2.1.6 Aplikasi Aluminium Pada Bahan Pipa
Material pipa ada berbagai jenis, salah satunya adalah aluminium .
Pipa aluminium digunakan untuk kebanyakan saluran utama dan lateral yang portable
karena bobotnya yang ringan dan ketahanannya. Kekuatan pipa yang tinggi sangat di butuhkan untuk pemakaian di dalam tanah pengaruh adanya tekanan maupun
lingkungan mengakibatkan pipa wajib memiliki sifat yang ringan dengan kekuatan yang tinggi dengan biaya cost yang murah.
Pipa aluminium banyak digunakan untuk bebagai macam kegunaan salah satunya pipa untuk mengalirkan fluida
karna sifat aluminium tahan korosif ,kekuatan dan ketahanannya seperti pipa alumunium pada AC air conditioner.
Secara umum karekteristik lanjut seperti kekuatan yang sangat tinggi dengan keuletan yang cukup, kekuatan kelelahan, umur, ketahanan aus,
superelastis dibutuhkan pada bahan kontruksi pipa aluminium. Sesuai dengan ASTM B241M-02-2004 maka bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pipa
AC adalah alumunium dengan nomor seri 3003. Sifat mekanis alumunium 3003 dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 sifat mekanis pipa alumunium pada alumunium 3003
Tensile strenght Mpa
Yield Strength Mpa Hardness
HB500 Density x 1000
Kgm
3
130 125
35 2.73
2.2 Deformasi plastis menyeluruh Severe Plastic Deformation
Deformasi plastis menyeluruh adalah salah satu proses untuk memperoleh struktur kristal yang sangat halus dalam logam, yang memiliki struktur
kristalografi yang berbeda Zrnik, J, 2008. Proses deformasi plastis menyeluruh dapat didefinisikan sebagai proses-proses yang menyebabkan regangan plastis
yang sangat tinggi di logam untuk menghasilkankan penghalusan butir Srinivasan, R, 2006.
Jumlah tegangan plastis yang dihasilkan oleh logam klasik dalam proses operasi seringkali terbatas karena kegagalan material atau alat. Membentuk
kondisi tekan lebih disukai untuk menghambat terjadi nukleasi, pertumbuhan dan
Universitas Sumatera Utara
koalesensi yang mengarah ke ulet fraktur. Dalam beberapa proses sekuensial seperti rolling atau menggambar pengurangan besar dari ketebalan material dapat
dicapai. Namun, bentuk yang dihasilkan oleh proses cukup besar untuk digunakan untuk konversi lebih lanjut menjadi produk. Jadi proses pembentukan logam baru
mampu menghasilkan deformasi plastis yang sangat besar atau menyeluruh SPD tanpa perubahan besar dalam geometri bilet telah dikembangkan Olejnik, L,
2005.
2.3 Proses Termomekanikal
Proses termomekanikal pertama kali dikemukakan oleh Lips dan Van Zulein pada tahun 1954. Mereka menghasilkan sumbangan besar dalam prospek
meningkatan sifat mekanis material dengan macam-macam kombinasi antara perlakuan panas dan mekanik. Untuk beberapa alasan, proses ini tidak diadopsi
secara luas di bidang industri pada masa itu, tetapi sekarang proses ini menjadi sebuah pilihan untuk meningkatkan kekuatan suatu material.
Adapun proses termomekanikal adalah suatu proses dimana terdapat dua perlakuan pada suatu material. Proses pertama adalah proses termal, dimana
material dipanaskan yang dapat membuat material tersebut menjadi lebih keras ataupun lebih lunak. Proses kedua adalah proses mekanik, dimana proses ini
merupakan pemberian suatu penempaan, pengerolan atau pemotongan. Secara umum proses termomekanikal pada baja merupakan proses deformasi yang
sangat panas pada kondisi austenik yang kemudian dilanjutkan dengan pendinginan yang terkontrol.
Proses termomekanikal ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi ukuran butir dan menambah jumlahnya. Dengan ukuran butir yang kecil dan
banyak akan mempengaruhi kekerasan. Kekerasan alumunium akan meningkat akibat diameter butir kecil dan banyak tersebut. Butir yang kecil dan banyak akan
menghambat pergerakan dislokasi, sehingga dengan terhambatnya dislokasi maka material akan sulit untuk terdeformasi.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Pengujian Kekerasan Hardness Test