TERJEMAH TEKS ARAB

Lampiran I TERJEMAH TEKS ARAB

1 9 21 Kami tiada mengutus engakau (ya Muhamad), melainkan menjadi rahmat untuk semesta alam.

2 11 24 Siapakah yang lebih aniaya dari orang yang megnadakan dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dohadapkan kepada Tuhan mereka dan saksi-saksi berkata: Mereka ini berdusta terhadap Tuhannya. Ingatlah, bahwa kutuk Allah atas orang-orang yang aniaya.

3 11 25 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan harta orang lain dengan jalan bathil, kecuali dengan perniagaan (jual beli) dengan suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu bunuh dirimu (saudaramu). Sesungguhnya Allah Penyayang kepadamu.

4 15 33 Perubahan fatwa dan perbedaannya disebabkan karena perkembangan zaman, tempat, keadaan, tujuan, dan kebiasaan yang ada.

BAB II

5 27 47 Dan ssesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat dandakan (pahalanya).

6 28 48 Dan disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik- baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalani (manusia) dari jalan

Allah.

7 28 49 Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarangnya daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih.

8 28 50 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

9 29 51 Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.

10 29 52 Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

11 29 53 Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: ”Mereka itu sama”.

12 50 Al-Nawawi berkata, al-Mawardi berkata: Sahabat- sahabat kami (ulama madzhab Syafi’i) berbeda pendapat tentang pengharaman riba yang ditegaskan dalam al- quran, atas dua pandangan. Pertama, pengharaman tersebut bersifat mujmal (global) yang dijelaskan oleh Sunnah. Setiap hukum tentang riba yang dikemukakan oleh Sunnah adalah merupakan penjelasan 9bayan) terhadap kemujmalan al-Quran, baik riba naqad maupun riba nasi’ah. Kedua, bahwa pengharaman riba dalam al-

Quran sesungguhnya hanya mencakup riba nasa’ yang dikenal oleh masyarakat Jahiliyah dan permintaan tambahan atas harta (piutang) disebabkan penambahan masa (pelunasan). Kemudian Sunnah menambahkan riba dalam pertukaran mata uang (naqad) terhadap bentuk riba yang terdapat dalam al-Quran.

13 51 Riba menurut bahasa adalah tambahan. Dan riba menurut al-Quran adalah setiap tambahan terhadap harta pokok tanpa ada akad jual beli.

14 51 Asal dari riba adalah tambahan. Dan riba menurut syari’at adalah setiap tambahan terhadap harta pokok tanpa ada akad jual beli, atau tanpa ada transaksi bisnis yang riil.

15 51 Riba adalah tambahan yang disyari’atkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya ‘iwad (padanan) yang dibenarkan syari’ah atas penambahan tersebut.

16 51 Riba adalah tambahan terhadap harta pokok.

17 51 Setiap hutang yang terdapat syarat untuk memberi manfaat terhadap salah satu pihak, maka itu dinamakan riba.

18 51 Dan riba menurut al-Quran adalah riba yang mempermudah dalam penggunaan uang, yang dilakukan oleh manusia, maka sudah jelas hukumnya haram..

19 52 Riba adalah suatu tambahan yang diambil oleh pihak yang menghutangi (kreditur) terhadap pihak yang dihutangi (debitur) ketika jatuh tempo

20 52 Bunga itu hukunya haram haram haram, dan riba bunga bank adalah seperti riba nasi’ah, baik itu bersifat konsumtif maupun produktif. Karena sesungguhnya kegiatan bank adalah hutang piutang.....! dan bahaya dari 20 52 Bunga itu hukunya haram haram haram, dan riba bunga bank adalah seperti riba nasi’ah, baik itu bersifat konsumtif maupun produktif. Karena sesungguhnya kegiatan bank adalah hutang piutang.....! dan bahaya dari

BAB III

21 63 89 Sesungguhnya riba itu terdapat dalam nasi’ah atau suatu penundaan, penangguhan (tempo).

22 70 94 Keadaan dharurat dapat memboleh sesuatu yang dilarang

23 72 Sesungguhnya Islam itu mudah, tetapi janganlah engkau memempermudahnya.

24 72 Agama Islam itu mudah. Barang siapa yang mencoba untuk mencari kesusahan di dalam agama Islam maka dia akan terjerumus sendiri dalam kesulitan tersebut.

25 73 99 Liat Foot Note no. 94

26 73 101 Liat Foot Note no. 50

27 75 102 Liat Foot Note no. 94

28 76 104 Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

29 77 Setiap hutang piutang yang mengandung unsur manfaat, maka itu termasuk riba.

30 77 105 Barang siapa yang membantu terhadap suatu kemaksiatan meskpun hanya dengan satu ucapan kalimat, maka dosanya seperti orang yang melakukan kemaksiatan tersebut.

31 78 107 Liat Foot Note no. 50

32 78 108 Liat Foot Note no. 51

33 78 109 Liat Foot note no. 105

34 79 Liat halaman 77

35 79 Segala sesuatu yang haram untuk digunakan, maka haram pula menjaga atau menyimpannya.

36 80 Barang siapa yang mendekati suatu larangan, maka dia 36 80 Barang siapa yang mendekati suatu larangan, maka dia

BAB IV

37 93 Ketika dikumpulkan suatu perkara yang halal dan haram, maka akan dimenangkan yang haram

38 93 Suatu kemadharatan itu harus dihilangkan.

39 94 Lihat foot note no. 70.

40 94 Suatu hajat itu bisa menempati atau menggantikan keadaan dharurat (bisa disebut dharurat).

41 94 Suatu kesulitan itu bisa mendatangkan atau menarik kepada kemudahan.

42 95 124

Liat Foot Note no. 50

BAB V

43 96 Liat Foot Note no. 104

44 96 Liat Foot Note no. 51

45 97 Liat halaman 77

47 97 Liat halaman 80

Lampiran 2 BIOGRAFI TOKOH IMAM ABU HANIFAH

Nama lengkapnya adalah Abu Hanifah an-Nu’man bin Sabit bin Zufi at- Tamimi. Lahir di Kufah pada tahun 150 H/699 M. pada pemerintahan al-Qalid bin Abdul Malik, beliau adalah salah satu mujtahid yang sangat banyak pengikutnya, yang mengklaim diri mereka dengan golongan Madzhab Hanafi.. semasa hidupnya, Abu Hanifah dikenal sebagai seorang yang dalam ilmunya, zuhud dan tawadhu’ serta teguh memegang ajaran agama. Beliau tidak tertarik dengan jabatan-jabatan kenegaraan, sehingga beliau pernah menolak sebagai hakim (qadhi) yang ditawarkan oleh al-Mansur. Konon, karena penolakannya, beliau dipenjarakan hingga akhir hayatnya. Beliau meninggalkan beberapa karya, diantaranya al-Musuan (kitab hadits yang kemudian dikumpulkan oleh murid- muridnya), al-Makharaj (buku ini dinisbatkan pada Imam Abu Hanifah, diriwayatkan oleh Abu Yusuf), dan Fiqh Akbar. Abu Hanifah meninggal pada tahun 150 H/767 M, pada usia 70 tahun kemudian dimakamkan di Kizra.