Kesejahteraan Sosial TINJAUAN PUSTAKA

4. Sistem gotong royong diantara anggota keluarga dan anggota masyarakat dalam mengelola makanan dan sumber daya manusia pada masa krisis 5. Penggantian makanan yang dikonsumsi dengan yang lebih murah atau terjangkau misalnya: mengganti ikan dengan telur 6. Penjualan simpanan benda-benda berharga seperti emas, perabot rumah tangga untuk memperoleh tambahan uang 7. Penjualan asset produktif seperti tanah, binatang ternak untuk memperoleh tambahan uang 8. Peminjaman kredit dari bank, anggota keluarga, pedagang atau lintah darat 9. Produksi dan perdagangan skala kecil seperti membuka warung atau kedai 10. Pemanfaatan bantuan pemerintah dimasa krisis misalnya melalui program Jaringan Pengamanan Sosial JPS Miles. 2011. http:www.damandiri.or.id diakses tanggal 20 Oktober 2014 pukul 20:22 Wib

2.4 Kesejahteraan Sosial

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial menyebutkan bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara dan dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Suharto 2009:1 pengertian kesejahteraan sosial sebagai berikut :Kesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat. Tujuan kesejahteraan sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan sosial, keuangan, kesehatan dan rekreasi semua individu masyarakat.Berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 11 tahun 2009 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan: 1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup; 2. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian; 3. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalahkesejahteraan sosial 4. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan 5. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan 6. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini ditujukan kepada: perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan yang menjadi prioritas adalah mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial: kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, danatau korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

2.5 Kerangka Pemikiran