mengurangi kedaulatan atau wewenang pemerintahan. Pemerintah, dan dengan luas areal atau lahan yang cukup besar, sehingga merupakan suatu
usaha yang cukup rumit dari segi hukum memerlukan konsesi, tidak cukup dengan izin biasa.
C. Wewenang Pemerintah Daerah Dalam Mengatur Izin Industri
Dalam melakukan tugasnya, alat-alat perlengkapan administrasi negara harus melakukan suatu perbuatan tertentu, hal ini dimaksudkan agar alat-alat perlengkapan
administrasi negara dapat melakukan tugasnya dengan baik. Perbuatan tata usaha tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga macam perbuatan-buatan tata usaha
negara yaitu: 1.
Mengeluarkan atau menetapkan keputusan yang disebut ketetapan administrasi 2.
Mengeluarkan peraturan 3.
Melakukan perbuatan materiil atau perbuatan wajar.
67
Dengan demikian dalam pembicaraan tentang bentuk-bentuk perbuatan alat- alat perlengkapan administrasi negara yang akan dibicarakan adalah bentuk-bentuk
perbuatan alat-alat perlengkapan administrasi negara yang disebut ketetapan administrasi yang sifatnya sepihak, pengertian ketetapan administrasi sebagaimana
disebutkan diatas dapat disempurnakan menjadi “Perbuatan hukum pemerintah atau penguasa dalam arti luas dalam lapangan pemerintahan dalam arti sempit, yang
dilakukan berdasarkan wewenang yang diberikan kepadanya oleh aturan hukum
67
Ibid, hal.56
inabstrakto dan unpersonal, yang berupa pembentukan aturan hukum inkonkrito mengenai sesuatu yang konkrit dan terhadap subyek hukum yang konkret.
68
Pengertian ketetapan administrasi sebagaimana dirumuskan diatas mengandung pengertian bahwa, ketetapan administrasi itu adalah perbuatan hukum
pemerintah dalam pengertian luas yang dilakukan dalam lapangan pemerintahan dalam arti luas meliputi:Pemerintah dalam arti sempit, badan pembentuk Undang-
undang dan pengadilan. Ketetapan administrasi memiliki bentuk-bentuk khusus, yaitu: izin, dispensasi dan konsesi. Syarat-syarat yang disertai pada pemberian izin,
dispensasi, konsesi dan lisensi tersebut pada hakikatnya merupakan suatu aturan hukum inkonkrito yang sifatnya konstutif dalam arti bahwa dalam pemberian izin dan
sebagai itu, oleh alat perlengkapan administrasi negara yang bersangkutan ditentukan suatu perbuatan tertentu dalam hal atau keadaan konkrit yang apabila tidak dilakukan
atau dilanggar dapat merupakan alasan dijatuhkannya sanksi. Dalam pemberian izin industri selaku upaya pemerintah dalam mengendalikan
dampak lingkungan hidup maka dibuatlah Undang-undang tentang perindustrian yaitu: Undang-Undang No. 5 Tahun 1984, dimana dalam Undang-Undang
dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum yang kokkoh dalam upaya pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengembangan yang dilakukan oleh
pemerintah. Dalam Undang-Undang perindustrian ini dinyatakan pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri.
68
Republik Indonesia Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian BAB IV, Pasal 7
Pengaturan industri, pemerintah melakukan pengaturan, pembinaan, pengembangan terhadap industri, untuk :
69
1. Mewujudkan perkembangan industri yang lebih baik, secara sehat dan berhasil
guna 2.
Mengembangkan persaingan yang baik dan sehat serta mencegah persaingan yang tidakjujur
3. Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau
perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat. Melalui pengaturan, pembinaan dan pengembangan, pemerintah mencegah
penanaman modal yang boros serta timbulnya persaingan yang tidak jujur dan kurang dalam kegiatan bidang usaha industri dan sebaliknya mengembangkan iklim
persaingan yang baik dan sehat. Melalui pengaturan, pembinaan dan pengembangan pemerintah mencegah pemusatan dan pengusahaan industri oleh satu kelompok atau
perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat. Pemerintah melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan bidang
usaha industri secara seimbang terpadu dan terarah untuk memperkokoh struktur industri secara seimbang, terpadu dan terarah untuk memperkokoh struktur industri
nasional pada setiap tahap perkembangan industri.
70
69
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 5 Tahun 1984, Tentang Perindustrian, BAB IV Pasal 8.
Adapun yang dimaksud dengan pengaturan, pembinaan dan pengembangan bidang usaha industri dalam pasal ini
adalah upaya yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam arti yang seluas-luasnya terhadap kegiatan industri. Tugas dan tanggung jawab untuk
menciptakan iklim dan suasana yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan
70
Lihat Juga Pasal 9 Dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1984, Tentang Perindustrian
pengembangan bidang usaha industri ini pada dasarnya berada pada pemerintah. Oleh karenanya, adalah wajar bilamana upaya pembinaan dan pengembangan, dilakukan
oleh pemerintah dengan wewenang yang diberikan oleh undang-undang ini, dilakukan secara seimbang, terpadu dan terarah untuk memperkokoh struktur industri
nasional pada setiap tahap perkembangan industri. Pengaturan dan pembinaan bidang usaha industri dilakukan dengan
memperhatikan
71
Upaya perlindungan dan kemudahan ini dibentuk melalui izin usaha industri atau disingkat dengan IUI. Dimana setiap pendirian perusahaan industri baru maupun
setiap perusahaannya wajib memperoleh izin usaha industri. Pemberian izin usaha industri terkait dengan pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri.
Kewajiban memperoleh izin usaha industri dapat dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil. Pengecualian untuk mempunyai izin usaha
industri ini ditujukan terhadap jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil yang karena sifat usahanya serta investasinya kecil lebih merupakan mata
Pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup, serta pengamanan terhadap keseimbangan dan kelestarian sumber
daya alam. Dalam pelaksanaan pembangunan sumber-sumber alam harus digunakan secara rasional. Penggalian sumber daya alam tersebut, harus diusahakan agar tidak
merusak tata lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan dengan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang.
71
Lihat Pasal 12 Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian
pencaharian dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah seperti usaha industri rumah tangga dan industri kerajinan.
Pemerintahan Kota Medan dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan selaku instansi yang berwenang memberikan izin usaha
industri telah mengeluarkan izin usaha industri 2.383 unit usaha.
72
Penyerahan kewenangan tentang pengaturan, pembinaan dan pengembangan terhadap industri, diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Dengan data pertumbuhan dapat dilihat pada lampiran I.
73
a. Perusahaan industri berlokasi di kawasan industri yang telah memiliki izin
Penyelenggaraan pengaturan pembinaan dan pengembangan terhadap industri perlu dilakukan dalam
batas-batas kewenangan yang jelas sehingga pelaksanaannya dapat benar-benar berlangsung seimbang dan terpadu dalam kaitannya dengan sektor-sektor ekonomi,
dan lainnya. Sehubungan dengan itu, dibuatlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 tahun 1995, bahwa untuk memperoleh izin usaha industri
diperlukan tahap persetujuan prinsip. Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang telah memenuhi semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi. Izin usaha industri dapat diberikan, apabila peruahaan industri memenuhi ketentuan sebagai berikut:
72
Hasil Wawancara dengan Kepala seksi Agro dan Hasil hutan Ir. Rudsel Triana Tetty, Rabu, 22 agustus 2007 di Kantor Dinas perindutrian dan Perdagangan Kota Medan.
73
Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian
b. Jenis-jenis komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun
membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan sumber daya alam secara berlebihan.
74
Dan dalam Peraturan Pemerintah dinyatakan izin usaha Industri dan izin perluasan diberikan oleh Menteri dan dapat dilimpahkan.
75
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 590MPPKEP101999 Tentang Ketentuan Cara dan Tata Cara Pemberian Izin
Usaha Industri, Izin Perluasan, dan Tanda Daftar Industri. Dalam pasal 3 Keputusan ini dinyatakan bahwa terhadap semua jenis industri dalam kelompok industri kecil
dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya sebesar Rp.5.000.000.- lima Juta rupiah sampai dengan Rp. 200.000.000.- dua ratus juta rupiah tidak trmasuk tanah
dan bangunan tempat usaha, wajib memperoleh Tanda Daftar Industri atau yang di singkat TDI. Sedangkan terhadap semua jenis industri dengan nilai investasi
perusahaan seluruhnya diatas Rp. 200.000.000.- dua ratus juta rupaih tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, wajib memperoleh Izin Usaha Indutri
atau yang disingkat IUI. Untuk memperoleh IUI diperlukan Tahap Persetujuan Prinsip atau Tanpa
Melalui Tahap Persetujuan Prinsip. IUI yang melalui Tahap Persetujuan Prinsip diberikan kepada perusahaan Industri yang telah memenuhi ketentuan perundang-
undangan yang berlaku seperti antara lain izin lokasi, undang- undang gangguan atau
74
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 13 Tahun 1995, Tentang Izin Usaha Industri, Pasal 4
75
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 1995, Pasal 9
AMDAL, upaya pengelolaan lingkungan UKL, upaya pemantauan lingkungan UPL dan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi serta telah siap
berproduksi. Sedangkan bagi perusahaan industri yang: jenis industrinya tidak tercantum pada Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 148MSK71995
Tentang penetapan Jenis dan Komoditi Industri yang proses produksinya tidak merusak ataupun membahayakan lingkungan serta tidak mengunakan sumber daya
alam secara berlebihan atau tidak berlokasi di kawasan industrikawasan berikat dapat memperoleh IUI harus melalui Tahap Persetujuan Prinsip.
76
Dengan adanya kewenangan Pemerintah Kota Medan dapat dilihat melalui Peraturan Daerah Kota Medan. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002
tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudangruangan dan Tanda Daftar Perusahaan dengan pertimbangan bahwa peranan dunia usaha disektor
industri dan perdagangan di Kota Medan sangat mendukung pengembangan potensi daerah dan juga merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah PAD, bahwa
dalam rangka meningkatkan peranan dunia usaha disektor industri dipandang perlu mengadakn ketentuan-ketentuan yang dapat menunjang pertumbuhan industri di
daerah sekaligus akan dapat memberikan kemudahan, kepastian dan perluasan kesempatan berusaha serta sebagai alat pembinaan bagi Pemerintah Daerah.
Adapun yang dimaksudkan dengan industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi
76
Hasil wawancara dengan Ir. Rudsel Triana Tetty, Kepala Seksi Agro dan Hasil Hutan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Hari selasa 22 agustus 2007.
barang yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancangan bangun dan kerekayasaan industri. Kawasan industri adalah suatu areal yang disediakan
secara khusus untuk melakukan kegiatan industri yang dilengkapo dengan fasilitas dan sarana dikelola oleh suatu badan usaha tersendiri. Izin usaha industri adalah
pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk melakukan kegiatan usaha industri. Dan yang dimaksud dengan retribusi izin usaha industri adalah penggugatan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin usaha industri.
77
Dan yang menjadi persyaratan pemberian izin usaha industri adalah;
78
a. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan Apabila perusahaan berbadan hukum
b. Fotocopy HO bagi yang dipersyaratkan berdasarkan ketentuan izin usaha industri
c. Fotocopy NPWP
d. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk
e. Pas Photo 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar
f. Khusus bagi industri kecil yang tidak mengeluarkan limbah B3, dilengkapi surat
pernyataan tidak keberatan diketahui oleh kepala kelurahan Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha industri wajib memiliki
izin usaha industri dan wajib didaftar dalam daftar perusahaan. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Retribusi Izin Usaha Industri,
Perdagangan, GudangRuangan Dan Tanda Daftar Perusahaan menetapkan Izin Usaha Industri terdiri dari:
79
77
Peraturan Daerah Kota Medan, No. 10 Tahun 2002 , Tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan, Lemaran Daerah Kota Medan No. 4
SCRI:C. Pasal 1 angka 11, 12, 22, 25,28
78
Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2002 Tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, GudangRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan, BAB V Pasal 7
79
Pasal 5 ayat 2 Perda Daerah Kota Medan No.10 Tahun 2002
1. Izin Usaha Industri Kecil yaitu izin usaha industri dengan nilai investasi
sampai dengan Rp.200.000.000.- dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Izin Usaha Industri menengah dengan nilai Rp. 200.000.000.- dua ratus juta
rupiah sampai dengan Rp. 500.000.000.- lima ratus ribu rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3. Izin Usaha Industri Besar yaitu izin usaha industri dengan nilai investasi
diatas Rp. 5.000.000.000.- lima milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Dan dalam Perda yang sama dinyatakan bahwa Usaha Industri Kecil tertentu yang tidak terkait dengan dampak lingkungan dan sumber bahan baku tertentu dengan nilai
investasi kurang dari Rp.5.000.000.-lima juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dikecualikan dari ketentuan ini.
D. Prosedur Izin Usaha Industri Pemerintahan Kota Medan