Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Preeklampsia Hubungan Bad Obstetric History dengan Kejadian Preeklampsia

tinggi terhadap kejadian preeklampsia dikarenakan organ reproduksi ibu seperti rahim belum cukup matang untuk menanggung beban kehamilan dan panggul ibu belum berkembang secara sempurna sehingga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, sebaliknya pada wanita yang berusia 35 tahun juga merupakan usia yang berisiko untuk hamil karena telah mengalami penurunan fungsi pada alat reproduksi.

5.2 Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Preeklampsia

Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukan bahwa nilai p=0.001  = 0.05 hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian preeklampsia dengan nilai Odds Rasio sebesar 30.196 yang berarti ibu hamil yang memiliki usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko 30.196 kali lebih besar dibandingkan dengan usia kehamilan 20-37 minggu terhadap kejadian preeklampsia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dollar 2008 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian preeklampsia dengan hasil uji statistik p= 0.048 0.05 dengan nilai Odds Ratio 0.515. Menurut Cunningham 2001 menyatakan bahw semakin tua usa kehamilan maka risiko terjadinya preeklampsia akan meningkat. Hal ini terjadi karena semakin tua usia kehamilan maka plasenta juga semakin tua yang mengakibatkan penurunan sirkulasi darah intra plasenta sehingga terjadi iskemia plasenta, dan pada umumnya preeklampsia terjadi pada usia kehamilan 37 minggu. Universitas Sumatera Utara

5.3 Hubungan Bad Obstetric History dengan Kejadian Preeklampsia

Hasil uji statistik dengan uji chi-square menunjukan bahwa nilai p= 0.632  = 0.05 hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Bad Obstetric History dengan kejadian preeklampsia dengan nilai Odds Rasio sebesar 1.275 yang berarti ibu hamil yang memiliki Bad Obstetric History memiliki risiko 1.275 kali dibandingkan yang tidak memiliki Bad Obstetric History terhadap kejadian preeklampsia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tanti 2008 yang menyatakan bahwa riwayat obstetrik yang buruk tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian preeklampsia dengan hasil uji statistik p= 0.097 0.05 dengan nilai Odds Ratio 1.828. Penyakit vaskuler yang di derita ibu selama kehamilan dapat meningkatkan kejadian preeklampsia seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan lain-lain Cinningham, 2001 namun apabila penyakit itu dapat dideteksi secara dini dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur kemugkinan risiko untuk terjadinya preeklampsia pada saat kehamilan dapat dicegah sedini mungkin agar tidak berlanjut menjadi preeklampsia. Universitas Sumatera Utara

5.4 Hubungan Paritas dengan Kejadian Preeklampsia