BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang pengalaman ibu melahirkan dotolong oleh bidan. Ketiga
partisipan berdomisili di Desa Sungai Buaya Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam.
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Karakteristik Partisipan Ketiga partisipan yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah
partisipan yang memenuhu kriteria dan bersedia untuk diwawancara serta mau menandatangani perjanjian sebelum interview dimulai. Para partisipan adalah ibu
yang 3 hari post partum dan partus cara normal. Umur ketiga partisipan berkisar antara 27-28 tahun. Rata-rata umur partisipan adlah 27,3 tahun. Dua orang
partisipan beragama Islam dan satu partisipan beragama Kristen. Ketiga partisipan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ketiga partisipan pendidikan terakhir adalah
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA. Ketiga partisipan melahirkan ditolong oleh bidan. Dua diantaranya melahirkan anak kedua dan satu melahirkan anak
pertama. Berikut ini adalah karakteristik dari masing –masing partisipan. Partisipan
A berumur 27 tahun, melahirkan anak kedua, agama Islam suku Jawa, pendidikan terkhir SLTA, pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga. Partisipan B berumur 27
Universitas Sumatera Utara
tahun, melahirkan anak pertama, agama islam suku jawa, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga , Partisipan C berumur 28 tahun,
melahirkan anak kedua, agama Kristen suku batak karo, pendidilan terkhir SLTA, pakerjaan ibu rumah tangga.
Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Umur
Range Mean
27-28 tahun 27,3 tahun
Sek Perempuan
3 orang
Agama Islam
Kristen 2 orang
1 orang
Suku Jawa
Batak karo 2 orang
1 orang
Pendidikan SLTA
3 orang
Anak Ke: Pertama
Kedua 1 orang
2 orang
4.1.2. Tanda-tanda Persalinan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap ketiga partisipan yang telah memiiliki pengalaman langsung dalam melahirkan maka peneliti
menemukan tiga tanda-tanda persalinan.dan telah diidentifikasi oleh partisipan tersebut adalah:a. Darah Lendir Campur Darah; b. Ketuban; c. MulasSakit
Pinggang. a. DarahLendir Campur Darah
Keluarnya lendir ini bisa muncul setiap saat di minggu minggu terakhir kehamilan atau saat dimulainya proses persalinan.
Universitas Sumatera Utara
Partisipan mengatakan bahwa tanda-tanda pertama persalinan yang keluar adalah darah, hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini:
“Tanda yang pertama itu darah. Warnanya merah kehitaman” Partisipan 1
b Ketuban Sebagian besar ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap. Dan pada
beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan Manuaba,1998.
Partisipan mengatakan bahwa tanda-tanda pertama yang keluar adalah Ketuban. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini:
“Tanda-tanda pertama yamg keluar air, kembar air. Airnya banyak keluar, kata orang kembar air. Airnya keluar pada saat saya masih dirumah”
Partisipan 2 c MulasSakit Pinggang
Mulas pada saat mau melahirkan disebut juga dengan His. His Persalinan mempunyai sifat sebagai berikut:
1.Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan 2.Makin beraktivitas janin kekuatan makin bertambah Manuaba,1998.
Partisipan mengatakan bahwa tanda-tanda pertama persalinan adalah rasa mulassakit pinggang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut
ini: “Tanda yang pertama kali gak ada. Cuma rasa sakit sekitar perut dan
pinggang” Partisipan 3
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Hal-Hal yang Dialami di Kamar Bersalin Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan partisipan.
Maka peneliti mengetahui hal-hal apa saja yang ibu alamai dikamar bersalin. Peneliti menemukan ada kesamaan dalam pengalaman ibu melahirkan dikamar
bersalin. a. Diperiksa, b. Mengeran, c. Kelahiran Bayi, d. Pemotongan tali pusat,
e. Penghangatan bayi a. Diperiksa
Dalam melakukan pimpinan persalinan perlu ditetapkan apakah seorang ibu sudah memasuki tahap persalinan dengan pemeriksaan: anamnesa, pemeriksaan
fisik dan melakukan pemeriksaan dalam Partisipan mengatakan bahwa pengalaman pertama dikamar bersalin adalah
diperiksa, hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini. “Pertama kali sesampainya diruangan saya diperiksa oleh ibu bidan”
Partisipan 1 “Saya diperiksa dan diukur darah saya”
Partisipan 2
b Meneran Mulai merasa ingin mengeran dengan anus mulai terbuka, bagianterendah
mulai menonjol di perineum maka ibu dipimpin mengeran Manuaba,1998. Semua partisipan mengatakan melakukan proses mengeran dikamar bersalin
saat melahirkan. Ini dapat dilihat dari pernyataan-penyataan partisipan sebagai berikut:
“ Saat mau melahirkan saya disuruh berbaring dan diajari mengedan lama” Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
“Waktu sudah dekat saya dusuruh mengedan oleh ibu bidan” Partisipan 3
“Saya dinasehati ibu bidan bagaimana biar sabar, tenang. Mengedan ada juga diajari”
Partisipan 2
c Kelahiran bayi Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, menganjurkan
ibu mengeran perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir. Semua partisipan mengatakan bahwa setelah lama mengedan maka bayi lahir.
Hal ini dapat dilihat dari penyataan sebagai berikut “ Setelah lama mengedan bayi saya lahir”
Partisipan 1 “Gak lama saya mengedan bayi saya lahir”
Partisipan 3 “Agak lama mengedan bayi saya lahir”
Partisipan 2 d Pemotongan tali pusat
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan bayi kecuali bagian tali pusat. Kemudian dilakukan pemotongan tali pusat dengan mengklem tali pusat
dan melakukan pengurutan pada tali pusat dan kemudian memasang klem kedua. Kemudian memotong tali pusat diantara 2 klem tersebut.
Semua partisipan mengatakan bahwa segera bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusat. Hal ini dapat dilihat dari penyataan sebagai berikut:
“Setelah bayi saya lahir, mulut bayi saya dibersihkan setelah itu tali pusat dipotong oleh ibu bidan”
Partisipan 3 “Tali pusatnya dipotong dan mulutnya dibersihkan”
Partisipan 2 “Anak saya lahir, lalu tali pusat dipotong”
Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
e Penghangatan bayi Segera mengeringkan bayi pada saat bayi keluar.
Dua dari tiga partisipan mengatakan bahwa segera setelah pemotongan tali pusat bayi didekapkan pada ibu. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sebagai
berikut “Setelah bayi dibersihkan bayi diletakkan didada saya. Perasaan saya bahagia
sekali. Rasa sakitnya hilang” Partisipan 3
“Setelah bayi lahir, bayi diletakkan didada saya. Bayinya langsung mencari- cari buah dada saya”
Partisipan 2 4.1.4. Konsep Manajemen Nyeri Persalinan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap ketiga partisipan yang yang telah memiliki pengalaman melahirkan lansung dalam mengatasi nyeri
selama persalinan maka peneliti menemukan dua cara mengatasi nyeri persalinan yaitu posisi Melahirkan dan Pendamping persalinan.
a Posisi yang nyaman Posisi melahirkan yang banyak digunakan adalah berbaring telentang
sepanjang persalinan pertama dan jika waktunya untuk mengedan, ibu dipindahkan ke posisi berbaring kedua kaki dibuka lebar dan disangga. Padahal
posisi melahirkan sebenarnya tidak hanya terbatas pada itu saja, ibu dapat mencoba berbagai posisi melahirkan yang berbeda untuk setiap tahapan
persalinan, yang tujuannya menemukan pereda sakit melahirkan atau membuat proses melahirkan lebih mudah Danuatmaja Meiliasari,2004.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti kepada partisipan berikut: “Karena sakitnya luar biasa maka saya nungging untuk mengurangi rasa
sakit.Tetapi pada saat mau melahirkan saya tidur terlentang”. Partisipan 1
“Perut saya semakin sakit dan saya disuruh tidur miring oleh ibu bidan”. Partisipan 2
“Yang saya lakukan untuk mengurangi rasa sakit menjerit-jerit dan ibu bidan menyuruh saya untu tidur miring kekiri dan kekanan”.
Partisipan 3
b Pendamping Persalinan Pendamping persalinan merupakan salah satu manajemen nyeri persalinan non
farmakologis yang memberikan pengaruh yang signifikan untuk menurunkan nyeri persalinan Mander,2003.
Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara peneliti kepada partisipan sebagai berikut:
“Dikamar bersalin saya ditemani oleh suami dan ibu. Saya merasa tenang kalau orang yang saya sayangi berada dekat saya”.
Partisipan 2 “Saya hanya ditemani ibu tapi saya juga merasa tenang ibu ada disamping
saya” Partisipan 3
Universitas Sumatera Utara
4.1.5. Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan yang diberikan bidan kepada pasien dengan maksud
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera IBI,50 tahun, 2005.
Dari hasil penelitian responden kepada Partisipan terdapat bermacam- macam pendapat tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini
dapat dilihat dari pernyataan sebagai berikut: “Pelayanan yang saya harapkan yang baik tentunya. Pertolongan yang bisa
merawat selama melahirkan. Bisa bikin cepat sehat, baik, ramah dan perhatian, terampil dan cekatan”
Partisipan 1 “Ibu bidannya baik, ramahlah, pandai, ligat, tangan dingin, bidannya sehat”
Partisipan 2 “Sabar ngadapi pasien, tidak cerewet, ibu bidannya tau apa yang
diperlukan pasien, memberi semangat, ramah, terampil” Partisipan 3
4.2. Pembahasan Kelahiran merupakan proses yang normal terjadi pada manusia sebagai upaya