BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Suhu Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang IGD RSUD Kota
Langsa
Berdasarkan uji statistik regresi logistik menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara suhu terhadap kepuasan pengguna eksternal IGD RSUD Kota
Langsa dengan nilai p 0,05. Penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wardani 2003 bahwa penyelidikan terhadap ergonomi lingkungan fisik salah
satunya adalah suhu. Suhu yang terlalu panas akan mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh, sedangkan suhu yang terlalu dingin membuat gairah kerja menurun.
Kemampuan adaptasi manusia dengan temperatur luar adalah jika perubahan suhu luar tersebut tidak melebihi 20 untuk kondisi panas dan 35 untuk kondisi dingin
dari keadaan normal tubuh. Dalam kondisi normal, suhu tiap anggota tubuh berbeda-beda. Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk
melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan. Pada penelitian ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan Beny Pokman
di RS Honoris Jakarta, dimana kebutuhan pelanggan akan psyical comport yang salah satunya meliputi kenyamanan temperatur.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebanyak 65 orang 67,0 merasakan suhu di IGD sesuai dan hanya 23 orang 46,9 yang merasa puas. Walaupun suhu
yang berada dalam ruang IGD tersebut sesuai dengan standar Depkes RI. Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan IGD dengan
penentuan suhu di ruang IGD.
5.2. Pengaruh Cahaya Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang IGD RSUD
Kota Langsa
Berdasarkan uji statistik regresi logistik menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara cahaya terhadap kepuasan pengguna eksternal IGD RSUD
Kota Langsa dengan nilai p 0,05. Penelitian ini sesuai anjuran penelitian dilakukan oleh Wardani 2003, selain suhu, cahaya juga mempunyai pengaruh terhadap
lingkungan kerja. Dalam faktor cahaya, kemampuan mata untuk melihat obyek dipengaruhi oleh ukuran obyek, derajat kontras antara obyek dan sekelilingnya,
luminensi brightness, lamanya melihat, serta warna dan tekstur yang memberikan efek psikologis pada manusia. Mata diharapkan memperoleh cahaya yang cukup,
pemandangan yang menyenangkan, menenangkan pikiran, tidak silau, dan nyaman. Pencahayaan yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan pada mata.
Pada penelitian ini juga tidak sesuai dengan yang dikemukakan Beny Pokman di RS Honoris Jakarta, dimana kebutuhan pelanggan akan psyical comport yang salah
satunya meliputi kenyamanan cahaya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebanyak 43 orang 44,3 merasakan cahaya di IGD sesuai dan hanya 15 orang 30,3 yang merasa puas. Walaupun
cahaya yang berada dalam ruang IGD tersebut sesuai dengan standar Depkes RI. Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan IGD dengan
penentuan cahaya di ruang IGD.
5.3. Pengaruh Suara Terhadap Kepuasan Pasien di Ruang IGD RSUD Kota