meningkat permeabilitas sehingga mudah lewatnya pada serabut saraf unsur albumin, ion, metal, zat kimia,
virus. Dalam waktu singkat akan mengakibatkan terbentuknya mikrooedema, inflamasi sehingga timbulnya migren, nyeri kepala Santini 2002.
Pada akhirnya akan menyebabkan oedema serebri meningkatnya tekanan intra kranial dan kerusakan otak irreversibel. Zat toksit dari sirkulasi darah melewati
neuron. TerbukanyaBlood brain barrier secara transient bisa menyebabkan kerusakan permanent pada jaringan saraf Nibby dkk 2009.
B Efek Radiasi pada Dopamin-Opiate System
Dopamin-opiate system otak tampaknya terlibat dalam nyeri kepala, dan intensitas paparan elektromagnetik rendah mempengaruhi sistem tersebut Frey
1998. Studi eksperimental pada hewan menunjukkan paparan EMF dari frekuensi gelombang mikro mengaktifkan sistem opioid endogen dalam otak, sedangkan studi
tentang aktivitas neurotransmitter otak belum ada keseragaman, beberapa menunjukkan
penurunan, dan peningkatan aktivitas acetylcholinesterase Bortkiewicz 2001.
C Efek Radiasi Pada Transport Ion Menbran Sel
Dalam studi in vitro menunjukkan EMF Electromagnetic Field dapat menyebabkan perubahan dalam permeabilitas blood-brain barrier dan gangguan
dalam transpor aktif Na +, K + ion dan pelepasan ion Ca + + oleh membran selular.Paparan EMF dapat membangkitkan membran shok dan efek lainnya. Apalagi
bila voltase gelombang elektromagnetik membran melebihi ambang rangsang, suatu pori-pori lebar pada membran akan terbentuk. Fenomena ini disebut
elektroporasi.Sebagai hasilnya plasma membran menjadi bocor dengan hilangnya molekul intraselular, ion dan makromolekul juga termasuk kalsium Hamada dkk
2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Pengaruh
Radio Frequency RF pada struktur sellular dan sub-sellular. Hamada dkk 2011
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Gambar 3.1: Kerangka Konsep 3.2 Definisi Operasional
1. Media Elektronik:Merupakan media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis. freedictonary
2. Nyeri Kepala: Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah
belakang kepala daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk Sjahrir, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3. Mahasiswa: Adalah jenis kelamin perempuan dan laki-laki yang mengikuti program studi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam
angkatan 2011.
3.3 Cara Ukur :
Wawancara
3.4 Alat Ukur :
Kuesioner, dengan 18 pertanyaan yang diadaptasi sesuai dengan penelitian Busch dkk 2010, Santini dkk 2002 dan
International Headache Society IHS. o
Jawaban yang benar diberi skor 1 o
Jawaban yang salah diberi skor 0
3.5 Kategori :
Jawaban benar 10 = ada hubungan Jawaban benar 10 = tidak ada hubungan
Skala Pengukuran : Nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional studi potong lintang di mana data akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara angkatan 2011.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, propinsi Sumatera Utara.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Desember 2014, sedangkan pengambilan dan pengumpulan data dilakukan selama empat bulan
mulai dari bulan September sampai bulan Desember 2014.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, angkatan tahun 2011.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Inklusi
1. Semua mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, angkatan 2011.
2. Mahasiswa dengan nyeri kepala primer.
Kriteria Eksklusi
1. Peserta dengan nyeri kepala sekunder. 2. Ibu-ibu hamil danatau menyusui.
4.3.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling yaitu consecutive sampling di mana semua sampel yang terdapat harus
memenuhi kriteria inklusi and eksklusi supaya dapat dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi.
4.3.4 Besar Sampel
Rumus perhitungan besar sampel untuk penelitian ini menggunakan data proporsi,formulanya seperti berikut: Dr.Sudigdo,2013
N = d²
Zα²pq
Keteranganrumus : N = jumlahbesarsampel
Α = tingkatkemaknaan. p = proporsikeadaan yang akandicari
d = tingkatketepatan absolute yang dikehendaki
Maka, tingkat kemaknaan yang dikehendaki adalah sebesar 95 sehingga untuk nilai Zα diperoleh 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti
Universitas Sumatera Utara
belum tahu proporsinya, dengan nilai p =0,5 maka,nilai q adalah 1-p = 0,5 sehingga dihasilkan besar sampel paling banyak. Kesalahan absolute yang diinginkan dalam
penelitian ini adalah sebesar 10. Berdasarkan rumus di atas, besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1,96
2
. 0,5 1- 0,5 n =
0,10
2
n = 96,0 Berdasarkan perhitungan di atas, maka besar sampel yang diperlukan adalah
96,04 orang dan dibulat menjadi 100 orang.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpul data dari dua data yaitu data primer dan data sekunder.
4.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpul dari hasil pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui hubungan penggunaan media eletronik dengan nyeri
kepala, secara langsung dengan metode angket.
4.4.2 Data Sekunder
Data sekunderadalah data yang didapatkandaripihakuniversitas yang berhubungandenganjumlahmahasiswaangkatan 2011 di FakultasKedokteran di mana
didapatkan sebanyak 521 orang.
4.4.3 Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Validitas Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji validitasnya dengan menggunakan
korelasi product moment dengan menggunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
Uji Reabilitas Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan
uji Cronbach Crobach Alpha dengan mengunakan rumus:
4.5 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dari setiap responden diperoleh, pengolahan dan analisa data dilakukan dengan memasukkan data tersebut ke dalam komputer dengan bantuan
program SPSS StatisticalPackage for the Social Sciences. Tahap-tahap pengolahan data adalah seperti berikut:
a Editing, yaitu memeriksa nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah terisi sesuai
petunjuk. b Coding, yaitu member kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk
mempermudah saat mengadakan tabulasi dan analisa. c Entry, yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer
dengan menggunakan program SPSS StatisticalPackage for the Social Sciences.
d Cleaning, yaitu memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan atau tidaknya pada kode, ketidaklengkapan
data dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian