Destinasi Pariwisata Kajian terhadap AsasPrinsip yang terkait dengan Penyusunan Norma Hukum Kepariwisataan.

20 Kedua, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.Berdasarkan asas ini materi muatan peraturan daerah tentang pembangunan kepariwisataan tidak berisi ketentuan-ketentuan yang bersifat membedakan berdasarkan latar belakang antara lain agama, suku, ras, golongan, gender, atau status sosial. Inti dari kesamaan adalah keadilan, yang menjamin perlakuan yang sama, sesuai hak dan kewajibannya. Ketiga, ketertiban dan kepastian hukum.Agar peraturan daerah tentang pembangunan kepariwisataan dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.Jaminan kepastian hukum mempunyai dua arti.Pertama, kepastian hukum dalam arti kepastian pelaksanaannya, yakni bahwa hukum yang diundangkan dilaksanakan dengan pasti oleh negara.Kedua, kepastian hukum dalam arti kepastian orientasi, yakni hukum harus sedemikian jelas sehingga masyarakat dan pemerintah serta hakim dapat berpedoman padanya.Masing-masing pihak dapat mengetahui tentang hak dan kewajibannya.Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan kepastian hukum adalah kepastian hukum dalam arti kepastian orientasi. Ini berarti norma hukum pembangunan kepariwisataan harus sedemikian jelas sehingga masyarakat dan pemerintah daerah serta hakim dapat berpedoman padanya, terutama masyarakat dapat dengan jelas mengetahui hak dan kewajiban dalam kaitannya dengan pembangunan kepariwisataan, termasuk norma hukum tentang sanksi atas pelanggarannya tidak boleh berlaku surut. Keempat, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan. Dalam konteks penyusunan norma hukum pembangunan kepariwisataan harus ada keseimbangan beban dan manfaat, atau kewajiban dengan hak yang didapatkannya. Juga harus ada keseimbangan antara sanksi antara aparatur dan masyarakat ketika melakukan kelalaian atau pelanggaran. 2.3. Kajian Terhadap Praktik Penyelenggaraan, Kondisi Yang ada Serta Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat. Kajian terhadap praktik penyelenggaraan, kondisi yang ada serta permasalahan yang dihadapi masyarakat berkaitan dengan kepariwisataan di Kabupaten Badung diuraikan dalam beberapa aspek dibawah ini.

1. Destinasi Pariwisata

Destinasi pariwisata yang terdapat di Kabupaten Badung meliputi daya tarik wisata DTW dan kawasan pariwisata. Sebanyak 33 DTW tersebar di semua kecamatan, dan umumnya berupa wisata alam, wisata budaya, dan 21 wisata buatan. Seluruh DTW tersebut ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 7 Tahun 2005, tanggal 7 Februari 2005 tentang Daya Tarik Wisata di Kabupaten Badung. Daerah Badung Selatan memiliki potensi wisata alam, sebagian besarnya berupa wisata pantai, taman bakau, dan pelestarian penyu. Sedangkan wisata budayanya berupa Pura dan desa tradisional, dan wisata buatan berupa Monumen GWK dan Tempat Rekreasi Water Boom Park and Spa. Wilayah-wilayah yang dijadikan sebagai kawasan pariwisata di Kabupaten Badung meliputi 3 tiga kawasan, yaitu Nusa Dua, Kuta, dan Tuban. Ketiga kawasan tersebut ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah No. 16 Tahun 2009, Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali. Selengkapnya ditampilkan pada Tabel 2.1 yang memaparkan Kawasan Pariwisata, dan Tabel 2.2 yang memaparkan DTW di Kabupaten Badung, serta Tabel 2.3 yang memaparkan DTW yang berpotensi untuk dikembangkan. Tabel 2.1. Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung Tahun 2009 No Nama Kawasan DesaKel Kecamatan Batas Fisik 1. Nusa Dua Benoa Jimbaran Unggasan Pecatu Kuta Selatan Kuta Selatan Kuta Selatan Kuta Selatan Utara: Batas selatan Bandara Ngurah Rai ; Timur: Pantai Timur Kel Tuban, Jimbaran dan Benoa ; Selatan: Pantai Selatan Kel Benoa, Ungasan, Pecatu ; Barat: Pantai Barat Desa Pecatu, Jimbaran dan Tuban. 2. Kuta Kuta Kerobokan Canggu Kuta Kuta Utara Kuta Utara Utara: Batas utara kel.desa Canggu dan Kerobokan ; Timur: Batas Timur Kel. Kerobokan dan Kuta ; Selatan: Batas selatan Kel. Kuta ; Barat: Pantai Barat Keldesa Kerobokan dan Kuta. 3. Tuban Tuban Kuta Utara: Jalan Bakungsari, Mertasari dan Tujungmekar- By Pass ; Timur: By pass Ngurah Rai ; 22 Selatan: Batas utara Bandara Udara Ngurah Rai ; Barat: Pantai Barat Kel. Kuta dan Tuban. Sumber : Perda Provinsi Bali Nomor 162009 tentang RTRW Provinsi Bali Tabel 2.2 Daftar DTW, Jenis Wisata, dan Lokasi Per Kecamatan di Kabupaten Badung No. Nama DTW Jenis Wisata Lokasi DesaKel. Kecamatan 1. Kawasan Luar Pura Uluwatu Wisata Budaya Pecatu Kuta Selatan 2. Pantai Nyang-Nyang Wisata Alam Pecatu Kuta Selatan 3. Pantai Padang-Padang Wisata Alam Pecatu Kuta Selatan 4. Pantai Labuan Sait Wisata Alam Pecatu Kuta Selatan 5. Pantai Suluban Wisata Alam Pecatu Kuta Selatan 6. Pantai Batu Pageh Wisata Alam Unggasan Kuta Selatan 7. Pantai Samuh Wisata Alam Benoa Kuta Selatan 8. Pantai Geger Sawangan Wisata Alam Benoa Kuta Selatan 9. Pantai Nusa Dua Wisata Alam Benoa Kuta Selatan 10. Pantai Tanjung Benoa Wisata Alam Tanjung Benoa Kuta Selatan 11. Pelestarian Penyu di Deluang Sari Wisata Alam Tanjung Benoa Kuta Selatan 12. Taman Rekreasi Hutan Bakau Wisata Alam Tanjung Benoa Kuta Selatan 13. Pantai Jimbaran Wisata Alam Jimbaran Kuta Selatan 14. Garuda Wisnu Kencana GWK Wisata Budaya Jimbaran Kuta Selatan 15. Pantai Kedonganan Wisata Alam Tuban Kuta 16. Pantai Kuta Wisata Alam Kuta Kuta 17. Waterboom Wisata Buatan Kuta Kuta 18. Pantai Legian Wisata Alam Legian Kuta 19. Monumen Tragedi Wisata Kuta Kuta 23 No. Nama DTW Jenis Wisata Lokasi DesaKel. Kecamatan Kemanusiaan Budaya 20. Pantai Peti Tenget Wisata Alam Kerobokan Kuta Utara 21. Pantai Berawa Wisata Alam Tibubeneng Kuta Utara 22. Pantai Canggu Wisata Alam Canggu Kuta Utara 23. Pantai Seseh Wisata Alam Munggu Mengwi 24. Pura Sadha Kapal Wisata Budaya Kapal Mengwi 25. Kawasan Luar Pura Taman Ayun Wisata Budaya Mengwi Mengwi 26. Kawasan Pura Keraban Langit Wisata Budaya Sading Mengwi 27. Desa Wisata Baha Wisata Alam Baha Mengwi 28. Bumi Perkemahan Blahkiuh Wisata Remaja Blahkiuh Abiansemal 29. Alas Pala Sangeh Wisata Alam Sangeh Abiansemal 30. Tanah Wuk Wisata Alam Sangeh Abiansemal 31. Air Terjun Nungnung Wisata Alam Pelaga Petang 32. Wisata Agro Pelaga Wisata Alam Pelaga Petang 33. Kawasan Luar Pura Puncak Tedung Wisata Alam Pelaga Petang Sumber : Profil Pariwisata Kabupaten Badung, 2012 Tabel 2.3 Daftar DTW yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Badung No. Nama Objek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan DesaKel. 1. Pantai Dreamland Wisata Alam Kuta Selatan Pecatu 2. Pantai Blue Point Wisata Alam Kuta Selatan Pecatu 3. Pantai Bingin Wisata Alam Kuta Selatan Pecatu 4. Pantai Tegal Wangi Wisata Alam Kuta Selatan Pecatu 5. Water Park Wisata Buatan Kuta Selatan Pecatu 6. Pantai Gunung Payung Wisata Alam Kuta Selatan Ungasan 7. Pantai Pandawa Wisata Alam Kuta Selatan Kutuh 8. Water Sport Wisata Alam Kuta Selatan Tanjung Benoa 9. Selancar Air Wisata Alam Kuta Kuta 10. Pantai Echo Wisata Alam Kuta Utara Tibubeneng 11. Pantai Batu Bolong Wisata Alam Kuta Utara Canggu 12. Pantai Pererenan Wisata Alam Mengwi Pererenan 13. Pantai Batu Ngaus Wisata Alam Mengwi Cemagi 14. Pantai Mangening Wisata Alam Mengwi Cemagi Sumber : Profil Pariwisata Kabupaten Badung, 2012 24 Menyusul dikeluarkannya Peraturan Bupati Badung No 43 Tahun 2014 Kabupaten badung kembali menetapkan 3 tiga daya tarik wisata yaitu : Daya Tarik Wisata Pantai Pandawa, Daya Tarik Wisata Bali Elephant Camp dan Daya Tarik Wisata Jembatan Tukad Bangkung. Selain itu melalui Peraturan Bupati Badung No 47 Tahun 2010 Kabupaten Badung menetapkan 11 sebelas desa wisata di Kabupaten Badung yaitu; Desa Bongkasa Pertiwi, Desa Pangsan, Desa Petang, Desa Plaga, Desa Belok, Desa Carang Sari , Desa Sangeh, Desa Baha, Desa Kapal, Desa Mengwi, dan Desa Munggu.

2. Industri Pariwisata