11
a. Pengarangan karbonisasi
Pengarangan karbonisasi adalah proses perombakan biomassa atau limbah biomassa dengan menggunakan panas langsung atau tidak langsung
sehingga didapatkan arang
b. Sortasi
Sortasi dilakukan untuk memisahkan benda asing yang ada didalam bahan pembuat briket untuk memperoleh keseragaman briket yang dihasilkan
c. Pencampuran Bahan Briket dengan Perekat
Perekat adalah suatu bahan yang mampu menggabungkan bahan dengan cara perpautan antara permukaan yang dapat diterangkan dengan prinsip kohesi
dan adhesi. Tujuan pemberian perekat bahan pengikat adalah untuk memberikan lapisan tipis dari perekat pada permukaan briket arang serbuk gergaji sebagai
upaya memperbaiki konsistensi atau kerapatan dari briket yang dihasilkan. Menurut Abdullah dkk 1991, terdapat dua macam perekat yang biasa digunakan
dalam pembuatan briket yaitu perekat yang berasap tar, molase, dan pitch dan perekat yang tidak berasap pati dan dekstrin tepung beras.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perekatan antara lain adalah sifat bahan baku dan besarnya tekanan yang diberikan pada saat proses pengempaan Brown
et al. dalam Yulistina, 2001. Dengan pemakaian perekat maka tekanan pengempaan yang diperlukan akan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
briket tanpa pemakain bahan perekat Boedjang dalam Yulistina, 2001.
d. Pengempaan
Menurut Knight 1952 dalam Yulistina 2001, tekanan pengempaan dilakukan untuk menciptakan kontak antara permukaan bahan yang direkat
dengan bahan perekat. Setelah perekat dicampurkan dan tekanan mulai diberikan maka perekat yang masih dalam keadan cair akan mulai mengalir membagi diri
dipermukaan bahan. Perekat akan terus mngalir selama masih berbentuk cairan dan mendapatkan tekanan yang cukup besar pada saat yang tepat. Pada saat yang
bersamaan dengan terjadinya aliran maka perekat juga mengalami perpindahan dari permukaan yang diberi perekat ke permukaan yang belum terkena perekat
Marra, 1951 dalam Ani Suryani, 1986.
12 Perbedaan tekanan berpengaruh terhadap keteguhan tekan dan kerapatan
arang briket. Hartoyo et al. 1978 menyatakan bahwa pada umumnya semakin tinggi tekanan yang diberikan akan memberikan kecenderungan menghasilkan
arang briket dengan kerapatan dan keteguhan tekan yang semakin tinggi pula. Tekanan pengempaan akan menentukan porositas briket yang dihasilkan. Briket
yang terlalu padat akan sulit terbakar, akan tetapi briket yang kurang padat akan cepat terbakar habis, mudah hancur, dan banyak menghasilkan percikan bara yang
kurang disukai Abdullah dkk., 1991
e. Pengeringan