Aksesibilitas Kerapatan Kecepatan Rata – Rata

Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 akan diperoleh seberapa efisien angkutan umum yang melayani trayek kota Medan – Tarutung.

5.1. Aksesibilitas

Jika tata guna lahan saling berdekatan serta hubungan transportasi antar tata guna lahan mempunyai kondisi yang baik maka dikatakan aksesibilitasnya tinggi. Dan dari hasil analisa dapat dikatakan bahwa penilaian aksesibilitas dari tempat tinggal ke stasiun angkutan umum MRT dapat dikategorikan sebagai aksesibilitas tinggi. Hal ini berlaku untuk stasiun MRT Medan dan stasiun MRT Tarutung. Sebab dari hasil pengolahan data diperoleh : - kondisi jaringan jalan yang menghubungkan tempat tinggal dengan stasiun angkutan termasuk dalam kategori baik, - angkutan yang melayani penumpang dari tempat tinggal ke stasiun juga tersedia, - waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai stasiun angkutan dapat dikatakan cukup singkat, Dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi antara kedua tata guna lahan tersebut maka dapat dikatakan bahwa angkutan umum MRT yang melayani trayek Kota Medan – Tarutung efektif.

5.2. Kerapatan

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai – nilai kerapatan kendaraan angkutan untuk keberangkatan dari Tarutung, antara lain : Hari Senin = 0,0473 KendKm Hari Rabu = 0,0518 KendKm Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Hari sabtu = 0,0545 KendKm dengan nilai rata – rata kerapannya adalah 0,0512 KendKm Sedangkan nilai kerapatan kendaraan untuk keberangkatan dari Medan antara lain : Hari Senin = 0,0547 KendKm Hari Rabu = 0,0463 KendKm Hari sabtu = 0,0541 KendKm dan rata – rata kerapatannya adalah 0,0517 KendKm Dengan nilai kerapatan yang sangat rendah tersebut maka dapat dikatakan angkutan umum MRT belum efektif.

5.3. Kecepatan Rata – Rata

Untuk kecepatan rata – rata sendiri nilai kecepatan yang dihitung adalah kecepatan perjalanan dimana waktu perjalanan adalah waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk melewati seksi jalan yang disurvey termasuk waktu berhenti karena hambatan-hambatan. Dan hasil pengolahan data diperoleh nilai kecepatan rata – rata perjalanan angkutan umum MRT, antara lain : MRT keberangkatan dari Medan ke Tarutung : hari senin = 44,69 Kmjam, rabu = 45,55 Kmjam, dan hari sabtu = 45,17 Kmjam.Nilai rata – ratanya adalah = 45,14 KmJam. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 MRT keberangkatan dari Tarutung ke Medan : hari senin = 44,58 Kmjam, rabu = 45,04 Kmjam dan hari sabtu = 44,81 Kmjam. Nilai rata – ratanya adalah = 44,81 KmJam. Dari analisa di atas, jika dibandingkan dengan standar kecepatan rata-rata perjalanan angkutan umum luar kota oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yaitu sebesar 25 kmjam, maka sebagai angkutan luar kota dapat dikatakan bahwa kecepatan perjalanan rata – rata angkutan trayek KPUM MRT Medan – Tarutung cukup efektif.

5.4. Headway