Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

v

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sifat Melawan Hukum ada 2 yaitu ajaran sifat melawan hukum formil merupakan seluruh bagian inti delik apabila sudah dipenuhi atau dapat dibuktikan, dengan sendirinya dianggap perbuatan itu telah melawan hukum. Sedangkan ajaran sifat melawan hukum materiil merupakan bukan perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang saja, tetapi juga perbuatan yang bertentangan dengan kepatutan, kelaziman di dalam pergaulan masyarakat dipandang sebagai perbuatan melawan hukum. Adapun ajaran sifat melawan hukum yang diterapkan di Indonesia adalah ajaran sifat melawan hukum formil. Namun pada tindak pidana korupsi, sifat perbuatan melawan hukum yang dapat diterapkan bisa saja ajaran sifat melawan hukum formal maupun ajaran sifat melawan hukum materiil. 2. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Bambang Rudhianto, SH, MM adalah perbuatan tindak pidana korupsi yaitu Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Tindak Pidana korupsi yang dilakukan terdakwa adalah korupsi Dana Penyedia Jasa Pelayanan Asuransi Kesehatan dalam bentuk managed Care bagi Pegawai dan Keluarga PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan berdasarkan Surat Perjanjian nomor : UM.582610P.I- 07 yang ditanda tangani pada tanggal 27 September 2007 oleh saksi Drs. Sujadi dan saksi Prayitno selaku Direktur Utama PT. Pelindo I Medan, dimana di dalam surat perjanjian tersebut nilai kontrak atau total premi pertanggungan Universitas Sumatera Utara v sebesar Rp. 6.463.819.000,- enam milyar empat ratus enam puluh tiga juta delapan ratus sembilan belas ribu rupiah. Unsur-unsur sifat melawan hukum dalam tindak pidana korupsi adalah: a. Setiap orang ; b. Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi ; c. Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan ; d. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Hukuman yang diberikan pada Bambang Rudhianto, SH., MM dalam tindak pidana korupsi adalah dengan pidana penjara selama 2 dua tahun dan ditambah denda Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah, subsider selama 3 tiga bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah yang ditanggung oleh Bambang Rudhianto, SH., MM dan apabila tidak mampu membayar uang pengganti dalam waktu 1 satu bulan setelah putusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka harta kekayaannya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk membayar uang pengganti tersebut, apabila tidak mempunyai harta yang cukup, maka diganti pidana penjara selama 6 enam bulan dan Bambang Rudhianto, SH.,MM dibebani membayar biaya perkara persidangan sebesar Rp. 5.000,00 lima ribu rupiah. Berdasarkan fakta-fakta yang terdapat di persidangan maka Terdakwa dianggap Majelis Hakim melakukan perbuatan sifat melawan hukum secara formal, yaitu melanggar Pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999. Universitas Sumatera Utara v

B. Saran