Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebanyak 43 orang 44,3 merasakan cahaya di IGD sesuai dan hanya 15 orang 30,3 yang merasa puas. Walaupun
cahaya yang berada dalam ruang IGD tersebut sesuai dengan standar Depkes RI. Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan IGD dengan
penentuan cahaya di ruang IGD.
5.3. Pengaruh Suara Terhadap Kepuasan Pasien di Ruang IGD RSUD Kota
Langsa
Berdasarkan uji statistik regresi logistik menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara suara terhadap kepuasan pengguna eksternal IGD RSUD Kota
Langsa dengan nilai p 0,05. Penelitian ini sesuai dengan penelitian dilakukan oleh Wardani 2003, suara juga termasuk dalam lingkungan fisik. Suara sebagai aspek
yang menentukan tingkat gangguan bunyi terhadap manusia adalah lama waktu bunyi terdengar, intensitas dalam ukuran desibeldB, besarnya arus energi per satuan luas,
dan frekuensi dalam HertzHz, jumlah getaran per detik. Usaha-usaha pengurangan kebisingan dapat dilakukan dengan pengurangan kegaduhan pada sumber,
pengisolasian peralatan penyebab kebisingan, tata akustik yang baik memberikan bahan penyerap suara, memberikan perlengkapan pelindung.
Pada penelitian ini juga tidak sesuai dengan yang dikemukakan Beny Pokman di RS Honoris Jakarta, dimana kebutuhan pelanggan akan psyical comport yang salah
satunya meliputi kenyamanan suara.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebanyak 51 orang 52,6 merasakan suara di IGD sesuai dan hanya 20 orang 40,8 yang merasa puas. Walaupun suara
yang berada dalam ruang IGD tersebut sesuai dengan standar Depkes RI. Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan IGD dengan
penentuan suara di ruang IGD.
5.4. Pengaruh Kelembaban Terhadap Kepuasan Pasien di Ruang IGD RSUD
Kota Langsa
Berdasarkan uji statistik regresi logistik menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara suara terhadap kepuasan pengguna eksternal IGD RSUD Kota
Langsa dengan nilai p 0,05. Penelitian ini sesuai dengan anjuran penelitian yang dilakukan Wardani 2003, selain ketiga diatas kelembaban merupakan salah satu
kelompok lingkungan fisik yang penting oleh karena kelembaban diartikan sebagai banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasanya dinyatakan dalam persentase.
Jika udara panas dan kelembaban tinggi, terjadi pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran dan denyut jantung makin cepat.
Pada penelitian ini juga sesuai dengan yang dikemukakan Beny Pokman di RS Honoris Jakarta, dimana kebutuhan pelanggan akan psyical comport yang salah
satunya meliputi kenyamanan akan kelembaban udara di ruangan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebanyak 65 orang 67,0 merasakan
kelembaban udara di IGD sesuai dan hanya 5 orang 10,4 yang merasa puas.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun standar kelembaban udara yang berada dalam ruang IGD tersebut sesuai dengan standar Wiku 2005.
Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan IGD dengan penentuan kelembaban udara di ruang IGD.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN