Variabel Bebas Variabel Tergantung Variabel Terkendali Variable terkendali pada penelitian ini terdiri atas: Variabel Tidak Terkendali

3.4.2 Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun Afrika Vernonia amygdalina dengan konsentrasi tertentu yang akan diujicoba.

3.4.3 Variabel Tergantung

Variable tergantung pada penelitian ini adalah pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis pada media TSB dan TSA dengan penentuan nilai KHM dan KBM.

3.4.4 Variabel Terkendali Variable terkendali pada penelitian ini terdiri atas:

a. Jenis dan asal daun Afrika Vernonia amygdalina b. Berat daun Afrika Vernonia amygdalina sebelum pengeringan 2kg dan setelah pengeringan 400g c. Lama dan suhu pengeringan daun Afrika Vernonia amygdalina 5hari pada suhu 40 o C d. Volume etanol yang dipakai 6 liter e. Konsentrasi etanol yang dipakai 70 f. Waktu perendaman daun Afrika Vernonia amygdalina 15 menit g. Suhu saat perendaman daun Afrika Vernonia amygdalina 25 o C h. Waktu perkolasi 2 minggu i. Nomor kertas saring yang dipakai Whatman No.42 j. Jumlah kertas saring saat perkolasi 3 lapis k. Kecepatan tetes cairan dalam perkolator 20 tetesmenit l. Suhu penguapan rotavapor 40 o C m. Waktu penguapan rotavapor 10 jam n. Media pertumbuhan bakteri yaitu TSB Trypricase Soy Broth dan TSA Trypricase Soy Agar o. Sterilisasi alat, bahan coba, dan media p. Enterococcus faecalisATCC 29212 q. Jumlah bahan coba yang diteteskan ke media TSA=50µl, TSB=1 ml r. Suhu inkubasi 37 o C s. Teknik pembiakan E.faecalis t. Waktu pembiakan E.faecalis 24jam Universitas Sumatera Utara u. Waktu pengamatan 24jam

3.4.5 Variabel Tidak Terkendali

Variable tidak terkendali pada penelitian ini terdiri atas: a. Lingkungan kondisi tanah dan iklim tempat tumbuh daun Afrika Vernonia amygdalina b. Usia daun Afrika Vernonia amygdalina c. Perlakuan terhadap daun Afrika Vernonia amygdalina selama tumbuh d. Lama penyimpanan daun Afrika Vernonia amygdalina sampai proses ekstraksi e. Suhu penyimpanan daun Afrika Vernonia amygdalina sampai proses ekstraksi f. Lama pengiriman dari bahan coba sampai ke Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Surabaya g. Suhu saat pengiriman dari bahan coba sampai ke Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Surabaya

3.4.6 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium Nucleatum (Penelitian InVitro)

12 103 68

Efektifitas Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica L.) Terhadap Pertumbuhan Fusobacterium nucleatum Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (Penelitian In Vitro)

9 134 70

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Sea Cucumber (Stichopus Variegatus) Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar

2 53 101

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

8 106 83

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa.Scheff (Boerl)) Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

2 65 72

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernoniaamygdalina) Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar Terhadap Enterococcus Faecalis(Secarain Vitro)

0 0 17

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernoniaamygdalina) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP Enterococcus faecalis(SECARAIN VITRO)

0 0 13