Darah dan Plasma TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Darah dan Plasma

Darah plasma atau serum merupakan cairan tubuh yang paling sering dipakai dalam penelitian farmakokinetika. Menurut Cahyati 1985, ini mudah dimengerti karena: a. Kebanyakan obat sampai ke reseptornya melalui darah. b. Tidak mudah mendapatkan jaringan tubuh lain dari organisme hidup, khususnya manusia. Darah terdiri atas sel-sel dan cairan yang mengisi sirkulasi tertutup yang mengalir dalam gerak teratur tanpa arah, didorong terutama oleh kontraksi ritmis jantung. Darah dibentuk dari 2 bagian: bentuk elemen, atau sel-sel darah dan plasma, fase cair di mana yang pertama tersuspensi. Bentuk elemen adalah eritrosit, atau sel darah merah; trombosit; dan leukosit, atau sel darah putih. Darah yang dikumpulkan dan dicegah dari pembekuan dengan menambahkan antikoagulan heparin, sitrat, dan sebagainya, bila disentrifuge akan terpisah, menjadi lapisan-lapisan yang menggambarkan heterogenitasnya Junqueira dan Carneiro, 1982. Menurut Anonim 2 2008, ketika sampel darah diambil, kemudian diberi perlakuan dengan penambahan zat antikoagulasi, dan kemudian diputar dalam alat sentrifugasi maka akan terbentuk: • Plasma • Sel darah merah yang menempati lapisan bawah • Sel darah putih yang membentuk “lapisan kekuningan”. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Skematis hasil sentrifugasi darah dengan penambahan antikoagulan Darah lengkap manusia adalah darah yang telah diambil dari donor manusia yang dipilih dengan pencegahan-pencegahan pendahuluan aseptik yang ketat. Ditambahkan ion sitrat atau heparin sebagai antikoagulasi. Darah yang dikumpulkan disimpan pada temperatur antara 1 o C–10 o C, dipertahankan konstan dengan kisaran 2 o C. Tanggal kadaluarsa tidak lebih dari 21 hari setelah tanggal pengambilan bila sitrat yang digunakan sebagai antikoagulasi dan tidak lebih dari 48 jam bila heparin digunakan Ansel, 2005. Antikoagulan diperlukan jika analisis harus dilakukan pada plasma. Kebanyakan obat dapat dipantau dengan baik dalam plasma atau serum. Jika plasma digunakan, maka heparin biasanya dianjurkan sebagai antikoagulan Bittikofer, 1985. Cairan transluen, kekuningan dan sedikit kental yang terletak di atas bila hematokrit diukur adalah plasma darah. Plasma adalah suatu larutan aqueous yang mengandung zat-zat dengan berat molekul besar dan kecil yang merupakan 10 volumenya. Protein-protein plasma merupakan 7 dan garam-garam anorganik 0,9, sisanya yang 10 terdiri atas beberapa senyawa organik dari berbagai asal- asam amino, vitamin, hormom, lipid, dan sebagainya Junqueira dan Carneiro, 1982. Plasma Sel darah putih lapisan kekuning-kuningan Sel darah merah Universitas Sumatera Utara Mengumpulkan spesimen darah Bahan atau spesimen yang paling umum dianalisa dalam laboratorium adalah darah, yang diperoleh dari vena atau dengan penusukan kulit. Lengan merupakan daerah yang biasanya digunakan untuk penusukan vena. Suatu turniket diikatkan mengelilingi lengan, berdasarkan pada daerah yang dipilih untuk penusukan vena, sekitar 7 hingga 10 cm diatasnya; pasien mengepalkan tangannya. Lalu pilih daerah penusukan vena, kemudian dibersihkan dengan cepat selama beberapa waktu lalu biarkan kering. Hal ini perlu untuk mencegah hemolisis eritrosit oleh alkohol. Tekan kulit 2 atau 3 cm dibawah daerah penyuntikan dengan ibu jari, bersamaan dengan itu genggam lengan dengan keempat jari lainnya. Ini berguna untuk menstabilkan vena dan mengurangi pergerakannya. Luruskan posisi jarum membentuk sudut 15 o dengan vena dan masukkan. Tarik alat penyedot sampai diperoleh jumlah darah yang diinginkan. Kain pengikat dilepaskan dan pasien membuka tangannya. Perlahan tarik jarum, dan letakkan pembalut pada daerah penyuntikan, beri sedikit tekanan. Setiap spesimen harus terindentifikasi dengan tepat dengan nama pasien, tanggal, waktu pengambilan, dan informasi lain yand dibutuhkan Lotspeich, 1985. 2.5 Kromatografi 2.5.1 Teori Kromatografi