Perhitungan Diameter Butir Pertumbuhan Struktur Butir

Bila alumunim direntangkan melampaui batas elastik dan mengalami deformasi tetap sebagian energi deformasi tertumpuk dalam butir sebagai distorsi kisi dan rangkaian dislokasi. Pemanasan hingga temperatur tinggi hanya akan mengubah bentuk butir secara terbatas, terkecuali pada besi dan baja. Transformasi struktur padat terjadi jauh dibawah titik cair, dan mempunyai efek memperhalus butir struktur coran. Akan tetapi, umunya bahan teknik tidak mengalami transformasi seperti itu dan struktur coran akan tetap ada sampai dipecahkan secara mekanik.

2.8.1 Perhitungan Diameter Butir

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengukur besar butir dari struktur mikro suatu material salah satunya adalah metode Planimetri yang dikembangkan oleh Jeffries. Dimana metode ini cukup sederhana untuk menetukan jumlah butir persatuan luas pada bagian bidang yang dapat dihubungkan pada standar ukuran butir ASTM E 112. Metode planimetri ini melibatkan jumlah butir yang terdapat dalam suatu area tertentu yang dinotasikan dengan N A . Secara skematis proses perhitungan menggunakan metode ini seperti pada gambar 2.7. Gambar 2.8 Perhitungan diameter butiran menggunakan metode planimetri Jumlah butir bagian dalam lingkaran N inside ditambah setengah jumlah butir yang bersingungan N intercepted dengan lingkaran dikalikan oleh pengali Jeffries f dapat dituliskan pada persamaan 2.5. Universitas Sumatera Utara ` 2.5 Dimana pengali Jeffries yang dipergunakan tergantung pada perbesaran yang digunakan pada saat melihat struktur mikro dan dapat ditetuklan melalui tabel 2.3 Tabel 2.3 Hubungan antara perbesaran yang digunakan dengan pengali Jeffries . Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu penelitian ini dimulai dari Mei sampai dengan September 2011. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di Laboratorium Proses Produksi , Laboratorium Teknologi Mekanik, Laboratorium Metalurgi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Khusus untuk pemotongan lembar Aluminium dilakukan di Bengkel Mesin Politeknik Medan.

3.2 Prosedur penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa proses pembuatan spesimen sebelum masuk kepada pengujian inti. Dari bahan awal berupa lembaran aluminium, hal yang pertama dilakukan adalah pemotongan aluminium lembaran tersebut menjadi bentuk strip dengan lebar 2 cm. Proses termomekanikal dilakukan dengan memanaskan specimen dan dilanjutkan dengan tahap rolling untuk mendapatkan variasi deformasi ketebalan yang diikuti dengan heatreatment dengan variasi suhu.uji coba sebelumnya yang penulis lakukan dengan metode trial and error. Setelah spesimen Termomekanikal selesai barulah kemudian masuk kepada proses pembuatan spesimen uji. Metode pengujian pada penelitian ini meliputi uji tarik, kekerasan, dan struktur mikro.

3.2.1 Persiapan Bahan

Dalam Penelitian ini bahan yang digunakan adalah aluminium komersil yang terdapat di pasaran. Bahan pada bulan Mei 2011, dibeli di Toko Waja, Jalan Pandu, Medan. Aluminium dengan jenis lembaran dan dimensi 1 x 2 m dan tebal 5 mm seperti yang terlihat pada gambar 3.1 Universitas Sumatera Utara