PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

4. 1. Kawasan Jalan Medan – Tarutung

Jalan Medan – Tarutung merupakan bagian dari jalur transportasi darat Trans-Sumatera. Oleh karenanya berstatus jalan nasional dengan fungsi jalan arteri primer luar kota. Dalam skala Sumatera Utara jalan Medan – Tarutung merupakan jalan utama penghubung kota Medan – Tarutung merupakan terusan jalan Tarutung. Jalan Medan – Tarutung ini merupakan jaringan jalan 2 arah dan memiliki 2 lajur dengan lebar jalan ± 7 meter dan panjang jalannya 277 km dengan kondisi jaringan jalan yang baik.

4. 1. 1. Jalan Trayek Angkutan Umum

Pada sistem transportasi dapat dilihat bahwa kondisi keseimbangan dapat terjadi pada beberapa tingkat. Yang paling sederhana adalah keseimbangan pada sistem jaringan jalan. Setiap pelaku berjalan mencari rute terbaik masing-masing yang meminimumkan biaya perjalanan misalnya waktu. Hasilnya mereka mencoba mencari beberapa rute alternatif yang akhirnya berakhir pada suatu pola rute yang stabil setelah beberapa kali mencoba-coba. Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan diperoleh jalur gerak rute angkutan umum Medan – Tarutung sebagai berikut : Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 1. Rute angkutan umum bus trayek kota Medan ke Tarutung. Lintasan yang dilalui angkutan umum trayek kota Medan ke Tarutung meliputi : Stasiun Medan – Tanjung Morawa – Lubuk Pakam – Perbaungan – Sei Rampah – Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Prapat – Porsea – Balige – Siborong-borong – Tarutung. 2. Rute angkutan umum bus trayek kota Tarutung ke Medan. Lintasan yang dilalui angkutan umum trayek kota Tarutung ke Kota Medan meliputi : Stasiun Tarutung – Siborong-borong – Balige – Porsea – Prapat – Pematangsiantar – Tebing Tinggi – Sei Rampah – Perbaungan – Lubuk Pakam – Tanjung Morawa – Medan.

4. 1. 2. Penyediaan Jasa Angkutan Umum

Pengadaan angkutan penumpang angkutan umum trayek kota Medan – Tarutung diselenggarakan oleh perangkutan penumpang KPUM MEDAN RAYA TOUR yang merupakan bus kecil dengan jumlah tempat duduk untuk penumpang sebanyak 14 tempat duduk. Adapun jumlah armada pengangkutan umum MEDAN RAYA TOUR jurusan Medan – Tarutung sebanyak 135 unit.

4. 1. 3. Masalah Angkutan Umum

Berdasarkan hasil wawancara dengan penumpang dan supir terdapat keluhan – keluhan yang disampaikan mengenai permasalahan angkutan umum yakni : I. Keluhan dari penumpang Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 1. Kenyamanan di dalam bus masih kurang 2. Kondisi sebahagian angkutan umum sudah jelek 3. Pengemudi yang sering ugal – ugalan di jalan 4. Tarif angkutan yang selalu meningkat. II. Keluhan dari para supir 1. Persaingan antar bus yang satu dengan yang lalin semakin besar sehingga susah mendapat penumpang. 2. Harga bahan bakar minyak BBM tidak pernah turun.

4. 2. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan pada setiap jam 08.00 WIB hingga jam 17.00 WIB pada tanggal 4 Agustus 2008, 6 Agustus 2008 serta 9 Agustus 2008 yang berturut-turut hari Senin, Rabu dan Sabtu. Surveyor ditempatkan di satsiun MRT Medan dan stasiun MRT Tarutung. Untuk mendapatkan besaran parameter yang akan ditinjau pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan penentuan besarnya sampel yang akan diambil melalui survei lapangan maupun interview. Untuk pengambilan data melalui wawancara dilakukan di stasiun bus MRT sebelum keberangkatan. Tidak semua penumpang akan diwawancarai, akan tetapi diambil sampel secara random, yang artinya tiap – tiap subjek dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Penentuan jumlah sampel untuk kendaraan penumpang angkutan umum, penumpang dan supir menggunakan teori convinience sampling yaitu pengambilan Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 sampel berdasarkan asumsi peneliti dalam hal ini penulis. Sehingga jumlah sampel yang akan digunakan adalah 20 sampel.

4. 3. Aksesibilitas

Untuk menentukan tingkat aksesibilitas ke stasiun ada beberapa faktor sebagai parameter yaitu jarak tempat tinggal ke stasiun, waktu tempuh ke stasiun, angkutan yang tersedia dan kondisi jaringan jalan.

4. 3. 1. Jarak Tempat Tinggal ke Stasiun Bus MRT

Dari data yang diperoleh dari hasil wawancara penumpang pada lampiran 3, dapat kita variasi jarak tempat tinggal penumpang ke stasiun. Pada data ini, parameter jarak kita kelompokkan kedalam 5 kelas dengan interval 1 km. Kemudian persentase masing – masing kelas dapat kita hitung dengan membagikan frekuensi penumpang pada masing – masing kelas dengan frekuensi total. Penelitian mengenai jarak tempat tinggal ke stasiun ini terdiri atas dua penelitian, yaitu penelitian jarak tempat tinggal ke satasiun Medan Raya Tour MRT di Medan Jl. S. M. Raja dan jarak tempat tinggal ke Stasiun MRT di Tarutung Jl. D. I. Panjaitan, secara lengkap dapat kita lihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Jarak Tempat Tinggal ke Stasiun Bus MRT Tarutung No Jarak ke Stasiun Frekuensi Penumpang orang Persentase 1 2 3 4 5 0 - 0,9 km 1 - 1,9 km 2 – 2,9 km 3 – 4 km 4 km 2 3 3 3 9 10 15 15 15 45 Jumlah 20 100 Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.1. di atas dapat dilihat bahwa jarak tempat tinggal ke stasiun bus MRT adalah bervariasi, jarak tempat tinggal ke stasiun yang terbanyak adalah sejauh lebih dari 4 km 45 ,sedangkan untuk jarak 0-0,9 km sebanyak 2 orang 10 , jarak 1-1,9 km sebanyak 3 orang 15 , jarak 2-2,9 km sebanyak 3 orang 15 , jarak 3-4 km sebanyak 3 orang 15 . Untuk jarak tempat tinggal ke stasiun bus MRT Medan, secara lengkap dapat kita lihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2. Jarak Tempat Tinggal ke Stasiun Bus MRT Medan No Jarak ke Stasiun Frekuensi Penumpang orang Persentase 1 2 3 4 5 0 - 0,9 km 1 - 1,9 km 2 – 2,9 km 3 – 4 km 4 km 1 4 2 5 8 5 20 10 25 40 Jumlah 20 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa jarak tempat tinggal ke stasiun bus MRT juga bervariasi, jarak tempat tinggal ke stasiun yang terbanyak adalah sejauh lebih dari 4 km 40 ,sedangkan untuk jarak 0-0,9 km sebanyak 1 orang 5 , jarak 1-1,9 km sebanyak 4 orang 20 , jarak 2-2,9 km sebanyak 2 orang 10 , jarak 3-4 km sebanyak 5 orang 25 .

4. 3. 2. Moda Angkutan ke Stasiun Bus MRT

Jenis moda angkutan yang digunakan ke stasiun bus MRT dibagi menjadi 4, yaitu kendaraan pribadi, angkutan umum, becak dan jalan kaki, akan tetapi karena Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 yang menggunakan moda becak dari hasil wawancara tidak ada maka moda becak ditiadakan. Kemudian persentase masing-masing moda dihitung dengan membagikan frekuensi penumpang dengan masing-masing moda dengan frekuensi penumpang total. Penggunaan moda angkutan ke stasiun bus MRT Tarutung, secara lengkap dapat kita lihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Moda Angkutan yang digunakan ke Stasiun Bus MRT Tarutung No Moda yang Digunakan Frekuensi Penumpang orang Persentase 1 2 3 Kendaraan Pribadi Angkutan Umum Jalan Kaki 4 15 1 20 75 5 Jumlah 20 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.3. dapat kita lihat bahwa moda terbanyak yang digunakan ke stasiun bus MRT Tarutung adalah angkutan umum 75, sedangkan paling sedikit adalah dengan jalan kaki 5, sedangkan yang menggunakan kendaraan pribadi sebesar 4 orang 20. Penggunaan moda angkutan ke stasiun bus MRT Medan, secara lengkap dapat kita lihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Moda Angkutan yang digunakan ke Stasiun Bus MRT Medan No Moda yang Digunakan Frekuensi Penumpang orang Persentase 1 2 Kendaraan Pribadi Angkutan Umum 6 14 30 70 Jumlah 20 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Dari tabel 4.4. dapat kita lihat bahwa moda terbanyak yang digunakan ke stasiun bus MRT Medan adalah dengan menggunakan angkutan umum 70, sedangkan yang menggunakan kendaraan pribadi sebesar 6 orang 30.

4. 3. 3. Waktu Tempuh ke Stasiun Bus MRT

Parameter waktu tempuh yang didapat dari hasil wawancara dibagi menjadi 5 kelas dengan interval 10 menit. Kemudian persentase masing – masing interval waktu dapat diperoleh dengan membagikan frekuensi penumpang masing – masing interval waktu dengan frekuensi penumpang total. Untuk waktu tempuh yang diperlukan ke stasiun bus MRT Tarutung dapat kita lihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Waktu Tempuh ke Stasiun Bus MRT Tarutung No Waktu Tempuh ke Stasiun Frekuensi Penumpang orang Persentase 1 2 3 4 5 0 – 10 menit 11 – 20 menit 21 – 30 menit 31 – 40 menit 40 menit 3 3 2 2 10 15 25 10 10 50 Jumlah 20 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.5. diperoleh waktu tempuh terbanyak adalah yang lebih dari 40 menit 50 dan yang paling sedikit adalah antara 21 – 30 menit 10 dan antara 31 – 40 menit 10, sedangkan 0 – 10 menit dan 11 – 20 menit sebanyak 3 orang 15. Untuk waktu tempuh yang diperlukan ke stasiun bus MRT Medan dapat kita lihat pada tabel 4.6. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.6. Waktu Tempuh ke Stasiun Bus MRT Medan No Waktu Tempuh ke Terminal Frekuensi Penumpang orang Persentase 1 2 3 4 5 0 – 10 menit 11 – 20 menit 21 – 30 menit 31 – 40 menit 40 menit 3 3 2 2 10 15 15 10 10 50 Jumlah 20 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.6. diperoleh waktu tempuh yang sama dengan waktu tempuh ke stasiun bus MRT di Tarutung. 4. 4. Kerapatan Kerapatan atau konsentrasi kendaraan rata – rata adalah ukuran yang menyatakan rata – rata jumlah kendaraan perlajur gerak per jalan dengan panjang tertentu pada pengamatan. Besarnya kerapatan dapat dihitung dari data lalu lintas pada lampiran 1. Contoh perhitungan : menghitung kerapatan angkutan umum bus MRT dari Medan ke Tarutung pada hari senin. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 ∑ ∑ = = = n i n i Si T mi n k 1 1 Dimana : k = konsentrasi kendaraan rata – rata dalam periode waktu T T = Waktu pengamatan Mi = Waktu yang diperegunakan kendaraan I di jalan I=1,2,3,…,n Si = Jarak yang ditempuh kendaraan I dijalan I=1,2,3,…,n N = Jumlah kendaraaan yang ada di jalan dalam peride T Maka kendaraan dapat dihitung : 277 22 540 367 365 376 374 370 372 374 367 377 368 374 368 374 366 361 365 366 369 368 376 373 385 22 k × × + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + × = 277 22 540 8182 22 k × × × = km kendaraan 0,0547 k = Jadi didapat kerapatan angkutan umum bus MRT dari Medan ke Tarutung pada hari senin sebesar 0,0547 kendaraankm. Untuk kerapatan bus MRT dari Medan ke Tarutung untuk hari lainnya dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Kerapatan Angkutan Umum Bus MRT dari Medan ke Tarutung No Hari Kerapatan kendaraankm 1 Senin 0,0547 Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 2 Rabu 0,0463 3 Sabtu 0,0541 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.7. dapat dilihat bahwa kerapatan kendaraan dari Medan ke Tarutung paling tinggi adalah hari Senin sebesar 0.0547 kendaraankm dan kerapatan kendaraan yang paling rendah pada hari Rabu sebesar 0,0463 kendaraankm. Untuk kendaraan bus MRT dari Tarutung menuju Medan dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Kerapatan Angkutan Umum Bus MRT dari Tarutung ke Medan No Hari Kerapatan kendaraankm 1 Senin 0,0473 2 Rabu 0,0518 3 Sabtu 0,0545 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.8. dapat dilihat bahwa kerapatan kendaraan dari Tarutung menuju Medan paling tinggi adalah hari Sabtu sebesar 0.0545 kendaraankm dan kerapatan kendaraan yang paling rendah pada hari Senin sebesar 0,0473 kendaraankm.

4. 5. Kecepatan Perjalanan Rata – Rata

Kecepatan perjalanan rata – rata dapat dihitung dengan membagikan 2 waktu tempuh rata – rata dengan panjang jarak. Dari data lampiran 1 diperolah waktu tempuh dan jarak tempuh. Contoh perhitungan : menghitung kecapatan rata – rata angkutan umum bus MRT dari Medan ke Tarutung pada hari Senin. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 u = ∑ ∑ = = n i n i mi Si 1 1 Dimana : u = kecapatan rata – rata dengan satuan kmjam Si = jarak yang ditempuh kendaraaan i di jalan i= 1,2,3,...n m i = waktu yang dipergunakan kendaraan i di jalan i= 1,2,3,….n maka : u = 367 365 376 374 370 372 374 367 377 368 374 368 374 366 361 365 366 369 368 376 373 385 277 22 + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + × u = 8182 6094 u = 0,745 kmmenit u =0,745 x 60 = 44.688 kmjam Kecepatan rata – rata angkutan umum bus MRT dari Medan ke Tarutung per hari dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Kecepatan Rata – Rata Angkutan Umum Bus MRT dari Medan ke Tarutung No. Hari Jarak Tempuh km Waktu Tempuh Rata – Rata menit Kecepatan Rata – Rata kmjam 1 Senin 277 371,91 44,69 2 Rabu 277 364,84 45,55 3 Sabtu 277 367,91 45,17 Sumber : Hasil Pengolahan Data Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Dari tabel 4.9. dapat diperoleh kecapatan rata – rata bus MRT pada hari Senin 44,69 kmjam, hari Rabu 45,55 kmjam, hari Sabtu 45,17 kmjam Kecepatan rata – rata angkutan umum bus MRT dari Tarutung ke Medan per hari dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Kecepatan Rata – Rata Angkutan Umum Bus MRT dari Tarutung ke Medan No. Hari Jarak Tempuh km Waktu Tempuh Rata – Rata menit Kecepatan Rata – Rata kmjam 1 Senin 277 372,79 44,58 2 Rabu 277 369,05 45,04 3 Sabtu 277 370,91 44,81 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.10. dapat diperoleh kecapatan rata – rata bus MRT pada hari Senin 44,58 kmjam, hari Rabu 45,04 kmjam, dan hari Sabtu 44,81 kmjam.

4. 6. Frekuensi Headway

Headway adalah merupakan ukuran yang menyatakan jarak atau waktu ketika bagian depan kendaraan yang berurutan melewati suatu titik pengamatan pada ruas jalan. Headway berdasarkan waktu rata – rata dapat dihitung dari data lalu lintas pada lampiran 1, dengan menghitung rata-rata perbedaan waktu berangkat antara dua bus yang berurutan. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Contoh perhitungan : menghitung headway waktu rata – rata angkutan bus MRT dari Medan ke Tarutung untuk hari Senin. ht = 1 − bus jumlah bus dua antara tn keberangka waktu selisih Jumlah 21 25 28 12 23 21 21 27 22 35 18 31 21 20 25 26 33 23 29 18 30 32 + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + = ht ht = 21 520 ht = 24,76 menit Untuk headway waktu rata-rata dari stasiun MRT Jl. S. M. Raja Medan dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Headway Waktu Rata – Rata Angkutan Umum Bus MRT dari Medan No. Hari Headway menit 1 Senin 24,76 2 Rabu 25,94 3 Sabtu 25,24 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.11. diperoleh headway waktu rata – rata terbesar pada hari Rabu yaitu 25,94 menit, dan terendah pada hari Senin yaitu 24,76 menit. Untuk headway waktu rata – rata dari stasiun bus MRT Jl. D. I. Panjaitan Tarutung dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Headway Waktu Rata – Rata Angkutan Umum Bus MRT dari Tarutung Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 No. Hari Headway menit 1 Senin 29,00 2 Rabu 24,05 3 Sabtu 23,91 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.12. diperoleh headway waktu rata – rata bus MRT dari stasiun Tarutung terbesar pada hari Senin yaitu 29,00 menit, dan terendah pada hari Sabtu yaitu 23,91 menit. Headway berdasarkan jarak dapat diperoleh dengan membagikan 1 kepada kerapatan, karena head jarak adalah kebalaikan dari kerapatan. Contoh perhitungan: headway jarak angkutan umum bus MRT dari Medan ke Tarutung hd = 1k hd = 10,0547 hd = 18,28 km Untuk headway jarak rata-rata dari stasiun bus MRT Medan dapat kita lihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Headway Jarak Rata – Rata Angkutan Umum Bus MRT dari Stasiun Medan No. Hari Kerapatan kendaraankm Headway Km 1 Senin 0,054 18,28 2 Rabu 0,046 21,74 3 Sabtu 0,054 18,48 Sumber : Hasil Pengolahan Data Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Dari tabel 4.13. dapat diperoleh headway jarak rata – rata dari stasiun bus MRT Medan yang terbesar adalah pada hari Rabu yaitu 21,74 km, sedangkan headway jarak rata – rata terkecil yaitu pada hari Senin sebesar 18,28 km. Untuk headway jarak rata – rata dari stasiun bus MRT Tarutung dapat kita lihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Headway Jarak Rata – rata Angkutan Umum Bus MRT dari Stasiun Tarutung No. Hari Kerapatan kendaraankm Headway Km 1 Senin 0,047 21,28 2 Rabu 0,052 19,23 3 Sabtu 0,054 18,52 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.14. dapat diperoleh headway jarak rata – rata dari stasiun bus MRT Tarutung yang terbesar adalah pada hari Senin yaitu 21,28 km, sedangkan headway jarak rata – rata terkecil yaitu pada hari Sabtu sebesar 18,52 km.

4. 7. Tingkat Operasional

Tingkat operasional angkutan umum ditinjau dari waktu menunggu rata – rata angkutan umum oleh penumpang. Tingkat operasional dapat diperoleh dengan membagi dua headway waktu rata – rata. Tingkat operasinal bus MRT dari Medan ke Tarutung dapat kita lihat pada tabel 4.15. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.15. Tingkat Operasional Angkutan Umum Bus MRT dari Medan ke Tarutung No Hari Headway menit Tingkat Operasional menit 1 Senin 24,76 12,38 2 Rabu 25,94 12,97 3 Sabtu 25,24 12,62 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.15. diperoleh tingkat operasional bus MRT dari Medan ke Tarutung yang terbesar pada hari Rabu sebesar 12,97 menit, dan terkecil pada hari Senin sebesar 12,38 menit. Tingkat operasional bus MRT dari Tarutung ke Medan dapat kita lihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16. Tingkat Operasional Angkutan Umum Bus MRT dari Tarutung ke Medan No Hari Headway menit Tingkat Operasional menit 1 Senin 29,00 14,50 2 Rabu 24,05 12,02 3 Sabtu 23,90 11,95 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.16. diperoleh tingkat operasional bus MRT dari Tarutung ke Medan yang terbesar pada hari Senin sebesar 14,5 menit, dan terkecil pada hari Sabtu sebesar 11,95 menit.

4. 8. Faktor Muat Penumpang

Faktor muat penumpang adalah sebagai perbandingan antara banyaknya penumpang per jarak dengan kapasitas penumpang total. Faktor muat penumpang dapat kita peroleh dengan cara membagikan jumlah penumpang dengan kapasitas Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 tempat duduk angkutan umum untuk setiap periode survey. Untuk faktor muatan penumpang bus MRT dari Medan – Tarutung per hari dapat kita lihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17. Faktor Muat Penumpang Angkutan Umum Bus MRT dari Medan – Tarutung No Hari Faktor Muat Penumpang 1 Senin 77,92 2 Rabu 76,69 3 Sabtu 83,44 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.17. dapat kita lihat bahwa faktor muatan penumpang bus MRT dari Medan – Tarutung terbesar pada hari Sabtu 83,44 dan terkecil pada hari Rabu 76,69 . Untuk faktor muat penumpang bus MRT dari Tarutung – Medan per hari dapat kita lihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18. Faktor Muat Penumpang Angkutan Umum Bus MRT dari Tarutung – Medan No Hari Faktor Muat Penumpang 1 Senin 78,95 2 Rabu 80,61 3 Sabtu 87,34 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.18. dapat kita lihat bahwa faktor muatan penumpang bus MRT dari Tarutung – Medan terbesar pada hari Sabtu 87,34 dan terkecil pada hari Senin 78,95 , sedangkan pada hari Rabu = 80,61 .

4. 9. Utilitas

Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009 Utilitas merupakan rata – rata jarak tempuh rata – rata angkutan umum perhari, yang diperoleh dari hasil wawancara dengan supir bus MRT, seperti tertera pada lampiran 3. Pengelompokan jarak tempuh harian bus MRT dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19. Jarak tempuh Harian Angkutan Umum Bus MRT No Jarak Tempuh Harian Jumlah Supir orang 1 2 277 km 1 rit 554 km 2 rit 15 5 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.19. diperoleh jarak tempuh harian bus MRT adalah 277 km 1 rit sebanyak 15 orang dan sejauh 554 km 2 rit sebanyak 5 orang. Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008. USU Repository © 2009

BAB V ANALISIS DATA