Jenis-jenis Citra LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, metode kuantisasi, dan beberapa subpokok pembahasan lainnya yang menjadi landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Citra Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi. Citra merupakan suatu representasi gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek [9]. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan[4]. Citra yang digunakan dalam pengolahan citra oleh komputer adalah citra dalam bentuk digital. Citra digital dapat didefenisikan sebagai suatu larik array piksel berukuran dua dimensi.Sedangkan piksel merupakan komponen dari larik sebuah citra digital yang menunjukkan nilai kecerahan tertentu. Misalnya citra yang mempunyai ukuran 512 x 512, berarti jumlah piksel vetikal adalah 512 piksel, sedangkan jumlah piksel horizontal adalah 512 piksel, sehingga jumlah piksel keseluruhan yang terdapat dalam citra tersebut adalah 262144 piksel [9].

2.2 Jenis-jenis Citra

Terdapat 2 macam citra yaitu : 1. Citra Kontinu, citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog. Contoh : mata manusia, kamera analog. 2. Citra digital, citra yang dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu [4]. Citra dapat dikatakan sebagai citra digital jika citra tersebut disimpan dalam format digital dalam bentuk file. Seperti halnya proses digitalisasi dalam bentuk data lain, proses digitalisasi pada citra juga Universitas Sumatera Utara merupakan proses pengubahan suatu bentuk data citra dari yang bersifat analog ke dalam bentuk data digital. Yang mana proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, seperti kamera serta scanner. Hanya citra digital yang dapat diolah menggunakan komputer sedangkan jenis citra yang lain dapat diolah dengan komputer jika citra tersebut diubah terlebih dahulu menjadi citra digital. Berikut ini gambar elemen sistem pemrosesan citra digital. Gambar 2.1 Elemen Sistem Pemrosesan Citra Digital Digitizer pada gambar diatas berfungsi untuk menangkap citra yang melakukan penjelajahan citra dan mengkonversi citra tersebut ke representasi numerik sebagai masukan bagi komputer. Hasil dari digitizer ini adalah matriks yang elemen-elemennya menyatakan nilai intensitas cahaya pada satu titik. Komputer digunakan pada sistem pemrosesan citra. Piranti tampilan berfungsi untuk mengkonversi matriks intensitas tinggi kemudian merepresentasikan citra ke tampilan yang dapat dilihat oleh manusia. Sedangkan media penyimpanan berfungsi untuk menyimpan hasil konversi citra menjadi citra digital sehingga dapat disimpan secara permanen agar dapat diproses lagi pada waktu yang lain [4]. Sebuah citra digital terdiri dari titik-titik persegi panjang atau elemen gambar yang diatur dalam m baris n kolom. Jumlah dari m x n disebut resolusi gambar dan titik-titik tersebut disebut piksel [3]. Semakin tinggi resolusi semakin banyak jumlah piksel untuk tiap inci gambar, semakin halus gambar yang diperoleh. Ini disebabkan jumlah informasi yang hilang semakin sedikit.

2.3 Piksel