2. Keras Bunyi
Keras bunyi loudness adalah kekuatan bunyi yang dirasakan oleh telinga manusia, diukur dengan phon atau dBA weighted deciBel. Satwiko, Prasasto, 2009
Keras Bunyi loudness sangat dipengaruhi oleh sensasi yang ditimbulkan pada pendengaran seseorang. Jadi, bersifat subjektif, berbeda pada tiap-tiap orang dan tidak
dapat diukur secara langsung dengan suatu alat, berbeda dengan intensitas bunyi yang yang objektif, dapat langsung diukur dengan suatu alat. Keras bunyi bertambah, jika intensitas
bertambah, akan tetapi pertambahan ini tidak terjadi secara linier. Nada bunyi yang intensitasnya sama, tetapi berbeda frekuensinya belum tentu menimbulkan sensasi keras
bunyi yang sama pada tiap-tiap orang. Sears Zemansky, 1962
2.1.3. Tingkat Bunyi
Tingkat Bunyi sound level adalah perbandingan logaritmis antara satu sumber bunyi dengan sumber bunyi acuan, diukur dalam dB. Sedangkan intensitas bunyi sound intensity
adalah banyaknya energi bunyi per unit luasan, diukur dengan
2
m watt
.
Tingkat intensitas suara L dinyatakan dalam satuan bel atau decibel dB. Hubungan intensitas I dengan tingkat intensitas suara L, dinyatakan dengan :
L = 10 Log
10 o
I I
....................................................... 2.2 dengan :
L = Tingkat Intensitas Bunyi sound pressure level dB I = Intensitas bunyi Wm
2
I
o
= Intensitas bunyi acuan, diambil 10
-12
Wm
2
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Decibell dB
Beberapa model pengukuran tingkat kekuatan bunyi yang telah dibahas pada bagian sebelum menunjukkan bahwa pada beberapa hal, pengukuran menjadi tidak nyaman dan
sulit dilakukan karena menggunakan angka-angka yang terlalu kecil, demikian pula pengukuran tingkat kekuatan bunyi dengan bantuan ambang bawah dan ambang atas
telinga tidak selalu mudah dilakukan karena terlalu jauh selisihnya, yaitu dari 2 x 10
-5
Pa sampai 200 Pa.
Oleh karen itu, digunakan model pengukuran sistem rasio atau perbandingan di antara dua nilai, dapat berupa antara dua nilai intensitas maupun antara dua nilai tekanan.
Perbandingan ini dilakukan dengan sistem logaritmik dan selanjutnya dihitung dalam satuan decibell dB. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
IL = 10 log
10 1
2
I I
= 10 log
10 2
1 2
p p
................................. 2.4 dengan :
IL = Intensitas bunyi dB
2
I dan
1
I = Intensitas akhir dan awal bunyi yang diperbandingkan
2
p dan
1
p = Tekanan akhir dan awal yang diperbandingkan
Terlepas dari adanya faktor yang menurunkan tingkat kebenaran pengukuran bunyi dalam dB, pengukuran kekuatan bunyi dengan satuan dB memudahkan manusia untuk
mengetahui ambang batas bawah dan atas dari kekuatan bunyi yang mampu didengar, sebagaimana digambarkan pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Ambang batas pendengaran manusia dalam dB Sound Pressure Pa
Sound Level dB Contoh Keadaan
200 140
Ambang batas atas pendengaran 130
Pesawat terbang tinggal landas 20
120 Diskotik yang amat gaduh
110 Diskotik yang gaduh
2 100
Pabrik yang gaduh 90
Kereta api berjalan 0,2
80 Pojok perempatan jalan
70 Mesin penyedot debu umumnya
0,02 60
Percakapan dengan berteriak 0,002
30 s.d. 50 Percakapan normal
0,0002 20
Desa yang tenang, angin berdesir 0,00002
0 s.d. 10 Ambang batas bawah pendengaran
2.1.5. Sound Level Meter