Tujuan Nilai Sosiologi Sastra pada Khutbah Thariq bin Ziyad

Dari potongan khutbah tersebut tergambarkan bahwa untuk menaklukan dan menguasai suatu daerah cukuplah dengan menaklukan raja yang berkuasa saja. Dan seterusnya tidak perlu menggunakan kekerasan karena Islam itu adalah agama yang damai memegang teguh kebebasan memilih dan melarang memaksakan kehendak. Dan juga menggambarkan dan menganjurkan agar selalu bertawakkal kepada Allah yang MahaTahu.

3.6 Tujuan Nilai Sosiologi Sastra pada Khutbah Thariq bin Ziyad

Sastra berkaitan erat dengan pengarang yang telah melihat dan meneliti langsung fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan yang disebut dengan karya sastra. Karya sastra yang ada kemudian di baca oleh para pembaca sehingga lahirlah berbagai macam analisis dan interprestasi. Untuk berbicara tentang kajian suatu karya sastra dalam kaitannya dengan penciptaan, masyarakat realitas sosial, dan pembacanya, penulis tidak mencantumkannya juga tidak membahasnya karena keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada pada diri penulis. Karya sastra adalah untaian perasaan dan realitas sosial semua aspek kehidupan manusia yang telah tersusun baik dan indah. Karya sastra merupakan tanggapan penciptanya pengarang terhadap dunia realitas sosial yang dihadapinya. Di dalam karya sastra terdapat pengalaman-pengalaman subjektif penciptanya, fakta individual atau libidinal pengalaman subjektif seseorang, dan pengalaman sekelompok masyarakat fakta sosial. Secara keseluruhan khutbah Thariq bin Ziyad menggambarkan suatu kondisi sosial para pasukan perang muslim yang berada di pulau musuh spanyol yang akan mereka taklukkan, dimana kondisi ini menceritakan bahwa para pasukan tersebut mengalami dampak yang buruk dan penurunan semangat perang dari kondisi mereka disana, karena disana para pasukan tersebut tidak memiliki persedian pangan dan senjata yang lengkap untuk menghadapi musuh yang telah siap sedia melawan dengan jubah besinya dan peralatan perang yang lengkap. Oleh karena itu Thariq sebagai panglima Universitas Sumatera Utara perang yang bertanggung jawab menumbuhkan jiwa dan semangat baru dalam hati tiap pasukan perangnya. Dan sebagai pemimpin Thariq tidak munafik dalam mengemban tugasnya, dalam tiap pertempuran melawan musuh Thariq selalu berada pada barisan terdepan dan berhadapan langsung dengan musuh. Sebagai pemimpin yang memegang kuasa penuh dalam peperangan Thariq bin Ziyad tidak menyeleweng dan tetap memegang teguh amanat yang diberikan kepadanya, karena beliau yakin setiap apa yang diperbuat di bumi ini selama kita hidup maka akan diminta pertanggung jawabannya dikemudian hari akhirat. Sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana Thariq juga memberikan siraman rohani kepada para pasukannya diantara khutbahnya yang membakar semangat jihad para mujahid tersebut. Dan dalam peperangan tersebut beliau juga memakai etika perang yang telah di ajarkan oleh Rasulullah. Keseluruhan nilai sosiologis sastra dari khutbah Thariq bin Ziyad pada saat penaklukan Andalusia ini mengajarkan kepada manusia untuk selalu berbuat kebaikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain, alam dan juga kepada sang pencipta. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah diadakan penelitian yang berjudul Nilai Sosiologi Sastra Dalam Khutbah Thariq Bin Ziyad Pada Saat Penaklukan Andalusia dapat ditarik kesimpulan bahwa makna yang tersirat dari khutbah tersebut dapat diambil sebagai pelajaran bagi manusia. Khutbah Thariq bin Ziyad ini bertemakan pegangan hidup, sedangkan problematika kehidupan yang tergambar dalam khutbah ini adalah masalah peperangan, kejahatan yang dilakukan umat manusiapenguasa dimuka bumi ini, serta peperangan manusia dengan dirinya sendiri dalam menaklukan hawa nafsunaya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan sosiologis yakni menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan pemahaman mulai dari masyarakat ke individu. persoalan manusia dengan diri sendiri sangat bermacam-macam. Ia dapat berhubungan dengan masalah-masalah seperti harga diri, kepecayaan diri, takut, rindu, dendam, kesepian, keterombang-ambingan antara beberapa pilihan dan lain-lain yang bersifat melibatkan kejiwaan seorang individu. Persoalan hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial dapat berupa: persahabatan, penghianatan, kesetiaan, kekeluargaan, seperti suami istri, orangtua-anak, hubungan buruh-majikan, atasan-bawahan, dan lain-lain yang bersifat melibatkan interaksi antar manusia. Persoalan manusia dengan tuhannya dapat berupa: doa, sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan ajaran agama, menghilangkan kebebasan pribadi, memaksakan kehendak, apalagi di pihak yang lebih berkuasa dan menurunkan harkat dan martabat kemanusiaan. Khutbah Thariq bin Ziyad ini mempunyai beberapa nilai sosiologis yang sangat penting, diantaranya pesan moral yang sangat baik untuk dijadikan pedoman hidup, juga terdapat pesan religius yang mengajak setiap manusia untuk beriman kepada tuhannya, Universitas Sumatera Utara mengingat, patuh dan taat kepada ajaran agama serta pasrah terhadap kekuasaan Tuhan, juga terdapat kritik sosial yang membangun bagi masyarakat. Dalam hal ini kritikan tersebut ditujukan kepada segala lapisan masyarakat untuk dapat menciptakan suasana damai, aman dan tentram guna terwujudnya kerukunan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di atas bumi ini. Adapun tema-tema dari pesan moral dan kritik sosial serta pesan religius dalam khutbah ini adalah : A Moral • Tidak lari dari masalah hidup yang ada. • Mensyukuri setiap nikmat yang telah diberi Allah selama hidup. • Sifat berlebih-lebihan itu tidak baik. • Jangan melalaikan waktu, gunakan dan hargailah waktu. • Menegakkan keadilan dan kebaikan kapan dan dimanapun berada. • Menggunakan waktu sebaik mungkin. • Percaya diri adalah salah satu kunci keberhasilan. • Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini. • Hidup dan mati ada di tangan Allah. • Manusia diberi tanggung jawab agar selalu menepati janji. • Setiap manusia mempunyai kedudukan yang sama. B. Kritik Sosial • Agar pasukan tidak takut menghadapi musuh. • Dampak peperangan yang selalu menyudutkan pasukan dan masyarakat. • Bertahan hidup dalam situasi perang dan dalam perang harus ada etika. • Kemiskinan dapat melemahkan hati dan fisik jika dibiarkan. • Dalam menghadapi masalah tidak boleh dengan keputusasaan dan dalam memimpin tidak boleh ada penyelewengan. • Seorang pemimpin harus bersifat adil dan bijaksana. Universitas Sumatera Utara • Agar manusia tidak bersifat pengecut , kesetiaan dan kepatuhan terhadap pemimpin. • Menegakkan kebenaran dan keadilan tidak selamanya dengan kekerasan. C. Religius. • Menghadapi segala kemungkinan dengan sabar dan tawakkal. • Senantiasa bersabar dalam menghadapi cobaan. • Berlebih-lebihan itu tidak baik dan dibenci Allah, serta senantiasa sabar dan yakin dalam setiap cobaan. • Jihad nafsiyah hal yang paling baik dalam menuju kemenangan yang haqiqi. • Jihad adalah jalan yang mulia di mata Allah. • Dibalik kesabaran ada kenikmatan yang indah. • Kemuliaan tempat disisi Allah bagi yang mati syahid. • Dalam keadaan apapun harus tetap berdoa kepada Allah. • Selalu bertawakkal kepada Allah dalam menghadapi masalah, perdamaian itu indah.

4.2 Saran

Dokumen yang terkait

Nilai Moral Dalam Komik Naruto Kajian : Sosiologi Sastra

5 94 183

Al-Ittijahat Al-Siyasiyah wa Al-Ijtimaiyyah fi khutbah Hasyim bin Abdi Manaf

0 10 63

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di SMA N 1 Sambun

1 9 18

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Edukasi Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Edukasi Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 11

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nilai-Nilai Edukasi dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra.

4 32 13

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM KUMPULAN PANTUN MELAYU: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM KUMPULAN PANTUN MELAYU: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

1 1 10

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 4 13

Kata kunci: Nilai Budaya, Cerita Rakyat, Suku Tolaki, dan Sosiologi Sastra Pendahuluan - NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TIGA CERITA RAKYAT TOLAKI (PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)

0 1 17

Peranan Thariq bin Ziyad dalam Pembebasan Spanyol - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 97