Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Preeklampsia

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Preeklampsia

Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukan bahwa nilai p= 0.015  = 0.05 hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian preeklampsia dengan nilai Odds Rasio sebesar 2.249 yang berarti ibu hamil yang memiliki umur 20 tahun dan 35 tahun memiliki risiko 2.249 kali dibandingkan ibu yang memiliki umur 20-35 tahun terhadap kejadian preeklampsia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh wahyuny di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah makassar tahun 2011-2012 dan Utama 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadian preeklampsia, dimana pada penelitian wahyuny di dapat hasil dari uji statistik yaitu p=0,001 0.05 dengan Odds Ratio 3.73 dan pada penelitian Utama dengan nilai Odds Ratio 3.67. Dalam penelitian Sudhaberata 2007 kejadian preeklampsia banyak didapatkan pada kelompok usia 20-35 tahun 76.27, sedangkan distribusi kejadian preeklampsia berdasarkan umur menurut Amiruddin 2007 banyak ditemukan pada kelompok umur ibu yang ekstrim yaitu 20 tahun dan 35 tahun, dalam tubuh telah terjadi perubahan-perubahan akibat penuaan organ-organ. Dengan begitu, kemungkinan untuk mendapatkan risiko dalam kehamilan yang berhubungan dengan umur akan meningkat termasuk salah satunya preeklampsia. Umur ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat risiko kehamilan dimana umur 20 tahun dan 35 tahun memiliki risiko Universitas Sumatera Utara tinggi terhadap kejadian preeklampsia dikarenakan organ reproduksi ibu seperti rahim belum cukup matang untuk menanggung beban kehamilan dan panggul ibu belum berkembang secara sempurna sehingga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, sebaliknya pada wanita yang berusia 35 tahun juga merupakan usia yang berisiko untuk hamil karena telah mengalami penurunan fungsi pada alat reproduksi.

5.2 Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Preeklampsia