Pendapatan Usahatani di Luar Kegiatan Budidaya Off-Farm

111

3. Pendapatan Usahatani di Luar Kegiatan Budidaya Off-Farm

Salah satu sumber pendapatan rumahtangga peserta SL-PTT dan non- peserta SL-PTT adalah kegiatan pertanian di luar kegiatan budidaya seperti buruh tani. Bagi sebagian rumahtangga dengan pendapatan rendah, anggota keluarga akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari pekerjaan di luar usahatani sendiri, termasuk kegiatan off- farm. Waktu luang setelah mencurahkan tenaganya pada usaha on-farm, dapat digunakan untuk mengisi kesempatan kerja diluar kegiatan budidaya off-farm. Intensitas anggota keluarga yang melakukan kegiatan usaha off-farm akan menentukan besarnya kontribusi terhadap total pendapatan rumahtangga. Aktivitas off-farm biasanya dilakukan oleh petani dan keluarganya ketika musim tanam dan musim panen tiba. Petani yang melakukan aktivitas off- farm sebagian besar merupakan petani yang memiliki lahan yang sempit untuk melakukan kegiatan budidaya on-farm sehingga mereka perlu melakukan aktivitas ini. Rata-rata pendapatan peserta SL-PTT dan non- peserta SL-PTT dari aktivitas diluar budidaya off-farm per tahun di Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran tahun 2012 disajikan pada Tabel 33. 112 Tabel 33. Rata-rata pendapatan Off Farm peserta SL-PTT dan non-peserta SL-PTT dari aktivitas diluar budidaya off-farm per tahun di Kecamatan Pagelaran pada tahun 2012 Jenis Usaha Peserta SLPTT non-peserta SLPTT Pendapatan Rp Pendapatan Rp Buruh tani 2.297.838,00 351.282,05 Jumlah 2.297.838,00 351.282,05 Sumber: Data Primer, hasil olahan, 2013 Berdasarkan Tabel 33 dapat dilihat bahwa pendapatan rumahtangga petani dari aktivitas off-farm, baik pada peserta SL-PTT maupun non-peserta SL- PTT memberikan kontribusi yang tidak cukup besar dalam peningkatan pendapatan rumahtangga petani. Hal ini dikarenakan banyaknya petani yang telah memiliki lahan sendiri sehingga tidak perlu untuk mencari pekerjaan sampingan seperti menjadi buruh tani. Upah yang diterima petani dari bekerja sebagai buruh tani pada saat penelitian tahun 2013 dilaksanakan sebesar Rp 30.000,00 –Rp 35.000,00oranghari pada kedua daerah penelitian. Bukan hanya kepala keluarga saja yang melakukan pekerjaan sebagai buruh tani, namun sebagian dari anak-anak dan istri petani ikut juga bekerja sebagai buruh tani. Hasil dari pekerjaan sampingan sebagai buruh tani ini sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumahtangga petani. Jumlah pendapatan off-farm peserta SL-PTT lebih besar daripada non- peserta karena anak lelaki yang telah dewasa pada peserta SL-PTT ikut membantu menambah pendapatan keluarga sebagai buruh tani. 113

4. Pendapatan Non Usahatani Non-Farm