PKH untuk Biaya Pendidikan

91

5.3. Representasi Sosial terhadap PKH

Melalui teknik asosiasi kata terkumpul kata yang mencerminkan representasi sosial terhadap program bantuan PKH yang mereka terima yaitu PKH untuk biaya pendidikan anak dengan 45 persen responden yang merupakan representasi sosial paling dominan. Tipe selanjutnya adalah PKH mempunyai aturan dengan 27 persen dari responden. Tipe selanjutnya PKH untuk kebutuhan sehari – hari dengan 12 persen dari responden, lalu PKH membuat senang dengan dan PKH belum memuaskan dengan masing-masing memiliki 8 persen dari responden. Tabel 5.4 Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Tipe Representasi Sosial terhadap PKH n=26 Tipe representasi sosial terhadap PKH n orang n PKH untuk biaya pendidikan anak 12 45 PKH mempunyai aturan 7 27 PKH untuk kebutuhan sehari – hari 3 12 PKH membuat senang 2 8 PKH kurang memuaskan 2 8 Total 26 100 Sumber: Data Primer, 2014

5.3.1. PKH untuk Biaya Pendidikan

PKH untuk biaya pendidikan anak merupakan kelompok kata yang tertinggi yang berisi tentang pernyataan-pernyataan mengenai penggunaan dana PKH Universitas Sumatera Utara 92 untuk kebutuhan pendidikan anak yaitu sebesar 45 persen atau 12 orang. Kata yang paling banyak adalah seperti uangnya digunakan untuk beli seragam sekolah, untuk membeli buku paket, untuk membeli peralatan sekolah, untuk membantu segala keperluan sekolah. Responden mengaku mereka mengetahui tujuan program PKH ini memang untuk keperluan pendidikan anak sehingga anak tersebut bisa menjadi harapan dikeluarga. Tahap pencairan yang waktunya juga pas untuk anak memasuki kenaikan tingkat sekolah anak membuat para responden sangat terbantu. Peserta PKH mempresentasikan PKH sebagai program bantuan uang tunai dari pemerintah yang memang diperuntukkan untuk keperluan pendidikan. Berikut kutipan dari salah seorang responden yang mempresentasikan PKH untuk pendidikan anak. “ Kalau menurut saya PKH itu bantuan untuk pendidikan dek, karena kan program keluarga harapan jadi biar bisa menjadi harapan di keluarga ya pendidikannya harus tinggi. Waktu pencairannya juga pas saat kita butuh gitu, disaat harus membayar uang buku, membayar uang masuk ke sekolah lebih lanjut lagi. Tapi program PKH ini kan cuma sampai SMP ya dek, maunya dilanjutkan sampai ke tingkat SMA jadi kita makin terbantu karena kan biaya untuk SMA juga besar supaya bisa sampai tamat SMA aja. ” R, 50 tahun Kutipan wawancara ini menunjukkan bahwa responden merasakan adanya manfaat dari bantuan PKH ini terkhusus untuk biaya pendidikan anak terlepas dari besarnya jumlah bantuan yang diterima. Tahap pencairan juga disesuaikan dengan kenaikan kelas dan pembayaran uang buku sehingga para Universitas Sumatera Utara 93 peserta bisa dapat menggunakan uang tersebut memang benar untuk biaya pendidikan anak. Peserta PKH juga berharap agar program ini dilanjutkan sampai ke jenjang SMA sehingga anak mereka bisa tetap wajib sekolah 12 tahun. Berdasarkan hasil uraian ini dapat dilihat bahwa responden memiliki representasi sosial yang sudah cukup tepat dengan ketentuan PKH yaitu dana PKH digunakan untuk kebutuhan pendidikan anak. Representasi sosial ini dipengaruhi oleh sosialisasi pendamping PKH yang selalu menegaskan ketentuan program sehingga yang ada di dalam pikiran peserta PKH dana PKH memang untuk pendidikan. Intensitas interaksi dalam kelompok juga mempengaruhi sosialisasi program semakin baik karena dengan adanya interaksi dalam kelompok, peserta PKH juga membicarakan terkait penggunaan dana PKH untuk pendidikan Anak. Tabel 5.5 Jumlah dan Persentase Responden pada Representasi Sosial PKH untuk Biaya Pendidikan Anak berdasarkan Karakteristik Peserta PKH n=12 Karakteristik Peserta PKH Kategori n orang n persen Usia Kurang dari 40 tahun 1 8 Antara 40-55 tahun 9 75 Lebih dari 55 tahun 2 17 Pendidikan Tamat SD 2 17 Tamat SLTP 10 83 Pekerjaan Buruh 12 100 Universitas Sumatera Utara 94 Jumlah sumber nafkah Dua sumber nafkah 12 100 Penghasilan 1.000.000 – 1.500.000 2 75 1.500.000 – 2.000.000 10 83 Tanggungan Antara 2 sampai 3 orang 12 100 Peranan dalam kelompok Anggota 12 100 Intensitas pertemuan kelompok Jarang 3 25 Sering 9 75 Intensitas bertemu pendamping Jarang 2 17 Sering 10 83 Intensitas interaksi dalam kelompok Jarang 3 25 Intensitas interaksi dalam kelompok Sering 9 75 Sumber: Data Primer, 2014 Responden pada tipe ini umumnya peserta PKH yang berumur antara 40 sampai 55 tahun dengan pendidikan formal terakhir tamat sekolah lanjutan tingkat pertama. Responden pada tipe ini bekerja sebagai buruh yang memiliki dua sumber nafkah dengan penghasilan rata-rata Rp. 1.500.000 – 2.000.000 dan memiliki tanggungan antara 2 sampai 3 orang. Seluruh dari responden pada tipe ini adalah anggota kelompok yang memiliki intensitas pertemuan kelompok yang sering, intensitas bertemu pedamping sering dan intensitas interaksi dalam kelompok yang sering. Universitas Sumatera Utara 95

5.3.2. PKH Mempunyai Aturan