Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kualitas Hidup

4. Hubungan sosial Individu yang memiliki hubungan interpersonal yang baik dan aktif secara sosial akan lebih terpapar dengan pengetahuan. Selain itu, faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu untuk menerima pesan menurut model komunikasi media. 5. Pengalaman Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal bisa diperoleh dari lingkungan sekitarnya dalam proses perkembangannya. Pengetahuan atau kognitif yang dipengaruhi faktor-faktor tersebut diatas merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku atau tindakan seseorang karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2010.

2.4. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kualitas Hidup

Menurut penelitian yang dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUP DR. Sardjito, Tingkat pengetahuan informasi kesehatan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap tingkat kualitas hidup penderita DM tipe 2. Penyuluhan kesehatan tentang DM tipe 2 penting diberikan dalam meningkatkan pengetahuan informasi kesehatan DM tipe 2 dan kualitas hidup penderita DM tipe 2 Silitonga, 2012. Ada hubungan pada variabel pengetahuan, sikap, komplikasi, kadar gula darah, dan kemampuan mengatur pola makan yang bermakna dengan tingkat kecemasan pada penderita DM tipe 2 Wahyuni, 2012. Tingkat kecemasan termasuk ke dalam aspek perasaan negatif yang dinilai dalam domain psikologis WHOQOL-BREF. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas mungkin berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita DM. Penelitian yang dilakukan di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang diabetes mellitus dengan gaya hidup penderita diabetes mellitus tipe II di desa tersebut Hairi,2013. Gaya hidup mencerminkan komplikasi, angka hospitalisasi dan angka mortalitas pada pasien DM Hernández, 1996. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik menghasilkan gaya hidup yang baik sehingga dapat menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas serta meningkatkan kualitas hidup pasien DM. Pada penelitian terhadap farmasis yang dilakukan di India selatan, konseling yang diberikan oleh farmasi kepada pasien DM tidak hanya meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan pasien tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien DM Adepu, 2007. Penelitian tentang hubungan kualitas hidup dengan kepatuhan terapi pada pasien DM di Meksiko menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap yang baik berhubungan dengan 5 dari 6 domain kualitas hidup pada instrumen WHOQOL-100. Oleh sebab itu, intervensi-intervensi yang dapat mengubah sikap negatif ke arah peningkatan tingkat kepatuhan dan peningkatan pengetahuan pasien dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien DM Martínez, 2008.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL