Lahirnya Pertanggung Jawaban Sementara

94 e. Di Desa Lampaya yang terletak sekitar 1-2 km dari wilayah pertambangan Quarry II, di mana sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai penambak udang, ketika musim hujan dan air dari Krueng Raba membawa campuran tanah dari wilayah penambangan mengakibatkan udang di tambak mereka menjadi menguning atau mati. f. Masyarakat Lhoknga yang dulunya merupakan petani cengkeh, beralih menjadi petani ubi atau padi, pedagang, atau yang lainnya oleh karena lahan cengkeh mereka berubah menjadi wilayah pertambangan dan tanaman cengkeh di wilayah sekitarnya menjadi kesulitan untuk tumbuh. g. PT SAI tidak menjalankan community development yang terprogram melainkan hanya berupa kegiatan-kegiatan instan tergantung pada ada tidaknya tuntutan masyarakat, termasuk dalam hal penggantian kerugian- kerugian yang di derita masyarakat akibat peledakan batu di wilayah pertambangan.

3. Lahirnya Pertanggung Jawaban Sementara

Masyarakat Kecamatan Lhoknga satuan masyarakat adat seutuhnya yang mempunyai norma, hak, aturan, nilai dan budaya lokal sebagai warisan indatu moyang yang wajib di hargai dan dihormati oleh siapa saja. Sebagai masyarakat lokal yang berada disekitar PT. Semen Andalas Indonesia yang keberadaannya sejak lama di permaklumkan tidak membawa dampak berarti terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat Kecamatan Lhoknga adalah komunitas masyarakat terbuka terhadap Universitas Sumatera Utara 95 siapa saja yang datang untuk membangun. Tapi tidak segenap pihak yang datang untuk mengambil peradaban, lingkungan dan kebudayaan yang hidup dan tertata rapi sebagai warisan indatu moyang. Perlawanan moral masyarakat Kecamatan Lhoknga yang sudah lama dilakukan sebagai bentuk pernyataan ketidakadilan terhadap masyarakat lokal dan kekecewaan terhadap sikap PT. Semen Andalas Indonesia. PT. Semen Andalas Indonesia sebagai industri besar di rasa belum menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat lokal. PT. Semen Andalas Indonesia adalah perusahaan yang sudah melakukan ekploitasi terhadap sumber daya alam di Kecamatan Lhoknga tanpa kompensasi berarti kepada masyarakat lokal baik secara moril maupun materil. Berkaitan dengan hal tersebut di atas para pihak telah bersepakat untuk melahirkan perjanjian yang saling menguntungkan tanpa mengurangi eksistensi masing-masing pihak. 73 Untuk mengawali pertanggungjwaban sementara ini maka dibentuklah Komite Masyarakat Bersatu. KMB adalah Komite Masyarakat Bersatu Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Komite ini terbentuk atas mandat seluruh masyarakat yang berdomisili di sekitar perusahaan LafargePT. Semen Andalas Indonesia dalam Kabupaten Aceh Besar untuk penyelesaian sengketa antara masyarakat lokal dengan perusahaan asing, LafargePT. Semen Andalas Indonesia yang sekarang seluruh sahamnya dikuasai oleh MNC multi national corporateperusahaan multi nasional Lafarge. Adapun penyebab terjadinya sengketa 73 Pertanggungjawaban sementara Komite Masyarakat bersatu Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung, hal 1. Universitas Sumatera Utara 96 adalah karena keberadaan perusahaan di rasa tidak membawa dampak berarti bagi masyarakat lokal. Yang pada awal pendirian perusahaan tahun 1980 telah di sepakati beberapa poin yang dirasa akan mampu memberi peran berarti untuk menciptakan masyarakat yang terbuka terhadap nilai-nilai, cerdas dan mandiri. Di antara poin-poin tersebut adalah bahwa perusahaan akan memperkerjakan masyarakat lokal sebagai karyawan yang bermartabat sesuai dengan nilai-nilai profesionalitas, perusahaan akan membangun sektor pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Namun selama 28 tahun keberadaan perusahaan justru di rasa sebaliknya. Masyarakat tetap berada di bawah garis kemiskinan dan kebodohan. Meski secara sadar bahwa perusahaan bukan secara mutlak menjadi penanggung jawab terhadap kondisi masyarakat hari ini. Tapi peran- peran ini merupakan tanggung jawab perusahaan untuk pembangunan sosial dan lingkungan sekitar meski tidak di perjanjikan secara awal, tidak akan merubah posisi perusahaan sebagai tamu angkuh yang tak sadar akan nilai lokal. Karena dalam peraturan perundang-undangan Indonesiapun ini telah jelas diatur. Adapun awal persoalan ini mencuat ke permukaan adalah pada 17 Desember 2007 Aksi pemblokiran jalan I di mana pada saat itu penerimaan karyawan PT. Semen Andalas Indonesia dilakukan dirasa sarat diskriminasi terhadap masyarakat lokal. Peluang kompetetisi yang sama sekali tidak diberikan konon lagi kesempatan berkerja sebagai karyawan tetap pada perusahaan, tanpa melibatkan masyarakat seperti yang tersebut dalam AMDAL dan kebijakan Lafarge sendiri yang melibatkan masyarakat sekitar perusahaan sebagai wujud keterlibatan masyarakat lokal. Kemudian ketidakadilan ini menjadi bola salju yang semakin lama semakin membesar. Kesempatan ini Universitas Sumatera Utara 97 dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk membuka dosa-dosa perusahaan yang sudah lama membatu tapi tidak beku dalam waktu. Semua manipulasi publik mengatasnamakan masyarakat yang ternyata hanya untuk kepentingan sepihak perusahaan dibongkar serta-merta. Kemudian aksi ini berujung pada penutupan total perusahaan oleh seluruh masyarakat selama 30 hari terhitung sejak tanggal 27 Desember 2007 sampai 27 Januari 2008. Perlu kita ketahui, kondisi lumpuh total perusahaan terjadi selama 17 hari terhitung 27 Desember 2007- 12 Januari 2008. Setelah itu Pemerintahan Aceh memaksa membuka perusahaan dengan mengirim pasukan keamanan yang menjaga perusahaan dan karyawan. Padahal menurut kita itu adalah manuver sepihak antara perusahaan dan pemerintah yang tidak perlu dilakukan bahkan secara luas membuka persoalan baru. 74 Sejauh ini komite telah menghasilkan MOU dengan PT. SAI yang tertuang dalam berita acara penyelesaian sengketa antara Pihak PT Semen Andalas Indonesia dengan Masyarakat, dimana dalam poin-poin nya menyebutkan: 1. Masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung berhak untuk diprioritaskan dan atau diutamakan sebagai karyawan tetap PT. Semen Andalas Indonesia. Penjelasan menyangkut porsi atau persentase dituangkan secara detil dalam perjanjian. Dan PT. Semen Andalas Indonesia memprioritaskan dan atau mengutamakan Masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung khususnya dan Masyarakat Aceh umumnya untuk menduduki posisi top 74 Ibid, hal 2. Universitas Sumatera Utara 98 managemen plant Lhoknga sesuai dengan mekanisme yang berlaku di perusahaan dengan menerapkan prinsip transparansi, keadilan dan profesionalitas. 2. PT Semen Andalas Indonesia sepakat menempatkan kantor perwakilan di plant Lhoknga yang mempunyai kewenangan di bidang keuangan, personalia, purchasing, produksi, tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku di dalam group perusahaan lafarge untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi pihak masyarakat dengan pengambil kebijakan PT. Semen Andalas Indonesia menyangkut kepentingan bersama berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas dan keadilan. 3. Masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung berhak untuk terlibat penuh dalam pembangunan lingkungan dan pengembangan masyarakat dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. 4. Mekanisme pelaksanaan secara rinci dan menyeluruh dari kesepahaman bersama ini harus di selesaikan dalam waktu 30 hari dengan membentuk tim bersama yang melibatkan Pihak Masyarakat, Pihak Pemerintah dan Pihak PT. Semen Andalas Indonesia. 5. Masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung mendukung keberadaan dan seluruh aktifitas PT. Semen Andalas Indonesia sepanjang dijalankan sesuai dengan kesepakatan bersama ini. Universitas Sumatera Utara 99 4. Hasil Kesepakatan Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan antara PT Lafarge Cement Indonesia dan Masyarakat Lhoknga Setelah mendapat tekanan yang cukup berat dari masyarakat sekitar, managemen PT LCI terus mengadakan negosiasi dengan pihak masyarakat serta otoritas kecamatan dalam rangka mewujudkan kesepakatan antara kedua belah pihak. pada tanggal 13 Desember 2008 tercapailah MOU Memorandum of Understanding dengan masyarakat yang diwakili oleh otoritas kecamatan dan mukim serta dilegalsasi oleh notaris. terdappat 4 butir kesepakatan yang harus di laksanakan PT LCI sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitarnya. adapun kesepakatan tersebut adalah: 1. Menempatkan departemen yang berhubungan dengan isu-isu masyarakat di Plant Lhoknga seperti keuangan, personalia, pembelian, produksi, dan menguatkan divisi pengembangan masyarakat dengan membentuk departemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk Plant Lhoknga. 2. Memberikan informasi tentang posisi pekerjaan untuk Plant Lhoknga kepada otoritas Kecamatan Lhoknga dan Leupung secara transparan, melakukan seleksi sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan dengan selalu menginformasikan setiap proses seleksi, membuat progran Fresh Graduate untuk kecamatan Lhoknga dan Leupung. 3. Menyampaikan informasi awal mengenai proses uji coba pabrik serta kegiatan di Quari PT LCI, memenuhi berbagai kewajiban hukum perihal reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang, membuat mekanisme pembuangan sampah dan mensosialisasikan dokumen Analisa Dampak Lingkungan, melakukan Universitas Sumatera Utara 100 pemantauan kualitas udara dan air serta bekerjasama dengan World Wild Fund dalam membuat erencanaan rehabilitasi lingkungan tambang. 4. PT LCI memperkuat bagian pengembangan tanggung jawab sosialnya dengan menyediakan dana setiap tahunnya sebesar Rp. 3.000.000.000,00 dan merekrut manager CSR guna mengimplementasikan komitmen dalam MOU. D. Penerapan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Corporate Social Responsibility pada PT Lafarge Cement Indonesia terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

1. Pelaksanaan CSR oleh PT Lafarge Cement Indonesia Tahun 2009