Peran Tanaman Mahkota Dewa Sebagai Antibakteri Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian

mempunyai daya antibakteri dengan cara mempresipitasi protein Masduki 1966. Minyak atsiri juga bersifat antibakteri karena efeknya dapat mengganggu pembentukan membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk atau pembentukannya tidak sempurna. 24 Untuk mendapatkan senyawa aktif seperti tanin, polifenol, flavonoid, terpenoid, sterol dan alkaloid perlu diekstraksi dengan penambahan pelarut etanol. Hal ini disebabkan karena pada proses perendaman simplisia dalam pelarut etanol, sel tanaman mengalami kondisi jenuh sehingga sel-selnya akan mengeluarkan zat aktif yang diikat olet pelarut etanol tersebut. 24

2.6 Peran Tanaman Mahkota Dewa Sebagai Antibakteri

Di Indonesia telah dilakukan penelitian mengenai efek antibakteri mahkota dewa, misalnya penelitian uji zona hambat infusum daun mahkota dewa pada pertumbuhan Streptococcus mutans. Penelitian ini dinyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi infusum daun mahkota dewa, maka semakin besar pula zona inhibisinya dan daya hambat terbesar pada konsentrasi 50 . 12 Penelitian Tri Dewianti W, Wulan, dkk menunjukkan bahwa buah mahkota dewa terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri pada produk kering dan produk olahan yang diolah dengan panas tinggi instant dan panas rendah effervescent. Dari hasil penelitian ini juga ditunjukkan bahwa aktivitas antibakteri tertinggi pada produk 50, aktivitas tertinggi pada bakteri Staphylococus aureus pada produk instant dan effervescent 18,3 mm dan bakteri E.coli pada produk instant 10 mm. 9 Universitas Sumatera Utara Penelitian lain mendapatkan infusum daun mahkota dewa daya antibakteri terhadap Stapylococcus aureus dengan KHM 3,125 gram dan KBM 6,25 sedangkan bakteri E.coli juga terdapat efek antibakteri namun tidak lebih besar dari 25 gram. 13 Penelitian lain oleh Darwis A dan Lusiana B pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa ada daya antibakteri buah mahkota dewa terhadap Enterococcus Faecalis . 14 Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka Teori

SALIVA MIKROORGANISME GLIKOPROTEIN STREPTOCOCCUS MUTANS HOST EFEK ANTIBAKTERI Plak kontrol PLAK GIGI Resiko berkurang KARIES ZAT AKTIF : ALKALOID, FLAVONOID, FENOL, TERPEN DAN SAPONIN EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA DEWA DIET KARBOHIDRAT Universitas Sumatera Utara

2.8 Kerangka Konsep

2.9 Hipotesis Penelitian

Dari skema kerangka konsep, lahir hipotesis penelitian bahwa ekstrak buah mahkota dewa memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan didapat KHM dan KBM terhadap S.mutans. BUAH MAHKOTA DEWA STREPTOCOCCUS MUTANS Membran sel terdiri dari polisakarida, protein, dan enzim Fruktosil transferase Glukosil transferase Struktur dan komponen membran sel bakteri terganggu Terjadi hambatan pertumbuhan Streptococcus mutans Mengandung zat aktif : flavonoid, saponin, fenol dan tanin KONSENTRASI ? Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design.

3.2 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah biakan murni S. mutans yang berasal dari laboratorium Tropical Disease Universitas Airlangga. Jumlah pengulangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus umum: t-1 x r-1 ≥ 15 7-1 x r-1 ≥ 15 6 x r-1 ≥ 15 6r-6 ≥ 15 6r ≥ 21 r ≥ 3,5 ≈ 4 Keterangan : t : Jumlah perlakuan dalam penelitian. r : Jumlah perlakuan ulang sampel t-1 r-1 ≥ 15 Universitas Sumatera Utara