Pengujian Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis

4. Return on Assets ROA mempunyai nilai signifikansi sebesar 0, 407 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� sebesar -0.840 dari nilai � ����� sebesar -2,021 sehingga � � ditolak dan � diterima, artinya variabel return on assets tidak berpengaruh secara parsial untuk memprediksi pertumbuhan laba. 5. Gross Profit Margin GPM mempunyai nilai signifikansi sebesar 0, 405 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai � ℎ����� diperoleh sebesar -0 ,844 dari nilai � ����� sebesar 2,021. Hasil ini berarti � � ditolak dan � diterima. Artinya gross profit margin tidak berpengaruh secara parsial untuk memprediksi pertumbuhan laba.

4.2.3.3 Pengujian Koefisien Determinasi

� � Nilai koefisien korelasiR menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati nilai 1. Koefisien determinasi � 2 menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin Universitas Sumatera Utara kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .530 a .281 .176 42.57844 a. Predictors: Constant, GPM, CR, TATO, TDER, ROA b. Dependent Variable: PERT.LABA Sumber: Data diolah penulis Pada model summary di atas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan, dimana nilai R sebesar 0,530 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara pertumbuhan laba variabel dependen dengan current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, return on assets dan gross profit margin variabel independen mempunyai tingkat hubungan yang sedang yaitu sebesar 53,0. Tingkat hubungan yang sedang ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Universitas Sumatera Utara Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,176. Angka ini mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan laba variabel dependen mampu dijelaskan oleh current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, return on assets dan gross profit margin variabel independen sebesar 17,6 sedangkan selebihnya sebesar 82,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 42.57844 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi pertumbuhan laba. Tabel 4.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,2 - 0,399 Rendah 0,4 - 0,599 Sedang 0,6 - 0,799 Kuat 0,8 – 1 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2004:183

4.3 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, terlihat bahwa hasil regresi berganda dengan menggunakan uji F tingkat signifikansi α = 0.05 menunjukkan hasil uji ANOVA atau F test menunjukkan � ℎ����� sebesar 2,661 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,039. Sedangkan � ����� sebesar 2,530 dicari dengan melihat df pembilang = 5, df penyebut = 34 dan taraf signifikan α = 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 74 95

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 8 38

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DAN BARANG KONSUMSI Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Industri Dan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

0 1 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DAN BARANG KONSUMSI Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Industri Dan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

0 0 16

RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 10

RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 10

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.

0 0 25

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 81