4.4 Makna Barongsai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna merupakan arti, atau maksud Deli, 2000:329. Oleh karena itu, bagi masyarakat Tionghoa
barongsai itu memiliki makna atau arti yang sangat penting.
4.4.1 Makna Warna
Pada awal penciptaannya, seniman yang menciptakan Barongsai Selatan terinspirasi dari novel “Romansa Tiga Kerajaan”. “Romansa Tiga
Kerajaan” mengambil setting waktu ketika runtuhnya kejayaan Dinasti Han. Tiga lelaki kemudian mengucapkan sumpah persaudaraan di taman persik
untuk sama-sama mengembalikan kejayaan Dinasti Han. Adalah yang tertua bernama Lau Pei Liu Bei, merupakan keturunan bangsa Han, dia juga
sosok yang menemukan Kerajaan Shu dan menjadi penguasa pertamanya. Saudara yang kedua bernama Kwan Yu Guan Yu. Yang terakhir bernama
Jeung Fei Zhang Fei. Kemungkinan besar mengapa warna kostum Barongsai didasari pada ketiga karakter ini dikarenakan sebagian besar etnik
Tionghoa percaya bahwa mereka adalah keturunan bangsa Han, sehingga ketika menciptakan suatu bentuk kesenian pun haruslah berdasarkan latar
belakang sejarah mereka. Warna-warna dari Barongsai Selatan ini didasari pertama kali berdasarkan ketiga karakter mereka.
Karakter pertama yang menginspirai warna Barongsai adalah Lau Pei Liu Bei – 劉備, digambarkan dengan warna dasar kuningemas di
wajahnya. Secara simbolis, warna ini mewakili beberapa hal. Pertama merupakan warna kulitnya, kedua menggambarkan kebijaksanaannya, dan
Universitas Sumatera Utara
yang ketiga adalah karena warna kuning atau warna dari Kekaisaran seperti yang sudah diketahui di Cina hanya diperuntukkan bagi Kaisar. Pada
bagian wajah terdapat janggut putih panjang yang menggambarkan kebijaksanaan dan kedudukan yang lebih tinggi. Kadang-kadang
ditampilkan juga sebuah ao yu atau jambul elang di tempat tanduk bambu berada. Ekornya berwarna-warni yang melambangkan lima elemen dalam
tradisi Tionghoa. Pada ikatan lehernya terdapat tiga koin, masing-masing mewakili kebijaksanaan, kebajikan, dan keberanian 智, 仁, 勇 – zhi, ren,
dan yong. Bagi masyarakat Tionghoa jenis singa ini disebut sebagai Singa Pembawa Keberuntungan Rui Shih.
Gambar 5.1 : Singa KuningEmas
Kedua adalah Kwan Yu Guan Yu – 關羽, dikenal memiliki wajah kemerahan diceritakan wajah merah Guan Yu didapat ketika dia berusaha
melindungi seorang gadis dari gangguan penjahat lokal. Ayahnya, seorang
Universitas Sumatera Utara
pejabat korupsi, berusaha membalas dendam padanya dengan cara menjebaknya dalam sebuah kuil kemudian membakarnya hidup-hidup.
Warna dasar merah juga dicampur dengan warna hitam melambangkan kebajikan, kesetiaan, dan keberanian Jenderal Guan. Singa jenis kedua ini
menggunakan apa yang disebut dengan mata burung phoenix. Pada ikatan lehernya terdapat dua koin, mewakili kebijaksanaan an keberanian.
Janggutnya panjang dan hitam, seperti Jenderal Guan yang dikenal sebagai Bangsawan dengan Janggut Indah. Ekornya berwarna merah dengan hiasan
berwarna hitam. Singa jenis ini dikenal sebagai Singa Bangun Xing Shi. Yang ketiga adalah Jeung Fei Zhang Fei – 張 飛 , singa ini
memiliki wajah hitam karena dikatakan bahwa Jenderal Jeung memiliki warna kulit muka yang gelap. Warna hitam juga melambangkan jiwa muda,
lugas, dan bersifat memberontak yang merupaka ciri-ciri Zhang Fei. Singa jenis ini juga memiliki ciri janggut hitam yang pendek dan tebal, kedua mata
berwarna merah, tekinganya menyerupai bentuk kembang kol, dan taring. Semua ciri-ciri ini ditambahkan untuk memberi kesan mengancam pada
singa. Ekornya diwarnai dengan warna hitam dan putih dengan lonceng menghiasi tubuhnya, fungsi lonceng ini untuk memberi peringatan, kira-kira
sama dengan fungsi derik pada ular derik. Selain itu, lonceng juga dipercaya memiliki kekuatan pada dunia spiritual. Pada ikatan lehernya terdapat satu
koin yang melambangkan keberanian. Tanduk yang dipakai pada singa ini adalah tanduk besi, hal ini didasari pada fakta bahwa singa ini merupakan
Singa Petarung Dou Shi karena sifat Jenderal Zhang yang senang bertarung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Singa Hitam Gambar 5.2 : Singa Hitam
Kemudian tiga jenis Singa ditambahkan pada jenis singa-singa Barongsai. Yang pertama adalah Jiu Wan Zhao Yun – 趙雲 atau Jiu Ji
Lung Zhau Zi Long – 子龍. Singa ini memiliki buntut berwarna hijau dengan janggut dan bulu berwarna hitam serta sebuah tanduk besi. Zhao
sering disebut sebagai saudara keempat. Cerita yang berkembang menyebutkan ketika pasukan Lau Pei dikalahkan dan kotanya dirampas oleh
musuh, mereka dipaksa untuk keluar dari kotanya. Di tengah kekacauan, Lau Pei terpisah dari keluarganya. Ketika mendengar kabar ini, Jiu Wan
pergi ke daerah kekuasaan musuh dan berhasil menemukan dan menyelamatkan bayi laki-laki Lau Pei dengan cara menerobos jutaan orang
pasukan tentara musuh. Singa hijau ini dikenal sebagai Singa HeroikPerwira Ying Xiong shi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3 : Singa Merah dan Singa Hijau
Yang terakhir adalah singa dengan warna dasar putih yang dikenal sebagai Ma Chiu Ma Chao – 馬超; Ma Chiu dilambangkan dengan warna
ini dikarenakan dia selalu menggunakan kain putih yang digulungkan di lengannya ketika bertarung melawan Kaisar Negeri Wei, Chao Chao Cao
Cao, kain putih ini berfungsi sebagai pengingat dukanya atas ayah dan adiknya yang dibunuh oleh Chao Chao. Hal ini dikarenakan karena Chou
Chou yang baru diangkat sebagai Perdana Menteri yang baru mengetahui rencana mereka untuk mengembalikan kejayaan Dinasti Han dengan cara
merebut kekuasaan darinya. Kemudian dalam peperangan Ma Chiu memiliki sepasukan tentara berjumlahkan 20.000 yang keseluruhannya
menggunakan pakaian putih ketika melawan Chao Chao. Berdasarkan cerita
Universitas Sumatera Utara
inilah singa putih sering disebut sebagai “Singa Pemakaman”, sementara yang lain menyebutnya sebagai “Singa Berbakti”.
Gambar 5.4 : Singa Putih
Satu-satunya warna lain yang juga digunakan pada singa ini adalah hitam. Pita putih dililitkan di daerah sekitar tanduk untuk melambangkan
kain putih yang digunakan oleh Ma Chiu. Singa jenis ini hampir tidak pernah dipertontonkan untuk kepentingan umum kecuali untuk pemakaman
seorang Sifu guru, petinggi-petinggi penting kelompok pertunjukan Barongsai presiden, dan bahkan dalam beberapa kasus Barongsai ini juga
ikut dibakar untuk dapat menemani jiwanya di akhirat. Namun seiring perkembangannya mengikuti konteks hiburan, dalam pertunjukan Barongsai,
jenis Singa Putih acapkali ditampilkan.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu kelima jenis singa ini sering dikenal sebagai “Lima Jenderal Macan Shu”, dan kelimanya juga disebut sebagai perwakilan dari
lima warna oleh kelima elemen.
4.4.2 Makna Kostum Barongsai