Hubungan Penggunaan Media Elektronik Dengan Nyeri Kepala Pada Mahasiswa Stambuk 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK DENGAN

NYERI KEPALA PADA MAHASISWA STAMBUK 2011

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

Oleh:

HEMALINI NAGADEVI A/P KATHIRESAN

110100397

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

(3)

ABSTRAK

Penggunaan media elektronik seperti handphone, komputer dan televisi adalah sangat populer terutama pada kalangan mahasiswa. Terdapat pembahasan tentang apakah penggunaan media elektronik mempunyai efek negatif pada kesehatan terutama nyeri kepala, yang merupakan keluhan yang paling banyak dilaporkan oleh mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa stambuk 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study (studi potong lintang). Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling yaitu consecutive sampling dimana n= 100. Pengumpulan data responden dilakukan dengan pengisian kuesioner. Data dianalisa dengan menggunakan tabel frekuensi, cross tabulation dan uji Non-Parametric Chi Square.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 62 orang mahasiswa perempuan (62%) dan 38 orang mahasiswa laki-laki (38%) yang menderita nyeri kepala akibat penggunaan media elektronik. Mahasiswa yang mengalami nyeri kepala Tension-Type Headache adalah 88% dan Migren adalah 12%. Uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala yaitu nilai (p < 0.05).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa. Kata Kunci: Media Elektronik, Nyeri Kepala, Mahasiswa Fakultas


(4)

ABSTRACT

The usage of electronic devices such as mobile phones, computers and television are known to be very popular these days, especially among the students. There are discussions on whether the usage of these electronic media might cause negative effects on health, especially headaches, whereby it is the most-reported health complaints by students. The purpose of this research is to know the relationship between the usage of electronic media and headache among students from batch 2011 in FK USU.

This research is done with a descriptive method with a cross sectional study. The sample of techniques that was used in this research is consecutive sampling that is categorized under the non-probability sampling. The data on the severity of headaches caused by electronic media were measured by using the questionnaire. Data were analyzed in SPSS version 17.0 using the frequency table, cross tabulation and non-parametric chi square test.

From the results, a total of 62 female students (62%) and 38 male students (38%) are suffering from headache due to the usage of electronic media. Students who are experiencing Tension-Type Headache is 88%, whereas students with Migraine is 12%. Correlation analysis shows that there is a relationship on the usage of electronic media with headache whereby the value of (p < 0.05).

In conclusion, from the research, it can be summarized that there is a significant relationship between the usage of electronic media and headache among the students.


(5)

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memelihara dan memampukan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Banyak sekali hambatan dan tantangan yang dialami penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dengan dorongan, bimbingan dan arahan dari beberapa pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD. KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan. 2. Kepada dr. Khairul P Surbakti, SpS selaku dosen pembimbing, yang telah

memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Kepada kedua orang tua yaitu ayah, M.Kathiresan serta ibu, R.Saraswathy yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran ini.

4. Seluruh teman-teman penulis terutama angkatan 2011 yang telah bekerjasama dalam pengisian kuesioner dan juga membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun


(6)

demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Demikian dan terima kasih.

Medan, Desember 2014 Penulis,

Hemalini Nagadevi Kathiresan 110100397


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ……….. i

ABSTRAK……….. ii

ABSTRACT……… iii

KATA PENGANTAR………....……… iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR GAMBAR………... x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1

1.1Latar Belakang ………. 1

1.2Rumusan Masalah ……… 3

1.3Tujuan Penelitian ……….. 3

1.4Manfaat Penelitian ……… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….. 5

2.1 Nyeri Kepala ……… 5

2.1.1 Definisi Nyeri Kepala ………... 5

2.1.2 Epidemiologi Nyeri Kepala ………. 5

2.1.3 Klasifikasi Nyeri Kepala ……….. 5

2.1.4 Klasifikasi Nyeri Kepala Primer ……… 6

2.1.5 Patofisiologi Nyeri Kepala ……….... 8

2.2 Media Elektronik ……… 10

2.2.1 Definisi Media Elektronik ……….. 10


(8)

2.2.3 Definisi Handphone ……….. 13

2.3 Efek Paparan Radiasi Pada Kesehatan ……….. 20

2.4 Hubungan Penggunaan Media Elektronik dengan Nyeri Kepala ………….. 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ………… 26

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ………... 26

3.2 Definisi Operasional ……… 26

BAB 4 METODE PENELITIAN ………... 28

4.1 Rancangan Penelitian ……….. 28

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 28

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………... 28

4.4 Metode Pengumpulan Data ……….. 30

4.5 Metode Analisis Data ……… 31

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 32

5.1 Hasil Penelitian………. 32

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 32

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden……….. 33

5.2 Analisis Deskriptif………. 33

5.2.1 Hasil Analisis Data……… 33

5.2.1.1 Analisis Karakteristik Mahasiswa……… 33

5.2.1.2 Analisis Penggunaan Media Elektronik pada Mahasiswa……. 35

5.2.1.3 Analisis Hasil Uji Non-Parametric Chi Square……….... 38

5.3 Pembahasan………. 42

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……….. 45


(9)

6.2 Saran……… 45 DAFTAR PUSTAKA ……… 46 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Interkoneksi berdasarkan jarak antara mode jaringan komputer

12

5.1 Karakteristik Umur Responden 34

5.2 Karakteristik Jensi Kelamin Responden 34

5.3 Karakteristik Jenis Nyeri Kepala Responden 35

5.4 Distribusi Frerekuensi Penggunaan Handphone pada Mahasiswa

35

5.5 Hubungan antara Penggunaan Handphone dan Jenis Nyeri Kepala

38

5.6 Hubungan antara Penggunaan Komputer dan Jenis Nyeri Kepala

39

5.7 Hubungan antara Penggunaan Televisi dan Jenis Nyeri Kepala

40


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Cellular Network 15

2.2 Jarak Layar Televisi dengan Posisis Duduk 17

2.3 Spektrum Frekuensi Elektromagnetik 19

2.4 Hipotesis tentang kejadian pada sel terhadap Radiasi

22

2.5 Pola ekspresi dari F-actin 23

2.6 Pengaruh Radio Frequency 25

3.1 Kerangka Konsep 26

5.1 Waktu Penggunaan Handphone Mahasiswa 36

5.2 Waktu Penggunaan Komputer Mahasiswa 36


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Penjelasan

Lampiran 3 Kuesioner


(13)

ABSTRAK

Penggunaan media elektronik seperti handphone, komputer dan televisi adalah sangat populer terutama pada kalangan mahasiswa. Terdapat pembahasan tentang apakah penggunaan media elektronik mempunyai efek negatif pada kesehatan terutama nyeri kepala, yang merupakan keluhan yang paling banyak dilaporkan oleh mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa stambuk 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study (studi potong lintang). Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling yaitu consecutive sampling dimana n= 100. Pengumpulan data responden dilakukan dengan pengisian kuesioner. Data dianalisa dengan menggunakan tabel frekuensi, cross tabulation dan uji Non-Parametric Chi Square.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 62 orang mahasiswa perempuan (62%) dan 38 orang mahasiswa laki-laki (38%) yang menderita nyeri kepala akibat penggunaan media elektronik. Mahasiswa yang mengalami nyeri kepala Tension-Type Headache adalah 88% dan Migren adalah 12%. Uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala yaitu nilai (p < 0.05).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa. Kata Kunci: Media Elektronik, Nyeri Kepala, Mahasiswa Fakultas


(14)

ABSTRACT

The usage of electronic devices such as mobile phones, computers and television are known to be very popular these days, especially among the students. There are discussions on whether the usage of these electronic media might cause negative effects on health, especially headaches, whereby it is the most-reported health complaints by students. The purpose of this research is to know the relationship between the usage of electronic media and headache among students from batch 2011 in FK USU.

This research is done with a descriptive method with a cross sectional study. The sample of techniques that was used in this research is consecutive sampling that is categorized under the non-probability sampling. The data on the severity of headaches caused by electronic media were measured by using the questionnaire. Data were analyzed in SPSS version 17.0 using the frequency table, cross tabulation and non-parametric chi square test.

From the results, a total of 62 female students (62%) and 38 male students (38%) are suffering from headache due to the usage of electronic media. Students who are experiencing Tension-Type Headache is 88%, whereas students with Migraine is 12%. Correlation analysis shows that there is a relationship on the usage of electronic media with headache whereby the value of (p < 0.05).

In conclusion, from the research, it can be summarized that there is a significant relationship between the usage of electronic media and headache among the students.


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala.Nyeri kepala merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Secara global, persentase dari populasi orang dewasa yang mengalami gangguan nyeri kepala pada umumnya 47%, 10% Migraine, 38 % Tension-Type Headache(TTH), 3% Chronic Headache (Jensen dkk 2008).

Dari hasil pengamatan jenis penyakit dari pasien yang berobat jalan di praktek klinik selama tahun 2003, ternyata nyeri kepala menduduki proporsi tempat yang teratas, sekitar 42% dari keseluruhan pasien neurologi (Sjahrir 2004).

Penelitian Internasional menemukan prevalensi nyeri kepala pada anak-anak dan remaja terus meningkat. Selain itu, diperkirakan nyeri kepala menetap pada saat usia dewasa dalam persentase yang relative tinggi (sekitar 50%) dari kasus (Gabman dkk 2009). Hal ini didukung oleh (Lewis 2002) yang melakukan survei epidemiologi pada remaja menemukan dari 9.000 anak-anak sekolah dimana frekuensi nyeri kepala dilaporkan 2.5% setelah berumur tujuh tahun dan 15% setelah berumur 15 tahun.

Zuraini dkk 2005 di Medan telah meneliti karekteristik nyeri kepala migren dan Tension-Type Headache (TTH) pada siswa 2 sekolah SMU dan 2 Akademi Keperawatan (Akper) di kotamadya Medan didapatkan hasil pada SMU sebanyak 78% menderita nyeri kepala sedangkan siswa akper sebanyak 83.75% menderita nyeri kepala (Sjahrir 2004).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi bagian sentral dari keseharian anak-anak dan remaja. Mereka menggunakan komputer untuk belajar


(16)

bermain game dan mencari , dan berkomunikasi melalui ponsel di mana dan kapan pun mereka mau. Penelitian di Finlandia pada 7292 peserta berusia 12, 14, 16, dan 18 tahun menunjukkan bahwa anak laki-lakilebih sering bermain game digital dan menggunakan internet dibandingkan anak perempuan yang lebih sering mengunakan Handphone (Punamaki dkk 2007).

Penelitian dilakukan pada 400 siswa dalam kelompok usia 10-19 tahun menunjukkan bahwa remaja menghabiskan lebih banyak waktu bermain game dan menonton televisi (Goel dkk 2009).

Pada penelitian (Busch dkk 2010) yang melakukan penelitian berbasis populasi pada 1.025 remaja usia 13-17 tahun. Menemukan sebagian besar remaja menggunakan komputer (85%), menonton televisi (TV) (90%) atau mendengarkan musik (90%) setiap hari, hanya 23% dari peserta menggunakan ponsel dan hanya 25% bermain game setiap hari. Ada hubungan statistik yang signifikan antara mendengarkan musik dan nyeri kepala.

Penelitian tentang prevalensi nyeri kepala pada pengguna handphonedi Singapura menemukan bahwa sebanyak 808 pria dan wanita antara 12 dan 70 tahun, yang tinggal dalam satu komunitas, dipilih menggunakan satu tahap cluster random sampling dan mengisi kuesioner. Ditemukan prevalensi pengguna handphone 44,8%. Nyeri kepala adalah gejala yang paling umum di kalangan pengguna handphone dibandingkan yang bukan pengguna handphone, ada peningkatan yang signifikan dalam prevalensi nyeri kepala dengan semakin lamanya penggunaan (dalam menit per hari). Prevalensi nyeri kepala berkurang lebih dari 20% di antara mereka yang menggunakan hand-free dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan (Chia dkk 2000).


(17)

Penelitian Soderqvist 2008 mengenai penggunaan handphone pada remaja Swedia umur 15-19 tahun menemukan bahwa gejala yang sering dikeluhkan adalah kelelahan, stress, nyeri kepala, cemas, susah berkonsentrasi dan gangguan tidur.

Anak-anak di negara maju banyak menghabiskan waktu menonton televisi.Survei menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan pada masa anak-anak dan remaja untuk menonton televisi melebihi waktu yang dihabiskan di sekolah.Ada kekhwatiran bahwa peningkatan menonton televisi oleh anak-anak bisa memiliki efek buruk pada kesehatan (Hancox dkk 2004).

Meningkatnya prevalensi keluhan fisik seperti nyeri leher, nyeri bahu, dan nyeri kepala telah dilaporkan pada populasi remaja. Jika dibandingkan pada penelitian cross sectional,dari 1991-2001, yang kemungkinan nyeri punggung meningkat antara 23% - 50% pada anak laki-laki dan antara 44% - 50% pada anak perempuan dalam jangka waktu 10 tahun. Sejalan dengan peningkatan keluhan fisik ,pada remaja terjadi peningkatan dalam menghabiskan waktu di kegiatan berbasis layar, seperti menonton televisi, bermain games di komputer atau jenis hiburan lainnya berbasis komputer (Torsheim 2010).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa FK USU stambuk 2011?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui dampak penggunaan media elektronik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara stambuk 2011.


(18)

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala

2. Untuk melihat gambaran deskriptik umur, jenis kelamin, jenis media elektronik, penggunaan media elektronik dan nyeri kepala.

3. Untuk melihat hubungan antara penggunaan handphone dengan nyeri kepala.

4. Untuk melihat hubungan antara penggunaan komputer dengan nyeri kepala.

5. Untuk melihat hubungan antara penggunaan televisi dengan nyeri kepala.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Bidang Penelitian

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi tambahan dalam meningkatkan pengetahuan tentang terjadinya nyeri kepala akibat dari penggunaan media elektronik.

1.4.2 Bidang Pelayanan Masyarakat

Data atau informasi hasil penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang penggunaan media elektronik yang dapat menyebabkan nyeri kepala.

1.4.3 Bidang Pendidikan

Merupakan sarana proses pendidikan, khususnya dalam hal melakukan penelitian dan meningkatkan pengetahuan bidang neurologi.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nyeri Kepala

2.1.1 Definisi

Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk) (Sjahrir, 2008).

2.1.2 Epidemiologi

Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5 rumah sakit di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai berikut : Migren tanpa aura 10%, Migren dengan aura 1,8%, Episodik Tension type Headache 31%, Chronic Tension type Headache (CTTH) 24%, Cluster Headache 0.5%, Mixed Headache 14% (Sjahrir, 2004)

Suatu penelitian berbasis populasi telah dilakukan dengan menggunakan kriteria International Headache Society untuk Migren,Tension Type Headache serta Chronic Daily Headache dan didapati secara global, persentase populasi orang dewasa dengan gangguan nyeri kepala 46% , Migren 11%, Tension Type Headache 42% dan ChronicDaily Headache 3% (Stovner dkk 2007).

2.1.3 Klasifikasi Nyeri Kepala

Berdasarkan klasifikasi Internasional Nyeri Kepala Edisi II dari International Headache Society (IHS),


(20)

1. Migraine

2. Tension-type headache

3. Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalgias 4. Other primary headaches

Secondary headache disorders:

1. Headache attributed to head and/or neck trauma

2. Headache attributed to cranial or cervical vascular disorder 3. Headache attributed to non-vascular intracranial disorder 4. Headache attributed to a substance or its withdrawal 5. Headache attributed to infection

6. Headache attributed to disorder of homeostasis

7. Headache or facial pain attributed to disorder of the cranium, neck, eyes, ears, nose, sinuses, teeth, mouth or other facial or cranial structures.

8. Headache attributed to psychiatric disorder 9. Cranial Neuralgias and facial pains

10.Cranial neuralgias and central causes of facial pain

11.Other headache, cranial neuralgia central, or primary facial pain. 2.1.4 Klasifikasi Nyeri Kepala Primer

Klasifikasi nyeri kepala primer sesuai The International Classification of Headache Disorders, 2nd Edition digunakan secara garis besar untuk klasifikasi nyeri kepala primer;

Klasifikasi Migren: a) Migren tanpa aura b) Migren dengan aura

c) Sindroma periodik pada anak yang sering menjadi prekursor migren d) Migren Retinal


(21)

f) Probable Migren

Klasifikasi Tension-Type Headache:

a) Infrequent Episodic Tension-type Headache b) Frequent Episodic Tension-type Headache c) Chronic Tension-type Headache

d) Probable Tension-type Headache

Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal-otonomik yang lainnya: a) Nyeri kepala klaster

b) Hemikrania paroksismal

c) Short-lasting unilateral neuralgia from headache with conjunctival injection and tearing

d) Probable sefalgia trigeminalotonomik Nyeri kepala primer lainnya:

a) Primary Stabbing Headache b) Primary Cough Headache c) Primary Exertional Headache d) Hypnic Headache

e) Nyeri kepala primer sehubungan dengan aktifitas seksual f) Primary thunderclap headache

g) Hemikrania kontinua


(22)

2.1.5 Patofisiologi Nyeri Kepala Primer

Pada nyeri kepala, sensitisasi terdapat di nosiseptor meningeal dan neuron trigeminal sentral. Fenomena pengurangan nilai ambang dari kulit dan kutaneus allodynia didapat pada penderita yang mendapat serangan migren dan nyeri kepala kronik lain yang disangkakan sebagai refleksi pemberatan respons dari neuron trigeminalsentral.

lnervasi sensoris pembuluh darah intrakranial sebahagian besar berasal dari ganglion trigeminal dari di dalam serabut sensoris tersebut mengandung neuropeptid dimana jumlah dan peranannya adalah yang paling besar adalah Calcitonin Gene Related Peptide(CGRP), kemudian diikuti oleh substance P(SP), Neurokinin A(NKA), pituitary adenylate cyclase activating peptide(PACAP),nitric oxide (NO), molekul prostaglandin E2 (PGEJ2) bradikinin, serotonin(5-HT) dan adenosin triphosphat (ATP), mengaktivasi atau mensensitisasi nosiseptor2. Khusus untuk nyeri kepala klaster dan chronic parox-ysmal headache ada lagi pelepasanvasoactive intestine peptide (VIP) yang berperan dalam timbulnya gejala nasal congestion dan rhinorrhea.

Marker pain sensing nerves lain yang berperan dalam proses nyeri adalah opioid dynorphin, sensory neuron-specific sodium channel(Nav 1.8), purinergic reseptors(P2X3),isolectin B4(IB4) , neuropeptide Y , galanin dan artemin reseptor ( GFR-∝3 = GDNF Glial Cell Derived Neourotrophic Factor family receptor-3). Sistem ascending dan descending painpathway yang berperan dalam transmisi dan modulasi nyeri terletak dibatang otak.

Batang otak memainkan peranan yang paling penting sebagai dalam pembawa impuls nosiseptif dan juga sebagai modulator impuls tersebut. Modulasi transmisi sensoris sebahagian besar berpusat di batang otak (misalnya periaquaductal grey matter, locus coeruleus, nukleus raphe magnus dan reticular formation), ia mengatur


(23)

integrasi nyeri, emosi dan respons otonomik yang melibatkan konvergensi kerja dari korteks somatosensorik, hipotalamus, anterior cyngulate cortex, dan struktur sistem limbik lainnya. Dengan demikian batang otak disebut juga sebagai generator dan modulator sefalgi.

Stimuli elektrode, atau deposisi zat besi/ferum(Fe) yang berlebihan pada peri aquaduct grey(PAG) matter pada midbrain dapat mencetuskan timbulnya nyeri kepala seperti migren (migraine like headache).Pada penelitian Magnetic Resonance Imaging(MRI) terhadap keterlibatan batang otak pada penderita migren, Chronic Daily Headache(CDH) dan sampel kontrol yang non sefalgi, didapat bukti adanya peninggian deposisi Fe di PAG pada penderita migren dan CDH dibandingkan dengan kontrol.

PatofisiologiChronic Daily Headache (CDH) belumlah diketahui dengan jelas .Pada CDH justeru yang paling berperan adalah proses sensitisasi sentral. Keterlibatan aktivasi reseptorN-metil-D-Aspartat (NMDA), produksi nitric oxide (NO) dan supersensitivitas akan menaikkan produksi neuropeptida sensoris yang bertahan lama. Kenaikan nitrit Likuor serebrospinal ternyata bersamaan dengan kenaikan kadarcytoplasmic Guanosine Mono phosphat (cGMP) di likuor. Kadar CGRP, SP maupun NKA juga tampak meninggi pada likuor pasien CDH.

Reseptor opioid di down regulated oleh penggunaan konsumsi opioid analgetik yang cenderung menaik setiap harinya. Pada saat serangan akut migren, terjadi disregulasi dari sistem opoid endogen, akan tetapi dengan adanya analgesic overusedmaka terjadi desensitisasi yang berperan dalam perubahan dari migren menjadi CDH.

Adanya inflamasi steril pada nyeri kepala ditandai dengan pelepasan kaskade zat substansi dari perbagai sel. Makrofag melepaskan sitokin Interleukin .1(lL1), Interleukin . 6 (lL6) danTumor Necrotizing Factor ∝ (TNF∝) danNerve Growth Factor (NGF). Mast cell melepas/mengasingkan metabolit histamin, serotonin, prostaglandin dan arachidonic acid dengan kemampuan melakukan sensitisasi


(24)

terminal sel saraf. Pada saat proses inflamasi, terjadiproses upregulasi beberapa reseptor (VR1, sensory specific sodium/SNS, dan SNS-2)dan peptides(CGRP, SP) (Sjahrir, 2004).

2.2 Media Elektronik 2.2.1 Definisi

Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir (penonton) untuk mengakses content.Media elektronik utama yang dikenal masyarakat umum lebih dikenal sebagai video recordings, audio recordings, slide presentations, CD-ROM. .Setiap peralatan yang digunakan dalam proses komunikasi elektronik (misalnyatelevisi, radio, telepon, desktop komputer, game, Handphone) juga dapat dianggap media elektronik (freedictionary).

2.2.2 Komputer

Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung.(Syafrizal 2005) Seiring dengan berkembang dan meluasnya bidang ilmu komputer, maka definisi komputer yang dikemukakan oleh beberapa ahli komputer pun berkembang dan bervariasi (Herwinto dkk 2008)

A) Manfaat Jaringan Komputer 1. Untuk kebutuhan perusahaan; 2. Untuk kebutuhan perorangan;

a) Akses ke informasi yang berada di tempat lain (seperti akses berita hari ini) semuanya up to date.

b) Komunikasi orang ke orang seperti e-mail dan chatting.

c) Hiburan interaktif seperti nonton acara televisi (TV) online, download film, atau lagu (Herwinto dkk. 2008)


(25)

B) Jenis-jenis Jaringan Komputer 1. Local Area Network (LAN)

Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah bangunan. Dalam LAN

umumnya kecepatan pengiriman data sangat tinggi, misalnya 10 Mbps, 100 Mbps bahkan ada yang sampai dengan 1000 Mbps.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam satu daerah wilayah seperti propinsi atau Negara bagian.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wirless, sarana internet atau kabel serat optic, karena jaringannya lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota, atau antar kota dalam satu wilayah, tetapi mulai menjangkau area / wilayah otoritas Negara lain.


(26)

Table 2.1.Merupakan interkoneksi berdasarkan jarak antara mode dikutip dari pengantar jaringan komputer (Syafrizal 2005).

Jarak Antara Komputer

Lokasi/Area Jenis Jaringan

1-10m Ruangan Local Area Network

(LAN)

100m-<1Km Gedung Perkantoran Local Area Network (LAN)

1-10Km Kota Metropolitan Area

Network (MAN)

>10-<100Km Kabupaten, Propinsi Metropolitan Area Network (MAN)

≥100Km Negara Wide Area Network

(WAN)

≥1.000Km Benua Wide Area Network

(WAN)


(27)

B) Klasifikasi Komputer

1. Berdasarkan Sinyal Masukan, komputer dapat diklasifikasikan menjadi: a)Komputer Analog, menerima sinyal masukan berupa data analog.

b)Komputer Digital, menerima masukan digital, merupakan komputer yang kebanyakkan kita kenal.

c)Komputer Hibrid, menerima masukkan analog dan digital.

2. Berdasarkan Generasi Teknologi penyusunnya, komputer dapat diklasifikasikan menjadi:

a) Generasi I, tahun1946-1959, menggunakan tabung hampa. b) Generasi II, tahun 1959-1965, menggunakan transistor.

c) Generasi III, tahun 1965-1970, menggunakan IC (Integrated Circuit).

d) Generasi IV, tahun1970-sekarang, menggunakan VLSI (Very Large Scale Integrated Circuit).

C) Definisi Internet

Interconnected Network atau yang lebih popular dengan sebutan Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer seluruh dunia. Terkoneksi ke internet tidak hanya terhubung dengan perangkat komputer lain tetapi juga ke perangkat lain seperti Handphone,web camera, dan perangkat pribadi lainnya yang dapat terkoneksi ke internet.

2.2.3 Handphone

Handphone merupakan alat komunikasi wireless atau komunikasi bergerak tanpa kabel. Handphone saat ini menjadi barang yang wajib dibawa saat kita bepergian dari rumah. Dengankemajuan teknologi saat ini Handphone bahkan dilengkapi dengan pemutar Music Player (MP3), kamera video, radio, games, jam, dan kalkulator. Sehingga menjadikan Handphone (Hp) adalah sesuatu yang wajib


(28)

dibawa. Apalagi dengan kemunculan wireless broadband yang memungkinkan mobile entertainment melalui handphone. Bahkan beberapa orang lebih rela ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone saat bepergian.(Indonesia belajar).

Perkembangan Teknologi Selular (Daryanto 2010) 1. Advance Mobile Phone System (AMPS)

Advance Mobile Phone System merupakan generasi pertama pada teknologi selular. Merupakan range frekuensi antara 824 Mhz- 894 Mhz. AMPS tidak menawarkan filtur lain yang umumnya digunakan pada layanan selular seperti e-mail dan browsing di web. (Sandrom dkk 1995) telah meneliti 8.879 pengguna Global System for Mobile communications (GSM) dan 8.113 pengguna analog system atau Nordic Mobile Telephone (NMT) melaporkan bahwa pada umumnya pengguna GSM memiliki lebih banyak gejala nyeri kepala dan lelah daripada pengguna NMT.

2. Global System for Mobile (GSM)

Global System for Mobile telecommunication merupakan generasi kedua setelah AMPS. GSM mempunyai frekuensi 900 Mhz dan 1800 Mhz. GSM menyediakan layanan untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi. Di Indonesia jaringan GSM di tempati oleh PT.Telkomsel,

Exelcomindo,Satelindo,dan Indosat.

3. Code Division Multiple Access (CDMA)

Code Division Multiple Access merupakan generasi ketiga (3G), telepon tanpa kabel.CDMA menggunakan teknik penyebaran spectrum dan tidak memberikan pertanda pada frekuensi khusus pada setiap user. Di Indonesia, ditempati PT Mobile-8, Telecom,Telkomflexy dan Esia. Orang


(29)

yang menggunakan Handphone (Hp) cenderung menderita darah tinggi, dan gejala lain termasuk telinga jadi panas, nyeri kepala, kelelahan. Hasil menunjukkan bahwa efek radiasi lebih tinggi pada GSM daripada CDMA (Tryagi dkk 2011).

Konsep Dasar Teknologi Selular

Definisi Selular: Pada sistem selular untuk menggambarkan area secara geografis digunakan gambaran heksagonal. Areanya disebut sel (Cell). Semua daerah dapat dicakup tanpa adanya gap sel satu dengan yang lain.

1. Mobile Station: Mobile station merupakan perangkat yang dibawa oleh pelanggan atau Handphone (Hp) yang akan menerima ataupun mengirim data. Pada GSM, identitas panggilan tidak dihubungkan dengan telefon genggamnya tetapi dengan kartu Subscriber Identity Module (SIM).

2. Base Station Subsystem: Merupakan peralatan yang menghubungkan antara radio dengan mobile station.

Gam bar 2.1 :Cellular Network dikutip dari http.bulbing.com


(30)

2.2.4 Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar.Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision).Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. A) Saluran dan Standar Pemancar Televisi

Kelompok frekuensi yang telah ditetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk transmisi signalnya disebut saluran (channel).Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 Mega Hertz (Mhz) dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.

1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54MHz.

2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174MHz sampai 216MHz.

3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470MHz sampai 890MHz. (Agung 2011) Jarak dengan media elektronik supaya aman dari gelombang elektromagnetik yang direkomendasikan adalah 50-70 cm atau dengan sudut horizontal 40° dan vertikal 15° atau kurang. (Yao dkk 2012)


(31)

Gambar 2.2 :Jarak Layar Televisi dengan Posisi Duduk

Dikutip dari Recommended Television Viewing Distance Chart │Toshiba Research

Available fr

A) Electromagnetic Radiation (ICNIR 2003)

Electromagnetic radiation atau electromagnetic fields (EMF) adalah istilah yang menggambarkan luas paparan yang dihasilkan oleh bentangan yang luas dari kabel dan teknologi nirkabel yang telah mengubah kehidupan manusia. Namun, teknologi ini dirancang untuk memaksimalkan efisiensi energi, bukan dengan efek biologis pada manusia.Berdasarkan studi terbaru, telah berkembang fakta-fakta tentang resiko kesehatan yang terkait dengan teknologi.

Paparan Electromagnetic Field (EMF) terhadap lingkungan dapat berinteraksi dengan proses dasar biologis dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan discomfort dan penyakit. Sejak Perang Dunia II, tingkat EMF dari sumber listrik telah meningkat secara eksponensial, dengan melambungnya teknologi nirkabel seperti telepon seluler (dua miliar dan dihitung pada tahun 2006), telepon nirkabel, jaringan FI dan


(32)

WI-MAX. Riset ilmiah International pada beberapa dekade mengkonfirmasi bahwa EMF secara biologis aktif pada hewan dan manusia, yang dapat memberi pengaruh besar pada kesehatan masyarakat.

Sekarang ini, semua orang terkena dua jenis Electromagnetic Fields (EMF): 1. Frekuensi medan elektromagnetik sangat rendah sumber dari peralatan listrik

dan elektronik dan kabel listrik dan;

2. Radiasi frekuensi radio (Radio Frequency) (RF) dari perangkat nirkabel seperti telepon seluler dan telepon nirkabel, antena selular dan menara, dan menara siaran transmisi.

Dalam laporan ini akan menggunakan Istilah EMF ketika mengacu pada semua bidang elektromagnetik secara umum, dan istilah ELF dan RF ketika mengacu pada jenis paparan tertentu:

1. Radiasi non-ionisasi, yang berarti tidak memiliki energi yang cukup untuk memutuskan elektron dari orbitnya sekitar atom.

2. Ionisasi atom, seperti melakukan x-ray dan Computed Tomography Scan (CT scan). (Repacholli 2007)

B) Dosimetri

Pengukuran atau penentuan dengan perhitungan dari kekuatan gelombang listrik internal atau absorbsi energi spesifik pada manusia atau hewan yang terpapar gelombamg elektromagnetik.


(33)

Specific Absorption Rate (SAR W/Kg)

Perhitungan berapa banyak energi Radio Frekuensi (RF) yang diserap ke dalam tubuh, misalnya ketika ponsel atau Handphone (Hp) berada di kepala.SAR dinyatakan dalam watt per kilogram jaringan (W / Kg). Jumlah energi yang diijinkan dalam 1 gram jaringan otak dari ponsel adalah 1,6 W / kg di Amerika Serikat. Untuk seluruh paparan tubuh, eksposur adalah 0,8 W / kg rata-rata lebih dari 30 menit untuk umum publik. Standar Internasional di kebanyakan negara serupa, tetapi tidak persis sama.

Gambar 2.3: Spektrum Frekuensi Elektromagnetik

Dikutip dari Bioeffects AndTherapeutic Applications of Electromagnetic Energy (Habash RW. 2008)


(34)

2.3. Efek Paparan Radiasi Pada Kesehatan

2.3.1. Pendahuluan

Efek biologis terjadi ketika paparan Electromagnetic Field (EMF) terkadang terlihat atau terdeteksi dan menyebabkan perubahan fisiologis pada sistem kehidupan.Perhatian publik atasefek dari paparan EMF pada manusia sebagian besar didasarkan pada serangkaian studi penilaian epidemiologi berbagai studi klinis dan eksperimental, penelitian pada manusia, hewan, laboratorium, preparat jaringan dan sel.

2.3.2. Studi Epidemiologi

Penelitian epidemiologi menunjukkan hubungan antara paparan EMF dan efek kesehatan, tapi tidak selalu merupakan hubungan kausal.

A) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan publik di mana paparan EMF dapat terjadi pada tempat tinggal, sekolah dan fasilitas transportasi.

1. Kanker pada anak dan Leukemia

Seperti kanker lainnya, mekanisme munculnya leukemia kemungkinan melibatkan interaksi gen dan lingkungan.Dengan demikian, penting untuk mengidentifikasi paparan yang menyebabkan kerusakan DNA dan menginduksi kerusakan kromosom.Hipotesis melatonin, di mana frekuensi daya gelombang magnetik menekan produksi melatonin kelenjar pineal di malam hari, menambah peningkatan resiko dari leukemia. Penyebab tumor Sistem Saraf Pusat (SSP) anak belum diketahui, walaupun 5% atau lebih diperkirakan dapat dijelaskan oleh kecenderungan genetik, investigasi etiologi lingkungan belum pasti. Beberapa penelitian menyatakan adanya hubungan antara EMF dan kanker, meskipun risiko yang cenderung kecil menurut


(35)

standar epidemiologi, dan tidak dapat diekslusikan pengaruh lingkungan lainnya.

2. Kanker Payudara

Para peneliti berhipotesis bahwa Electromagnetic Field (EMF) mungkin berhubungan dengan kanker payudara melalui hormone melatonin.

2.4 Hubungan Penggunaan Media Elektronik dengan Nyeri Kepala

Bersama dengan meningkatnya jumlah pengguna Handphone meningkatkan pengaruh Electromagnetic Field (EMF) yang dipancarkan pada organisme hidup. Survei dari pengguna Handphone yang dilakukan di Swedia, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia menunjukkan bahwa nyeri kepala adalah gejala utama, dan lebih jelas pada telepon analog dari telepon digital. Selain nyeri kepala, kelelahan dan nyeri umum, nyeri otot dan mual dilaporkan (Bortkiewicz 2001).

A) Efek Radiasi pada Sawar Darah Otak (Blood-Brain Barrier)

Blood brain barrier memisahkan otak dan cairan serebro-spinal susunan saraf pusat dari darah (Bortkiewicz 2001). Blood brain barrier tampaknya terlibat dalam nyeri kepala, dan intensitas microwave paparan energi rendah mempengaruhi barrier (Frey 1998).

Leszcnski 2002 meneliti aktivasi atau phosporilasi dari Hsp27 (Heat Shock Proteins) oleh radiasi Hp (Handphone) melalui sistem molekular dan didapati regulasi, plorimerasi dan stabilisasi stressfibers meningkat sehingga permeabilitas blood-brain barrier meningkat.

Berdasarkan peran selular dari aktivasiphosphorylation of Hsp27(heat shock proteins) oleh radiasi Handphone merupakan mekanisme selular yang mengakibatkan:


(36)

2. Regulasi apoptosis melalui pathway cytochrome(caspase 9)

Gambar 2.4

Hipotesis yang berkembang tentang kejadian pada sel terhadap radiasi Hp (Handphone), dikutip dari Leszczynski 2002.


(37)

Gambaran human endothelial cell dengan mikroskop ditutupi slide, dengan paparan 900MHz sinyal GSM (Global System for Mobile) dan berkisar SAR (Specific Absorption Rate) 2W/kg. Suhu kultur sel selama radiasi berkisar 37±0.3oC dimana efek dilaporkan sebagai efek non thermal. Sel yang ditutupi slide tetap baik 1 jam selesai diradiasi. Pewarnaan sel dengan flourescent (AlmexaFlour) phalladoin.

Gambar 2.5

Pola ekpresi dari F-actin Ea.hy926 sel deteksi dengan menggunakan pengececatan phallodin-AlexaFlour (green flourescence) dan hsp27 dengan indirect immunofluorescence (warna merah).Dikutip dari Leszczynski 2002.


(38)

Perubahan pada Blood brain barrier dengan meningkat permeabilitas sehingga mudah lewatnya pada serabut saraf unsur albumin, ion, metal, zat kimia, virus. Dalam waktu singkat akan mengakibatkan terbentuknya mikrooedema, inflamasi sehingga timbulnya migren, nyeri kepala (Santini 2002).

Pada akhirnya akan menyebabkan oedema serebri meningkatnya tekanan intra kranial dan kerusakan otak irreversibel. Zat toksit dari sirkulasi darah melewati neuron. TerbukanyaBlood brain barrier secara transient bisa menyebabkan kerusakan permanent pada jaringan saraf ( Nibby dkk 2009).

B) Efek Radiasi pada Dopamin-Opiate System

Dopamin-opiate system otak tampaknya terlibat dalam nyeri kepala, dan intensitas paparan elektromagnetik rendah mempengaruhi sistem tersebut (Frey 1998). Studi eksperimental pada hewan menunjukkan paparan EMF dari frekuensi gelombang mikro mengaktifkan sistem opioid endogen dalam otak, sedangkan studi tentang aktivitas neurotransmitter otak belum ada keseragaman, beberapa menunjukkan penurunan, dan peningkatan aktivitas acetylcholinesterase (Bortkiewicz 2001).

C) Efek Radiasi Pada Transport Ion Menbran Sel

Dalam studi in vitro menunjukkan EMF (Electromagnetic Field) dapat menyebabkan perubahan dalam permeabilitas blood-brain barrier dan gangguan dalam transpor aktif Na +, K + ion dan pelepasan ion Ca + + oleh membran selular.Paparan EMF dapat membangkitkan membran shok dan efek lainnya. Apalagi bila voltase gelombang elektromagnetik membran melebihi ambang rangsang, suatu pori-pori lebar pada membran akan terbentuk. Fenomena ini disebut elektroporasi.Sebagai hasilnya plasma membran menjadi bocor dengan hilangnya molekul intraselular, ion dan makromolekul juga termasuk kalsium (Hamada dkk 2011).


(39)

Gambar 2.6

Pengaruh Radio Frequency (RF) pada struktur sellular dan sub-sellular. (Hamada dkk 2011)


(40)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.1: Kerangka Konsep 3.2 Definisi Operasional

1. Media Elektronik:Merupakan media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis. (freedictonary)

2. Nyeri Kepala: Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk) (Sjahrir, 2008).


(41)

3. Mahasiswa: Adalah jenis kelamin perempuan dan laki-laki yang mengikuti program studi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam angkatan 2011.

3.3 Cara Ukur : Wawancara

3.4 Alat Ukur : Kuesioner, dengan 18 pertanyaan yang diadaptasi sesuai dengan penelitian Busch dkk (2010), Santini dkk (2002) dan International Headache Society (IHS).

o Jawaban yang benar diberi skor 1 o Jawaban yang salah diberi skor 0

3.5 Kategori : Jawaban benar >10 = ada hubungan Jawaban benar <10 = tidak ada hubungan Skala Pengukuran : Nominal


(42)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional (studi potong lintang) di mana data akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, propinsi Sumatera Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Desember 2014, sedangkan pengambilan dan pengumpulan data dilakukan selama empat bulan mulai dari bulan September sampai bulan Desember 2014.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, angkatan tahun 2011.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi mahasiswa.


(43)

Kriteria Inklusi

1. Semua mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, angkatan 2011.

2. Mahasiswa dengan nyeri kepala primer.

Kriteria Eksklusi

1. Peserta dengan nyeri kepala sekunder. 2. Ibu-ibu hamil dan/atau menyusui. 4.3.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling yaitu consecutive sampling di mana semua sampel yang terdapat harus memenuhi kriteria inklusi and eksklusi supaya dapat dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi.

4.3.4 Besar Sampel

Rumus perhitungan besar sampel untuk penelitian ini menggunakan data proporsi,formulanya seperti berikut: (Dr.Sudigdo,2013)

N = d²

(Zα)²pq

Keteranganrumus : N = jumlah/besarsampel

Α = tingkatkemaknaan.

p = proporsikeadaan yang akandicari

d = tingkatketepatan absolute yang dikehendaki

Maka, tingkat kemaknaan yang dikehendaki adalah sebesar 95% sehingga


(44)

belum tahu proporsinya, dengan nilai p =0,5 maka,nilai q adalah (1-p) = 0,5 sehingga dihasilkan besar sampel paling banyak. Kesalahan absolute yang diinginkan dalam penelitian ini adalah sebesar 10%. Berdasarkan rumus di atas, besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1,962 . 0,5 (1- 0,5) n =

0,102 n = 96,0

Berdasarkan perhitungan di atas, maka besar sampel yang diperlukan adalah 96,04 orang dan dibulat menjadi 100 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpul data dari dua data yaitu data primer dan data sekunder.

4.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpul dari hasil pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui hubungan penggunaan media eletronik dengan nyeri kepala, secara langsung dengan metode angket.

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunderadalah data yang didapatkandaripihakuniversitas yang berhubungandenganjumlahmahasiswaangkatan 2011 di FakultasKedokteran di mana didapatkan sebanyak 521 orang.

4.4.3 Uji Validitas dan Reabilitas Uji Validitas

Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji validitasnya dengan menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan rumus:


(45)

Uji Reabilitas

Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji Cronbach (Crobach Alpha) dengan mengunakan rumus:

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dari setiap responden diperoleh, pengolahan dan analisa data dilakukan dengan memasukkan data tersebut ke dalam komputer dengan bantuan program SPSS (StatisticalPackage for the Social Sciences). Tahap-tahap pengolahan data adalah seperti berikut:

a) Editing, yaitu memeriksa nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah terisi sesuai petunjuk.

b) Coding, yaitu member kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah saat mengadakan tabulasi dan analisa.

c) Entry, yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS (StatisticalPackage for the Social Sciences).

d) Cleaning, yaitu memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan atau tidaknya pada kode, ketidaklengkapan data dan sebagainya


(46)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan Dr. T. Mansyur No.9 Medan.Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.Kampus Fakultas Kedokteran USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru.

USU memiliki visi mewujudkan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2015 menjadi institusi pendidikan kedokteran terdepan , menuju central of excellence dalam berbagai bidang kedokteran, terutama kedokteran tropis (tropical medicines) dan penyakit keganasan (oncology) di Indonesia, dalam mendukung University for Industry, dengan misi:

(1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional dan beretika, melalui pengembangan kurikulum pendidikan yang berbasis kompetensi.

(2) Memusatkan pendalaman pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam pelayanan kesehatan primer, dengan penguatan pada penyakit tropis dan penyakit keganasan.

(3) Membangun kerjasama dengan institusi lain yang berada di dalam/luar negeri bidang kedokteran tropis dan penyakit keganasan.


(47)

(4) Meningkatkan, melengkapi sarana dan prasarana yang memperkuat proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non-probability sampling yaitu consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Maka dengan metode ini diperkirakan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 100 orang mahasiswa.

5.2 Analisis Deskriptif 5.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis data telah dilakukan setelah meneliti semua data yang diperoleh sepanjang pelaksanaan metode penelitian.Antara data-data yang diteliti adalah karakteristik responden dan pengisian kuesioner yang diadaptasi dari penelitian Busch (2010), Santini dkk (2002) dan International Headache Society (IHS).


(48)

5.2.1.1 Analisis Karakteristik Mahasiswa

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Menurut Umur

Berdasarkan tabel 5.1 kelompok umur mahasiswa yang terbesar yang mengalami nyeri kepala akibat media elektronik adalah 21 tahun yaitu 43% (43 orang), dan sisanya sebesar 31% (31 orang) berusia 22 tahun, 16% (16 orang) berusia 20 tahun, 7% (7 orang) berusia 23 tahun dan 3% (3 orang) berusia 19 tahun.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.2 jenis kelamin terbesar adalah perempuan yaitu 62 orang (62%) dan terendah pada kelompok laki-laki yaitu 38 orang (38%).

Umur Frekuensi (n)

Persentase (%)

19 3 3.0

20 16 16.0

21 43 43.0

22 31 31.0

23 7 7.0

Total 100 100.0

Jenis

Kelamin Frekuensi (n)

Persentase (%) Laki-laki 38 38.0 Perempuan 62 62.0 Total 100 100.0


(49)

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Nyeri Kepala Jenis Nyeri Kepala Frekuensi

(n)

Persentase (%) Tension-Type

Headache 88 88.0

Migren 12 12.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 5.3 jenis nyeri kepala yang terbanyak yang dihadapi oleh mahasiwa adalah Tension-Type Headache yaitu 88% (88 orang) dan terendah adalah Migren yaitu 12% (12 orang).

5.2.1.2 Analisis Penggunaan Media Elektronik Pada Mahasiswa Tabel 5.4 Frekuensi penggunaan Handphone pada mahasiswa

Berdasarkan tabel 5.4, frekuensi penggunaan Handphone oleh mahasiswa yang tertinggi adalah 2-10 kali sehari yaitu 54% (54 orang), diikuti oleh penggunaan Handphone kurang dari 2 kali sehari yaitu 41% (41 orang) dan terendah adalah penggunaan Handphone lebih dari 10 kali sehari yaitu 5% (5 orang). Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Non-Parametric Chi Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara lamanya

Penggunaan Handphone Frekuensi (n) Persentase (%)

<2 kali sehari 41 41%

2-10 kali sehari 54 54%

>10 kali sehari 5 5%


(50)

frekuensi pengunaan Handphone dengan nyeri kepala yaitu nilai (p=0.000).(Tabel 5.8)

Gambar 5.1 Waktu Penggunaan Handphone Mahasiswa

Berdasarkan gambar 5.1, waktu penggunaan media elektronik (Handphone) yang terbesar oleh mahasiswa adalah 2-60 menit yaitu sebanyak 55% (55 orang) dan sisanya sebesar 31% (31 orang) menggunakan Handphone kurang dari 2 menit, 13% (13 orang) menggunakan Handphone lebih dari 60 menit dan 1% (1 orang) tidak memiliki Handphone.


(51)

Berdasarkan gambar 5.2, waktu penggunaan media elektronik (Komputer) yang terbesar oleh mahasiswa adalah lebih dari 3 jam yaitu sebanyak 46% (46 orang) dan sisanya sebesar 37% (37 orang) menggunakan komputer selama 1-2 jam, 16% (16 orang) menggunakan komputer kurang dari 1 jam dan 1% (1 orang) tidak memiliki komputer.

Gambar 5.3 Waktu Penggunaan Televisi Mahasiswa

Berdasarkan gambar 5.3, waktu penggunaan media elektronik (Televisi) yang terbesar oleh mahasiswa adalah lebih dari 1-2 jam yaitu sebanyak 36% (36 orang) dan sisanya sebesar 30% (30 orang) tidak memiliki televisi, 25% (25 orang) menggunakan televisi kurang dari 1 jam dan 9% (9 orang) menggunakan komputer lebih dari 3 jam.


(52)

5.2.1.3 Analisis Hasil Uji Non-Parametric Chi Square diantara Penggunaan Media Elektronik dan Nyeri Kepala

Tabel 5.5 Hubungan Penggunaan Handphone dengan Jenis Nyeri Kepala Penggunaan

Handphone

Tension Type Headache

Migraine Total

Tidak memiliki Handphone

1 0 1

<2 Menit 30 1 31

2-60 Menit 45 10 55

>60 Menit 12 1 13

Total 88 12 100

Berdasarkan penggunaan media elektronik Handphone (Hp) dari 1 orang yang tidak menggunakan Handphone, yang menderita nyeri kepala jenis Tension Type Headacheadalah 87 orang dan yang menderita nyeri kepala jenis Migren adalah 12 orang. Didapati sebanyak 99 orang mahasiswa menderita nyeri kepala akibat penggunaan Handphone daripada total 100 orang mahasiswa. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji non-parametric chi squaremenunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan Handphone dengan nyeri kepala yaitu nilai (p=0,000) (Tabel 5.8)


(53)

Tabel 5.6 Hubungan Penggunaan Komputer dengan Jenis Nyeri Kepala Penggunaan

Komputer

Tension Type Headache

Migraine Total

Tidak memiliki komputer

1 0 1

<1 Jam 15 1 16

1-2 Jam 36 1 37

>3 Jam 36 10 46

Total 88 12 100

Berdasarkan penggunaan media elektronik Komputer dari 1 orang yang tidak menggunakan komputer, yang menderita nyeri kepala jenis Tension Type Headacheadalah 87 orang dan yang menderita nyeri kepala jenis Migren adalah 12 orang. Didapati sebanyak 99 orang mahasiswa menderita nyeri kepala akibat penggunaan komputer daripada total 100 orang mahasiswa. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji non-parametric chi squaremenunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan komputer dengan nyeri kepala yaitu nilai (p=0,000) (Tabel 5.8)


(54)

Tabel 5.7 Hubungan Penggunaan Televisi dengan Jenis Nyeri Kepala Penggunaan

Televisi

Tension Type Headache

Migraine Total

Tidak memiliki Televisi

24 6 1

<1 Jam 22 3 16

1-2 Jam 34 2 37

>3 Jam 8 1 46

Total 88 12 100

Berdasarkan penggunaan media elektronik Televisi dari 24 orang yang tidak menggunakan televisi, yang menderita nyeri kepala jenis Tension Type Headacheadalah 64 orang dan yang menderita nyeri kepala jenis Migren adalah 6 orang. Didapati sebanyak 70 orang mahasiswa menderita nyeri kepala akibat penggunaan televisi daripada total 100 orang mahasiswa. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji non-parametric chi squaremenunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan televisi dengan nyeri kepala yaitu nilai (p=0,001) (Tabel 5.8)


(55)

Tabel 5.8 Hasil Uji Non-Parametric Chi Square Antara Hubungan Penggunaan Media Elektronik dengan Nyeri Kepala

Media Elektronik Nyeri Kepala Nilai (P)

Memiliki Handphone 99 0.000

Tidak Memiliki Handphone

Frekuensi Penggunnan Handphone

1

100 0.000

Memiliki Komputer 99 0.000

Tidak Memiliki Komputer 1

Memiliki Televisi 70 0.001

Tidak Memiliki Televisi 30

Dari tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahawa hasil uji Non-Parametric Chi Square antara Penggunaan Media Elektronik dengan Nyeri Kepala menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penggunaan media elektronik dan nyeri kepala pada mahasiswa, di mana masing-masing nilai P menunjukkan nilai < 0.005.


(56)

5.3 Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini, subjek penelitian adalah sebanyak 100 orang mahasiswa yang terdiri dari 38 mahasiswa laki-laki dan 62 mahasiswa perempuan. Dari 100 orang mahasiswa yang menggunakan media elektronik, didapati kesemua 100 mahasiswa menderita nyeri kepala.

Berdasarkan tabel 5.1, didapati usia subjek yang mengalami gangguan nyeri kepala pada penelitian ini yang terbanyak adalah pada usia 21-22 tahun. Pada studi Busch dkk 2011 usia subjek yang mengalami nyeri kepala ≥ 15 tahun adalah sebanyak 553 orang. Dengan uji Non-Parametric Chi Square (tabel 5.8), diketahui ada korelasi yang bermakna antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala

(ρ= 0,000 ).

Berdasarkan karakteristik hubungan penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala (tabel 5.4), pada penelitian ini didapati frekuensi penggunaan Handphone oleh mahasiswa yang tertinggi adalah 2-10 kali sehari yaitu 54% (54 orang). Pada penelitian di Finladia, penggunaan Handphone selama 1 jam sehari dapat menghasilkan radiasi elektromagnetik yang mempengaruhi produksi protein pada sel otak. Selain itu, berdasarkan tabel 5.5, 5.6 dan 5.7, didapati ada hubungan di antara durasi penggunaan media elektronik Handphone, Komputer dan Televisi dengan nyeri kepala pada mahasiswa.Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Non-Parametric Chi Squaremenunjukkan ada korelasi yang bermakna antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala yaitu frekuensi penggunaan Handphone sehari (p= 0.000), durasi yang digunakan setiap panggilan (p= 0.000), durasi sehari menggunakan komputer (p= 0.000) dan durasi sehari menonton televisi (p=0.001). Sedangkan pada studi Chia dkk 2000 tidak dijumpai hubungan yang bermakna antara


(57)

nyeri kepala dengan frekuensi sehari menggunakan Handphone (p= 0,300), tetapi dijumpai hubungan yang bermakna antara nyeri kepala dengan durasi yang digunakan setiap panggilan (ρ= 0.038) dimana dijumpai peningkatan yang bermakna penderita nyeri kepala pada pengguna Handphone jika durasi yang digunakan sehari > 60 menit.

Santini 2002, meneliti gejala yang dialami oleh pengguna Handphone dengan insidensi durasi menelepon perhari signifikan yaitu nilai (P<0.5) lebih sering dilaporkan bila durasi > 2 menit perhari dibandingkan < 2 menit perhari.Insidensi frekuensi menelepon perhari dijumpai gejala yang timbul meningkat yaitu nilai (P<0.5) jika meneleponkan >2 kali perhari dibandingkan <2 kali perhari.

Dasar hubungan antara penggunaan media elektronik dengan Nyeri kepala sebagai paparan dari gelombang mikrointensitas rendah dilaporkan dalam literatur sejak 30 tahun yang lalu (Frey 1998).

Ada beberapa teori yang menghubungkan antara lamanya penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala, Leszczynski (2002) mengobservasi stress respon dan meningkatnya permeabilitas Blood Brain Barrier segera, setelah bermula dan berakhirnya paparan gelombang elegtromagnetik. Jika hal ini berulang (berdasarkan hari), pada akhirnya dalam jangka waktu yang panjang (tahun) akan terjadi akumulasi kerusakan jaringan otak.

Dalam studi in vitro menunjukkan Electromagnetic Field (EMF) dapat menyebabkan perubahan dalam permeabilitas Blood Brain Barrier dan gangguan dalam transport aktif Na +, K + ion dan pelepasan ion Ca + + oleh membran selular. (Bortkiewicz 2001) (Habbas 2008) (Hamada dkk 2011). Paparan Electromagnetic Field (EMF) dapat membangkitkan membran shock dan efek lainnya. Apalagi bila voltase gelombang elektromagnetik membran melebihi ambang rangsang, suatu pori-pori lebar pada membran akan terbentuk. Sebagai hasilnya, plasma membran menjadi


(58)

bocor dengan hilangnya molekul intraselular, ion dan makromolekul lain termasuk kalsium (Hamada dkk 2011).

Faktor otot dapat memainkan peran penting dalam patogenesa nyeri kepala. Bagi mereka yang menggunakan komputer > 56 jam / minggu, rasio prevalensi secara signifikan meningkat untuk nyeri leher atau nyeri bahu dan keduanya , dan untuk kelelahan mata (Palm 2007). Selain itu, otot-otot leher berperan penting pada patogenesanyeri kepala jenis migren yang juga memfasilitasi sensitisasi sentral (Shevel dkk 2004). Posisi duduk yang tidak benar khususnya fleksi leher yang tidak benar dan sikap tubuh yang statis juga mempunyai hubungan yang bermakna dengan nyeri leher dan nyeri kepala pada penelitian 131 pelajar 40% (n=52) (Hellstenius,2009).


(59)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa data yang diperoleh pada penelitian ini, disimpulkan bahwa jika nilai (p<0.005) maka ada hubungan yang signifikan:

1) Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala.

2) Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan handphone dengan nyeri kepala.

3) Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan komputer dengan nyeri kepala.

4) Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan televisi dengan nyeri kepala.

5) Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi penggunaan handphone dengan nyeri kepala.

6.2Saran

1) Perlu disarankan pada mahasiswa dan masyarakat agar lebih berhati-hati pada efek kesehatan yang disebabkan oleh media elektronik terutama nyeri kepala. Para mahasiswa dan masyarakat harus diedukasi agar menjaga jarak mata dengan monitor atau pada layar televise dan juga mengurangi durasi menggunakan Handphone.

2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan studi perbandingan antara pengguna media elektronik dengan bukan pengguna media elektronik yang lebih banyak sehingga hasil penelitian lebih baik.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Bendtsen, L., Jensen, R., 2009. Tension-Type Headache. Clinical Neurology. 27: 525–535.

Bortkiewicz, A., 2001. Study on The Biological Effects of Exposure Mobile phone Frequency EMF. Med Pr.52:101-106.

Busch, A.M., Kries, Thomas, S., Heinrich, S., Straube, A., Radon, K., 2010. The Association Between Use Of Electronic Media And Prevalence Of Headache In Adolescents: Results From A Population-Based Cross- Sectional Study. Bmc Neurology , 10:12.

Chia SE, Chia H.P, Tan JS, 2000. Prevalence of Headache among Handheld Cellular Telephone Users in Singapore: a Community Study. Environ Health Perspect. 108:1059-1062.

Daryanto, 2010. Teknik Handphone. Yrama Widya.

Frey, A.H., 1998. Headaches From Cellular Telephones: are They Real and What are The Implications? Environ Health Perspect. 106:101-103.

Gabmann, J., Vath, Nur. , Gessel, Birgit, Herwig, B.K., 2009. Risk Factors for Headache in Children. Dtsch Arztebl Int. 106: 509–516.

Goel, M.K., Gaur, D.R., Goel, M., Mishra, R., 2009. Time Management Adolescent- Need of The Hour. Int.J.Epidemiology. 6:2.

Goodman, R., Blank, M., 2002. Insights Into Electromagnetic Interaction Mechanisms. Journal Of Cellular Physiology. 192:16–22.

Habash, R.W., 2008. Bioeffects And Therapeutic Applications of Electromagnetic Energy. CRC Press.


(61)

Hamada, A.J., Singh, A., Agarwal, A., 2011. Cell Phones and their Impact on Male Fertility: Fact or Fiction The Open Reproductive. Science Journal, 5:125-137. Hancox, R.J., Milne, R., Richie, Vember, P., 2004 No Association Between Child

And Adolescent Television Viewing and adult Health: A Longitudinal Birth Cohort Study 2000 Lancet ; 364: 257–62.

Headache Classification Subcommittee of the International Headache Society: The International Classification of Headache Disorders. Cephalalgia, 2 2004 24(Suppl 1):9-160

Herwinto, Akbar, A., 2008. Mengenal system Komputer Masa Kini. Yrama Widya Jensen, R., Stovner, L.J., 2008. Epidemiology and Comorbidity of Headache. Lancet

Neurology 7: 354–61.

Lewis, D., Eastern., Lewis, V., 2002. Headaches In Children and Adolescent. Am feb. 65:625-633.

Leszcynski, D., Joenvaara, S., Reininen, J., Kuokka, R., 2002. Nonthermal Activation of the hsp27/p38MAPK Stress Pathway by Mobile Phone Radiation in Human Endothelial Cells: Molecular Mechanism for Cancer and Blood-brain Barrier- related Effects. Differentiation. 70:120-129.

Nittby H. et.al, 2009. Increased Blood Brain Barrier Permeability in Mammalian Brain 7 days after Exposure to the Radiation from a GSM -900. Mobile Phone Pathophysiology. 599

Proceedings Of The International Conference On Non-Ionizing Radiation at Uniten (ICNIR 2003) Electromagnetic Fields And Our Health 20th–22nd October.


(62)

Repacholi MH, 2007. An Overview of WHO's EMF Project and the Health Effects of EMF Exposure World Health Organization Geneva, Switzerland. SJWEH Suppl (3):33–41

Santini R, Seigne M, Faivre L.B, Bouffet S, Sage M, 2002. Symptoms Experienced by Users of Digital Cellular phones: a Study of A French Engineering. Electromagnetic School Biology and Medicine, 21(1), 81-88

Sjahrir, H., 2004. Nyeri Kepala Jilid 1. USU Press. Medan.

Sjahrir, H., 2008. Nyeri Kepala dan Vertigo.Pustaka Cendekia Press. Yogyakarta. Soderqvist F, Carlberg M, Hardell L, 2008. Use Of Wireless Telephones And

Selfreported Health Symptoms: A Population-Based Study Among Swedish Adolescents Aged 15-19 Years. Environ Health 7:18.

Stovner LJ, Hagen K, Jensen R, Katsarava Z, Lipton R, Scher A, SteinerT, Zwart JA, 2007. The Global Burden Of Headache: A Documentation Of Headache Prevalence And Disability Worldwide.Cephalalgia, 27:193-210.

Tyagi A, Duhan M, Bhatia D, 2011.Effect of Mobile Phone Radiation on Brain Activity GSM vs CDMA. Ijstm 2: 2.

Torsheim T, Eriksson L, Schnohr CW, Fredrik Hansen, Bjarnason T, Välimaa R, 2009. Beased Activities and Physical Complaints Among Adolescents from The Nordic Countries. Cephalalgia.;29(2):250-7.


(63)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hemalini Nagadevi Kathiresan

NIM : 110100397

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Malaysia, 15 Juni 1991

Alamat : Jl. Jamin Ginting, Gg.Sederhana No.46 Padang Bulan, Medan

Nomor Telepon : 085760962204

Agama : Hindu

Orang Tua : M.Kathiresan/R.Saraswathy Photo


(64)

Riwayat Pendidikan : Sijil Pelajaran Menengah (SPM) – 2008 Nirwana College – 2010

Fakultas Kedokteran USU - Sekarang Riwayat Organisasi : Ahli, Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar

Malaysia Indonesia Cawangan Medan (PKPMI-CM)


(65)

LAMPIRAN 2

SURAT PENJELASAN

Dengan hormat,

Terlebih dahulu saya ucapkan ribuan terima kasih kepada Saudara/Saudari yang sudi meluangkan masa untuk mempartisipasi dalam menjawab pertanyaan ini.

Saya Hemalini Nagadevi a/p Kathiresan, dengan nomor NIM 110100397 mahasiswi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara melakukan penelitian ini yang berjudul ‘Hubungan Penggunaan Media Elektronik dengan Nyeri Kepala pada Mahasiswa Stambuk 2011 FK USU.

Saya mengedarkan kuesioner ini untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk analisa. Oleh karena itu, saya berharap kesediaan setiap partisipan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Data-data ini hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian dan semua jawaban bagi pertanyaan serta identitas partisipan akan dirahsiakan.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar sesuai dengan keparahan nyeri kepala yang dialami. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kesediaan anda.

Terima Kasih.

Peneliti,


(66)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN PESERTA PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian:

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK DENGAN NYERI KEPALA PADA MAHASISWA STAMBUK 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :……… NIM/Umur :……… Kelamin :………

Saya menyatakan bersedia / tidak keberatan untuk dilibatkan dan berpatisipasi dalam penelitian ini, pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Medan,………2014

Peneliti, Yang membuat Pernyataan


(67)

(68)

(69)

LAMPIRAN 4

KUESIONER

Kuesioner Nyeri Kepala Sekunder diadaptasi sesuai dengan International Headache Society

(IHS) untuk membantu dalam mendiagnosa pasien dengan nyeri kepala sekunder.

1. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala akibat trauma pada kepala atau leher?

a) Ya b) Tidak

2. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala akibat gangguan vaskuler servikal atau kranial?

a) Ya b) Tidak

3. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala akibat gangguan intrakranial non-vaskular?

a) Ya b) Tidak

4. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala akibat daripada penggunaan zat atau penarikan daripada zat tersebut?

a) Ya b) Tidak

5. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala akibat infeksi? a) Ya


(70)

6. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala karena gangguan homeostasis?

a) Ya b) Tidak

7. Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala atau nyeri wajah akibat gangguan pada leher, telinga, mata, gigi, mulut dan hidung?

a) Ya b) Tidak

8. Apakah anda pernah mengalami gangguan psikiatrik/kejiwaan? a) Ya

b) Tidak

9. Apakah anda pernah mengalami neuralgia kranial dan nyeri wajah? a) Ya

b) Tidak

10.Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala akibat neuralgia kranial atau penyebab utama daripada nyeri wajah?

a) Ya b) Tidak

11.Apakah anda pernah mengalami nyeri kepala lain yang berhubungan dengan neuralgia kranial sentral atau nyeri wajah primer?

a) Ya b) Tidak


(71)

LAMPIRAN 5

Kuesioner yang diadaptasi dari (HO K-H dan Ong BK-C)

1. Berapa kali rata-rata sehari anda menggunakan Handphone? a) Tidak memiliki Handphone

b) < 2x sehari c) 2-10x sehari d) > 10x sehari

2. Berapa lama rata-rata waktu yang anda gunakan pada setiap panggilan? a) Tidak memiliki Handphone

b) < 2 menit c) 2-60 menit d) > 60 menit

3. Sudah berapa lama anda memiliki Handphone? a) Tidak memiliki Handphone

b) < 1 tahun c) 1-2 tahun d) > 2 tahun

4. Berapa jam rata-rata sehari anda menggunakan komputer? a) Tidak memiliki komputer

b) < 1 jam c) 1-2 jam

d) ≥ 3 jam

5. Berapa jam rata-rata sehari anda menonton televisi? a) Tidak memiliki televisi

b) < 1 jam c) 1-2 jam


(72)

d) ≥ 3 jam

6. Apakah anda pernah menderita sakit kepala? a) Ya

b) Tidak

7. Apakah anda pernah menderita sakit kepala hari ini? a) Ya

b) Tidak

8. Pertama kali timbul pada umur berapa? a) 12-15 tahun

b) 16-18 tahun c) 18-20 tahun

9. Sejak itu (pertama kali timbul sakit kepala) sudah berapa kali mengalami sakit kepala?

a) 1-4 kali b) 5-9 kali c) > 10 kali

10. Berapa hari sakit kepala timbul selama satu tahun? a) < 180 hari (<14 hari/bulan)

b) > 180 hari (> 15 hari/bulan) 11. Berapa lama nyeri kepala timbul?

a) Beberapa detik b) < 30 menit c) 30 menit – 24 jam d) 24 jam – 72 jam e) > 72 jam

12.Dimana lokasi nyeri kepala? a) Leher dan tengkuk (occipital) b) Bitemporal


(73)

d) Sebelah kepala

e) Seluruh kepala/Puncak kepala 13. Bagaimana sifat nyeri?

a) Berdenyut b) Diikat/berat

c) Tajam/tikam/tusukjarum

14. Selama serangan nyeri kepala, apakah anda mengalami? a) Mual

b) Muntah c) Phonopobia d) Photopobia

15. Yang sering menimbulkan nyeri kepala? a) Emosi : Ya / Tidak

b) Keletihan Fisik : Ya / Tidak c) Kurang Tidur : Ya / Tidak

d) Perubahan Lingkup (cahaya, tenperatur, bau, debu) : Ya / Tidak e) Premenstruasi / Menstruasi (Haid) : Ya / Tidak

f) Penyakit : Ya / Tidak

g) Makanan / Minuman : Ya / Tidak 16. Apakah nyeri bertambah berat bila ;

a) Aktifitas Fisik : Ya / Tidak b) Menaiki Tangga : Ya / Tidak 17.Bagaimana derajat nyeri kepala?

a) Ringan : Nyeri kepala tidak menggangu aktifitas sehari-hari

b) Sedang : Nyeri kepala menggangu aktifitas sehari-hari (masih bekerja tapi terganggu)

c) Berat : Nyeri kepala dan perlu istirahat (tidak dapat bekerja)

18. Pada saat nyeri kepala timbul, apakah ada tanda muncul serangan sesaat berupa:


(74)

a) Kilatan cahaya/ Bintik buta (Blind Spot)/ Garis berwarna pada penglihatan : Ya / Tidak

b) Vertigo (rasa berputar) dan/atau pandangan ganda: Ya / Tidak c) Kelemahan/ Kebas sebelah badan atau muka : Ya / Tidak


(75)

DATA RESPONDEN

Nama/

Responden Umur Sex Hp Komputer Televisi

Jenis Nyeri Kepala

Freq P.Hp

1 21 1 2 4 2 1 1

2 20 1 4 4 3 1 2

3 22 2 2 2 1 1 2

4 22 2 2 2 3 1 1

5 20 2 3 3 3 1 1

6 22 2 3 3 2 1 2

7 22 1 3 3 2 1 2

8 22 2 2 4 2 1 2

9 21 2 3 2 3 1 2

10 22 2 3 4 1 2 1

11 21 1 3 2 2 1 2

12 21 1 2 3 2 1 1

13 21 1 2 3 1 1 2

14 23 1 3 3 3 1 3


(76)

16 20 2 2 3 3 1 3

17 21 2 2 3 3 1 2

18 22 2 3 3 3 1 2

19 23 2 3 4 1 2 1

20 22 2 3 4 1 2 1

21 20 2 2 3 2 1 2

22 21 2 2 4 2 1 2

23 21 2 2 3 4 1 1

24 20 1 3 4 4 1 2

25 21 1 3 3 4 1 2

26 21 2 3 4 1 1 3

27 21 2 2 2 1 1 1

28 21 2 3 4 1 1 1

29 22 2 3 3 1 1 2

30 21 2 3 4 1 2 2

31 20 1 3 2 2 1 1

32 22 2 3 4 3 1 2

33 21 1 2 4 2 1 1


(77)

35 22 1 3 4 1 1 2

36 21 2 4 4 2 1 2

37 21 2 2 4 2 1 2

38 21 2 4 3 4 1 2

39 21 1 4 3 3 1 2

40 21 2 3 3 1 1 1

41 21 2 2 3 3 1 2

42 21 2 2 4 4 1 1

43 20 2 2 3 1 1 1

44 22 2 3 4 2 1 1

45 21 2 2 4 1 1 2

46 22 2 3 4 1 1 1

47 23 1 2 4 2 2 1

48 22 2 4 4 3 1 2

49 20 2 3 4 1 2 3

50 22 2 3 4 1 1 1

51 21 1 2 4 2 1 1

52 21 2 3 4 1 1 1


(78)

54 21 2 3 3 3 1 1

55 21 1 3 2 2 1 2

56 22 2 4 3 1 1 2

57 21 1 4 4 1 1 2

58 22 2 3 4 1 1 1

59 20 2 3 2 3 1 1

60 22 2 3 4 1 2 1

61 22 2 4 4 2 2 2

62 20 1 3 4 1 1 2

63 20 2 3 3 3 1 2

64 23 2 3 3 1 1 2

65 21 2 3 4 1 1 3

66 21 2 2 2 1 1 2

67 21 1 2 3 4 1 2

68 22 2 3 4 2 2 2

69 19 1 4 4 4 1 2

70 21 2 3 2 3 1 2

71 21 2 3 2 3 1 1


(79)

73 22 2 3 2 3 2 2

74 21 1 2 4 2 1 1

75 21 2 2 4 1 1 2

76 21 1 3 4 3 1 1

77 22 2 3 3 1 1 2

78 22 1 3 3 4 1 1

79 22 1 4 4 2 1 1

80 23 1 3 4 3 1 2

81 21 1 2 4 2 1 1

82 22 2 2 2 2 1 2

83 22 1 3 2 3 1 1

84 21 2 3 3 2 1 2

85 22 1 2 4 3 1 1

86 21 1 1 1 3 1 2

87 20 1 3 4 3 1 1

88 21 1 2 3 3 1 2

89 22 2 3 4 4 2 1

90 23 1 2 3 3 1 2


(80)

92 19 2 2 3 3 1 1

93 20 1 3 3 3 1 2

94 21 2 2 2 3 1 1

95 23 1 3 3 2 1 1

96 22 2 3 4 3 1 1

97 19 2 4 2 1 1 2

98 22 1 3 3 3 2 2

99 20 1 3 3 2 1 1


(81)

LAMPIRAN 6 - CORRELATIONS

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 PTotal

P1 Pearson

Correlation 1 1.000

** 1.000** .375 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .490* .723**

Sig.

(2-tailed) .000 .000 .103 .103 .103 .103 .103 .103 .103 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P2 Pearson

Correlation 1.000 **

1 1.000** .375 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .490* .723**

Sig.

(2-tailed) .000 .000 .103 .103 .103 .103 .103 .103 .103 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P3 Pearson

Correlation 1.000

** 1.000** 1 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .490* .723**

Sig.

(2-tailed) .000 .000 .103 .103 .103 .103 .103 .103 .103 .028 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P4 Pearson

Correlation .375 .375 .375 1 .375 1.000 **

.375 .375 .375 .375 .490* .649**

Sig.

(2-tailed) .103 .103 .103 .103 .000 .103 .103 .103 .103 .028 .002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P5 Pearson

Correlation .375 .375 .375 .375 1 .375 1.000

** 1.000** 1.000** 1.000** .840** .870**

Sig.

(2-tailed) .103 .103 .103 .103 .103 .000 .000 .000

.000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P6 Pearson

Correlation .375 .375 .375 1.000 **


(1)

CASE PROCESSING SUMMARY

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Penggunaan handphone *

Jenis Nyeri Kepala 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Penggunaan Komputer *

Jenis Nyeri Kepala 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Penggunaan Televisi * Jenis

Nyeri Kepala 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%


(2)

TABEL CROSSTAB

1.

PENGGUNAAN HANDPHONE DENGAN JENIS NYERI KEPALA

Jenis Nyeri Kepala

Total Tension type

headache Migrain Penggunaan

handphone

Tidak memiliki handphone

Count 1 0 1

% within Jenis Nyeri

Kepala 1.1% .0% 1.0%

<2 menit Count 30 1 31

% within Jenis Nyeri

Kepala 34.1% 8.3% 31.0%

2-60 menit Count 45 10 55

% within Jenis Nyeri

Kepala 51.1% 83.3% 55.0%

>60 menit Count 12 1 13

% within Jenis Nyeri

Kepala 13.6% 8.3% 13.0%

Total Count 88 12 100

% within Jenis Nyeri


(3)

2.

PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN JENIS NYERI KEPALA

Jenis Nyeri Kepala

Total Tension type

headache Migrain Penggunaan

Komputer

Tidak memiliki komputer

Count 1 0 1

% within Jenis Nyeri

Kepala 1.1% .0% 1.0%

< 1 jam Count 15 1 16

% within Jenis Nyeri

Kepala 17.0% 8.3% 16.0%

1-2 jam Count 36 1 37

% within Jenis Nyeri

Kepala 40.9% 8.3% 37.0%

> 3 jam Count 36 10 46

% within Jenis Nyeri

Kepala 40.9% 83.3% 46.0%

Total Count 88 12 100

% within Jenis Nyeri

Kepala 100.0% 100.0% 100.0%


(4)

3.

PENGGUNAAN TELEVISI DENGAN NYERI KEPALA

Jenis Nyeri Kepala

Total Tension type

headache Migrain Penggunaan

Televisi

Tidak memiliki televisi

Count 24 6 30

% within Jenis Nyeri

Kepala 27.3% 50.0% 30.0%

< 1 jam Count 22 3 25

% within Jenis Nyeri

Kepala 25.0% 25.0% 25.0%

1-2 jam Count 34 2 36

% within Jenis Nyeri

Kepala 38.6% 16.7% 36.0%

>3 jam Count 8 1 9

% within Jenis Nyeri

Kepala 9.1% 8.3% 9.0%

Total Count 88 12 100

% within Jenis Nyeri


(5)

HASIL UJI NON-PARAMETRIC CHI SQUARE

FREKUENSI

1.

DURASI PENGGUNAAN HANDPHONE

Observed N Expected N Residual Tidak memiliki handphone 1 25.0 -24.0

<2 menit 31 25.0 6.0

2-60 menit 55 25.0 30.0

>60 menit 13 25.0 -12.0

Total 100

2.

DURASI PENGGUNAAN KOMPUTER

Observed N Expected N Residual Tidak memiliki komputer 1 25.0 -24.0

< 1 jam 16 25.0 -9.0

1-2 jam 37 25.0 12.0

> 3 jam 46 25.0 21.0

Total 100

3.

DURASI PENGGUNAAN TELEVSI

Observed N Expected N Residual Tidak memiliki televisi 30 25.0 5.0

< 1 jam 25 25.0 .0

1-2 jam 36 25.0 11.0

>3 jam 9 25.0 -16.0

Total 100


(6)

4.

JENIS NYERI KEPALA

Observed N Expected N Residual Tension type

headache 88 50.0 38.0

Migrain 12 50.0 -38.0

Total 100

5.

FREKUENSI PENGGUNAAN HANDPHONE

Observed N Expected N Residual

<2 kali sehari 41 33.3 7.7

2-10 kali sehari 54 33.3 20.7

>10 kali sehari 5 33.3 -28.3

Total 100

TEST STATISTICS

Penggunaan handphone

Penggunaan Komputer

Penggunaan Televisi

Jenis Nyeri Kepala

Frekuensi Penggunaan

Handphone Chi-Square 66.240a 49.680a 16.080a 57.760b 38.660c

df 3 3 3 1 2

Asymp. Sig. .000 .000 .001 .000 .000

a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 25.0. b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 50.0. c. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 33.3.