Prosedur Untuk Memperoleh Senyawa Kimia Dari Ekstrak Bunga Tumbuhan Rosella Isolasi Senyawa Flavonoid dengan Kromatografi Kolom

22

3.3.3. Prosedur Untuk Memperoleh Senyawa Kimia Dari Ekstrak Bunga Tumbuhan Rosella

Serbuk bunga tumbuhan Rosella ditimbang sebanyak 2000 g, dimasukkan ke dalam bejana dan ditambahkan dengan pelarut etanol sampai semua terendam oleh pelarut dan dibiarkan selama 48 jam dan sesekali diaduk. Maserat disaring dan diperoleh ekstrak berwarna merah-ungu. Maserasi dilakukan berulang kali dengan menggunakan pelarut etanol sampai ekstrak etanol yang diperoleh memberikan hasil uji yang negatif pada pereaksi untuk identifikasi senyawa flavonoid. Ekstrak etanol yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan menggunakan alat rotari evaporator pada suhu 78 C sehingga diperoleh ekstrak pekat etanol, kemudian diekstraksi partisi dengan menggunakan pelarut n-heksan, sehingga terbentuk lapisan n-heksan dan lapisan etanol. Fraksi etanol ditampung, kemudian diekstraksi partisi dengan etil asetat sehingga terbentuk lapisan etanol dan lapisan etil asetat. Lapisan etil asetat ditampung dan dipekatkan dengan menggunakan rotarievaporator, sehingga diperoleh ekstrak pekat etil asetat sebanyak 50,28 gram.

3.3.4. Isolasi Senyawa Flavonoid dengan Kromatografi Kolom

Isolasi senyawa flavonoid secara kolom dilakukan terhadap ekstrak pekat etil asetat bunga tumbuhan Rosella yang telah diperoleh. Fasa diam yang digunakan adalah silika gel 60 G dan fasa gerak adalah campuran pelarut n-Heksana : etil asetat dengan perbandingan 90: 10vv;80:20vv;70:30vv60:40vv;50:50vv. Prosedur isolasi senyawa flavonoid dengan kromatografi kolom: Dirangkai seperangkat alat kolom kromatografi. Terlebih dahulu dibuburkan silika gel 60 G dengan menggunakan n-Heksan, diaduk-aduk hingga homogen lalu dimasukkan ke dalam kolom kromatografi. Kemudian dielusi dengan menggunakan n-Heksan 100 hingga silika gel padat dan homogen. Dimasukkan 50,28 g ekstrak pekat buah tumbuhan Rosella ke dalam kolom kromatografi yang telah berisi bubur silika gel di puncak kolom, lalu ditambahkan fasa gerak n-Heksana : etil asetat dengan perbandingan 90: 10vv;80:20vv;70:30vv60:40vv;50:50vv secara perlahan- lahan dan diatur aliran fasa gerak yang keluar dari kolom sama banyaknya dengan penambahan fasa gerak dari atas kolom. Hasil yang diperoleh ditampung dalam botol Universitas Sumatera Utara 23 vial setiap 5 ml, lalu di KLT dan digabung fraksi dengan harga Rf yang sama. Setelah itu diuji flavonoid dan diuapkan sampai pelarutnya habis hingga terbentuk amorf.

3.3.5. Pemurnian