PKH untuk kebutuhan sehari - hari

98 kelompok, intensitas pertemuan kelompok dan intensitas bertemu pendamping. Peran sebagai ketua kelompok dan tingkat kehadiran mengikuti pertemuan kelompok serta tingkat keseringan bertemu petugas pendamping lebih membuat peserta PKH mempresentasikan PKH sebagai program yang memiliki aturan.

5.3.3. PKH untuk kebutuhan sehari - hari

PKH untuk kebutuhan sehari-hari adalah tipe representasi dominan ketiga yaitu sebesar 12 persen. Kata yang diucapkan para responden adalah untuk belanja kebutuhan pokok, belanja beras, untuk membayar rekening listrik dan air. Tipe ini jelas tidak sesuai dengan tujuan penggunaan dana PKH yang sebenarnya, tipe ini juga menggambarkan kurangnya pemahaman responden terhadap tujuan PKH yang sebenarnya. Tabel 5.7 Jumlah dan Persentase Responden pada Representasi Sosial PKH untuk kebutuhan sehari – hari berdasarkan Karakteristik Peserta PKH n=3 Karakteristik Peserta PKH Kategori norang npersen Usia Kurang dari 40 tahun 1 33 Antara 40-55 tahun 2 67 Pendidikan Tidak sekolah 2 67 Tamat SD 1 33 Pekerjaan Pedagang 1 33 Universitas Sumatera Utara 99 Tidak bekerja 2 67 Jumlah sumber nafkah Satu sumber 2 67 Dua sumber 1 33 Penghasilan 1.500.000 – 2.000.000 2 67 Diatas 2.500.000 1 33 Tanggungan Kurang dari 2 orang 1 33 Lebih dari 3 orang 2 67 Peranan dalam kelompok Anggota 3 100 Intensitas pertemuan kelompok Jarang 3 100 Intensitas bertemu pendamping Jarang 1 33 Sedang 2 67 Intensitas interaksi dalam kelompok Jarang 2 67 Sering 1 33 Sumber: Data Primer, 2014 Responden pada tipe ini adalah peserta PKH yang berumur antara 40 – 55 tahun sebesar 67 persen lalu peserta PKH yang berumur kurang dari 40 tahun sebesar 33 persen. Pendidikan responden pada tipe ini yang tidak sekolah sebesar 67 persen, tamat SD sebesar 33 persen dan yang tidak bekerja sebesar 67 persen dan yang sebagai pedagang sebesar 33 persen dengan jumlah sumber nafkah rata – rata satu sumber nafkah. Penghasilan responden pada tipe ini rata – rata diantara Rp. 1.500.000 – 2.000.000 yaitu sebanyak 67 Universitas Sumatera Utara 100 persen dan penghasilan diatas Rp. 2.500.000 sebesar 33 persen dengan jumlah tanggungan lebih dari 3 orang sebesar 67 persen dan kurang dari 2 orang sebesar 33 persen. Seluruh responden pada tipe ini adalah anggota kelompok yang intensitas pertemuan kelompoknya jarang, intensitas bertemu pendamping juga sedang dan interaksi antar kelompok yang juga jarang. Dibandingkan dengan karakteristik responden pada tipe representasi kategori dominan, semua karakteristik pada tipe ini memiliki perbedaan. Namun karakteristik yang diduga berhubungan dengan representasi sosial PKH untuk kebutuhan sehari – hari adalah intensitas pertemuan kelompok, intensitas bertemu pendamping dan intensitas interaksi dalam kelompok. Jarangnya intensitas responden dalam keterlibatan dalam kelompok diduga membuat para responden kurang memahami untuk apa dana PKH seharusnya digunakan.

5.3.4. PKH Membuat Senang