Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
3.2. Prosedur Kerja Penelitian
Adapun prosedur kerja yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Tinjauan Pustaka Pembatasan Masalah
Survey Pendahuluan Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Primer: 8.
Jumlah penumpang naikturun ; 9.
Waktu perjalanan kendaraan; 10.
Waktu henti kendaraan di terminal; 11.
Waktu antara headway ;
12. Kecepatan perjalanan dan aksesibilitas.
Pengumpulan Data Sekunder: 4.
Trayek Angkutan; 5.
Rute Angkutan; 6.
Jumlah Armada;
Rekapitulasi Data Analisa Data
Kesimpulan dan Saran Maksud dan
Tujuan
Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitan 3.3. Tahapan Analisis
Tahapan analisis yang akan dilakukan, yaitu:
Analisis Untuk Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Perkotaan
1 Pembagian indikator kinerja pelayanan angkutan yang akan dievaluasi;
2 Pengumpulan data-data primer dan sekunder;
3 Identifikasi dan klasifikasi data-data yang dikumpulkan dari hasil survey di
lapangan;
4 Pangkajian data untuk memperoleh parameter kinerja pelayanan angkutan
pada setiap trayek yang diteliti;
5 Analisis tiap parameter yang didapat;
6 Kesimpulan.
Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
Skema evaluasi kinerja pelayanan angkutan dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem Evaluasi
Indikator Kinerja Pelayanan yang akan Dievaluasi
Indikator Kualitas Kinerja Pelayanan: 5
Waktu Antara Headway; 6
Waktu Henti Kendaraan di Terminal; 7
Kecepatan Perjalanan,Aksesibilitas; 8
Waktu Perjalanan. 5 Kerapatan
Indikator Efisiensi Kinerja Pelayanan
:
4 Faktor Muatan Load factor;
5 Utilitas
6 Faktor Operasional
Pengumpulan Data Identifikasi dan Klasifikasi Data
Pengkajian Data Analisis Tiap Parameter
Perbandingan Tiap Parameter dengan Standard yang Digunakan Kesimpulan Hasil Evaluasi Tiap Indikator
Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
3. 4. Survei pendahuluan
Survei pendahuluan adalah survey pada skala kecil yang dilakukan dan merupakan bahan pertimbangan sebelum survey sesungguhnya dilaksanakan.
Sehingga dalam pelaksanaan survey dapat dilakukan secara terkoordinasi dan terencana dengan baik serta data yang dijajaki diperoleh lengkap dan akurat.
Maksud dan tujuan survey pendahuluan dilakukan untuk mengetahui tempat pemberhentian angkutan umum yang sering menaikkan dan menurunkan
penumpang. Untuk mengetahui keadaan di lapangan sebelum melakukan survey
sesungguhnya, dilakukan survey awal terlebih dahulu di Stasiun MRT Tarutung dan di stasiun MRT di Medan. Hal ini penting dalam menentukan tempat para surveyor
mengambil data primer dan data sekunder, sehingga data yang di ambil dapat mewakili.
3. 5. Pengumpulan Data
Sebagaimana dengan tujuan akhir ini yaitu untuk mendapatkan tingkat efektivitas dan efesiensi angkutan umum, maka pemilihan lokasi untuk penelitian
data ini adalah trayek Medan – Tarutung dengan mengambil titik tinjauan antara lain :
1. Stasiun Medan Raya Tour Medan untuk pengamatan di Kota Medan Untuk kedatangan dan keberangkatan penumpang dari maupun menuju Tarutung
maka surveyor mengamati di Stasiun MRT di jalan Sisinga Mangaraja Medan.
Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
2. Stasiun Medan Raya Tour Tarutung untuk pengamatan di kota Tarutung Untuk pengamatan di Tarutung, dilakukan di Stasiun MRT jalan D.I. Panjaitan
Tarutung, baik yang berangkat ke Medan maupun untuk kedatangan dari Medan.
3. 6. Data yang dibutuhkan
Data-data yang dibutuhkan dalam penlitian ini meliputi data primer dan data sekunder, yang diuraikan sebagai berikut :
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, seperti jumlah penumpang, jarak tempuh, waktu keberangkatan. Juga
wawancara kepada penumpang untuk mengetahui jarak tempat tinggal ke terminal, ketersediaan moda ke terminal, waktu tempuh ke terminal, dan
waktu menunggu. Wawancara kepada supir mengenai jarak tempuh satu harian.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh tidak dari survey langsung ke lapangan melainkan dari beberapa sumber seperti instansi yang terkait maupun dari studi literatur,
seperti peta jaringan jalan dan jumlah bus yang beroperasi.
3. 7. Pelaksanaan Pengamatan
Sebelum pengambilan data melalui survey ke lapangan terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan ke lokasi untuk mengetahui kondisi lapangan, tempat
melakukan pengamatan dan kendala yang akan dihadapi.
Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
Pengamatan langsung dan wawancara di lapangan dilakukan mulai dari jam 08.00 WIB hingga jam 17.00 WIB. Adapun data yang diperoleh dipergunakan untuk
perhitungan waktu tempuh angkutan umum, jarak tempuh angkutan umum, jumlah angkutan umum yang beroperasi, waktu menunggu angkutan umum, jumlah
penumpang, dan hasil wawancara.
3. 8. Waktu Pengamatan
Pada penelitian ini pengamatan langsung dilakukan selama 3 hari dalam satu minggu dengan pengamatan dimaulai dari jam 08.00 Wib hingga jam
17.00 Wib yakni hari Senin dan Rabu serta hari Sabtu mewakili hari libur.
3. 9. Penentuan Sampel
Pada pengambilan data dengan melakukan wawancara tidak semua penumpang dan supir diwawancarai melainkan dengan menggunakan sampel dari
populasi yang ada. Besarnya sampel dapat ditentukan dengan menggunakan asumsi populasi N mempunyai data yang mengikuti distribusi normal dimana
akan memiliki deviasi antara suatu data dengan lainnya sehingga menimbulkan Standard Deviasi SD dan Standard Error SE tertentu. Dengan
menggunakan level of confidence 95 dan level of significant 5 , dimana pada survei pendahuluan akan diperoleh nilai standard deviasi dan standard error.
Untuk mendapatkan banyaknya sampel yang diperlukan pada survei sebenarnya digunakan rumus :
1. Untuk populasi tak hingga : n = SD
2
........................................... 3.1 SE
2
Poltak Situmeang : Analisa Kinerja Pelayanan Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Medan - Tarutung, 2008.
USU Repository © 2009
2. Untuk populasi terhingga : n = n
n = N x Z
2
x x
P P
x x
1 1
- -
P P
N x G
2
+ Z
2
x P x 1- P
dimana : n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi Z = Tingkat keandalan; jika tingkat keandalan = 95 maka Z = 1,96, jika tingkat
keandalan = 90 maka Z = 1,645. P = Proporsi Populasi, besarnya 0,5
G = Galat pendugaan sampling error Dari rumus di atas dengan mengasumsikan nilai P=0,5 maka akan
menghasilkan nilai ragam populasi P1-P terbesar dan dengan demikian akan menghasilkan kemungkinan ukuran contoh terbesar pula. Berdasarkan penetapan
P=0,5 maka berbagai keraguan tidak diperlukan lagi karena akan menghasilkan ukuran sampel n terbesar.
3.10. Parameter Efektifitas dan Efisien