Dengan melawan hukum. ANALISA KASUS
c. Tindak pidana dilakukan oleh pelaku atas perintah pemberi perintah dalam
rangka tugasnya dalam korporasi d.
Tindak pidana tersebut dilakukan dengan maksud memberikan manfaat bagi korporasi
e. Pelaku atau pemberi perintah tidak mempunyai alasan pembenar atau
alasan pemaaf untuk dibebaskan dari pertanggungjawaban pidana. Saksi ahli juga mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan
yang sesuai dengan maksud dan tujuan korporasi sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasarnya, maka perbuatan pengurus tersebut dapat dibebankan kepada
korporasi. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa, perjanjian kerja sama
pembangunan Pasar Sentra Antasari yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Giri Jaladhi Wana yaitu ST. Widagdo merupakan perbuatan dalam rangka
pemenuhan maksud dan tujuan korporasi dan untuk memberikan manfaat bagi korporasi. Sehingga pertanggungjawaban pidana dapat juga dibebankan kepada
korporasi. Berdasarkan hal tersebut, Hukum indonesia telah berani menjerat tindakan
korporasi sebagai suatu tindak pidana, dalam hal ini tindak pidana korupsi.
BAB IV PENUTUP