P e rd a N o m o r 7 T a h u n 2 0 1 0
12
BAB IV PERSYARATAN ADMINISTRASI BANGUNAN GEDUNG
Bagian Kesatu Status Hak atas Tanah
Pasal 12
1 Setiap orang yang akan mendirikan bangunan gedung wajib memiliki tanah yang status kepemilikannya jelas.
2 Terhadap bangunan yang dibangun di tanah milik orang lain harus mendapat izin pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanah dalam
bentuk perjanjian tertulis. 3 Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sekurang-
kurangnya harus memuat: a. hak dan kewajiban para pihak;
b. luas, letak dan batas-batas tanah; c. fungsi bangunan gedung; dan
d. jangka waktu pemanfaatan tanah.
Bagian Kedua Status Kepemilikan Bangunan Gedung
Pasal 13
1 Setiap orang yang memiliki sebagian atau seluruhnya bangunan gedung harus dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan bangunan gedung.
2 Surat bukti kepemilikan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikeluarkan oleh pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung
fungsi khusus oleh Pemerintah. 3 Surat bukti kepemilikan bangunan gedung wajib dimiliki pemilik bangunan
gedung. 4 Bukti kepemilikan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dapat diterbitkan atas setiap bangunan gedung yang telah memiliki IMB dan SLF.
Pasal 14
1 Dalam satu bangunan gedung dapat diberikan lebih dari 1 satu surat bukti kepemilikan bangunan gedung.
2 Bukti kepemilikan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dimiliki oleh pemilik yang berbeda-beda.
3 Kepemilikan bangunan gedung dapat dialihkan kepada pihak lain.
P e rd a N o m o r 7 T a h u n 2 0 1 0
13
4 Dalam hal pemilik bangunan gedung bukan pemilik tanah, pengalihan hak harus mendapat persetujuan pemilik tanah.
Bagian Ketiga IMB
Pasal 15
1 Setiap orang yang akan mendirikan bangunan wajib memiliki IMB. 2 IMB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterbitkan atas setiap
perencanaan teknis bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung sesuai dengan
fungsi dan klasifikasi bangunan gedung.
Pasal 16
1 IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 1 dapat bersifat tetap atau sementara dan dapat diberikan secara bertahap.
2 Ketentuan lebih lanjut mengenai sifat dan tahapan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Gubernur.
BAB V PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG