1. Izin Usaha Industri Kecil yaitu izin usaha industri dengan nilai investasi
sampai dengan Rp.200.000.000.- dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Izin Usaha Industri menengah dengan nilai Rp. 200.000.000.- dua ratus juta
rupiah sampai dengan Rp. 500.000.000.- lima ratus ribu rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3. Izin Usaha Industri Besar yaitu izin usaha industri dengan nilai investasi
diatas Rp. 5.000.000.000.- lima milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Dan dalam Perda yang sama dinyatakan bahwa Usaha Industri Kecil tertentu yang tidak terkait dengan dampak lingkungan dan sumber bahan baku tertentu dengan nilai
investasi kurang dari Rp.5.000.000.-lima juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dikecualikan dari ketentuan ini.
D. Prosedur Izin Usaha Industri Pemerintahan Kota Medan
Dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002, tentang Retribusi Izin Usaha Industri, perdagangan, gudangruangan dan tanda daftar
Perusahaan BAB II Pasal 8 dinyatakan: 1.
Untuk memperoleh izin usaha industri si pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk.
2. Permohonan dipersamakan dengan SPTRD
3. Izin Usaha Industri, dapat diberikan setelah jumlah retribusi yang ditetapkan
untuk dilunasi.
Jangka waktu berlaku Izin Usaha Industri, ditetapkan selama usaha tersebut masih menjalankan kegiatan usaha. Dalam rangka pengendalian dan pengawasan
terhadap Izin Usaha Industri, wajib dilakukan pendaftaran ulang setiap 3 tiga tahun sekali.
Izin Usaha Industri, diberikan atas nama pemohon. Dalam surat izin usaha industri, dimuat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh
pemegang izin. Izin usaha industri tidak dapat dipindah tangankan kepada pihak lain kecuali atas persetujuan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk
80
pemegang izin usaha industri, diwajibkan:
81
a. Menyediakan racun api dan alat-alat pencegah kebakaran serta bertanggung
jawab atas kemungkinan terjadinya kebakaran yang ditimbulkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Bertanggung jawab atas limbah yang bersumber dari kegiatan usaha
c. Mendaftar ulang dan membayar retribusi setiap 3 tiga bulan sekali bagi izin
usaha d.
Memasang turunan surat izin usaha industri pada dinding bangunan yang mudah dibaca.
80
Peraturan Daerah Kota Medan, No 10 Tahun 2002, Tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan, Pasal 10
81
Peraturan Daerah Kota Medan, No 10 Tahun 2002, Tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan, Pasal 11
Izin Usaha Industri, dapat dicabut dan dinyatakan tak berlaku lagi serta tidak memiliki hukum lagi apabila:
82
a. Pemegang usaha industri, diperoleh secara tidak sah
b. Terjadi pemindahan letak lokasi perusahaan dan perubahan klasifikasi usaha
c. Pemegang izin tidak memenugi kewajiban-kewajiban dan lokasi tempat usaha
tidak sesuai lagi dengan perkembangan penataan kota. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1995,
izin usah industri dapat dicabut dalam hal : 1.
Perusahaan Industri yang melakukan perluasan tanpa memiliki izin perluasan 2.
Perusahaan Industri yang melakukan pemindahan lokasi usaha industri tanpa persetujuan tertulis oleh mentri
3. Perusahaan industri yang menimbulkan kerusakan dan pencemaran akibat
kegiatan usaha industri terhadap lingkungan hidup melampaui batas baku mutu lingkungan
4. Perusahaan industri yang melakukan kegiatan usaha industri tidak sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam izin yang diperolehnya 5.
Perusahaan industri yang tidak menyampaikan informasi industri atau dengan sengaja menyampaikan informasi industri yang tidak benar.
82
Peraturan Daerah Kota Medan, No 10 Tahun 2002, Tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan, Pasal 13
Dalam Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.590MPPKep101999 dalam pasal 25 ayat 1 dinyatakan: terhadap permintaan
IUI yang diterima dan ternyata belum memenuhi salah satu ketentuan yaitu : a. belum lengkap isian yang harus dipenuhi oleh pemohon.
b.belum memnuhi persyaratan lingkungan hidup berupa penyusunan upaya pengendalian dampak pencemaran sebagai akibat kegiatan usaha industri terhadap
lingkungan hidup dengan kewajiban memiliki AMDAL, UKL dan UPL atau surat penyataan pengelolaan lingkungan SPPL
Selain itu perusahaan dapat diberikan peringatan secara tertulis apabila: menimbulkan kerusakan dan atau pencemaran akibat kegiatan usaha industri terhadap
lingkungan hidup yamg melampaui batas baku mutu lingkungan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan sesuai dengan IUI dan TDI yang
diperoleh maka perusahaan industri wajib:
83
1 melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat
kegiatan industri yang dilakukannya dengan melaksanakan AMDAL, UPL, UKL atau SPPL yang berlaku bagi jenis-jenis industri yang telah di tetapkan.
2 melaksanakan upaya yang menyangkut keamanan dan keselamatan alat, bahan baku dan bahan penolong, proses serta hasil produksinya termasuk pengangkutannya
dan keselamatan kerja.
83
hasil wawancara dengan Ir. Rudsel Triana Tetty, Kepala Seksi Agro dan Hasil Hutan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Tanggal 22 Agustus 2007.
E. Public Service sebagai Fungsi Utama Pemerintah