Defect loss Perhitungan Six Big Losses

Gambar 4.2. Diagram Persentase Komulatif Big Six Losses Dari data yang disimpulkan diatas bahwa idling and minor stoppages losses 319,91 jam 82,56 dari seluruh total kerugian merupakan kerugian yang tertinggiyang dialami mesin Turbin Gas GT 2.1 dalam setahun. Diikuti kerugian-kerugian yang lain, yaitu : YieldScrap Losses 29,13 jam7,52 , Reduce Speed Losses 29,11 jam7,51,Equipment Failure Breakdown Losses8,03 jam2,07, Setup and Adjustment Losses 1,33 jam0,34.

4.2.3. Analisa Diagram Sebab Akibat

Analisa ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lapangan dan melakukan wawancara terhadap karyawan yang terkait pada penelitian ini, yaitu antara lain bagian operator, bagian engineering, serta bagian quality control. Adapun hasil wawancara tersebut merupakan salah satu kemungkinan penyebab dari sulitnya pencapaian target OEE yang diharapkan. Untuk memperoleh hasil analisa yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, dibutuhkan peralatan yang 20 40 60 80 100 120 50 100 150 200 250 300 350 Total Time Losses Persentase Komulatif Persentase Komulatif Six Big Losses Jam relevan dengan data yang sesuai dengan data yang telah dikumpulkan, sehingga untuk mempermudah pengidentifikasian hal tersebut maka dibuatlah Diagram Sebab Akibat serta akan dirumuskan rencana perbaikan. Adapun diagram sebab akibat dari Idling dan Minor Stoppages Losses , YieldScrap Losses dan Reduce Speed Losses yang dibuat oleh karena tolak ukur tersebut memberikan kontribusi kerugian-kerugian yang besar bagi perusahaan sehingga perlu dilakukkannya penanganan yang dominan terhadap kerugian- kerugian yang ini daripada faktor kerugian lainnya. Dan dalam wawancara yang didapat serta hasil peninjauan terhadap lapangan diambil faktor parameter yang mempengaruhi terjadinya losseskerugian tersebut yaitu : mesin, manusia, konsumtif, metode dan lingkungan yang akan disajikan dalam diagram sebab akibat di bawah ini : gangguan tiba-tiba tidak ada pengawasan kurang responsif temperatur mesin kurang disiplin berubah-ubah Bahan Bakar tidak standar tidak berkala temperatur udara berubah-ubah pemeliharaan tidak tepat waktu Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat Idling speed and Minor stopagges Losses Manusia Idling speed and minor stopagges Metode Lingkungan Mesin Konsumtif gangguan tiba-tiba tidak ada pengawasan kurang responsif temperatur mesin kurang disiplin berubah-ubah Bahan Bakar tidak standar tidak berkala temperatur udara berubah-ubah pemeliharaan tidak tepat waktu Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat Yield Scrap Losses gangguan tiba-tiba tidak ada pengawasan kurang responsif temperatur mesin kurang disiplin berubah-ubah Bahan Bakar tidak standar tidak berkala temperatur udara berubah-ubah pemeliharaan tidak tepat waktu Gambar 4.5 Diagram Sebab Akibat Reduce Speed Loss Reduce Speed Losses Konsumtif Metode Lingkungan Manusia Mesin Yield Scrap Losses Metode Lingkungan Mesin Konsumtif Ketiga diagram sebab akibat diatas menerangkan penyebab mesin mengalami kerugian atau losses oleh karena 5 kategori yaitu manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Mesin kemungkinan berhenti berulang-ulang dan hal itu tidak terekam sehingga tidak dapat diketahui secara pasti waktu kerugian yang dialami. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan dengan bantuan diagram pareto losses bahwa mesin Turbin Gas GT 2.1 mengalami losses yang begitu besar dalam setahunnya. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh : 1. Manusia Pekerjaan dalam proses produksi sangat membutuhkan pengawasan, baik memantau seberapa besar kemampuan karyawan dan etos kerja saat bekerja dengan tujuan mengatur serta mengkoordinir berlangsungnya proses dengan baik. Dari hasil pengamataan yang dilakukan peneliti, pengawasan yang dilakukan pemimpin tidak begitu ketat, sehingga sering terjadi operator tidak berada di dalam ruang kontrol mesin untuk mengkoordinasi mesin selama proses berlangsung. Operator merasa begitu tenang, sehingga kurang begitu peduli terhadap pekerjaannya. Kedisiplinan dalam merekam kejadian operasi begitu kurang, sehingga menyebabkan responsif akan pekerjaan semakin menurun. Sering terjadi ketidaktelitian dalam merekam sehingga melupakan kejadian penting yang seharusnya menjadi dokumentasi perusahaan saat pengoperasian disebabkan operator yang sering berjaga hanya seorang, diperlukan minimal 2 orang yang berjaga-jaga di unit yang bekerja merekam proses operasi sehingga dengan tujuan menghindarkan ketidak telitian. 2. Mesin Temperatur kerja terkadang naik turun tak terkontrol akan membuat kerugian mesin untuk menghasilkan produksinya, perlu adanya kerja ekstra dari operator siaga melihat indikator temperaturtermocouple yang terdapat pada mesin sehingga mesin beroperasi dengan temperatur batas aman. Setiap mesin memiliki batas waktu kerja. 3. Konsumtif Bahan bakar turbin gas yang seharusnya dengan Liquid Natural Gas LNG dengan nilai pembakarannya sudah di standarisasikan untuk Turbin Gas

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

5 107 96

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 19

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 2

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 5

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 2 29

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 3 1

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 3

PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS GT 2.1 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 20