dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilakukan sterilisasi dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada tekanan 2 atm, 115
C. Media MHA yang digunakan sebagai media untuk melihat KBM, sebanyak 7,6 gram Mueller Hinton Agar
dilarutkan ke dalam 200 ml akuades, lalu dipanaskan di atas tungku pemanas magnetik sampai mendidih. Kemudian media yang telah masak disterilkan di dalam
autoklaf selama 15 menit dengan tekanan udara 2 atm, suhu 121 C. Setelah
disterilkan, media disimpan ke dalam lemari pendingin. Jika akan digunakan kembali, media dipanaskan kembali hingga mendidih lalu dituangkan ke dalam masing-masing
petri dan dibiarkan hingga dingin.
3.7.3 Pembiakan spesimen
Pembiakan spesimen S.mutans dilakukan dalam suasana aerob. Selanjutnya pembiakan pada media nutrient agar yang telah disediakan sebelumnya pada cawan
petri. Biakan bakteri diinkubasi dalam suasana aerob pada suhu 37 C selama 24 jam,
lalu diamati apakah bakteri S.mutans telah tumbuh subur dan murni didapat. Apabila pertumbuhan bakteri tidak subur dan terjadi kontaminasi bakteri lain atau jamur,
prosedur pembiakan bakteri dan pengamatan diulang kembali sampai biakan yang didapat benar-benar murni. Kemudian sebanyak 1-2 ose dari biakan murni bakteri uji
tersebut disuspensikan dalam larutan NaCl 0,9 pada tabung reaksi steril. Kemudian suspensi bakteri divorteks hingga homogen sampai diperoleh kekeruhan sesuai
standar Mc Farland atau sebanding dengan jumlah bakteri 1x10
8
CFUml.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Penentuan KHM dan KBM Bahan Coba
Bahan coba ekstrak buah mahkota dewa yang dipakai terdiri dari konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25 dan 3,125 dan 1,56. Dari masing-masing
konsentrasi tersebut diambil sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diberi label sesuai konsentrasi. Suspensi bakteri yang telah dipersiapkan
sebelumnya diambil 1 ml dengan menggunakan mikropipet kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing tabung bahan coba yang telah diberi label kemudian divorteks
hingga homogen. Selanjutnya tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 C selama 24
jam pada inkubator kemudian diamati kekeruhan yang terjadi dengan membandingkan tabung-tabung tersebut dengan kontrol. Konsentrasi terendah dari
larutan sampel yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ditandai dengan mulai adanya kejernihan secara visual oleh tiga pengamat secara independen ditentukan
sebagai Kadar Hambat Minimum KHM. Penentuan KBM dilakukan pada pada konsentrasi 100, 50, 25 , 12,5,
6,25 3,125, 1,56 sehingga semua kelompok larutan dilanjutkan dengan perhitungan jumlah koloni metode Drop Plate Mills Mesra. Bahan coba dengan
konsentrasi diatas diambil 50µ l untuk tiap konsentrasi kemudian diteteskan pada MHA sebanyak 6 replikasi. Spesimen didiamkan selama 15-20 menit sampai
mengering dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 C selama 24 jam. Dilakukan
perhitungan jumlah koloni bakteri dengan prinsip satu sel bakteri hidup bila dibiakkan pada media padat akan tumbuh menjadi 1 koloni bakteri. Perhitungannya
adalah bila bentuk koloni melebar dianggap 1 koloni, bila bentuknya 2 koloni
Universitas Sumatera Utara
bersinggungan dianggap 2 koloni. Satuan yang dipakai adalah CFU Colony Forming Unit ml cairan suspensi.
Setelah dihitung jumlah koloni bakteri pada masing-masing tetesan, kemudian dibuat rata-ratanya dan dikalikan dengan faktor pengenceran dan faktor pengali. Pada
penelitian konsentrasi yang dilakukan perhitungan jumlah koloni merupakan konsentrasi awal sebelum dilakukan dilusi maka faktor pengenceran x1, selain itu
karena pada penetesan suspensi bahan coba dan bakteri pada media padat sebanyak 50µ l, maka perhitungan harus dikali dengan faktor pengali 20 untuk mendapatkan
hasil yang sesuai standar CFUml.
3.8 Analisis Data