90
1. Benih Padi Organik
Peserta SL-PTT sebagian besar memperoleh benih dari kelompok tani dikarenakan peserta SL-PTT memperoleh subsidi benih sebesar 50 dari
harga normal. Harga per kilogram Ciherang berkisar Rp 10.0000,00kg, sehingga peserta SL-PTT hanya perlu membayar sebesar Rp 5000,00kg.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk kas kelompok tani yang akan dipergunakan untuk kepentingan semua anggota kelompok tani yang
berkaitan dengan usahatani padi organiknya. Kebutuhan benih Ciherang untuk luas lahan satu hektar adalah 20kg.
Non-peserta SL-PTT memperoleh benih padi dari kios-kios terdekat. Non-
peserta SL-PTT tidak memperoleh subsidi sehingga mereka membayar dengan harga normal. Selain varietas Ciherang, terdapat dua orang petani
peserta SL-PTT yang menggunakan varietas Pandan Wangi, akan tetapi untuk varietas Pandan Wangi ini tidak memperoleh subsidi dari
pemerintah sehingga petani membayar dengan harga normal. Benih yang digunakan harus memiliki sertifikat berlabel biru. Benih yang digunakan
di kedua desa penelitian ini menggunakan benih dari PT. Sang Hyang Seri. Benih yang telah berlabel biru lebih terjamin kualitasnya dan telah
dilakukan uji kualitas benih secara internal PT. Sang Hyang Seri dan eksternal Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih.
91
2. Penggunaan Pupuk
Pemupukan diperlukan agar tanaman dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dalam masa pertumbuhannya.
Pemupukan yang dilakukan hendaknya memperhatikan kebutuhan tanaman. Pemupukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman
menghasilkan produksi yang tidak maksimal.
Pupuk merupakan komponen teknologi terlemah yang ada di petani. Pengadaan pupuk bagi usahatani padi organik di Desa Pagelaran dan Desa
Gemah Ripah diperoleh dari kelompok tani dan kios-kios terdekat. Pupuk yang digunakan oleh petani dalam usahatani padi organik adalah pupuk
kandang, pupuk kompos, petroganik, pomix, dan bio leaf.
Harga rata-rata pupuk peserta SL-PTT dan non-peserta SL-PTT yaitu pupuk kandang Rp 150,00kg, pupuk kompos Rp 300,00kg, pupuk pomix
Rp 6.000,00kg, petroganik Rp 2.200,00 –Rp 2.500,00kg, dan pupuk bio
leaf berkisar Rp 2.200,00 –Rp 2.500,00kg. Rata-rata penggunaan pupuk
oleh peserta SL-PTT dan non-peserta SL-PTT pada satu musim tanam dapat dilihat pada Tabel 22
Penggunaan pupuk per hektar untuk padi organik baik peserta SL-PTT maupun non-peserta SL-PTT belum sesuai dengan anjuran yang telah
ditentukan. Penggunaan pupuk yang tidak sesuai anjuran ini akan berakibat membuat tanaman padi organik menjadi tumbuh terlalu tinggi.
Apabila Gabah Kering Panen GKP Ciherang terlalu tinggi, maka akan
92 cepat roboh jika tertiup oleh angin dan menyebabkan kehilangan hasil
panen akan semakin tinggi. Hal tersebut dapat menurunkan tingkat produktivitas padi organik per
hektarnya dan akhirnya akan berdampak terhadap penurunan pendapatan petani itu sendiri. Hal ini terbukti dengan produksi padi organik yang
belum optimal, rata-rata produksi padi organik per 0,25 hektar 1200 –
1500 kg. Apabila petani sudah mengikuti anjuran yang diberikan, maka hasil produksi bisa mencapai 2000 kg per 0,25 ha.
3. Penggunaan Pestisida Nabati