Pesan Kritik Sosial Dalam Khutbah Thariq bin Ziyad

menyerangnya, dan untuk menaklukkan nagara ini, cukuplah hanya dengan membunuh dia”. Dari potongan khutbah tersebut di atas, dapat tergambarkan kerendahan hati Thariq dalam menjalankan tugas yang diembannya. Terbukti ia mengatakan jika ia wafat dalam peperangan tersebut sebelum sampai kepada raja Roderic dan membunuhnya, maka siapa saja berhak menggantikan posisinya sebagai pemimpin yang akan memimpin mereka dalam peperangan dan membunuh raja Zalim tersebut melanjutkan amanah dari sang khalifah yang telah diterimanya. Dari khutbah tersebut kita ketahui bahwa Thariq meyakini bahwa semua orang mempunyai kesamaan derajat, yang membedakannya adalah taqwanya kepada Allah. Hal ini terdapat dalam firman Allah yang berbunyi : ّﻥﺍ ﻢﻛﺎﻘﺗﺍ ﷲ ﺪﻨﻋ ﻢﻜﻣﺮﻛﺍ ّﻥﺍ ﺍﻮﻓﺭﺎﻌﺘﻟ ﻞﺋﺎﺒﻗ ّﻭ ﺎﺑﻮﻌﺷ ﻢﻜﻨﻠﻌﺟ ﻭ ﻲﺜﻧﺍ ﻭ ﺮﻛﺫ ﻦﻣ ﻢﻜﻨﻗﺎﺧ ﺎّﻧﺍ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺎﻬﻳﺎﻳ ﺮﻴﺒﺧ ﻢﻴﻠﻋ ﷲ ۞ Artinya : “ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang pria dan seorang wanita, dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu kenal mengenal hidup rukun damai. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah siapa yang paling bertaqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah Maha Menetahui dan Maha Mengenal.

3.4 Pesan Kritik Sosial Dalam Khutbah Thariq bin Ziyad

Pesan kritik sosial merupakan hubungan sosial manusia dengan lingkungan sosial dan alam, karya sastra yang memiliki kritik sosial, biasanya lahir di tengah-tengah masayarakat apabila terjadi hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan sosial masyarakat. Pesan kritik sosial akan ada pada sebuah karya jika seorang pengarang menjadi korban ketidak-baikan sebuah lingkungan atau minimal pengarang menikmati ketidak-baikan disebuah lingkungan Nurgiantoro, 1998:332. Universitas Sumatera Utara Sastra yang baik tidak hanya merekam kenyataan yang ada dalam masyarakat tapi juga melukiskan kenyataan dalam keseluruhannya. Aspek terpenting dalam kenyataan yang perlu dilukiskan oleh pengarang yang dituangkannya dalam karya sastra adalah masalah kemajuan manusia, karena itu pengarang yang melukiskan kenyataan dalam keseluruhannya tidak dapat mengabaikan begitu saja dengan masalah tersebut. Ia harus mengambil sikap dan melibatkan diri dalam masyarakat karena ia juga termasuk salah satu anggota masyarakat. Pesan kritik sosial yang disampaikan Thariq bin Ziyad dalam khutbah ini antara lain adalah : Agar pasukan tidak takut menghadapi musuh. ﻢﻜﺋﺍﺭﻭ ﻦﻣ ﺮﺤﺒﻟﺍ ﺮﻔﻤﻟﺍ ﻦﻳﺃ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺎﻬﻳﺃ ، ﻢﻜﻣﺎﻣﺃ ﻭﺪﻌﻟﺍﻭ ، ﷲﻭ ﻢﻜﻟ ﺲﻴﻟﻭ ﺇ ﻕﺪﺼﻟﺍ ﻷ ﺮﺒﺼﻟﺍﻭ ۰ ayyuha an- nāsu aina al-mafarru? al-ba ḥ ru min warā`ikum, wa al-‘aduwwu amāmakum, wa laisa lakum wallāhi illa a ṣ - ṣ idqu wa a ṣ - ṣ abru wahai pasukan, kemana kalian akan lari? Lautan di belakang kalian dan musuh di depan kalian, tidak ada pilihan kecuali jujur dan sabar”. Peperangan adalah hal yang sangat besar yang membutuhkan jiwa dan semangat yang kuat. Karena dalam perang nyawa kita bisa melayang kapan dan dimanapun berada dan pada kondisi apapun. Tubuh dan jiwa yang kuat akan terasa berkurang jika semangat tidak ada. Dari potongan khutbah di atas Thariq seakan ingin membakar dan mengobarkan semangat juang pasukannya untuk menjalankan perintah Allah dalam memerangi kezaliman dengan membakar perahu-perahu yang membawa mereka ke pulau musuh mereka. Kata :aina al-mafarru? Yang di ucapakan thariq dalam khutbah di atas bukan benar- benar mennyakan tempat tujuan mereka akan melarikan diri jika dihadapkan kepada musuh. Melainkan untuk menegaskan bahwa para pasukan perang termasuk dirinya sendiri sebagai panglima perang tidak mempunyai tempat melarikan diri untuk berlindung. Jadi apapun yang akan terjadi kita harus maju melawan musuh. Universitas Sumatera Utara Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Dampak peperangan yang selalu menyudutkan pasukan dan masyarakat. ﻡﺎﺘﻳﻷﺍ ﻦﻣ ﻊﻴﺿﺃ ﺎﻨﻫ ﻢﻜﻧﺃ ﺍﻮﻤﻠﻋﺍﻭ ، ﻡﺎﺌﻠﻟﺍ ﺔﺑﻭﺩﺄﻣ ﻲﻓ ۰ wa’lamū annakum hunā a ḍ ya’u min al- aitāmi, fī ma`dūbati al-li`āmi “ dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya kalian ada di pulau ini lebih sia-sia daripada anak yatim yang terlantar Secara tidak langsung Thariq telah menyampaikan bahwa peperangan dalam waktu yang berkepanjangan dapat berakibat buruk bagi para pasukan maupun masyarakat. Tergambar dari kalimat di atas yang menyampaikan betapa sulitnya kondisi yang harus dihadapi para pasukannya untuk melaksakan perang ini, dimana jika peperangan tidak terjadi maka mereka tidak akan mengalami keterlantaran, tekanan batin dan jiwa antara maju atau mundur. Maka peperangan atau perselisihan harus dihindarkan dari kehidupan manusia agar ketentraman, dan kedamaian hidup tercipta. Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Bertahan hidup dalam situasi perang,dalam perang harus ada etika. ﺓﺭﻮﻓﻮﻤﻟﺍ ﻪﺗﺍﻮﻗﺃ ﻭ ﻪﺘﺤﻠﺳﺃ ﻭ ﻪﺸﻴﺠﺑ ﻢﻛﻭﺪﻋ ﻢﻜﻠﺒﻘﺘﺳﺃ ﺪﻗﻭ ، ﻢﻜﻓﻮﻴﺳ ﻻﺃ ﻢﻜﻟ ﺭﺯﻭﻻ ﻢﺘﻧﺃ ﻭ ، ﻢﻛﻭﺪﻋ ﺪﻳﺃ ﻦﻣ ﻪﻧﻮﺼﻠﺨﺘﺴﺗ ﺎﻣ ﻻﺃ ﺕﺍﻮﻗﺃ ﻻﻭ ۰ waqad istaqbalakum ‘aduwwukum bijaisyihi wa asli ḥ ati h i wa aqwātihi al-maufuratu, wa antum lāwazara lakum illa suyūfakum, wa lā aqwāta illa mā tastkhli ṣ ūnahu min aidi ‘aduwwikum “ musuh dengan jumlah pasukan yang besar, dan persenjataan yang lengkap serta persiapan bekal yang berlimpah telah siap menghadapi kalian, dan kalian hanyalah tinggal pedang kalian, dan tidak ada bekal kecuali yang kalian rampas dari musuh”. Dalam peperangan dan pertikaian sebuah nyawa tampak bagai tak berharga, dengan ringannya pedang menghunus setiap lawan yang ada dihadapannya tanpa mengenal Universitas Sumatera Utara ampun dan lelah. Musuh kadang menyerang tanpa ampun baik dalam keadaan apapun. Kadang anak kecil, para wanita dan ahli ibadah pun mereka habisi tanpa rasa takut dan segan. Namun dalam Islam hal itu tidak dibenarkan karena dalam Islam ada etika yang mengatur roda perang yang dipatuhi setiap pasukan muslim. Adapun etika dasar dalam perang Islam itu antara lain adalah : • Jangan berkhianat. • Jangan berlebih-lebihan. • Jangan ingkar janji. • Jangan mencincang mayat. • Jangan membunuh anak kecil, orang tua renta, wanita. • Jangan membakar pohon, menebang atau menyembelih binatang ternak kecuali untuk dimakan. • Jangan mengusik orang-orang Ahli Kitab yang sedang beribadah. Jadi walau sehebat apapun pasukan muslim dalam peperangan mereka tetap bernanaung dan memegang kuat etika perang yang telah diajarkan oleh Rasul mereka. Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Kemiskinan dapat melemahkan hati dan fisik jika dibiarkan. ﻭﺇ ﺍﺮﻣﺃ ﻢﻜﻟ ﺍﻭﺰﺠﻨﺗ ﻢﻟﻭ ﻢﻛﺭﺎﻘﺘﻓﺍ ﻰﻠﻋ ﻡﺎﻳﻷﺍ ﻢﻜﺑ ﺕﺪﺘﻣﺍ ﻥ ، ﻢﻜﺤﻳﺭ ﺐﻫﺫ ، ﺖﺿﻮﻌﺗ ﻭ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﺓﺃﺮﺠﻟﺍ ﻢﻜﻨﻣ ﺎﻬﺒﻋﺭ ﻦﻣ ﺏﻮﻠﻘﻟﺍ ۰ wa in imtaddat bikum al- ayyāmu ‘ala iftiqārikum walam tunjizū lakum amran, ż ahaba rī ḥ ukum, wa ta’awwa ḍ ati al- qulūbu min ru’bihā minkumu al-jur`ata ‘alaikum “ jika hari berlalu seperti itu, dan kalian tidak menyelesaikan urusan ini ia berlalu membuat mereka senang dan berganti hati karena permainan kalian jadi berani pada kalian”. Miskin berarti tidak memiliki makanan yang cukup untuk dimakan dalam sehari-hari. Miskin bukan berarti meminta-minta sesuap nasi dan juga bukan berarti mengharap belas kasihan orang di tepi jalanan. Karena dalam Islam hal tersebut tidak pernah di anjurkan sama sekali. Dalam potongan khutbah tersebut di atas yang dimaksutkan bukanlah arti miskin secara haqiqi tapi kemiskinan ini terjadi hanya waktu peperangan saja, karena merupakan salah satu dampak peperangan yang tidak bisa mereka hindari. Universitas Sumatera Utara Dari rangkaian kalimat tersebut tergambarkan bahwa Thariq tidak menginginkan keadaan kefakiran tersebut berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Karena sangat membahayakan dan merugikan bagi pasukan Muslim. Jika hal ini berjalan lama maka fisik para pasukan akan melemah dan jika fisik mereka melemah maka jiwa dan fikiran pun ikut melemah. Oleh karena itu Thariq membangkitkan semangat mereka dengan mengatakan hal yang akan terjadi jika mereka terus dalam kondisi tersebut, dimana para pasukan musuh akan menjadi berani menghadapi mereka sementara kekuatan dan semangat mereka telah berkurang. Hal ini sesuai dengan hadits yang mengatakan “jiwa yang kuat terdapat dalam tubuh yang sehat.” Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Dalam menghadapi masalah tidak boleh dengan keputus asaan dan dalam memimpin tidak boleh ada penyelewengan. ﻢﻛﺮﻣﺃ ﻦﻣ ﺔﺒﻗﺎﻌﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﻥﻻﺬﺧ ﻢﻜﺴﻔﻧﺃ ﻦﻋ ﺍﻮﻌﻓﺭﺎﻓ ، ﺔﻴﻏﺎﻄﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺓﺰﺟﺎﻨﻤﺑ ، ﻪﺑ ﺖﻘﻟﺃ ﺪﻘﻓ ﺔﻨﻴﺼﺤﻟﺍ ﻪﺘﻨﻳﺪﻣ ﻢﻜﻴﻟﺃ ۰ fa rfa’ū ‘an anfusikum khu ż lāna ha ż ihi al- ‘āqibati min amrikum, bimunājazati ha ż ā a ṭ - ṭ āgiyati, faqad alqat bihi ilaikum madīnatuhu al- ḥ a ṣ īnatu “ sekarang kalian sudah berada dalam pulau yang kuat ini, maka lawanlah diri kalian karena hinanya akibat ini dengan menumpas pembangkang ini..Roderic”. Dalam hidup ini banyak kesenangan dan masalah datang silih berganti, jika kita senang menerima setiap kebaikan yang diberi Allah maka kita juga harus siap dan tetap optimis dalam menghadapi setiap masalah yang diberikan Allah dengan ikhlas dan sabar. Dalam potongan khutbah diatas kita dapat mengetahui bahwa thariq menyuruh pasukannya untuk tetap tegar dan konsisten untuk memerangi musuh karena mereka sudah berada dilingkungan musuh. Dalam kalimat di atas Thariq memilih kata “ ﺔﻴﻏﺎﻄﻟﺍ “ a ṭ-ṭ āgiyah yang artinya pembangkang, karena raja yang memerintah pada masa itu sangat sombong dan angkuh, dia selalu memaksakan kehendaknya terhadap orang lain, dan sering menyiksa kaumnya. Universitas Sumatera Utara Dia juga membuat peraturan pembayaran pajak yang sangat tinggi. Dan sebagai pemimpin, raja roderic tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, seharusnya seorang pemimpin negara haruslah memperhatikan kepentingan dan kemakmuran negara dan penduduknya serta memperlakukan ummatnya dengan baik, bukan malah menyiksa dan membuat rasa tidak aman dan nyaman dalam hati penduduknya. Pesan kritik sosial yang penulis ambil dari kalimat di atas adalah penyelewengan, dan sikap semena-mena seorang pemimpin atas kekuasaannya sebagai raja. Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Seorang pemimpin harus bersikap adil dan bijaksana. ﻭﺇ ﺓﻮﺠﻨﺑ ﻪﻨﻋ ﺎﻧﺃ ﺍﺮﻣﺃ ﻢﻛﺭﺬﺣﺃ ﻢﻟ ﻰﻧ ، ﺱﻮﻔﻨﻟﺍ ﺎﻬﻴﻓ ﻉﺎﺘﻣ ﺺﺧﺭﺃ ﺔﻄﺧ ﻰﻠﻋ ﻢﻜﺘﻠﻤﺣ ﻻﻭ ، ﺇ ﻰﺴﻔﻨﺑ ﺃﺪﺑﺃ ﻻ ۰ wa innī lam u ḥ a żż irukum amran anā ‘anhu bi najwatin, wa lā ḥ amaltukum ‘alā khu ṭṭ atin arkha ṣ u matā’in fīhā an-nufūsu, illa abda`u bi nafsī “ dan saya tidak akan memperingatkan akan sesuatu yang membahayakan dan saya sendiri selamat darinya, dan juga tidak akan membawa kalian ke jalan dimana nyawa bernilai rendah dan akulah orang yang pertama memulainya” Keadilan merupakan suatu pilar utama, untuk menuju pada suatu masyarakat sipil yang bebas dan merdeka. Prinsip keadilan sosial didasarkan atas tiga kreteria, yaitu kebebasan dalam kesadaran, prinsip pernyataan menyeluruh bagi semua, dan tanggung jawab sosial dan individu. Dengan ketiga komponen yang membentuk konsep keadilan tersebut, maka keadilan sosial akan terwujud. Al Quran menuntut, agar setiap muslim harus berusaha keras untuk menciptakan masyarakat yang adil dan kaum lemah diperlakukan dengan baik QS Al Maidah ayat ke 8. Artinya : Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang tegak karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali- kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Universitas Sumatera Utara Seoarang pemimpin adalah seorang yang dimuliakan kaumnya. Pemimpin adalah panutan yang akan dicontoh oleh kaumnya. Pemimpin harus lah mampu menenangkan hati, perasaan dan juga harus bersikap adil dan bijaksana. Karena selain panutan ia juga merupakan wakil allah dan Rasulnya untuk memimpin rakyatnya. Sesuai dengan firman Allah : .... ﻢﻜﻨﻣ ﺮﻣﻷﺍ ﻝﻭﺍ ﻭ ﻝﻮﺳﺮﻟﺍ ﺍﻮﻌﻴﻁﺍ ﻭ ﷲ ﺍﻮﻌﻴﻁﺍ Artinya : “Patuhilah perintah Allah, dan patuhilah rasul-Nya dan ulil amri diantara kalian…” Dari potongan khutbah tersebut di atas tergambar bahwa sikap adil dan kebijaksaan panglima perang yang ditunjukkan kepada para pasukannya. Bahwa ia tidak akan memerintahkan sesuatu kecuali ia akan memelainya terlebih dahulu. Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Agar manusia tidak bersifat pengecut, kesetian dan kepatuhan kepada pemimpin. ﺐﻴﺠﻣ ﻝّﻭﺃ ﻰّﻧﺃ ﻮﻤﻠﻋﺍﻭ ﺇ ﻢﻜﺗﻮﻋﺩ ﺎﻣ ﻰﻟ ﺇ ﻪﻴﻟ ، ﻰﺴﻔﻨﺑ ﻞﻣﺎﺣ ﻦﻴﻌﻤﺠﻟﺍ ﻰﻘﺘﻠﻣ ﺪﻨﻋ ﻰّﻧﺃ ﻭ ﻪﻠﺗﺎﻘﻓ ﻖﻳﺭﺬﻟ ﻡﻮﻘﻟﺍ ﺔﻴﻏﺎﻁ ﻰﻠﻋ ﺇ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲءﺎﺸﻧ ، ﻰﻌﻣ ﺍﻮﻠﻤﺣﺎﻓ ۰ wa ’lamū annī awwalu mujībin ila mā da’autukum ilaihi, wa annī ‘inda multaqa al- jam’aini ḥ āmilun bi nafsī ’alā ṭ āgiyati al-qaumi lużarīqa faqātiluhu insyā`a Allāhu ta’ālā, fa i ḥ malū ma’ī “ dan ketahuilah bahwa aku orang yang pertama melaksanakannya, dan aku di medan perang nanti, kubawa diriku pada pembangkang di negri ini, insyaallah aku akan memeranginya, maka ikutlah bersamaku”. Secara fitrah manusia mempunyai kecendrungan untuk sedih, berharap, takut, keinginan dan kesetiaan. Kesulitan hidup, peperangan merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Karena hal tersebut menimbulkan rasa takut dan kadang seseorang menjadi trauma. Namun semua hal tersebut bisa saja diatasi agar seseorang tidak menjadi pengecut karena rasa takut yang ia miliki. Universitas Sumatera Utara Dalam potongan khutbah di atas Thariq menggambarkan keharusan seorang pasukan untuk patuh kepada pemimipin selama aturannya masih sesuai dengan aturan agama. Dalam khutbah tersebut digambarkan bahwa sifat seorang tentara perang haruslah berani menghadapi musuh bukan menjadi pengecut yang tak berguna. Dan sebagai bawahan para pasukan tersebut harus setia dan patuh kepada sang pemimpin karena aturan pemimpin masih dijalan Allah yaitu menghabisi membunuh si raja zalim yang telah meresahkan masyarakatnya. Pesan kritik sosial yang ingin disampaikan adalah : Menegakkan kebenaran dan keadilan tidak selamanya dengan kekerasan. ﻥﺈﻓ ﻩﺮﻣﺃ ﻢﺘﻴﻔﻛ ﺪﻘﻓ ﻩﺪﻌﺑ ﺖﻜﻠﻫ ، ﻢﻛﺭﻮﻣﺃ ﻥﻭﺪﻨﺴﺗ ﻞﻣﺎﻋ ﻞﻄﺑ ﻢﻛﺯﻮﻌﻳ ﻢﻟﻭ ﺇ ﻪﻴﻟ ، ﻭ ﺇ ﻥ ﻰﻟﻮﺻﻭ ﻞﺒﻗ ﺖﻜﻠﻫ ﺇ ﻪﻴﻟ ، ﻩﺬﻫ ﻰﺘﻤﻳﺰﻋ ﻰﻓ ﻰﻧﻮﻔﻠﺨﻓ ، ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻜﺴﻔﻧﺄﺑ ﺍﻮﻠﻤﺣﺍﻭ ، ﺍﻮﻔﺘﻛﺍﻭ ﻪﻠﺘﻘﺑ ﻰﺿﺍﺭﻷﺍ ﻩﺬﻫ ﺢﺘﻓ ﻦﻣ ﻢﻬﻟ ۰ fa in halaktu ba’dahu faqad kufītum amrahu, wa lam yu’wizkum ba ṭ a lun ‘āmilun tusnidūna umūrakum ilaihi, wa in halaktu qabla wu ṣ ūlī ilaihi, fakhlufūnī fī ‘a z īmatī hāżihi, wa i ḥ malū bi anfusikum ‘alaihi, wa iktafū lahum min fathi hażihi al-arādī bi qatlihi “ jika aku binasa setelah dia cukuplah kalian urusan ini, dan kalian belum berkehendak untuk memilih seseorang untuk urusan ini, dan jika aku binasa sebelum sampai padanya, bersumpahlah kalian untuk tekadku ini, dan bawalah diri kalian untuk menyerangnya, dan untuk menaklukkan nagara ini, cukuplah hanya dengan membunuh dia”. Dalam potongan khutbah di atas dapat kita ketahui bahwa Thariq sebagai panglima perang melawan pasukan Visigoth mengingatkan para tentaranya agar tidak melanjutkan penaklukan dengan perang lagi jika pada saat itu raja Roderic bisa dibunuh, dan hal ini menggambarkan bahwa untuk menguasai musuh dan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran tidak harus selalu dengan menggunakan kekuatan otot saja, tapi juga bisa dengan menggunakan lisan dan hati. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi : Universitas Sumatera Utara ﻯَﺃَﺭ ْﻦَﻣ : ُﻝْﻮُﻘَﻳ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ِﷲ َﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﻱِﺭْﺪُﺨْﻟﺍ ﺪْﻴِﻌَﺳ ﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ِﻥﺎَﻤْﻳِﻹْﺍ ُﻒَﻌْﺿَﺃ َﻚِﻟَﺫَﻭ ِﻪِﺒْﻠَﻘِﺒَﻓ ْﻊِﻄَﺘْﺴَﻳ ْﻢَﻟ ْﻥِﺈَﻓ ،ِﻪِﻧﺎَﺴِﻠِﺒَﻓ ْﻊِﻄَﺘْﺴَﻳ ْﻢَﻟ ْﻥِﺈَﻓ ،ِﻩِﺪَﻴِﺑ ُﻩْﺮﱢﻴَﻐُﻴْﻠَﻓ ًﺍﺮَﻜْﻨُﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ [ ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ] Artinya : Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka tolaklah dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. Riwayat Muslim.

3.5 Pesan Religius Dalam Khutbah Thariq bin Ziyad

Dokumen yang terkait

Nilai Moral Dalam Komik Naruto Kajian : Sosiologi Sastra

5 94 183

Al-Ittijahat Al-Siyasiyah wa Al-Ijtimaiyyah fi khutbah Hasyim bin Abdi Manaf

0 10 63

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di SMA N 1 Sambun

1 9 18

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Edukasi Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Edukasi Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 11

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nilai-Nilai Edukasi dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra.

4 32 13

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM KUMPULAN PANTUN MELAYU: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM KUMPULAN PANTUN MELAYU: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

1 1 10

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 4 13

Kata kunci: Nilai Budaya, Cerita Rakyat, Suku Tolaki, dan Sosiologi Sastra Pendahuluan - NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TIGA CERITA RAKYAT TOLAKI (PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)

0 1 17

Peranan Thariq bin Ziyad dalam Pembebasan Spanyol - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 97