ANALISIS TEKSTUAL MARSIALOP ARI

BAB III ANALISIS TEKSTUAL MARSIALOP ARI

3.1 Bentuk Teks Marsialop Ari

Marsialop Ari salah satu pertunjukan kultural Suku Simalungun yang mengandung unsur-unsur musikal. Selain itu, marsialop ari juga mengandung teks yang menjadikannya fungsional dalam kebudayaan Simalungun, khususnya dalam tarian Haroan Bolon teks dari marsialop ari dengan gerakan tarian sangat padu.

Teks marsialop ari berupa kalimat ajakan dan peringatan. Teks marsialop ari disampaikan dengan menggunakan kata-kata berupa kata-kata ungkapan yang memiliki makna. Marsialop ari ini dibawakan atau dinyanyikan secara beramai-ramai oleh para pekerja yang mengerjakan ladang.

Teks marsialop ari juga digolongkan sebagai teks yang bersifat melismatik. Melismatik berarti satu suku kata dapat dinyanyikan dengan beberapa nada. Dalam teks marsialop ari ditemukan berbagai suku kata yang diciptakan penyaji dan dinyanyikan dengan beberapa nada.

Dalam Bab IV ini, penulis mengkaji teks marsialop ari yang disajikan oleh seorang penyanyi dan digunakan untuk mengiringi sebuah tarian tradisional Simalungun yaitu Haroan Bolon.Kajian ini menggunakan teori semiotik yang meletakkan lambang sebagai bagian dari komunikasi. Komunikasi dapat mengandung makna-makna tertentu. Makna digunakan untuk menyampaikan suatu pesan.

3.2 Analisis Semiotik Tekstual Marsialop Ari

Menganalisis teks marsialop ari berarti penulis mencari tahu dan menemukan makna-makna dari teks marsialop ari tersebut. Dengan makna-makna tersebut, Alan P. Merriam mengemukakan bahwa musik juga mempengaruhi bahasa di mana keperluan musikal meminta perubahan dalam bentuk-bentuk percakapan yang normal. Ciri-ciri bahasa dalam lagu adalah jenis terjemahan yang istimewa yang mana kadang kala memerlukan pengetahuan bahasa yang istimewa pula (1964:188). Bagaimana kata dan nada ini tercipta, karena oleh Taralamsyah Saragih melihat bagaimana perilaku dari masyarakat pada zaman itu.

Teks marsialop ari diambil penulis untuk dianalisis. Berikut ini, penulis akan menjabarkan liriknya dan artinya dalam bahasa Indonesia. Artinya ini diterjemahkan oleh narasumber penulis yaitu Harris Hemdy purba.

1. Lirik

Eta marsialop ari ulang be matadi Asah parang on hadang homa do sangkul on Boan ma tajak mu ulang da lupa bajut mu Ayo bergotong royong, jangan ada yang berhenti Asah parang ini, jinjing juga cangkul ini Bawalah juga tajak mu (sejenis pisau kecil), jangan lupa bawa bajut (seperti tempat sirih)

Reff Olobkon ma tongon na marharoan bolon on Ganupan ningon dong i juma Simalungun on Mari beramai-ramai yang bergotong-royong ini

Semua harus ikut di ladang Simalungun ini

2. Lirik

Patar mangimas hita, dapot juma roba Tubuh holi da, omei, assimun, lassina Jagul, uttei homa, gadung, hasang rabut homa Besok kita membabat(membuka hutan), dapat tanah/ladang subur Nanti tumbuh padi, timun, cabai Jagung, jeruk, ubi, kacang yang subur

Reff Olobkon ma tongon na marharoan bolon on Ganupan ningon dong i juma Simalungun on Mari beramai-ramai yang bergotong-royong ini Semua harus ikut di ladang Simalungun ini

3. Lirik

Patar hita martidah, tubuh omei, ratah Lobong ma tene, riap mangonah hitabei Hodohon loppah on, tambulni na martidah on Besok kita menanam padi di darat, supaya tumbuh padi yang hijau Lobangi terlebih dahulu, masukkan bibit padi di dalam lobang tanah dengan bersama Masakkan sayur ini, untuk makanan yang bekerja

Reff Olobkon ma tongon na marharoan bolon on Ganupan ningon dong i juma Simalungun on Mari beramai-ramai yang bergotong-royong ini Semua harus ikut di ladang Simalungun ini

4. Lirik

Patar hita mandogei, gok ma holi omei Hobon domma dong, gogoh manduda mando tong Sayop ma lohei roh, anggo marhorja rap gogoh Besok kita memijak biji padi, penuh lah nanti padi kita Lumbung padi sudah ada, kuat menumbuk padi Tidak ada kelaparan, kalau kita bersama-sama kuat bekerja

Reff Olobkon ma tongon na marharoan bolon on Ganupan ningon dong i juma Simalungun on Mari beramai-ramai yang bergotong-royong ini Semua harus ikut di ladang Simalungun ini

Teks marsialop ari merupakan ajakan dan himbauan untuk bergotong royong. Secara umum, marsialop ari ini dinyanyikan untuk mengiringi tarian haroan bolon dan dapat disajikan seorang penyanyi atau lebih. Setiap awal teks marsialop ari memiliki teks-teks yang berbeda-beda dan mempunyai arti masing-masing.

Dalam mengakhiri tiap isi lirik teks marsialop ari, kata-kata: “Olobkon ma tongon na marharoan bolon on, Ganupan ningon dong i juma Simalungun on” selalu Dalam mengakhiri tiap isi lirik teks marsialop ari, kata-kata: “Olobkon ma tongon na marharoan bolon on, Ganupan ningon dong i juma Simalungun on” selalu

Teks ini disajikan dengan menggunakan melodi yang terdiri dari delapan unsur seperti tangga nada, wilayah nada, nada dasar, formula melodi, interval, nada, dan kontur. Seluruh teks marsialop ari tersebut disajikan dengan penuh semangat.

Berikut ini, penulis menguraikan makna teks marsialop ari. Lirik pertama: Eta marsialop ari ulang be matadi, Asah parang on hadang homa do sangkul on, Boan ma tajak mu ulang da lupa bajut mu.

Arti kosa kata 3 : - Et

: Ayo, mari - Ari

: Hari - Ulang : Jangan - Matadi : Tinggal - Hadang : Jinjing, angkat - Homa : Juga - Sangkul : Cangkul - Boan : Bawa - Tajak : Alat bertani seperti pisau (serbaguna) - Bajut : Berupa tempat seperti tempat sirih. Bisa juga untuk tempat uang,

barang-barang berharga dll. Arti kalimat ini dalam bahasa Indonesia yaitu: Ayo bergotong royong, jangan

ada yang berhenti, Asah parang ini, jinjing juga cangkul ini, Bawalah juga tajak mu (sejenis pisau kecil), jangan lupa bawa bajut (seperti tempat sirih). Lirik ini

3 Arti kosa kata di t erjemahkan oleh Bapak Drs. Urich Damanik

berisi tentang mengajak masyarakat untuk bekerja dan himbauan untuk membawa peralatan untuk bekerja diladang. Dalam lagu ini syair kesepakatan dalam dalam jiwa gotong-royong untuk bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk memberikan hasil yang baik dan khas di Simalungun. Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi dengan sesamanya. Ada yang semarga, sekampung, dan lain-lain. marsialop ari merupakan lambang dari jiwa yang saling bertoleransi, untuk berpartisipasi bekerja. Untuk pergi ke ladang tiap orang wajib membawa parang yang pada umumnya banyak gunanya. Misalnya sitatas namur (membuka jalan bila ada sesuatu yang menghalangi untuk lewat) maka parang diayunkan untuk membantu. Akan tetapi bisa juga lambang kegagahan pria. Karena zaman dahulu pria diwajibkan untuk menjaga diri berupa parang. Seiring dengan membawa parang mereka juga membawa cangkul dan alat bekerja lainnya untuk marbabou (membersihkan) rumput dan sebagainya. Demikian juga tajak sejenis celurit dipakai untuk membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar padi-padi. Cara bekerja mereka jongkok karena alat nya seperti pisau yang bisa menjangkau celah-celah tanaman padi.

Selanjutnya, lirik kedua berbunyi sebagai berikut: Patar mangimas hita, dapot juma roba, Tubuh holi da, omei, assimun, lassina, Jagul, uttei homa, gadung, hasang rabut homa.

- Patar : Esok - Mangimas : Membuka Hutan - Hita : Kita - Dapot : Dapat - Juma roba : Sawah/ladang subur

- Tubuh : Tumbuh - Holi : nanti, akan - Omei : Padi - Assimun : Timun - Lassina : Cabai - Jagul : Jagung - Uttei : Jeruk - Gadung : Ubi - Hasang : Kacang - Rabut : Subur

Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut: Besok kita membuka hutan, dapat tanah/ladang subur, Nanti tumbuh padi, timun, cabai, Jagung, jeruk, ubi, kacang yang subur. Lirik ini berisikan perintah untuk bekerja dan juga harapan supaya apa yang mereka tanam dapat tumbuh subur. Jiwa yang penuh

semangat, mengalahkan segalanya. Membuka hutan 4 belukar yang belum pernah dijalani oleh manusia sangat dibutuhkan motivasi. Disinilah di mulai pertanian

yang baru yang sangat panjang prosesnya mulai dari memotong (mangimas) sampai menanam padi. Disini, terbukti bila bekerja dengan marharoan (bergotong-royong) mendatangkan hasil dan kerja yang baik. Bagi masyarakat Simalungun yang makanan pokoknya adalah padi sangat berharga. Padi adalah lambang kehidupan. Ladang juga lambang status sosial di masyarakat diSimalungun pada zaman itu. Misal parjuma bolag (tanah yang luas) maka ia disebut sangap (berhasil).

4 Hasil w aw ancara dengan Bapak Drs. Urich Damanik.

Berikutnya, lirik ketiga yakni Patar hita martidah, tubuh omei ratah, Lobong ma tene, riap mangonah hitabei, Hodohon loppah on, tambulni na martidah on. - Martidah

: Menanam

- Omei ratah : Padi Subur - Lobong

: Memasukkan padi ke lubang.

- Hita bei

: Bersama

- Hodohon

: Menanak (nasi)

Bila diartikan kedalam bahasa Indonesia yakni Besok kita menanam padi di darat, supaya tumbuh padi yang hijau, Lobangi terlebih dahulu, pria memegang dua kayu besarnya kurang lebih 10cm dan panjang nya 1,5m. Lalu kayu tersebut ditancapkan ke dalam tanah, diikuti oleh para wanita sambil mengisi atau memasukkan bibit padi di dalam lubang tanah dengan bersama, Masakkan sayur ini, untuk makanan yang bekerja. Lirik ini menyatakan bahwa sama-sama bekerja agar pekerjaan ini cepat selesai, lalu perintah agar bekerja dengan cara yang benar. Lalu mengingatkan agar wanita membuat makanan, supaya yang ikut bekerja makan agar tetap kuat. Menanam dengan harapan tumbuhlah padi yang hijau dan subur siap untuk dipanen dan dikerjakan juga dengan marsialop ari (bergotong royong) tentu banyak tenaga yang dikeluarkan. oleh karena itu kebersamaan untuk memasak dan makan bersama merupakan salah satu toleransi anatara satu dengan yang lain.

Selanjutnya, lirik terakhir berbunyi sebagai berikut: Patar hita mandogei, gok ma holi omei, Hobon domma dong, gogoh manduda mando tong, Sayop ma lohei roh, anggo marhorja rap gogoh.

- Mandogei : Memijak - Gok : banyak - Hobon : Lumbung - Domma : Sudah - Dong : ada - Gogoh : kuat, bersemangat - Manduda : Menumbuk - Lohei : Lapar - Marhorja : Bekerja - Rap : Sama - Anggo : Kalau, Apabila

Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut: Besok kita memijak biji padi, penuh lah nanti padi kita, Lumbung padi sudah ada, kuat menumbuk padi, Tidak ada kelaparan, kalau kita bersama-sama kuat bekerja. Lirik ini menyatakan ingatan untuk bekerja esok bahwa padi sudah berbuah, pernyataan ini adalah jangan malas bekerja, supaya tidak ada lagi kelaparan. Manusia punya harapan akan hasil dari pekerjaannya dan harapan itu semoga tidak akan menjadi sia-sia jika pekerjaan itu dilandaskan dengan toleransi. Padi yang berlimpah adalah lambang keberhasilan, jadi bila lumbung padi penuh itu menunjukkan atau melambangkan kekayaan dari seseorang. Bila lumbung nya sedikit maka menunjukkan bahwa sawah atau ladang mereka juga sedikit, Jadi bila hobon (lumbung) maka banyak jugalah sawah atau Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut: Besok kita memijak biji padi, penuh lah nanti padi kita, Lumbung padi sudah ada, kuat menumbuk padi, Tidak ada kelaparan, kalau kita bersama-sama kuat bekerja. Lirik ini menyatakan ingatan untuk bekerja esok bahwa padi sudah berbuah, pernyataan ini adalah jangan malas bekerja, supaya tidak ada lagi kelaparan. Manusia punya harapan akan hasil dari pekerjaannya dan harapan itu semoga tidak akan menjadi sia-sia jika pekerjaan itu dilandaskan dengan toleransi. Padi yang berlimpah adalah lambang keberhasilan, jadi bila lumbung padi penuh itu menunjukkan atau melambangkan kekayaan dari seseorang. Bila lumbung nya sedikit maka menunjukkan bahwa sawah atau ladang mereka juga sedikit, Jadi bila hobon (lumbung) maka banyak jugalah sawah atau

purba 5 ada yang mati karena kelaparan maka ia di bursik kon (dihina) oleh masyarakat karena malas bekerja. Menurut buku “Orang Simalungun” salah satu

sikap dari orang Simalungun adalah Apatis yang berarti adalah sikap yang kurang bersemangat dalam sesuatu hal.

Lagu ini juga bukan hanya untuk ajakan untuk bergotong royong, akantetapi bisa lebih daripada itu. Ada relasi hubungan antara sukacita untuk mendapatkan kesuksesan.

Hubungan 6 tari dengan lagu marsialop ari adalah oleh pencipta, diharapkan orang Simalungun benar-benar begotong-royong untuk membuka lahan pertanian. Ia

menjadikan lagu ini dan dimasukkan kedalam tarian untuk menambah kebudayaan. Gerakan dalam tari Haroan Bolon menunjukkan bagaimana bait demi bait lagu di peragakan, misalnya gerakan mangimas dalam lagu maka penari juga mangimas. Maka di tarian itu juga menunjukkan apa yang di ceritakan di lagu tersebut. Maka penulis akan melampirkan beberapa foto dibawah ini:

5 Hasil wawancara dari narasumber Bapak Harris Purba. 6 Wawancara dengan Bapak Harris Purba (pengajar tari)

Gambar 3.1 Documentasi Penulis, 2014

Mereka bersikap hendak akan pergi untuk membuka ladang, dengan tangan di atas menggambarkan mereka menjinjing cangkul.

Documentasi Penulis, 2014

Tari diatas ini menunjukkan untuk bergotong-royong, sama seperti lagu marsialop ari dibait pertama. Mereka memegang cangkul, membawa bajut. Gerakan tari nya menunjukkan bahwa mereka sedang membabat rumput-rumput diladang, Tari diatas ini menunjukkan untuk bergotong-royong, sama seperti lagu marsialop ari dibait pertama. Mereka memegang cangkul, membawa bajut. Gerakan tari nya menunjukkan bahwa mereka sedang membabat rumput-rumput diladang,

Gambar 3.2 Gerakan Menyabit Documentasi Penulis, 2014

Document Penulis, 2014

Gambar yang kedua ini menunjukkan bahwa pria hendak membersihkan ladang baru, mencangkul menlobangi tanah, seperti memegang sabit atau cangkul Gambar yang kedua ini menunjukkan bahwa pria hendak membersihkan ladang baru, mencangkul menlobangi tanah, seperti memegang sabit atau cangkul

Gambar 3.3 Gerakan Menanam Document Penulis, 2014

Document penulis, 2014

Kemudian gerakan tari di atas ini menunjukkan bahwa mereka hendak menanam padi, dengan gerakan tangan wanita ke bawah, lalu pria sambil membantu Kemudian gerakan tari di atas ini menunjukkan bahwa mereka hendak menanam padi, dengan gerakan tangan wanita ke bawah, lalu pria sambil membantu

Gambar 3.4 Gerakan Memijak Padi Document Penulis, 2014

Document Penulis, 2014

Gerakan ke empat ini adalah, mereka sedang memanen hasil dari padi-padi mereka. Mereka saling berpegangan lalu dengan gerakan mereka memijak padi-padi tersebut agar bulir-bulir padi tersebut dapat keluar, dengan cara mengangkat kaki Gerakan ke empat ini adalah, mereka sedang memanen hasil dari padi-padi mereka. Mereka saling berpegangan lalu dengan gerakan mereka memijak padi-padi tersebut agar bulir-bulir padi tersebut dapat keluar, dengan cara mengangkat kaki

Gambar 3.5 Bersukacita

Document Penulis, 2014

Untuk yang terakhir tarian ini menunjukkan kebahagian dan sukacita mereka atas panen mereka. Mereka meloncat dengan kaki mereka maju mundur ke depan bergantian.

Inilah hubungan nyanyian dengan tari Haroan Bolon yang sangat erat, tarian ini sekarang sering di perlombakan sebagai pertunjukkan seni.