Pengujian Menyeluruh atau Simultan Uji F Pengujian Individu atau Parsial Uji t

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Diagnosa adanya autokorelasi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson uji DW. Jika nilai uji Durbin Watson DW menunjukkan angka 1,65 sampai 2,35 maka tidak terjadi autokorelasi. Berikut ini hasil uji autokorelasi : Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .530 a .281 .176 42.57844 1.752 a. Predictors: Constant, GPM, CR, TATO, TDER, ROA b. Dependent Variable: PERT.LABA Sumber: Data diolah penulis Dari hasil tabel uji autokorelasi tersebut diketahui bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 1,752. Angka tersebut berada diantara 1,65 sampai 2,35 maka tidak terjadi autokorelasi.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

4.2.3.1 Pengujian Menyeluruh atau Simultan Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F F test. Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel Universitas Sumatera Utara independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut : H1: Current Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return on Assets, dan Gross Profit Margin berpengaruh signifikan secara simultan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi � ℎ����� dengan ketentuan: - Jika � ℎ����� � ����� pada α 0.05, maka � � ditolak dan � diterima, - Jika � ℎ����� � ����� pada α 0.05, maka � � diterima dan � ditolak. Setelah uji F dilakukan, maka diperoleh nilai � ℎ����� dan nilai signifikansi. Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 24116.521 5 4823.304 2.661 .039 a Residual 61639.406 34 1812.924 Total 85755.926 39 a. Predictors: Constant, GPM, TATO, CR, ROA, TDER b. Dependent Variable: PERT.LABA Sumber: Data diolah penulis Dari uji ANOVA Analysis of Varians atau uji F, menunjukkan bahwa nilai � ℎ����� sebesar 2,661 sedangkan � ����� sebesar 2,530 Universitas Sumatera Utara dengan df pembilang = 5, df penyebut = 34 dan taraf signifikan α = 0.05 sehingga � ℎ����� � ����� .Dengan demikian maka � � diterima dan � ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio CR, total debt to equity ratio TDER, total assets turnover TATO, return on assets ROA, dan gross profit margin GPM secara simultan atau bersama-sama untuk memprediksi pertumbuhan laba. Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,039 lebih kecil dari taraf yang ditentukan α = 0.05 mengindikasikan bahwa CR, TDER, TATO, ROA, GPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba.

4.2.3.2 Pengujian Individu atau Parsial Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan uji t t test. Ada empat hipotesis yang akan diuji dengan uji t. H2: Current Ratio berpengaruh signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. H3: Total Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Universitas Sumatera Utara H4: Total Assets Turnover berpengaruh signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. H5: Return on Assets berpengaruh signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. H6: Gross Profit Margin berpengaruh signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi � ℎ����� dengan ketentuan : - Jika � ℎ����� � ����� pada α 0.05, maka � � ditolak dan � diterima, - Jika � ℎ����� � ����� pada α 0.05, maka � � diterima dan � ditolak. Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 16.379 16.845 .972 .338 CR -.838 5.342 -.025 -.157 .876 TDER 14.718 4.643 .493 3.170 .003 TATO -.417 .462 -.132 -.902 .373 ROA -35.131 41.806 -.127 -.840 .407 GPM -10.341 12.255 -.124 -.844 .405 a. Dependent Variable: PERT.LABA Sumber: Data diolah penulis Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut : Y = 16,379 – 0,838CR + 14,718TDER – 0,417TATO – 35,131ROA – 10,341GPM + e Dari persamaan diatas diketahui konstanta sebesar 16,379 menyatakan bahwa jika Current Ratio bernilai nol CR=0, Total Debt to Equity Ratio bernilai nol TDER=0, Total Assets Turnover TATO=0, Return on Assets ROA=0 dan Gross Profit Margin bernilai nol GPM=0 maka nilai pertumbuhan laba sebesar 16,379. Current Ratio CR mempunyai koefisien regresi sebesar –0,838 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 current ratio CR dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 0,838. Namun sebaliknya, jika current ratio CR naik 1 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka pertumbuhan laba diprediksi mengalami peningkatan sebesar 0,838. Total Debt to Equity Ratio TDER mempunyai koefisien regresi sebesar 14,718 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 total debt to equity ratio TDER dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menaikkan pertumbuhan laba sebesar 14,718. Namun sebaliknya, jika total debt to equity ratio TDER turun 1 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 14,718. Universitas Sumatera Utara Total Assets Turnover TATO mempunyai koefisien regresi sebesar –0,417 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 total assets turnover TATO dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 0,417. Namun sebaliknya, jika total assets turnover TATO turun 1 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menaikkan pertumbuhan laba sebesar 0,417. Return on Assets ROA mempunyai koefisien regresi sebesar –35,131 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 return on assets ROA dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 35,131. Namun sebaliknya, jika return on assets ROA turun 1 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka pertumbuhan laba diprediksi mengalami peningkatan sebesar 35,131. Gross Profit Margin GPM mempunyai koefisien regresi - 10,341 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 gross profit margin GPM dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menaikkan pertumbuhan laba sebesar 10,147. Namun sebaliknya, jika gross profit margin GPM turun 1 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah maka akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 10,147. Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji t yang disajikan pada tabel 4.7 dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. 1. Current ratio CR mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,878 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� diperoleh sebesar -0, 157 dari nilai � ����� sebesar - 2,021. Hasil ini berarti � � ditolak dan � diterima. Artinya current ratio tidak berpengaruh secara parsial untuk memprediksi pertumbuhan laba. 2. Total Debt to Equity Ratio TDER mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,003 0,05 artinya signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� diperoleh sebesar 3,170 dari nilai � ����� sebesar 2,021. Hasil ini berarti � � diterima dan � ditolak. Artinya secara parsial total debt to equity ratio mempunyai pengaruh yang signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. 3. Total Assets Turnover TATO mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,373 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� diperoleh sebesar -0,902. Nilai � ℎ����� lebih kecil dari nilai � ����� sebesar -2,021 artinya tidak signifikan. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa � � ditolak dan � diterima, artinya total assets turn over tidak berpengaruh secara signifikan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Universitas Sumatera Utara 4. Return on Assets ROA mempunyai nilai signifikansi sebesar 0, 407 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� sebesar -0.840 dari nilai � ����� sebesar -2,021 sehingga � � ditolak dan � diterima, artinya variabel return on assets tidak berpengaruh secara parsial untuk memprediksi pertumbuhan laba. 5. Gross Profit Margin GPM mempunyai nilai signifikansi sebesar 0, 405 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� diperoleh sebesar -0 ,844 dari nilai � ����� sebesar 2,021. Hasil ini berarti � � ditolak dan � diterima. Artinya gross profit margin tidak berpengaruh secara parsial untuk memprediksi pertumbuhan laba.

4.2.3.3 Pengujian Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 74 95

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 8 38

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DAN BARANG KONSUMSI Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Industri Dan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

0 1 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DAN BARANG KONSUMSI Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Industri Dan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

0 0 16

RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 10

RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 10

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.

0 0 25

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 81